Perkembangan dan kemajuan teknologi dewasa ini membawa pertukaran serta arus informasi menjadi semakin cepat. Kebutuhan akan kemudahan akses informasi serta bertukar informasi menjadi faktor pendorong percepatan arus informasi saat ini. Hal ini ditunjukan dengan perkembangan media dan kemudahan akses yang kian pesat. Kehidupan modern yang dinamis saat ini menuntut masyarakat untuk secara efektif dan efisien memanfaatkan teknologi modern. Masyarakat dapat menggunakan telepon atau handphone bahkan internet untuk berhubungan dengan banyak pihak. Salah satunya adalah pemanfaatan layanan informasi melalui call center. Perkembangan call center memang tidak terlepas dari dinamika masyarakat yang semakin tinggi tuntutannya. Masyarakat yang semakin mobile menuntut pelayanan secara cepat dan dapat terlayani di mana pun mereka berada. Itulah sebabnya, call center dibutuhkan sebagai sarana untuk menjembatani hubungan perusahaan dengan pelanggan yang memiliki mobilitas tinggi. Call center merupakan titik kontak pertama dengan pihak konsumen (Buttle & Maklan, 2015). Penggunaan call center menjadi penting bagi perusahaan yang mengutamakan hubungan timbal balik dengan pelanggan. Pelanggan yang menyampaikan keluhannya dapat langsung menghubungi call center tanpa harus datang ke perusahaan, hal ini tentu sangat memudahkan pelanggan. Call center sering digunakan pelanggan atau customer untuk menyampaikan keluhan atau tanggapan terhadap sebuah layanan. Call center harus memberikan kemudahan dan kenyamanan pelanggan dalam memperoleh informasi atau konsultasi setiap saat dan di mana pun berada. Namun, tidak jarang pelanggan mendapatkan pelayanan yang kurang memuaskan, hal ini dapat disebabkan karena kurang kompetennya call center dalam memberikan informasi atau tidak adanya strategi komunikasi yang diterapkan. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak befungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, tetapi harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula strategi komunikasi. Menurut Effendy (2014: 32) Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) dapat berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif, banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Perusahaan yang berorientasi pada keuntungan atau pun organisasi profit, semestinya yang harus selalu diutamakan perusahaan adalah menajalin komunikasi yang baik guna menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggannya. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun berbagai strategi komunikasi yang baik. Pelayanan prima (service excellent) merupakan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat guna memberikan pelayanan yang memuaskan. Konsep pelayanan prima menurut Barata, yaitu mengembangkan pelayanan dengan menyelaraskan beberapa faktor seperti kemampuan (ability), sikap (attitude), penampilan (appearance), perhatian (attention), tindakan (action), tanggung jawab (accountability) (Effendy, 2014). Konsep pelayanan prima ini merupakan bagian dari kegiatan strategi komunikasi yang dapat diterapkan dalam lembaga, organisasi atau perusahaan guna memperoleh kepercayaan dan kesan positif dari konsumen. Najkjksfjsbjkhalhlsjkajda Penulis pada akhirnya ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi layanan prima yang dilakukan oleh call center di PT. Zurich Asuransi Indonesia, Tbk. Berkaitan dengan peminatan dsjkhbdfjks penulis berharap dapat memaparkan secara kritis, komprehensif dan ilmiah proses tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana “Strategi Komunikasi Layanan Prima Call Center di PT. Zurich Asuransi Indonesia, Tbk?”
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka ditemukan beberapa identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi komunikasi layanan prima call center di PT. Zurich Asuransi Indonesia, Tbk? 2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan strategi komunikasi layanan prima call center di PT. Zurich Asuransi Indonesia, Tbk?
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui strategi komunikasi layanan prima call center di PT. Zurich Asuransi Indonesia, Tbk. 2. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan strategi komunikasi layanan prima call center di PT. Zurich Asuransi Indonesia, Tbk.
1.5. Kegunaan Penelitian
1.5.1. Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi salah satu jalan untuk mengimplementasikan segala ilmu dan pengetahuan yang telah didapat selama menjalani masa studi ilmu komunikasi di Universitas Paramadina. Laporan portofolio ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang ingin mengetahui bagaimana sistem kerja call center dalam melayani konsumen dengan latar belakang yang berbeda-beda. 1.5.2. Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman peneliti serta memiliki gambaran awal untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja. Peneliti banyak belajar dari para karyawan yang telah menjalankan tugas-tugasnya dengan profesional. Peneliti juga telah menambah jaringan atau kenalan demi berbagai kepentingan baik itu akademis maupun non-akademis. 1.6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2014: 131), jika dilihat dari sumbernya maka data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara, observasi, dan kuesioner yang akan disebarkan kepada sejumlah responden yang telah ditentukan sebelumnya, pada penelitian ini yaitu karyawan atau pegawai di PT. Zurich Asuransi Indonesia, Tbk. a. Wawancara Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. b. Observasi Observasi dilakukan dengan melihat langsung di lapangan misalnya kondisi ruang kerja dan lingkungan kerja yang dapat digunakan untuk menentukan faktor layak yang didukung dengan adanya wawancara dan kuesioner mengenai analisis jabatan. 2. Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung dan memiliki hubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai bahan referensi untuk mendukung dan pelengkap data penelitian.
1.7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dilaksanakan:
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang