i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah individu ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama dosen
pengajar ibu Dr. Uswatun Khasanah,S.Pd.,M.Pd., kedua orang tua dan teman-teman
seperjuangan. Makalah berjudul “Prinsip Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling
(Prinsip Bimbingan Dan Konseling Yang Berhubungan Dengan Personil Bk Lainnya,
Prinsip Bimbingan Dan Konseling Yang Berhubungan Dengan Fasilitas Bk)” ini disusun
untuk memenuhi tugas semester 4 mata kuliah Bimbingan Konseling.
Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima
kritik serta saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di
kesempatan berikutnya.
Penulis
ii
Daftar Isi
Halaman Judul.................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan .......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................... 1
Bab II Pembahasan........................................................................... 2
A. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling ............................... 2
B. Rumusan dalam prinsip-prinsip bimbingan dan konseling .... 2
Bab III Penutup................................................................................ 5
A. Kesimpulan............................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk filosofis, artinya manusia mempunyai pengetahuan dan berpikir,
manusia juga memiliki sifat yang unik, berbeda dengan mahluk lain dalam pekembanganya.
Implikasi dari keragaman ini adalah bahwa individu memiliki kebebasan dan kemerdekaan
untuk memilih dan mengembangkan diri sesuai dengan keunikan atau tiap-tiap pontensi tanpa
menimbulkan konflik dengan lingkungannya. Dari sisi keunikan dan keragaman individu,
maka diperlukanlah bimbingan untuk membantu setiap individu mencapai perkembangan
yang sehat didalam lingkungannya.
Bimbingan dan konseling dilakukan sebagai suatu upaya pemberian bantuan untuk
menunjukkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individu
sesuai dengan hakikat kemanusiannya dengan berbagai potensi yang dimilikinya, kelebihan
dan kekurangan, kelemahan serta setiap permasalahan yang ada didalam dirinya.
Disekolah, gerakan atau program bimbingan dan konseling sangat diperlukan karena
dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu siswa dalam mencapai standar dan
kemampuan profesional dan akademik siswa. Disamping itu dalam program bimbingan dan
konseling selain memberikan pelayanan, program bimbingan dan konseling juga memiliki
prinsip-prinsip yang terkait dengan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
2. Pada umumnya hal apa sajakah yang berkaitan dengan rumusan dalam prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan rumusan dalam prinsip-prinsip bimbingan
dan konseling.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya permulan dengan suatu
cara tertentu melahirkan hal-hal lain, yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prinsip
ini merupakan hasil perpaduan antara kajian teoritik dan teori lapangan yang terarah yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan yang dimaksudkan. Prinsip dapat diartikan
sebagai permulaan untuk suatu cara tertentu yang akan melahirkan hal-hal lain, yang
keberadaannya tergantung dari permulaan itu. Bimbingan Konseling membutuhkan suatu
prinsip atau aturan main dalam menjalankan program pelayanan bimbingan.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (1994:220) prinsip bimbingan konseling yaitu
rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran
pelayanan, masalah klien, tujuan dan proses penanganan masalah, program pelayanan dan
penyelenggaraan pelayanan. Prinsip Bimbingan dan Konseling menguraikan tentang pokok-
pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yang
harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan
sebagai seperangkat landasan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Adapun rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan objek
dalam pelayanan bimbingan yaitu prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan,
prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip yang berkenaan
dengan program pelayanan dan yang terakhir prinsip yang berkenaan dengan tujuan dan
pelaksanaan pelayanan. Dari empat rumusan tersebut, bimbingan dan konseling akan
tercapai sesuai keinginan konselor dan klien.
1. Prinsip umum
- Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
- Bimbingan diberikan untuk memberikan bantuan agar individu yang dibimbing
mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
- Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
2
- Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan
yang dirasakan individu yang dibimbing.
Pada umumnya dalam bimbingan dan konseling terdapat berbagai rumusan yang terkait
dengan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, diantaranya adalah yang berkaitan dengan
tujuan, sasaran pelayanan, masalah yang dihadapi oleh klien, program pelayanan, proses yang
akan dibutuhkan dalam melakukan penanganan terhadap masalah, serta penyelenggaraan
dalam pelayanannya. Berikut adalah uraian dari rumusan prinsip-prinsip Bimbingan dan
Konseling pada umumnya:
3
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu
Perkembangan dan kehidupan individu tidak selalu dipengaruhi faktor positif. Faktor
yang berpengaruh negatif akan menimbulkan hambatan-hambatan terhadap perkembangan
dan kehidupan individu serta akan menimbulkan masalah tertentu pada individu. Secara ideal
pelayanan bimbingan dan konseling ingin membantu berbagai masalah individu, tetapi
pelayanan dan bimbingan konseling hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas
karena keterbatasan yang ada pada dirinya sendiri.
3. Prinsip-Prinsip Berkenaan Dengan Program Pelayanan
Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling diselenggarakan dengan 2 cara yaitu
insidental dan terprogram. Pelayanan insidental merupakan pelayanan dari konselor yang
sedang menjalankan praktik pribadi. Pelayanan ini diberikan kepada klien-klien yang secara
langsung (tidak terprogram atau terjadwal) meminta bantuan kepada konselor dan
pelaksanaan pelayanannya secara langsung pula pada waktu mereka datang berkonsultasi,
sehingga konselor tidak menyediakan program khusus.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah pemaduan hasil-hasil kajian teoritik dan
praktik yang dirumuskan dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan suatu
pelayanan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip yang digunakannya
bersumber dari kajian filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat
manusia, perkembangan dan kehidupan manusia dalam konteks sosial budayanya, pengertian,
tujuan, fungsi, dan proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling.
Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah menjadi
suatu lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara baik, hal ini
mengingat bahwa sekolah merupakan lahan yang secara potensial sangat subur, keadaan
sekolah semakin cenderung menuntut adanya pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih
tinggi. Kondisi siswa yang sedang mengalami tahap perkembangan yang “meranjak”
memerlukan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling dalam segenap fungsinya.
B. Saran
Peranan guru sangat diperlukan untuk terlibat secara langsung dalam suatu pengajaran
agar pengajaran yang dimaksudkan tersebut dapat mencapai suatu tingkatan keberhasilan
yang tinggi, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan ini diperlukan pula adanya upaya
penunjang terhadap optimalisasi di dalam proses belajar siswa.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://ulfahnurulwahdah.blogspot.com/2015/11/makalah-prinsip-prinsip-
bimbingan.html