Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

“EFEKTIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitian
Dosen : Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si

Disusun Oleh :
WAHYU ADI PUTRA 3119100

PAI 6 D

UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................................6
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Permasalahan-permasalahan yang dialami guru PAI dalam mengajar, sehingga


berdampak pada kurangnya prestasi keagamaan dan ketidakcapaian tujuan Pendidikan
Agama Islam, dimana salah satu tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membentuk
insan yang religius dan berakhlakul karimah. Problem yang ada pada guru
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu problem internal dan problem eksternal.

Di antaranya adalah Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan guru,
kurang motivasi belajar peserta didik, Siswa banyak yang belum bisa membaca Al-
Quran, kurang menguasai metode, kurang menguasai materi, keterbatsan Waktu,
keterlenaan siswa dengan sosila media dan prasarana. Sedangkan Solusi yang dilakukan
Guru untuk mengatasi problematika dalam proses belajar mengajar adalah sebagai
berikut: guru berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memotivasi
peserta didik. Membuatan program khusus ,memberikan tugas tambahan,memberikan
prasarana ya memadai.
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya guru dalam merumuskan pembelajaran saat keberlangsungan proses
belajar mengajar,sehingga membuat siswa kurang memahami materi yang telah
diajarkan oleh guru tersebut.
2. Seringkali kita menemukan dalam proses belajar mengajar seorang guru kurangnya
memahami materi,sehingga membuat siswa kurang memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru tesebut.
3. Penggunaan metode belajar ini memilik peran penting dalam proses belajar
mengajar,sebab metodelah yang menetukan siswa paham atau tidak,nyaman atau
tidak dalam proses belajar berlangsung.oleh karena itu sering kali kita menemukan
dalam proses belajar mengajar seorang guru kurang tepat dalam meberikan metode
sehingga membuat siswa tersebut ngantuk,bosan dan tidak tertarik dengan materi
yang kita ajarkan.
4. Media belajar sangat diperlukan dalam proses belajr mengajar,sebab seringkali kita
menemukan guru yang hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunkan
media apapun.
5. Seringkali kita temukan suasana kurang kondusif saat proses belajar mengajar,ada
siswa yang tidur,ada siswa yang memperhatikan dan ada juga siswa yang
mengabaikan.

C. Rumusan Masalah
1. Kurang efektifnya siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Kurangnya guru dalam menguasi materi dan metode.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengatahui masalah dalam dunia pendidikan baik masalah internal maupun
exsternal agar bisa kita atasi.
2. Melakukan observasi agar kita mengetahui bentuk masalah dalam dunia pendidikan
baik masalah internal maupun exsternal.

E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa, sebagai informasi untuk mengetahui karakteristik kecerdasan
interpersonal yang dimilikinya agar dapat lebih percaya diri dan menunjukan
kemampuannya serta mampu untuk berinteraksi dengan baik terhadap siswa lain
dan masyarakat sekiarnya.
2. Bagi Guru, sebagai bahan informasi untuk melihat bagaimana kecerdasan
interpersonal yang dimiliki oleh siswa dan lingkungan belajar dalam
mempengaruhi prestasi belajar siswa yang terjadi selama proses pembelajaran.
3. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan untuk melihat sejauh mana
kecerdasan interpersonal siswa dalam berinteraksi dengan teman selama proses
pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori dan Referensi
Menurut Aristoteles (384 SM - 322 SM) menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya
mempersiapkan bekal kepada individu untuk pekerjaan yang layak. Negara memiliki
fungsi menjamin pendidikan bagi rakyatnya karena negara adalah lembaga sosial paling
tinggi. Oleh karena itu pendidikan harusnya diatur dalam undang-undang dan dirancang
bertujuan untuk mengikuti perkembangan zaman secara bertahap baik fisik maupun
mental.
menurut John Dewey (1916) Pendidikan adalah sebuah proses dari kehidupan bukan
sebuah persiapan untuk kehidupan di masa depan. Pendidikan memiliki sifat yang real
time dan dibutuhkan saat setiap saat. Tugas pendidik adalah membawa keluar potensi
yang ada dalam peserta didik agar bisa dimanfaatkan sebagai keterampilan untuk
bertahan hidup,
.Menurut Herman H. Horne (1932) Pendidikan adalah sebuah proses adaptasi yang
kompleks bagi mahluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan
sadar. Perkembangan ini termanifestasi dalam bentuk intelektual, emosional, dan motivasi
dari manusia.
Menurut M.J. Langeveld (1980) Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan oleh
orang dewasa kepada anak-anak dalam hal memberikan kompetensi yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas-tugas hidup, mandiri, bertanggung jawab dan memahami
normal asusila.
Menurut Heidjrachman dan Husnah (2000) pendidikan adalah upaya yang dilakukan
untuk memberikan pengetahuan kepada individu dalam hal penguasan teori, pengambilan
keputusan dan penyelesaian masalah dari kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan
lembaga pendidikan dan kondisi nyata di kehidupan sehar-hari.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian “ Efektivatas guru dalam mengajar
terhadap hasil belajar siswa”. Adalah sebagai berikut:

A. Metode Penelitian
 Diskriptif,metidelogi penelitian diskriptif bertujuan membuat diskripsi yang
akurat,faltual,dan sistematis pada fakta tertentu.
 Perkembangan,tujuan metodelogi penelitian adalah utnuk menyelidiki urutan dan
pola pertumnuhan dan perubahan.
 Kasus,metode penelitian kasus bertujuan memperlajari latar belakang suatu
keadaan secara intensif.

B. Metode Pengumpulan Data


1. Observasi (pengamatan), Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi
merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data.
Observasi ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan
meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang
bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan.
2. Kuestioner (Kuesioner/Angket), Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
3. Interview (Wawancara), Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada
penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan
karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan
pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul
data. Teknik wawancara umumnya digunakan untuk jenis tipe kualitatif.

C. Metode Penentuan Jumlah Sampel dan Penarikan Sampel


Penentuan jumlah sampel memakai rumus TARO YAMANE (jumlah populasi diketahui)
dan penarikan sampel dengan SAMPLING SISTEMATIS, Teknik sampling berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut, anggota sampel dapat diambil
dari populasi homogen pada jenis interval waktu, ruang dengan urutan yang seragam

D. Metode Analisis
Analisis korelasi, digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar
variabel.

Anda mungkin juga menyukai