Anda di halaman 1dari 9

Makalah Prinsip Penyelenggaraan Bimbingan Dan

Konseling (Prinsip Bimbingan Dan Konseling Yang


Berhubungan Dengan Personil Bk Lainnya, Prinsip
Bimbingan Dan Konseling Yang Berhubungan Dengan
Fasilitas Bk)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti
Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Semester 4 (Empat)
Tahun Akademik 2021/2022

Dosen: Dr. Uswatun Khasanah,S.Pd.,M.Pd.


Disusun Oleh:
Lina Yuliawati 2186206110

Tisatul Laily Nikmah 2186206007

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA


PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah individu ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama dosen
pengajar ibu Dr. Uswatun Khasanah,S.Pd.,M.Pd., kedua orang tua dan teman-teman
seperjuangan. Makalah berjudul “Prinsip Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling
(Prinsip Bimbingan Dan Konseling Yang Berhubungan Dengan Personil Bk Lainnya,
Prinsip Bimbingan Dan Konseling Yang Berhubungan Dengan Fasilitas Bk)” ini disusun
untuk memenuhi tugas semester 4 mata kuliah Bimbingan Konseling.

Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima
kritik serta saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di
kesempatan berikutnya.

Purbolinggo, 25 Maret 2023

Penulis

ii
Daftar Isi
Halaman Judul.................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan .......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................... 1
Bab II Pembahasan........................................................................... 2
A. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling ............................... 2
B. Rumusan dalam prinsip-prinsip bimbingan dan konseling .... 2
Bab III Penutup................................................................................ 5
A. Kesimpulan............................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia mempunyai pengetahuan dan berpikir,
manusia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan mahluk lain dalam pekembanganya.
Implikasi dari keragaman ini adalah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan
untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap-tiap pontensi tanpa
menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman individu,
maka diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan
yang sehat didalam lingkungannya.
Bimbingan dan konseling dilakukan sebagai suatu upaya pemberian bantuan untuk
menunjukkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individu
sesuai dengan hakikat kemanusiannya dengan berbagai potensi yang dimilikinya, kelebihan
dan kekurangan, kelemahan serta setiap permasalahan yang ada didalam dirinya.
Disekolah, gerakan atau program bimbingan dan konseling sangat diperlukan karena
dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu siswa dalam mencapai standar dan
kemampuan profesional dan akademik siswa. Disamping itu dalam program bimbingan dan
konseling selain memberikan pelayanan, program bimbingan dan konseling juga memiliki
prinsip-prinsip yang terkait dengan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari  Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
2.  Pada umumnya hal apa sajakah yang berkaitan dengan rumusan dalam prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari  prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan rumusan dalam prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian prinsip-prinsip bimbingan dan konseling

Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan suatu
cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prinsip
ini merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritik dan teori lapangan yang terarah yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang dimaksudkan. Prinsip dapat diartikan
sebagai permulaan untuk suatu cara tertentu yang akan melahirkan hal-hal lain, yang 
keberadaannya tergantung dari permulaan itu. Bimbingan Konseling membutuhkan suatu
prinsip atau aturan main dalam menjalankan program pelayanan bimbingan. 

Menurut Prayitno dan Erman Amti  (1994:220)  prinsip bimbingan konseling yaitu
rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran
pelayanan, masalah klien, tujuan dan  proses penanganan masalah,  program pelayanan dan
penyelenggaraan pelayanan. Prinsip Bimbingan dan Konseling menguraikan tentang pokok-
pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang
harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan
sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

B. Rumusan dalam prinsip-prinsip bimbingan dan konseling

Adapun rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan objek
dalam pelayanan bimbingan yaitu prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan,
prinsip  yang  berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip yang berkenaan
dengan  program  pelayanan dan yang terakhir prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan
pelaksanaan pelayanan. Dari  empat rumusan tersebut, bimbingan dan konseling akan
tercapai sesuai keinginan konselor dan klien.

1. Prinsip umum
- Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
- Bimbingan diberikan untuk memberikan bantuan agar individu yang dibimbing
mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
- Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.

2
- Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan
yang dirasakan individu yang dibimbing.

2. Prinsip-prinsip khusus yang berhubungan dengan siswa


- Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada semua siswa.
- Harus ada kriteria untuk mengatur  prioritas pelayanan bimbingan dan konseling
kepada individu atau siswa.
- Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
3. Prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing
- Konselor harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
- Konselor di sekolah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan,
pengalaman, dan kemampuan.
- Sebagai tuntutan profesi, pembimbing atau konselor harus senantiasa berusaha
mengembangkan dirinya dan keahliannya melalui berbagai kegiatan.
4. Prinsip yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi (Manajemen)
Pelayanan Bimbingan Konseling
- Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
- Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan
sekolah yang bersangkutan.
- Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan
bimbingan dan konseling di sekolah.

Pada umumnya dalam bimbingan dan konseling terdapat berbagai rumusan yang terkait
dengan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, diantaranya adalah yang berkaitan dengan
tujuan, sasaran pelayanan, masalah yang dihadapi oleh klien, program pelayanan, proses yang
akan dibutuhkan dalam melakukan penanganan terhadap masalah, serta penyelenggaraan
dalam pelayanannya. Berikut adalah uraian dari rumusan prinsip-prinsip Bimbingan dan
Konseling pada umumnya:

1. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu, baik secara


perorangan maupun kelompok. Individu-individu itu bervariasi dan berbeda satu dengan yang
lainnya, misalnya dalam hal umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi keluarga, kedudukan,
pangkat dan jabatan, keterkaitannya terhadap suatu lembaga tertentu, dan variasi lainnya.

3
2.  Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Perkembangan dan kehidupan individu tidak selalu dipengaruhi faktor positif. Faktor
yang berpengaruh negatif akan menimbulkan hambatan-hambatan terhadap perkembangan
dan kehidupan individu serta akan menimbulkan masalah tertentu pada individu. Secara ideal
pelayanan bimbingan dan konseling ingin membantu berbagai masalah individu, tetapi
pelayanan dan bimbingan konseling hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas
karena keterbatasan yang ada pada dirinya sendiri.
3. Prinsip-Prinsip Berkenaan Dengan Program Pelayanan
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling diselenggarakan dengan 2 cara yaitu
insidental dan terprogram. Pelayanan insidental merupakan pelayanan dari konselor yang
sedang menjalankan praktik pribadi. Pelayanan ini diberikan kepada klien-klien yang secara
langsung (tidak terprogram atau terjadwal) meminta bantuan kepada konselor dan
pelaksanaan pelayanannya secara langsung pula pada waktu mereka datang berkonsultasi,
sehingga konselor tidak menyediakan program khusus.

4. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan

Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dengan pemahaman


tentang tujuan layanan. Tujuan ini selanjutnya akan diwujudkan melalui proses tertentu yang
dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidangnya.
5. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Pelayanan bimbingan dan konseling secara resmi memang ada di sekolah akan tetapi
pelaksanaannya belum sesuai dengan yang diharapkan. Dalam melaksanakan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah menjadi suatu lembaga yang wajah dan
sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan
dapat tumbuh dan berkembang secara baik, hal ini mengingat bahwa sekolah merupakan
lahan yang secara potensial sangat subur, keadaan sekolah semakin cenderung menuntut
adanya pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih tinggi. Kondisi siswa yang sedang
mengalami tahap perkembangan yang “meranjak” memerlukan berbagai jenis layanan
bimbingan dan konseling dalam segenap fungsinya.
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu
pengajaran agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu tingkatan
keberhasilan yang tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini diperlukan pula
adanya upaya penunjang terhadap optimalisasi di dalam  proses belajar siswa.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah pemaduan hasil-hasil kajian teoritik dan
praktik yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan suatu
pelayanan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang digunakannya
bersumber dari kajian filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat
manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pengertian,
tujuan, fungsi, dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah menjadi
suatu lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara baik, hal ini
mengingat bahwa sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur, keadaan
sekolah semakin cenderung menuntut adanya pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih
tinggi. Kondisi siswa yang sedang mengalami tahap perkembangan yang “meranjak”
memerlukan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling dalam segenap fungsinya.

B. Saran
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu pengajaran
agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu tingkatan keberhasilan
yang tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini diperlukan pula adanya upaya
penunjang terhadap optimalisasi di dalam  proses belajar siswa.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://ulfahnurulwahdah.blogspot.com/2015/11/makalah-prinsip-prinsip-
bimbingan.html

Anda mungkin juga menyukai