Anda di halaman 1dari 10

MEMAHAMI KONSEP DASAR TEKNIK STUDI KASUS

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Assesment BK Non Tes
Dosen Pengampu : Ariesza Puspita Rani, M.pd

Disusun oleh :
Afni Apriyani (NIM 141421003)
Diah Ayu Lestari (Nim 141421002)
M. Maftukhi (NIM 141421004)
Najwa Nida Mazaya (NIM 141421006)
Umi Hani (NIM 141421008)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL
2023
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Assesment BK Non Test dengan materi “Memahami
Konsep Dasar Teknik Studi Kasus”. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih juga kepada Ibu
Ariesza Puspita Rani, M.pd selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut yang membimbing
dalam tugas pengerjaan makalah ini.
Semoga bagi yang membaca makalah ini, dapat menambah wawasan kita. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kesalahan serta kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pada pembaca.
Semoga bermanfaat.

Slawi, 31 Mei 2023

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan...........................................................................................................4

BAB II..................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................5

A. Pengertian Teknik Studi Kasus.....................................................................5

B. Ciri-Ciri Dalam Studi Kasus.........................................................................6

C. Langkah-langkah Studi Kasus......................................................................7

BAB III.................................................................................................................9

PENUTUP............................................................................................................9

A. Simpulan.......................................................................................................9

B. Saran.............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap siswa mempunyai masalah yang sangat variatif. Permasalahan yang dihadapi
siswa dapat dapatbersifat pribadi, sosial, belajar, atau karier. Oleh karena keterbatasan
kematangan siswa dalam mengenali dan memahami hambatan dan permasalahan yang
dihadapi siswa, maka konselor sebagai pihak yang berkompeten perlu memberikan
intervensi. Apabila siswa tidak mendapatkan intervensi, siswa mendapatkan
permasalahan yang cukup berat untuk dipecahkan.Konselor sekolah senantiasa
diharapkan untuk mengetahui keadaan dan kondisi siswanya secara mendalam serta
membantu siswa untuk mengatasi permasalahan dan hambatan dalam perkembangannya.
Sebelum melakukan proses konseling, sebaiknya konselor mengetahui kondisi dan
keadaan siswa. Konseling baru dapat diberikan dengan baik apabila data mengenai
individu yang akan di konseling sudah diperoleh. Ada banyak metode dan pendekatan
yang dapat digunakan, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu studi kasus (Case
Study). Metode ini merupakan integrasi dari data yang diperoleh dengan metode-metode
lain. Dengan metode studi kasus ini pembimbing bisa mendapatkan tinjauan yang
mendalam. Studi kasus akan mempermudah konselor sekolah untuk membantu
memahami kondisi siswa seobyektif mungkin dan sangat mendalam. Membedah
permasalahan dan hambatan yang dialami siswa sampai ke akar permasalahan, dan
akhirnya konselor dapat menentukan skala prioritas penanganan dan pemecahan masalah
bagi siswa tersebut.
B. Rumusan Masalah
A. Apa Pengertian Teknik Studi Kasus
B. Apa Ciri-ciri Dalam Studi Kasus
C. Bagaimana Langkah-langkah Dalam Studi Kasus
C. Tujuan
A. Mengetahui Pengertian Teknik Studi Kasus
B. Mengetahui Ciri-ciri Dalam Studi Kasus
C. Mengetahui Langkah-langkah Dalam Studi Kasus
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Studi Kasus
Kamus Psikologi (Kartono dan Gulo, 2000) menyebutkan 2 (dua) pengertian tentang
Studi kasus (Case Study) pertama Studi kasus merupakan suatu penelitian (penyelidikan)
intensif, mencakup semua informasi relevan terhadap seorang atau beberapa orang
biasanya berkenaan dengan satu gejala psikologis tunggal. Kedua studi kasus merupakan
informasi-informasi historis atau biografis tentang seorang individu, seringkali
mencakup pengalamannya dalam terapi. Terdapat istilah yang berkaitan dengan case
study yaitu case history atau disebut riwayat kasus, sejarah kasus. Case
history merupakan data yang terimpun yang merekonstruksikan masa lampau seorang
individu, dengan tujuan agar orang dapat memahami kesulitan-kesulitannya yang
sekarang . serta menolongnya dalam usaha penyesuaian diri (adjustment)  (Kartini dan
Gulo, 2000).
Berikut ini definisi studi kasus dari beberapa pakar dalam Psikologi dan Bimbingan
Konseling, yaitu ;1
Studi kasus adalah suatu teknik mempelajari seorang individu secara mendalam untuk
membantu memperoleh penyesuaian diri yang lebih baik. (I.Djumhur, 1975).
Studi kasus adalah suatu metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan
seorang murid secara mendalam dengan tujuan membantu murid untuk mencapai
penyesuaian yang lebih baik (WS. Winkel, 1995).
Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang bersifat integrative dan
komprehensif. Integrative artinya menggunakan berbagai teknik pendekatan dan bersifat
komprehensif yaitu data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu
secara lengkap (Dewa Ketut Sukardi, 1983).
Studi kasus merupakan teknik yang paling tepat digunakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling karena sifatnya yang komprehensif dan menyeluruh. Studi
kasus menggunakan hasil dari bermacam-macam teknik dan alat untuk mengenal siswa
sebaik mungkin, merakit dan mengkoordinasikan data yang bermanfaat yang
dikumpulkan melalui berbagai alat. Data itu meliputi studi yang hati-hati dan interpretasi
data yang berhubungan dan bertalian dengan perkembangan dan problema serta
rekomendasi yang tepat.
1
I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance & Counseling), (C.V. ILMU:
Bandung. 1975) . hal. 64
Jadi berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa studi kasus adalah suatu
studi atau analisa komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik. Bahan dan alat
mengenai gejala atau ciri-ciri/karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku
menyimpang, baik individu maupun kelompok. Analisa itu mencakup aspek-aspek kasus
seperti jenis, keluasan dan kedalaman permasalahannya, latar belakang masalah
(diagnosis) dan latar depan (prognosis), lingkungan dan kondisi individu/kelompok dan
upaya memotivasi terungkapnya masalah kepada guru pembimbing (konselor) sebagai
orang yang mengkaji kasus. Data yang telah didapatkan oleh konselor kemudian
dinvertaris dan diolah sedemikian rupa hingga mudah untuk diinterpretasi masalah dan
hambatan individu dalam penyesuaiannya.
B. Ciri-Ciri Dalam Studi Kasus
1. Mengumpulkan data yang lengkap. Studi kasus memerlukan data yang komprehensif
dari setiap aspek kehidupan siswa. Data yang lengkap sangat menentukan identifikasi
dan analisis masalah. Apabila data tidak lengkap dan terjadi kesalahan dalam identifikasi
dan analisis masalah maka besar kemungkinan terjadi salah penanganan (treatment) dan
bahkan terjadi mal praktik.
2. Bersifat rahasia. Sesuai dengan kode etik BK, asas kerahasiaan juga berlaku dalam
studi kasus. Asas kerahasiaan sangat penting untuk menjaga kepercayaan siswa. Disisi
lain sangat mungkin informasi yang dipeoleh belum pasti kebenarannya, maka sangat
berbahaya apabila informasi itu tersebar dan timbul salah persepsi kepada individu
tersebut dari berbagai pihak. Dalam hal ini konselor hendaknya hanya memberitahu
pihak-pihak yang perlu mengetahui keadaan siswa yang sebenarnya.
3. Dilakukan secara terus-menerus (continue). Studi kasus merupakan proses memahami
perkembangan siswa, maka perlu dilakukan pemahaman secara terus-menerus sehingga
terbentuk gambaran individu yang objektif dalam berbagai segi kehidupan individu yang
berpengaruh pada masalah yang dihadapinya.
4. Pengumpulan data dilakukan secara ilmiah. Studi kasus harus bisa dipertanggung
jawabkan secara rasional dan objektif. Maka pengumpulan data juga harus dilakukan
secara ilmiah dengan mengacu kaidah-kaidah yang rasional dan dapat dipertanggung
jawabkan kebenaran dan validitasnya.
5. Data yang diperoleh dari berbagai pihak. Data yang dikumpulkan dalam studi kasus
haruslah relevan dengan permasalahan yang dialami siswa. Pengumpulan data tentang
siswa yang bermasalah di dapatkan dari berbagai pihak yang berhubungan dengan siswa
tersebut. Untuk memilih pihak sumber informasai perlu mengingat hubungan orang
tersebut apakah dekat atau mempengaruhi dalam permasalah siswa, mempunyai
informasi yang dapat dipertanggung jawabkan, rumor atau kabar burung, mempunyai
informasi yang relevan dengan permasalahan individu.
C. Langkah-langkah Studi Kasus
Dalam pemberian bimbingan di kenal adanya langkah-langkah sebagai berikut:
1. Langkah identifikasi kasus Langkah ini di maksudkan untuk mengenal kasus beserta
gejala-gejala yang nampak. Dalam langkah ini pembimbing mencatat kasus-kasus yang
perlu mendapat bimbingan dan memilih kasus mana yang akan mendapat bantuan
terlebih dahulu.
2. Langkah diagnosa Langkah diagnosa yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang
dihadapi kasusu beserta latar belakangnya. Dalam langkah ini kegiatan yang di lakukan
ialah mengumpulkan data dengan mengadakan studi kasus dengan menggunakan
berbagai teknik pengumpulan data. Setelah data terkumpul kemudian ditetapkan masalah
yang dihadapi serta latar belakangnya.
3. Langkah Prognosa Langkah ini merupakan langkah untuk menetapkan jenis bantuan
atau terapi apa yang akan dilaksanakan untuk membimbing kasus. Langkah prognosa ini
di tetapkan berdasarkan kesimpulan dalam langkah diagnosa, yaitu setelah di tetapkan
masalah beserta latar belakangnya
4. Langkah terapi Langkah terapi yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan.
Langkah ini merupakan pelaksanaan apa-apa yang di tetapkan dalam langkah
prognosa.pelaksanaan ini tentu memakan banyak waktu dan proses yang kontinu dan
sistematis serta memerlukan adanya pengamatan yang cermat.
5. Langkah evaluasi dan follow up Langkah ini di maksudkan untuk menilai atau
mengetahui sejauh manakah langkah terapi yang telah dilakukan telah mencapai
hasilnya. Dalam langkah follow up, dilihat perkembangan selanjutnya dalam jangka
waktu yang lebih jauh.
Alat-alat pengumpulan data dalam studi kasus
1. Pedoman wawancara
2. Catatan anekdot
3. Daftar cek
4. Skala penilaian
5. Angket murid
6. Angket pengamatan guru
7. Angket orang tua
8. Daftar isisan sosiometri
9. Kartu pemeriksaan kesehatan
10. Laporan individuil hasil psychotest
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa studi kasus adalah metode
atau teknik yang digunakan untuk mempelajari seorang individu secara mendalam guna
guna membantunya dalam perkembangan yang lebih baik. Jadi berdasarkan pembahasan
di atas dapat dikatakan bahwa studi kasus adalah suatu studi atau analisa yang bersifat
integratif dan komprehensif dengan menggunakan berbagai teknik. Integratif artinya
menggunakan berbagai pendekatan, dan bersifat komprehensif artinya data yang
dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap. Bahan dan alat
mengenai gejala atau ciri-ciri/karakteristik berbagai jenis masalah atau tingkah laku
menyimpang, baik individu maupun kelompok.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini banyak kekeliruan dan kesalahan
baik disengaja maupun tidak disengaja karena semua kebenaran hanya dimiliki oleh Allah
SWT. Penulis juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca supaya bisa
lebih leluasa disampaikan lagi kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://eko13.wordpress.com/2008/05/18/studi-kasus-dalam-bimbingan-dan-
konseling-2/
https://anggafebiyanto.wordpress.com/2013/02/26/studi-kasus-dalam-bimbingan-
dan-konseling/
Prayitno, dan ErmanAmti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
a4c0a21c46495672c3afb3a2ff4881c3.pdf
.

Anda mungkin juga menyukai