KEGIATAN PENDUKUNG
BIMBINGAN DAN KONSELING
Dosen Pembimbing
Drs. Yusri, M.Pd, Kons
OLEH
Rhama Fadilla Zainal
17053101
Memang benar bahwa alat dan kelengkapan yang paling handal dimiliki
Erman Amti, 2004:315 ). Namun, mengingat apa yang menjadi isi komunikasi itu
sesuai dengan data dan kenyataan yang berkenaan dengan objek-objek yang
(konseli) dan lingkungan yang lebih luas.Pengumplan data ini dapat dilakukan
dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan,
dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data dan keterangan ini dapat
Hasil pengumpulan data itu dipakai dalam kegiatan layanan bimbing dan
1. Kebisaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
adalah:
tertentu.
mengambil tes.
4. Tes atau instrument apapun hanya merupakan salah satu sumber dalam
lingkungan yang lebih luas dapat dicapai dengan berbagai cara. Wawancara
dan dialog yang mendalam biasanya merupakan cara yang efektif untuk
mengembangkan pemahaman tentang diri klien dan masalahnya itu. Dalam
kaitan itu konselor perlu memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai
tes.
1. Instrument Tes
Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor dalam:
khusus.
d. Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau
tentang tingkah laku yang tak biasa atau khusus yang perlu mendapatkan
B. Himpunan Data
merupakan hasil dari upaya aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi hasil
bimbingan.
4. Catatan anekdot.
hasil belajar, pengamatan dan hasil upaya pengumpulan bahan lainnya yang
karena himpunan data pribadi bersifat berkelanjutan, maka harus ada kera
sama antar guru kelas.Himpunan data pribadi siswa memang perlu lengkap
Record.
seperti gambaran menyeluruh hasil beljar siswa stu kelas, hasil sosiometri,
3. Data umum, adalah tidak secara langsung menyangkut diri siswa baik
lingkungan fisik social dan budaya. Data ini biasanya dihimpun dalam
100).
1. Materi himpunan data yang baik (akurat dan lengkap) sangat berguna
karya tulis atau rekaman kemampuan siswa, catatan anekdot, laporan khusus,
C. Kunjungan Rumah
kerumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang penuh dari orang tua
lebih jauh tentang suasana rumah atau keluarga siswa.Untuk itu perlu
kunjungan rumah. Lebih jauh, data atau keterangan tentang rumah orang tua
boleh jadi juga tidak perlu diperoleh melalui kunjungan rumah oleh
datang kesekolah.
anaknya.
5. Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga inti lainnya terhadap
siswa atau klien.
yang matang dari guru pembimbing dan memerlukan kerja sama yang baik
dari pihak orang tua serta atas persetujuan kepala sekolah. Fungsi utama yang
ditopang oleh kegiatan kunjungan rumah ialah fungsi pemahaman (Dewa ketut
D. Konferensi Kasus
untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam
suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan
dibahas permasalahan yang dialami oleh siswa tertentu dalam suatu forum
orang tua, dan tenaga ahli lainya) yang diharapkan dapat memberikan data dan
permasalahan tersebut.
Secara umum tujuan dari konferensi kasus ialah mencari interpretasi yang
tepat dan tindakan-tindakan yang konkret yang dapat diambil. Atau dengan
kata lain konferensi kasus bertujuan untuk mendapat gambaran yang lebih
sangkut paut data atau keterangan yang satu dengan yang lainya.
yang secara langsung mengenai kasus tersebut. Peserta lain yang ikut terlibat
yang di hadapi seperti kepala sekolah, guru-guru bidang studi, wali kelas,
siswa yang dapat diajukan dalam pembahasan konferensi kasus salah satu atau
f. Kenakalan remaja
g. Gangguan psikis
memadai
e. Penyaluran bakat dan minat yang kurang memadai
konferensi kasus, baik atas insiatif guru, wali kelas atau konselor itu
yang dihadapi siswa (konseli), seperti: orang tua, wakil kepala sekolah,
wali kelas, dan bila perlu dapat menghadirkan ahli dari luar yang
2. Pada saat awal pertemuan konferensi kasus, kepala sekolah atau konselor
dimiliki siswa (konseli), sehingga para peserta bisa melihat hal-hal positif
dari siswa (konseli) yang bersangkutan. Selanjutnya, disampaikan
dilakukan sebelumnya.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai itu, maka pihak-pihak yang di
undang dan diminta berpartisipasi secara aktif dan langsung dalam konferensi
itu ialah, pertama mereka yang berperanan sangat menentukan bagi siswa
yang bermasalah seperti orang tua/ wali dan guru), kedua pihak yang
tampak bahwa para peserta konferensi kasus sangat mungkin bersal dari latar
belakang yang berbeda beda, dengan wawasan yang berbeda dan menghadiri
konferensi itu dengan persepsi awal dan tujuan yang berbeda pula.
Materi pokok yang dibicarakan dalam konferensi kasus ialah segenap hal
perincian masalahnya, sebab-sebab, dan sangkut paut antara berbagai hal yang
dapat terbina kerja sama yang harmonis diantara para peserta pertemuan
Kasus yang telah ditetapkan oleh konselor/guru pembimbing ada yang bisa
tetapi banyak pula kasus-kasus yang belum bisa ditangani sendiri yang sangat
kasus yan hendak dibicaraan itu. Isi pembicaraan konferensi kasus sama sekali
tidak bolh dibocorkan atau dibicarakan di tempat lain. Hasil yang diharapkan
dari konferensi kasus yang sukses ialah apabila konselor memperoleh data
atau keterangan tambahan yang amat berarti bagi pemecahan masalah siswa,
E. Tampilan Kepustakaan
diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien
untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang
dari satu pihak kepihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang
erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat memberikan bantuan atas
penanganan masalah tersebut (terutama kerja sama dari ahli lain tempat kasus
itu dialihtangankan)
baik, tepat, dan tuntas atas masalah yang dialami siswa dengan jalan
memindahkan penanganan kaasus dari satu pihak kepada pihak yang lebih
ahli. Atau dengan kata lain tujuan dari alih tangan kasus ialah layanan alih
tuntas ditangani oleh guru pembimbing (konselor). Materi khusus itu perlu di
membidangi materi itu atau dengan kata lain, materi tersebut diluar bidang
3. Lembaga kepolisian.
Untuk melakukan pelayanan alih tangan kasus (rujukan), berikut ini adalah
1. Alih tangan kasus harus disertai dengan data yang lengkap berkaitan
4. Pelayanan alih tangan kasus (rujukan) itu harus tetap menjadi tanggung
jawab sekolah.
laporan terinci mengenai hasil upaya alih tangan atau rujukan itu kepada
sekolah.
1. Alih tangan kasus dapat dimulai dengan inisiatif pihak tertentu yang
2. Wali kelas ini memperkirakan kesulitan macam apa yang dihadapi siswa.
3. Wali kelas mengajukan alih tangan atau rujukan ini kepada kepala sekolah
konseling.
kepada konselor.
guru dan sebagainya. Maka pelayanan alih tangan kasus hanya berhenti
sampai disini.
8. Apabila hasil pemeriksaan itu ternyata bahwa siswa (klien) tersebut tidak
untuk dilengkapi dengan data dari wawancara dengan orang tua pihak lain
10. Dari hasil pembahasan kasus diberikan rekomondasi sesuai dengan status
siswa tersebut. Misalnya serangkaian pelayanan testing dan pembahasaan
Kriteria penilaian keberhasilan pelayanan alih tangan kasus antara lain sebagai
berikut :
1. Jika pelimpahan kasus kepada guru di dalam sekolah sendiri atau kepada
lembaga pelayanan alih tangan kasus atau rujukkan telah disertai dengan
2. Jika alih tangan kasus dapat diakhiri dengan pemecahan masalah kasus dan
diberikan rekomondasi entag masalah kasus pada sumber alih tangan kasus.
Kegiatan alih tangan kasus meliputi dua jalur, yaitu jalur kepada konselor dan
jalur dari konselor. Jalur kepada konselor, dalam arti konselor menerima kiriman
klien dari pihak – piha lain, seperti: orang tua, kepala sekolah, guru, pihak lain
(dokter, psikiater, dan psikolog). Sedang jalur dari konselor, dalam arti konselor
mengirimkan klien yang belum tuntas ditangani kepada ahli – ahli lain, seperti:
konselor yang lebih senior, konselor yang memmbidangi psesialisasi, ahli – ahli
lain (guru bidang studi, psikologi, psikiater dan dokter). Konselor menerima klien
dari pihak lain daengan harapan klien itu dapat ditangani sesuai dengan
permasalahan yang ia hadapi. Disisi lain konselor mengalih tangani klien kepada
pihak lain apabila masalahan yang dihadapi klien memang diluar wewenang
PERTANYAAN
1. Jelaskan contoh kasus yang dapat menggunakan teknik kelompok nonformal,
aplikasi instrumen?
3. Bagaimana solusinya jika menurut konselor ada anak yang butuh bimbingan
DAFTAR PUSTAKA