DISUSUN OLEH:
1. VETRONELA ANDENA (F1141211006)
2. GUNAWAN (F1141211009)
3. CINDY OKTAVIANI (F1141211031)
Adapun makalah ini kami buat guna untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran dan menjadi dasar pemenuhan niai bagi kami. Semoga makalah yang kami
susun ini dapat dipelajari bersama dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Purwanti, M.Pd selaku dosen Belajar
dan Pembelajaran yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Istilah belajar sudah tidak asing lagi ketika didengar, karena penggunaan istilah ini
tidak terbatas hanya dalam dunia pendidikan di sekolah saja, akan tetapi juga banyak
digunakan dalam aktivitas keseharian yang berkenaan dengan upaya untuk mendapatkan
pengetahuan yang belum pernah dimiliki sebelumnya atau menambah pengetahuan yang
sudah ada baik pengetahuan bersifat khusus maupun umum, untuk mendapatkan informasi,
juga menambah kreatifitas minat bakat didalam maupun diluar bidang pendidikan. Sebagai
contoh “belajar memasak, belajar bersepeda, belajar bernyayi, dan sebagainya”.
Meskipun istilah belajar sudah tidak asing didengar, namun istilah tersebut perlu
untuk dikaji lebih dalam lagi agar kita lebih memahami apakah kegiatan-kegiatan yang kita
sebut dengan belajar selama ini sudah kita jalani sesuai dengan hakikat belajar yang
sesungguhnya. Oleh karena itu dengan makalah ini anda diajak untuk membahas mengenai
pengertian belajar, hakikat dan teori-teori belajar serta ciri-ciri belajar.
B.Rumusan masalah
C. Tujuan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan penting setip orang, termasuk didalamnya belajar
bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82% anak-anak
masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan
belajar mereka sendiri. Tetapi angka tinggi tersbut menurun drastis menjdi hanya 18%
waktu mereka berusia 16 tahun. Konsekuensinya, 4 dari 5 remaja dan orang dewasa
memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan ketidaknyamanan(Nichol,
2003:37).
Pengertian belajar dapat kita temukan dalam berbagai sumber atau literatur.
Meskipun kita melihat ada perbedaan-perbedaan didalam rumusan pengertian belajar
tersebut dari masing-masing ahli, namun secara prinsip kita menemukan kesamaan-
kesamaannya. Burton, dalam sebuah buku “The Guidance of Learning Activities”,
merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat
adanya intraksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Jika kita simpulkan dari sejumlah pandangan dan definisi tentang belajar
(Wragg,1994), kita menemukan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut:
Pertama, belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau
disengaja. Oleh sebab itu pemahaman kita pertama yang sangat penting bahwa kegiatan
belajar pembelajaran sendiri dalam bentuk suatu aktivitas tertentu. Aktivitas ini
menunjukan pada keaktifan seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu, baim
pada aspek-aspek jasmaniah maupun aspek mental yang memungkinkan terjadinya
perubahan pada dirinya.
Kedua, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungan nya. Lingkungan dalam
hal ini dapat berupa manusia atau objek-objek lain yang memungkinkan individu
memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau
pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan
tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan
terjadinya interaksi.
Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua
perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya
disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan
suatu perubahan yang dapat diamati (observable).
2
B. Hakikat Belajar
Hakikat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan terus
menerus melalui bermacam-macam aktifitas dan pengalaman guna memperoleh
pengetahuan baru sehingga menyebab perubahan tingkah laku yang lebih baik. Hakikat
belajar merupakan ungkapan untuk menunjukan makna yang sebenarnya dan paling
mendasar dari makna belajar.
Beberapa tokoh psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan-penekanan tersendiri
tentang hakikat belajar dan proses kearah perubahan sebagai hasil belajar. Berikut adalah
beberapa kelompok teori yang memberikan pandangan khusus tentang belajar, diantaranya:
1. Behaviorisme
Para penganut teori behaviorisme meyakini bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian didalam lingkungan nya yang memberikan pengalaman-
pengalaman tertentu kepadanya. Behaviorisme menekankan pada apa yang dapat
dilihat, yaitu tingkah laku, dan kurang memperhatikan apa yang terjadi didalam
pikiran karena tidak dapat dilihat.
Implementasi penerapan prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak digunakan
didalam dunia pendidikan adalah:
a. Peroses belajar dapat terjadi dengan baik apabila peserta didik ikut berpartisipasi
secra aktif didalamnya.
b. Materi pelajaran dikembangkan didalam unit-unit dan diatur berdasar urutan
yang logis sehingga mahasiswa mudah mempelajarinya.
c. Tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga peserta
didik dapat segera mengetahui apakah respon yang diberikan sudah sesuai
dengan yang diharapkan atau belum.
d. Setiap kali peserta didik memberikan respon yang benar perlu diberikan
penguatan. Penguatan positif terbukti memberikan pengaruh yang lebih baik
dari pada penguatan negatif
2. Kognitivisme
Kognitivisme merupakan salah satu teori belajar yang dalam berbagai pembahasan
juga sering disebut model kognitif (cognitive model) atau model perseptual
(perceptual model). Menurut teori belajar ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi atau pemahaman nya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan-
tujuan. Kognitivisme memberikan pengaruh dalam pengembnagan prinsip-perinsip
pembelajaran sebagai berikut:
a. Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila
pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu.
b. Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks. Untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas dengan baik peserta didik harus terlebih dahulu telah
mengetahui tugas-tugas yang bersifat lebih sederhana/mudah.
c. Belajar dengan memahami lebih baik dari pada dengan hanya menghafal,
apalagi tanpa pengertian. Sesuatu yang baru harus disesuaikan dengan apa yang
telah diketahui peserta didik sebelumnya.
3
d. Adanya perbedaan individual pada peserta didik perlu diperhatikan, karena
faktor ini sangat mempengaruhi peroses belajar peserta didik.
4
C .Ciri-Ciri Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap
dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Definisi ini mencakup tiga unsur, yaitu;
belajar adalah perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena
latihan atau pengalaman, perubahan tingkah laku tersebut relatif permanen atau tetap ada
untuk waktu yang cukup lama. Berikut ciri-ciri belajar adalah:
5
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan mengenai hakikat dan ciri-ciri serta teori belajar pada
pembahasan diatas adalah adanya asumsi bahwa seluruh peserta didik dikelas
mempunyai karakteristik yang sama membawa konsekuensi pada pemberian
perlakuan belajar yang serba sama pula pada mereka, sehingga mengurangi
kesempatan untuk berkembang sesuai perbedaan yang dimilikinya. Proses belajar
terjadi karena adanya interaksi antara organisme yang dasarnya bersifat individual
dengan lingkungan khusus tertentu.
B. Saran
Berdasarkan materi yang telah diuraikan diatas terdapat saran yang mana bagi
pembaca atau mahasiswa sangat penting untuk memahami tentang hakikat, ciri-ciri
dan teori belajar agar aktivitas belajar yang dilakukan sehari-hari sesuai dengan
hakikat belajar yang sesungguhnya agar dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan
tujuannya.
6
DAFATAR PUSTAKA
DhekaIskandar. (2017). HAKIKAT, CIRI-CIRI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (TEORI DESKRIPTIF DAN
PRESKRIPTIF). Februari 1, 2017 .
https://pendidikandanbudayablog.wordpress.com/2017/02/01/hakikat-ciri-ciri-belajar-
dan-pembelajaran-teori-deskriptif-dan-preskriptif/
http://www.sangkoeno.com/2015/02/makalah-hakikat-ciri-dan-komponen.html?m=1