Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada pertemuan ke-4 Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling Dengan Dosen Pengampu Bapak Ifdil, S.HI, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Kons
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Gelombang dan Optik saya yang berjudul “Sinyal
Radio”.
Penyusunan makalah ini saya usahakan semaksimal mungkin. Pertama saya ucapkan
terimakasih kepada bapak dosen ifdil, S.HI, S.Pd,M.Pd,Ph.D, Kons selaku dosen pengampu
dalam matakuliah bimbingan dan konseling yang telah memberi kami tugas ini. Serta tidak
lupa saya mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang membantu saya dalam
mnyelesaikan makalah.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan. Oleh karena itu saya memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Saya juga mengharapkan
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah saya
ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1. Prinsip-Prinsip Umum Bimbingan Dan Konseling
1) Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
2) Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang
dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-
kesulitan dalam hidupnya.
3) Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang
dibimbing.
4) Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
5) Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
6) Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
7) Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan
program pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
8) Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh
orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan
pelaksanaannya harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait,
seperti dokter psikiater, serta pihak- pihak yang terkait lainnnya.
9) Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan
dan konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensisecara teratur dan
berkesinambungan.
4
b. Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan
oleh konseli hendaknya atas kemauan konseli sendiri, bukan karena
kemauan atau desakan dari konselor.
c. Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh tenaga
ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalaha khusus tersebut.
d. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh jarena itu
dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan
latihan latihan khusus dalam bidang bimbingan konseling.
e. Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan
pelayanan bimbingan konseling. Oleh karena itu kerjasama antar
konselor dengan orang tua dan guru sangat diperlukan.
f. Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. Oleh
karena itu keduanya harus mengembangkan peranan yang saling
melengkapi untuk mengurangi hambatan-hambatan yang menyebabkan
terganggunya aktivitas belajar mengajar disekolah maupun interaksi
peserta didik terhadap lingkungan dimana ia berada.
g. Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan
sejauh mungkin memenuhi tuntutan individu, sebaiknya didakan
program penilaian dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran
dan penilaian
5
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan mer upakan faktor
timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian
utama pelayanan BK.
6
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah pemaduan hasil-hasil kajian
teoritik dan praktik yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan suatu pelayanan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-
prinsip yang digunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil-hasil penelitian dan
pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia
dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi, dan proses
penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah
menjadi suatu lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara
baik, hal ini mengingat bahwa sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat
subur, keadaan sekolah semakin cenderung menuntut adanya pelayanan bimbingan
dan konseling yang lebih tinggi. Kondisi siswa yang sedang mengalami tahap
perkembangan yang “meranjak” memerlukan berbagai jenis layanan bimbingan dan
konseling dalam segenap fungsinya.
3. 2 Saran
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu
pengajaran agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu
tingkatan keberhasilan yang tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini
diperlukan pula adanya upaya penunjang terhadap optimalisasi di dalam proses
belajar siswa.
7
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka
Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada.
M. Arifin. 1996. Teori-Teori Konseling Umum dan Agama. Jakarta: PT Golden Terayon
Press
Prayitno, Erman Amati. 2004. Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta
Sukardi, Dewa Ketut. 1988 Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada.