Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEGIATAN PENDUKUNG BK

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Daharnis, M. Pd., Kons

DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK 8

Nama-nama kelompok:
1.Muhammad ridho alhari (20087301)
2.Sephia fajriani (20086101)
3.Taufuqul Hafizh salji (20086546)

FAKULTAS ILMU
KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS
NEGERI PADANG 2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,karena rahmat, taufik, hidyah
dan inayah-Nya. Makalah Bimbingan Konseling ini dapat diselesaikan.. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh
orang yang senantiasa mengikuti sunah beliau. Makalah Bimbingan Konseling ini dibuat
berdasarkan kepada panduan dan Garis-garis besar program pengajaran yang diberikan oleh
Universitas Negeri Padang (UNP).
Juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu di dalam
penyusunan materi kuliah ini kami ucapkan terimakasih, karena tanpa arahan, bimbingan dan
motivasiyangdiberikan,tentunyabelumbisatersajikepadaparapembaca,walaupuntidakbisa kami
sebutkan namanya satu persatu.
Akhir kata, sebagai karya yang baik tentunya memerlukan sebuah celah untuk
menyempurakan materi kedepan, untuk itu kami dengan segala kerendahan hati menerima
masukan demi maksud diatas demi peningkatan dan penyempurnaan dalam makalah dan
pembelajaranini.

Padang, 24 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTARISI......................................................................................................................3

BAB IPENDAHULUAN

1. LatarBelakangMasalah….................................................................................4

2. RumusanMasalah...............................................................................................4

3. TujuanPenulisan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1.  Aplikasi instrumentasi BK...........................................................................................5

2. Himpunan Data...........................................................................................................6

3. Kunjungan Rumah......................................................................................................7

4. Konverensi Kasus.......................................................................................................7

5. Tampilan Kepustakaan...............................................................................................8

6. Alih Tangan Kasus…………………………………………………………………..8

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan.........................................................................................................9

2. Saran....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan


(integral) dari keseluruhan program pendidikan. Program bimbingan menunjang
tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu secara optimal. Oleh karena
itu, kegiatan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan dalam bentuk kerjasama
sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu harus diselenggarakan secara
teratur, sistematik dan terarah atau berencana, agar benar-benar berdaya dan berhasil
guna bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa.Bimbingan merupakan bantuan
kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam
hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap
siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin.

Dalam pemberian kegiatan pendukung bimbingan konseling bahwa kegiatan pendukung


bimbingan konseling meliputi aplikasi instrumen bimbingan konseling,
penyelenggaraan himpunan data, dan kegiatan khusus. Dalam ketiga kegiatan
pendukung bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap permasalahan yang
dihadapi siswa dapat diselesaikan sehingga tidak menggangu jalannya proses
pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
Berdasar latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas tentang kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja macam-macam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling?


C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui macam-macam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

4
BAB ll
PEMBAHASAN

Macam-Macam Kegiatan Bimbingan dan Konseling

1. Aplikasi Instrumentasi BK

Aplikasi instrumentasi bimbingan dan koseling, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan
koseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (klien/konseli),
keterangan tentang lingkunan peserta didik (konseli) dan lingkungan yang lebih luas. Instrumen
bimbingan dan konseling digunakan dan dikembangkannya berbagai instrumen, baik berupa tes
maupun non-tes.

1. Instrumen Tes

Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan menggambarkan
dalam bentuk skala angka atau klasifikasi tertentu (Cronbach, 1970). Dalam bentuk nyata tes
berbentuk serangkaian pertanyaan (tertulis atau lisan) yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
orang yang di tes. Jawaban atau pengerjaan atas pertanyaan atau tugas dijadikan dasar untuk
menentukan tingkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap atau kualifikasi orang yang
bersangkutan. Ada beberapa macam tes, seperti tes intelegensi, tes bakat, tes kepribadian, tes
hasil belajar, tes diagnostik. Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor
dalam:

1)      Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai masalah pada individu


yang di tes, seperti masalah penyesuaian dengan lingkungan, masalah prestasi atau hasil belajar,
masalah penempatan atau penyaluran.

2)      Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu.

3)      Mengenali individu (misalnya disekolah) yang memiliki kemampuan yang sangat tinggi
atau sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus.

4)      Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan seorang


individu dalam bidang tertentu.

Berbagai hal yang dipeloleh konselor dari hasil tes dapat digunakan untuk menetapkan jenis
layanan yang perlu diberikan kepada individu yang dimaksudkan.

1. Instrumen Non-Tes

Instrument non tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara, catatan
anecdote, angket, sosiometri, dan inventori yang dibekukan ( Prayitno dan Erman Amti,
2004:319). Agar diperoleh hasil yang terandalkan, pengamatan dan wawancara dilakukan
dengan mempergunakan pedoman pengamatan dan pedoman wawancara.

5
1)      Pengamatan dan wawancara, dilakukan dengan mempergunakan pedoman pengamatan
atau pedoman wawancara.

2)      Catatan anekdot, hasil pengamatan, khususnya tingkah laku yang tidak biasa atau khusus
yang perlu mendapatkan perhatian sendiri.

3)      Angket dan daftar isian, untuk mengungkapkan berbagai hal, biasanya tentang diri
individu, oleh individu sendiri.

4)     Sosiometri, yakni untuk melihat dan memberikan gambaran tentang pola hubungan sosial
diantara individu-individu dalam kelompok.

5)      Inventori yang dibakukan, dapat diungkapkan berbagai hal yang biasanya merupakan


pokok pembahasan dalam rangka pelayanan Bimbingan dan Konseling secara lebih luas, seperti
pengungkapan jenis-jenis masalah yang dialami individu, sikap dan kebiasaan belajar siswa.

Aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling  bertujuan untuk mengumpulkan data dan
keterangan tentang peserta didik/konseli ( baik individual maupun kelompok ), keterangan
tentang lingkungan peserta didik, dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data dan
keterangan ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument, baik tes maupun non tes. Hasil
pengumpulan data itu dipakai dalam kegiatan layanan bimbing dan konseling sebagaimana
yang telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya. Fungsi utama bimbingan dan konseling
yang di embankan oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumentasi ialah fungsi pemahaman

2. Himpunan Data

Himpunan Data merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun


seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik
(klien).

Himpunan data perlu diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu


dan sifatnya tertutup. Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data
dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspeknya.
Data yang terhimpun merupakan hasil dari upaya aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi
hasil himpunan data dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan.

Materi umum himpunan data diantaranya sebagai berikut:

1. Identitas siswa (klien) dan keluarga.


2. Hasil aplikasi instrumentasi.
3. Hasil belajar, karya tulis, dan rekaman kemampuan siswa.
4. Catatan anekdot.
5. Informasi pendidikan dan jabatan.
6. Laporan dan catatan khusus.

6
3. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik
(klien/konseli) melalui kunjungan kerumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang
penuh dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Kegiatan kunjungan rumah, dan juga pemanggilan orang tua ke sekolah, setidak-tidaknya
memiliki tiga tujuan utama, yaitu:

1. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan klien (siswa) khususnya yang


bersangkut-paut dengan keadaan rumah, atau orang tua.
2. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahan anaknya.
3. Membangun komitmen terhadap orang tua terhadap penangan masalah anaknya.

Materi umum kunjungan rumah, akan diperoleh berbagai data dan keterangan tentang berbagai
hal yang besar, kemungkinan ada sangkut pautnya dengan permasalahan siswa atau klien. Data
atau keterangan ini meliputi:

1. Kondisi rumah tangga dan orang tua.


2. Fasilitas belajar yang ada dirumah.
3. Hubungan antara keluarga.
4. Sikap atau kebiasaan siswa dirumah.
5. Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga inti lainnya terhadap siswa atau klien.

Komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam perkembangan dan pengentasan
masalah siswa atau klien (Prayitno, 1997:103)

4. Konferensi Kasus

Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas
permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum pertemuan yang
dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan
kemudahan,dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut.

Secara umum tujuan dari konferensi kasus ialah mencari interpretasi yang tepat dan tindakan-
tindakan yang konkret yang dapat diambil. Atau dengan kata lain konferensi kasus bertujuan
untuk mendapat gambaran yang lebih tepat mengenai diri kasus dengan maksud untuk
memberikan pertolongan kepada kasus tersebut dalam memecahkan masalahnya.

1. Diperolehnya gambaran yang lebih jelas, mendalam dan menyeluruh tentang permasalahan
klien. Gambaran yang diperoleh lengkap dan saling sangkut paut data atau keterangan
yang satu dengan yang laiinya.
2. Terkomunikasinya sejumlah aspek permasalahan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dan yang bersangkutan, sehingga penanganan masalah itu menjadi lebih mudah dan tuntas.
3. Terkoordinasinya penanganan masalah yang dimaksud sehingga upaya menanganan itu
lebih efektif dan efisien.

7
5. Tampilan Kepustakaan

Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan
karir/jabatan.

Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan (TKp) membantu klien dalam memperkaya dan
memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama konselor
pada khusunya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya. Pemanfaatan tampilan
kepustakaan dapat diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanan, dan atau klien
secara mandiri bahan-bahan yang ada di sana sesuai dengan keperluan.

Sebagaimana telah disinggung diatas, tujuan umum digunakannya tampilan kepustakaan dalam
rangka pelayanan konseling ialah:

1. Melengkapi substansi pelayanan konseling berupa bahan-bahan dan atau rekaman lainnya
yang ada dalam tampilan kepustakaan.
2. Mendorong klien memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam tampilan kepustakaan untuk
memperkuat pengentasan masalah dan pengembangan diri pihak-pihak yang bersangkutan.
3. Mendorong klien untuk dapat memanfaatkan pelayanan konseling secara lebih langsung
dan berdaya guna.

6. Alih Tangan Kasus

Alih tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik (klien/konseli)
dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak kepihak lainnya. Kegiatan ini
memerlukan kerja sama yang erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat memberikan
bantuan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerja sama dari ahli lain tempat kasus itu
dialihtangankan).

Alih tangan kasus bertujuan untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik, tepat, dan tuntas
atas masalah yang dialami siswa dengan jalan memindahkan penanganan kaasus dari satu pihak
kepada pihak yang lebih ahli. Atau dengan kata lain tujuan dari alih tangan kasus ialah layanan
alih tangan bertujuan untuk membantu melimpahkan siswa yang mengadapi masalah tertentu
kepada petugas didalam sekolah sendiri atau lembaga pelayanan alih tangan kasus (rujukan) di
luar sekolah disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya
maupun karena keterbatasan sumber manusiawi dan alat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah yang kami buat dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai layanan tersebut
perlu ditunjang oleh sejumlah kegiatan. Instrumentasi bimbingan dan konseling dengan
mempergunakan berbagai teknis tes dan non-teknis perlu dikembangkan oleh konselor.
Kegiatan penunjang lain yang cukup pending adalah konferensi kasus, kunjungan ke rumah,
dan penyelenggaraan alih tangan. Masing-masing kegiatan tersebut memiliki tujuan dan pola-
pola pelaksanaannya sendiri yang kesemunya tidak lain untuk meningkatkan penyelenggaraan
dan keberhasilan segenap fungsi pelayanan bimbingan dan konseling.

B. Saran

Saran yang ingin penulis kemukakan dalam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ini
adalah antara konselor dan klien harus sungguh-sungguh dalam pemecahan masalah-masalah
yang dihadapai klien, demi kepentingan pribadi klien dan konselor tersebut. Setiap kegiatan
yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan yang disetujui.

9
DAFTAR PUSTAKA
 

Prayitno.2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Bimbingan


Konseling.Padang. FIP UNP.

http://richeafrina23.blogspot.co.id/2014/06/kegiatan-pendukung-bimbingan-
konseling.html. (Online) diakses pada tanggal 25 April 2017.

http://www.infoguru.ga/2015/05/makalah-tampilan-kepustakaan-bk.html.
(Online) diakses pada tanggal 25 April 2017

http://fahmidamusyafaatul.blogspot.sg/2016/03/makalah-kegiatan-pendukung-
bimbingan.html (online) diakses pada tanggal 25 April 2017.

10

Anda mungkin juga menyukai