Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Filsafat Dosen
pengampu : Dr.H.Srie Muldrianto,M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Faisal Husain ( 0101.2001.103 )
2. Kharisma Bahtera Firdaus (0101.2001.099 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu Filsafat Dan Agama” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bidang
studi Ilmu Filsafat Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr.H.Srie
Muldrianto,M.Pd. selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
I.3. Latar Belakang.................................................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
I.1. Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan............................. ................................................. 2
II.2 Fungsi Ilmu Pengetahuan..................................................................................... 8
II.3 Fungsi Ilmu Filsafat.............................................................................................. 15
II.4 Agama................................................................................................................... 15
BAB III PENUTUP
III.1. Kesimpulan...................................................................................................... 23
III.2. Saran............................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Proses pendidikan yang sedang ditempuh seorang mahasiswa
seringkali tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Mahasiswa
mungkin harus menghadapi dan berupaya untuk menyelesaikan
berbagai permasalahannya, sehingga dikhawatirkan dapat
menghambat penyelesaian studinya. Dibutuhkan layanan
bimbingan dan konseling untuk membantu mahasiswa tersebut.
Pemahaman terhadap latar belakang permasalahan mahasiswa
diperlukan agar efektivitas layanan dapat dirasakan. Untuk itulah
diperlukan kegiatan asesmen dalam layanan bimbingan dan
konseling yang merupakan proses mengumpulkan, menganalisis,
dan menginterpretasikan data tentang mahasiswa dan
lingkungannya. Melalui kegiatan asesmen dapat diperoleh data
yang diperlukan untuk membantu mengenal, melengkapi dan
mendalami pemahaman tentang mahasiswa, sehingga layanan
bimbingan dan konseling yang akan diberikan dapat sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa yang akan tertuang dalam program
bimbingan dan konseling. Kegiatan asesmen tidak hanya dilakukan
kepada mahasiswa namun dilakukan pula pada lingkungan.
Asesmen pada lingkungan terkait dengan mengetahui harapan dari
lembaga pendidikan -pendidikan tinggi kesehatan- dan masyarakat,
sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan program
bimbingan dan konseling, ketersediaan dan kualifikasi tenaga
bimbingan dan konseling serta kebijakan lembaga pendidikan.
Tahapan :
1. Peserta dibagi dalam 6 kelompok
2. Tiap kelompok mengerjakan tugas yang diberikan
3. Kelompok 1 dan 2 : membuat pedoman wawancara terstruktur
Kelompok 3 dan 4 : membuat pedoman wawancara tidak terstruktur
TUJUAN ASESMEN
Tujuan asesmen adalah untuk mendapatkan data- data tentang
mahasiswa secara lebih luas, lengkap, dan mendalam sehingga
diperoleh gambaran tentang mahasiswa tersebut secara
komprehensif.
2. JENIS-JENIS WAWANCARA
Jenis-jenis wawancara dapat dikelompokkan menurut responden
dan menurut prosedur.
a. Wawancara menurut responden
Dapat dibedakan menjadi wawancara langsung dan wawancara
tidak langsung. Wawancara langsung dilakukan dengan berhadapan
langsung dengan mahasiswa yang ingin diketahui data-datanya.
3. PERAN PEWAWANCARA
Keberhasilan melakukan wawancara sangat ditentukan oleh peran
dari pewawancara. Peran dimulai sejak awal, pertengahan hingga
akhir dari wawancara yang dilakukan. Keberhasilan melakukan
wawancara akan menghasilkan data atau informasi yang lengkap,
mendalam, obyektif dan akurat. Pewawancara hendaknya dapat
membawa suasana wawancara berjalan secara terbuka, akrab dan
menyenangkan sehingga wawancara dapat berjalan lancar dan
tujuan wawancara tercapai.
2. JENIS-JENIS OBSERVASI
Terdapat beberapa jenis observasi berdasarkan
pengelompokkannya yaitu:
1. Berdasarkan keterlibatan pengamat: observasi partisipasi, observasi
non partisipasi dan observasi quasi partisipasi.
2. Berdasarkan perencanaan: observasi sistematis/terstruktur,observasi
non sistematis/tidak terstruktur
3. Berdasarkan situasi: observasi bebas, observasi yang dimanipulasi,
observasi yang merupakan perpaduan antara keduanya.
Penjelasan:
1. Observasi partisipasi
Pada observasi ini , observer turut ambil bagian atau melibatkan
diri dalam situasi kehidupan individu yang sedang diamati.
Misalkan turut berpartisipasi pada saat berolah raga, pada saat
kerja kelompok, sehingga dapat mengamati setiap gejala yang
menjadi obyek pengamatan.
4. Observasi sistematis/terstruktur
Pada observasi ini telah ditetapkan kerangka pengamatan secara
sistematis, seperti: tujuan pengamatan, individu yang akan
diamati, tempat dan waktu pengamatan, frekuensi pengamatan
yang akan dilakukan, metode pencatat pengamatan yang akan
digunakan,menentukan siapa yang akan menjadi pengamat, gejala,
tingkah laku apa yang akan diamati telah ditetapkan kategorinya,
sehingga pengamat tinggal melakukan pengecekan .
6. Observasi bebas
Observasi dilakukan pada situasi bebas yang diikuti oleh individu
yang sedang diamati. Misalnya mengamati aktivitas individu dalam
berbagai situasi di dalam kampus.
3. PERAN OBSERVER
Pada pelaksanaan observasi, observer memiliki peran penting yang
harus dilaksanakan. Beberapa peran tersebut adalah:
a. Persiapan, yaitu menetapkan tujuan pengamatan, tingkah laku
yang akan diamati, waktu dan tempat pengamatan, berapa kali
pengamatan akan dilakukan, berapa orang pengamat yang akan
dilibatkan, menyiapkan alat pencatat pengamatan.
Interpretasi:
1. Apakah perilaku yang ditampilkan tersebut mengindikasikan
Siska tidak berani melakukan injeksi kepada pasien?
2. Apakah Siska ingin menarik perhatian orang lain?
3. Apakah Siska tidak siap mengikuti perkuliahan praktek I ?
4. ………………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………………
Rekomendasi:
Perlu diobservasi kembali pada perkuliahan praktek I dan
perkuliahan praktek lainnya.