Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada pertemuan ke-4 Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling Dengan Dosen Pengampu Bapak Ifdil, S.HI, S.Pd, M.Pd, Ph.D, Kons

Disusun oleh Kelompok 4:

1. MAUDINA FITRIANI (21029025)


2. OKTAVIA PERMATA (21031030)
3. FIRA KURNIA (21053015)
4. ATIKA MUTIA (21053054)
5. MUHAMMAD NAUFAL (20086238)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Gelombang dan Optik saya yang berjudul “Sinyal
Radio”.

Penyusunan makalah ini saya usahakan semaksimal mungkin. Pertama saya ucapkan
terimakasih kepada bapak dosen ifdil, S.HI, S.Pd,M.Pd,Ph.D, Kons selaku dosen pengampu
dalam matakuliah bimbingan dan konseling yang telah memberi kami tugas ini. Serta tidak
lupa saya mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang membantu saya dalam
mnyelesaikan makalah.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan. Oleh karena itu saya memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Saya juga mengharapkan
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah saya
ini.

Padang, 28 Februari 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Prinsip ....................................................................................................... 2
2.2 Macam-macam Prinsip Bimbingan dan Konseling ..................................................... 2
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PENUTUP.................................................................................................................................. 7
3. 1 Kesimpulan.................................................................................................................. 7
3. 2 Saran ............................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan Konseling adalah satu aspek pendidikan, mengingat Bimbingan dan
Konseling merupakan kegiatan pendampingan dan bimbingan yang diberikan kepada
individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya. Layanan konsultasi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan menjadi program pelatihan dan karena sebagian besar
banyak masalah yang dihadapi oleh siswa berasal dari kebutuhan belajar yang berbeda
dari sekolah. Oleh karena itu, konselor sekolah harus berpengalaman dalam bidang
pendidikan sekolah yang ketat. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang permasalahan di
atas urgensi bimbingan dan konseling pendidikan dijelaskan pada pembahasan sampingan
yaitu peran jasa konsultasi.
Jika tujuan akhir pendidikan adalah pembentukan manusia seutuhnya, maka proses
pendidikan harus mampu mewujudkannya membantu siswa mencapai kematangan
emosional dan sosial, disamping perkembangan sebagai individu dan anggota masyarakat
kemampuan intelektual. Pegangan kemudi dan penasehat masalah atau pertanyaan yang
tidak termasuk ruang lingkup pengajaran, tetapi secara tidak langsung mendukung
tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Tindakan ini dijalankan melalui
layanan khusus untuk semua siswa sehingga mereka bisa mengembangkan dan
menggunakan keterampilan mereka penuh.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini, yaitu sebagai berikut:
(1) Apa pengertian dari prinsip?
(2) Apa saja Macam-Macam Prinsip Bimbingan dan Konseling?

1.3 Tujuan Makalah


Adapum tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
(1) Untuk mengetahui pengertian dari prinsip-prinsip BK
(2) Untuk mengetahui macam-macam prinsip BKm

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Prinsip


Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan
dengan sautu cara tertentu melhirkan hal –hal lain , yang keberadaanya tergantung
dari pemula itu, prisip ini merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik dan teori
lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yanh
dimaksudkan. ( Halaen,2002,: 63 )
Prinsip bimbingan dan Konseling menguraikan tentang pokok – pokok dasar
pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yanh harus
di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan
sebagai seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan
landassan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasil kajian teoritik dan
telaah lapangan yanh digunakan sebgai pedoman pelaksanaan sesuatu yang
dimaksudkan” jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip – prinsip
bimbingan dan konseling merupakan dijadikan pedoman sekaligus dasar bagi
peyelengaran pelayanan.

2.2 Macam-macam Prinsip Bimbingan dan Konseling

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, prinsip yang digunakan


bersumber dari kajian filosofis hasil dari penelitiandari kajian filosofis hasil dari
penelitiandan pengalaman praktis tentang hakikat dan pengalaman praktis tentang
hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial
manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial
budaya,budaya,pegertian, tujuan, fungsi, dan proseses, penyelenggaraan bimbingan
dan konseling.

2
1. Prinsip-Prinsip Umum Bimbingan Dan Konseling
1) Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
2) Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang
dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-
kesulitan dalam hidupnya.
3) Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang
dibimbing.
4) Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
5) Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
6) Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
7) Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan
program pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
8) Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh
orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan
pelaksanaannya harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait,
seperti dokter psikiater, serta pihak- pihak yang terkait lainnnya.
9) Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan
dan konseling, harus diadakan penilaian atau ekuivalensisecara teratur dan
berkesinambungan.

2. Prinsip-Prinsip Khusus Bimbingan Dan Konseling


1) Prinsip Khusus yang berkaitan dengan peserta didik
Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu
baik secara perorangan maupun kelompok yang menjadi sasaran pelayanan
pada umumnya adalah perkembangan dan perikehidupan individu, namun
secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan tingkah lakunya yang
dipengaruhi oleh aspek- aspek kepribadian dan kondisi sendiri, serta
kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan
kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling sebagai berikut :
▪ BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku, agama dan status social ekonomi.
3
▪ BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang
unik dan dinamis.
▪ BK memperhatikan sepenuhnya tahap- tahap dan berbagai apek
perkembangan individu.
▪ BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual
yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
▪ Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
▪ Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan
bimbingan dan konseling kepada individu atau siswa.
▪ Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat
pada siswa.
▪ Pelayanan dan bimbingan konseling di
▪ sekolah dan madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.
▪ Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
▪ Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara
berangsur- angsur dapat menolong dirinya sendiri.

2) Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan


Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling (baik yang
terprogram atau incidental) dimulai dengan pemahaman tentang tujuan
layanan. Tujuan ini selanjutnya akan diwujudkan melalui proses tertentu
oleh seorang konselor. Dalam pelaksanaan program bimbingan dan
konseling konselor perlu mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak,
baik dari dalam lembaga maupun dari luar lembaga agar tercapainya
perkembangan peserta didik secara optimal. Prinsip-prinsip yang berkenaan
denga hal tersebut adalah :
a. Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap
individu. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus
diarahkan untuk mengembangkan konseli agar mampu membimbing
diri sendiri dalam menghadapi kesulitan atau permasalahan yang
dihadapinya.

4
b. Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan
oleh konseli hendaknya atas kemauan konseli sendiri, bukan karena
kemauan atau desakan dari konselor.
c. Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh tenaga
ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalaha khusus tersebut.
d. Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional. Oleh jarena itu
dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan
latihan latihan khusus dalam bidang bimbingan konseling.
e. Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan
pelayanan bimbingan konseling. Oleh karena itu kerjasama antar
konselor dengan orang tua dan guru sangat diperlukan.
f. Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan. Oleh
karena itu keduanya harus mengembangkan peranan yang saling
melengkapi untuk mengurangi hambatan-hambatan yang menyebabkan
terganggunya aktivitas belajar mengajar disekolah maupun interaksi
peserta didik terhadap lingkungan dimana ia berada.
g. Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan
sejauh mungkin memenuhi tuntutan individu, sebaiknya didakan
program penilaian dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran
dan penilaian

3) Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Permasalahan


Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan
individu tidaklah selalu positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang
berpengaruh dan dapat menimbulkan hambatan-hambatan terhadap
kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang berupa masalah.
Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang
berkenaan dengan :
a. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental
atau fisik individu terhadap f. penyesuaian dirinya dirumah, disekolah
serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan
sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi g. mental dan fisik
individu.

5
b. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan mer upakan faktor
timbulnya masalah pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian
utama pelayanan BK.

4) Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Pengorganisasian


Sekolah adalah organisasi formal, yang di dalamnya terdapat usaha-
usaha administrasi dalam usaha mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran
nasional. Adapun bimbingan dan konseling adalah suborganisasi dari
organisasi sekolah.
Dalam organisasi bimbingan dan konseling di sekolah perlu
diperhatikan beberapa prinsip organisasi untuk menjamin kelancaran
pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Adapun prinsip-prinsip organisasi, secara umum dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Program layanan bimbingan di sekolah harus dirumuskan dengan jelas.
2. Program bimbingan harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah
masing-masing
3. Penempatan petugas-petugas bimbingan harus disesuaikan dengan
kemampuan potensi-ppotensi (bakat, minat dan keahlian masing-masing)
4. Program bimbingan hendaknya diorganisasikan secara sederhana
5. Menciptakan jalinan kerjasama yang efisien diantara petugas bimbingan
di sekolah dan di luar sekolah yang berkaitan dengan program
bimbingan di sekolah.
6. Organisasi harus dapat memberikan informasi yang penting bagi
pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling
7. Program layanan bimbingan harus merupakan suatu program yang
integral dengan keseluruhan program pendidikan di sekolah.

6
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah pemaduan hasil-hasil kajian
teoritik dan praktik yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan suatu pelayanan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-
prinsip yang digunakannya bersumber dari kajian filosofis, hasil-hasil penelitian dan
pengalaman praktis tentang hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan manusia
dalam konteks sosial budayanya, pengertian, tujuan, fungsi, dan proses
penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah
menjadi suatu lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara
baik, hal ini mengingat bahwa sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat
subur, keadaan sekolah semakin cenderung menuntut adanya pelayanan bimbingan
dan konseling yang lebih tinggi. Kondisi siswa yang sedang mengalami tahap
perkembangan yang “meranjak” memerlukan berbagai jenis layanan bimbingan dan
konseling dalam segenap fungsinya.

3. 2 Saran

Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu
pengajaran agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu
tingkatan keberhasilan yang tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini
diperlukan pula adanya upaya penunjang terhadap optimalisasi di dalam proses
belajar siswa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka

Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum teaching.

Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada.

M. Arifin. 1996. Teori-Teori Konseling Umum dan Agama. Jakarta: PT Golden Terayon
Press

Prayitno, Erman Amati. 2004. Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta

Salahudin Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010.

Sukardi, Dewa Ketut. 1988 Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.

Syahril. 1987. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang : Angkasa Raya

Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta :PT. Raja
Grafindo Persada.

Yusuf, Syamsu Juntika Nurihsan.2005. Bimbingan dan Konseling Bandung : PT Remaja


Rosdakarya dan Landasan Konseling.

Anda mungkin juga menyukai