KELOMPOK 1
INSTRUMEN NON TES DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
KONSEP DASAR ASESMEN DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
OLEH :
ALBADWI YOGI KARIM
A1Q117052
Adapun pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya bertujuan agar konseli dapat:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir tentang
kehidupannya
di masa yang akan datang.
2. Pengembangan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
3. Penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat serta lingkungannya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
C. Fungsi Asesmen dalam Bimbingan Konseling
Fungsi utama instrumen asesmen adalah untuk memperoleh dan mengumpulkan data
(Mamat Supriatna, 2011: 201). Kedudukan data dalam bimbingan sangat sentral, untuk itu
guru bimbingan dan konseling perlu memahami betul data yang diperlukan dan dibutuhkan
untuk memecahkan suatu masalah. Asesmen memiliki kedudukan sebagai dasar penetapan
program layanan bimbingan dan konseling Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dari kegiatan asesmen
maupun kegiatan mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi
penyusunan program. Berdasarkan hal tersebut, Gantina Komalasari dan kawan-kawan
(2011, 19-20) memaparkan asesmen berfungsi sebagai dasar penetapan program layanan
bimbingan dan konseling untuk:
1. Membantu melengkapi dan mendalami pemahaman tentang peserta didik.
2. Merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan bimbingan
dan
konseling terlaksana lebih cermat dan berdasarkan data empirik lapangan.
3. Sebagai salah satu sarana yang digunakan dalam membuat diagnosis yang kologis.