Anda di halaman 1dari 4

Mata kuliah Program Studi Dosen

: Instrumen Bimbingan dan Konseling : Bimbingan dan Penyuluhan : Novi Hendri, S.Ag, S.H, M.Pd

SOAL : 1. Sebutkanlah dan jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan syarat-syarat dan dasar-dasar penyusunan suatu penelitian dengan menggunakan instrumen BK? JAWABAN : 1. Menurut Prayitno (1998) syrat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan suatu penelitian dengan menggunakan instrumen BK adalah : a) Berdasarkan kebutuhan bagi pengembangan peserta didik sesuai dengan kondisi pribadinya, serta jenjang dan jenis pendidikannya. b) Lengkap dan meyeluruh, artinya memuat segenap fungsi bimbingan. Kelengkapan program ini disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan c) Sistimatik, dalam arti program, disusun menurut urutan logis, tersingkronisasi dengan menghindari tumpang tindih yang tidak perlu,serta dibagi- bagi secara logis. d) Terbuka dan luwes artinya, mudah menerima masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh. e) Memungkinkan kerjasama dengan pihak yang terkait dalam rangka memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelancaran pelayanan bimbingan dan konseling. f) Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut untuk penyempurnaan program pada khususnya dan peningkatan pada keefektipan dan keefisienan penyelenggaraan program pelayanan bimbingan dan konseling pada umumnya.

Dalam penyusunan program pelayanan konseling harus memenuhi dasar dasar sebagai berikut: 1. Kebutuhan Peserta didik 2. Jumlah Peserta didik yang dibimbing 3. Kegiatan diluar dan didalam jam belajar sekolah

4. volume kegiatan bimbingan dan konseling 5. dan frekuensi layanan terhadap siswa. Syarat-syarat sebagai berikut;

SOAL 2. silahkan saudara jelaskan cara-cara pengadministrasian yang ideal menurut instrument BK. Dan bagaimana pengolahan/penggunaan hasil instrument dengan menggunakan contoh ? JAWABAN :

Pengolahan isntrumen Bimbingan dan Konseling menyampaikan hasil instrument memerlukan pencermatan tersendiri, asas kerahasiaan harus benar di terapkan hasil aplikasi instrumenttasi tidak boleh diumumkan secara terbuka dan tidak boleh pula dijadikan pembicaraan umum, apalagi kalau didalam nya tersebut nama, hasil instrument dan dijadikan topi bahasan terbuka. Misalnya disajikan dan di diskusikan didalam kelas. Namun tidak satu nama pun disebut dan tidak satu datapun dikaitkan dengan pribadi tertentu, apalagi kalau konotasi nya negative. Bagi konselor yang memiliki hak panggil terhadap individu yang menjadi responden dan data hasil instrument dapat dijadikan pertimbangan untuk memanggil individu tersebut dalam rangka pelayanan konseling. Patut ditekankan bahwa mereka yang dipanggil bukanlah individu yang memperoleh skor rendah dan diindikasikan bermasalah, mereka yang memperoleh skor menengah dan tinggi pun mendapat perhatian dan kesempatan untuk di panggil. Meskipun responden tertentu tidak memperlihatkan tanda-tanda bermasalah, mereka perlu di panggil dan berkesempatan untuk bertemu konselor. Hasil-hasil instrument dapat digunakan bagi perencanaan program bimbingan, penetapan peserta pelayanan, sebagai isi layanan, tindak lanjut, bagu upaya pengembangan. Pertama untuk perencanaan program bimbingan dan konseling. Sebaiknya perencanaan program pelayanan bimbingan dan konseling disekolah atau madrasah disusun berdasarkan data yang diperoleh dari aplikasi instrument. Program-program bulanan, semesteran, dan tahunan di sekolah dan madrasah hendaknya didasarkan pada data tentang variasi masalah siswa, dan lain-lain. Semua data yang diperoleh melalui hasil instrumentasi dapat dipakai dan

merencanakan isi program pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh, untuk setiap kelas dan harus mengacu pada kebutuhan siswa, baik perorangan, maupun kelompok. Kedua penetapan peserta layanan. Dari hasil instrument, pembimbing atau konselor bisa menetapkan individu atau siswa yang mendapat layanan konseling tentu baik untuk layanan dengan format klasikal, kelompok, individual. Termasuk juga kegiatan dengan format lapangan dan politik. Pentapan individu yang akan menjadi peserta layanan hendaknya tetap berpegang pada prinsip prioritas. Ketiga hasil instumen sebagai isi layanan. Hasil instumen baik sebagian atau seluruhnya, secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan isi layanan yang hendak di laksanakan terhadap klien. Hasil pengungkapan masalah, sosiogram, data tentang intelegensi, bakat dan minat, dan lain sebagainya. Dapat menjadi isi semua layanan konseling tergantung relevansi. Konselor harus secara cermat melihat relevansi itu dan menggunakan secara tepat dengan penerapan asas keberhasilan sebagaimana mestinya (Prayitno, 2004) Keempat hasil insrumentasi dan tindak lanjut. Hasil instrumentasi khususnya hasil evaluasi segera, jangka pendek, dan jangka panjang, dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi upaya tindak lanjut pelayan terhadap klien. Kecermatan konselor terhadap kesesuain antara hasil evaluasi dan upaya tindak lanjut sangat di perlukan. Kelima hasil instrument dan upaya pengembangan. Data hasil instrument dengan tingkat validitas dan realibilitas yang tinggi dapat secara tepat menunjang perkembangan programprogram pelyanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Sebagai bahan pertimbangan untuk perkembangan, data yang dimaksud itu sebaiknya bukan data tunggal, melainkan data kolektif yang diperoleh melalu aplikasi berbagai instrument untuk berbagai kelompok responden. Keenam hasil instrument dan tindak lanjut. Hasil evaluasi khusus nya hasil evaluasi (laiseg, laijapen, laijapan) dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi upaya tindak lanjut pelayanan terhadap klien, kecermatan konselor terhadap kesesuain antara hasil evaluasi dan upaya tindak lanjutnya sangat di perlukan. Ketujuh hasil instrumentasi dan upaya pengembangan kaidah research and development (R&D) antara hasil menyatakan bahwa upaya pengembangan harus disarkan pada data yang keakuratannya dan keandalanya terjamin, dalam hal ini data hasil instrument dengan tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi dapat secara tepat menunjang perkembangan programprogram pelayanan konseling, baik jangka tertentu maupun jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai