Anda di halaman 1dari 11

INSTRUMEN TEST DALAM BENTUK

WAWANCARA
Makalah Ini Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Penilaian Pembelajaran Fisika

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dr. Winarti, S.Pd.,M.Pd.Si
Himawan Putranta, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Witnaeni Nur Wahiddayah (20104050018)
2. Anis Khofifaturrohmah (20104050020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2022
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin Puji syukur senantiasa kami curahkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah sehingga penulis dapat Menyusun makalah ini
yang berjudul “Instrumen Test Dalam Bentuk Wawancara” dengan tepat waktu. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Penilaian Pembelajaran Fisika
yang diampu oleh Ibu Dr. Winarti, S.Pd.,M.Pd.Si dan Bapak Himawan Putranta, M.Pd.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa manusia dari zaman jahiliah menuju zaman yang penuh nikmat ini,
yaitu adannya syi’ar agama islam yang insyallah menjadi rahmat bagi seluruh alam ini. Makalah
ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh dari beberapa referensi yang berkaitan dengan
mata kuliah Penilaian Pembelajaran Fisika.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Winarti, S.Pd.,M.Pd.Si dan Bapak
Himawan Putranta, M.Pd. atas bimbingan, arahan, dan masukan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga
dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, bahkan barangkali juga masih menyisakan permasalahan yang berkaitan dengan
materi kuliah Penilaian Pembelajaran Fisika. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis harapkan demi perbaikan makalah yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 22 Maret 2022

Penulis
DAFTAR  ISI

Hal
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.     Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Wawancara............................................................................ 3
B.     kelebihan dan kekurangan wawancara................................................... 4
C.     Pedoman menyusun wawancara............................................................. 6
D.    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara................................ 7

BAB III PENUTUP


A.    Simpulan……………………………………………………................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Di dalam  dunia pendidikan, kita  mengetahui bahwa setiap jenis atau bentuk pendidikan
pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan evaluasi.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai
atau belum, dan apakah materi pelajaran yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut
akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian. Evaluasi memiliki kedudukan yang
penting dalam proses pembelajaran.
  Dengan melakukan evaluasi, guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat
mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode yang digunakan, dan
keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Selanjutnya didalam
melakukan evaluasi ada dua teknik evaluasi yang kita kenal yaitu teknik evaluasi menggunakan
tes dan evaluasi dengan teknik non tes.
  Teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi
hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap (affective domain) dan ranah ketrampilan
(Psychomotoric domain). Jenis-jenis  teknik non tes yakni observasi, wawancara, skala sikap,
daftar cek, skala penilaian, angket, studi kasus, catatan insidental, sosiometri, inventori
kepribadian dan teknik pemberian penghargaan kepada peserta didik. Sedangkan teknik tes lebih
banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses
berfikirnya (cognitif domain).
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian wawancara?
2.      Apa kelebihan dan kekurangan wawancara?
3.      Bagaimana Menyusun Pedoman wawancara?
4.      Apa yang harus diperhatikan dalam wawancara?

C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui apa pengertian wawancara
2.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan wawancara
3.      Untuk mengetahui cara menyusun pedoman wawancara
4.      Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang dipergunakan
untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan jalan tanya jawab
sepihak. Dikatakan sepihak karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kegiatan
wawancara hanya berasal dari pihak pewawancara, sementara responden hanya bertugas sebagai
penjawab. Maksud diadakan wawancara sebagaimana dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba
(1985:266), antara lain mengonstruksi orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian, dan sebagainya.
Ada banyak pembagian wawancara yang dilakukan para ahli. salah satu diantaranya
adalah membagi wawancara kedalam dua bentuk, yaitu wawancara bebas dan wawancara
terpimpin. Wawancara terpimpin adalah kegiatan wawancara yang pertanyaan-pertanyaan serta
kemungkinan-kemungkinan jawabannya telah dipersiapkan pihak pewawancara, sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan pewawancara. Adapun dalam
Wawancara bebas, responden diberi kebebasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
pewawancara sesuai dengan pendapatnya tanpa terikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah
dibuat pewawancaranya. ( Hamdani, 2011: 318).

Adapun menurut Zainal Arifin (2012:158) Wawancara merupakan salah satu bentuk alat


evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung
maupun tidak langsung dengan peserta didik. Pengertian wawancara langsung adalah wawancara
yang dilakukan secara langsung antara pewawancara (interviewer) atau guru dengan orang yang
diwawancarai (interviewee) atau peserta didik tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara
tidak langsung artinya pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui
perantaraan orang lain atau media. jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya.
Tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan
kondisi tertentu .
2.      Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah
3.      Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.

Wawancara juga dapat dilengkapi dengan alat bantu berupa tape recorder (alat perekam
suara), sehingga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dicatat secara lebih
lengkap. Penggunaan pedoman wawancara dan alat bantu perekam suara itu akan sangat
membantu kepada pewawancara dalam mengategorikan dan menganalisis jawaban-jawaban yang
diberikan oleh peserta didik atau orang tua peserta didik untuk pada akhirnya dapat ditarik
kesimpulan. (http://wwwqolbu.blogspot.com/2013/10/teknik-evaluasi-hasil-belajar-non-
tes.html)
B.     Kelebihan dan Kekurangan Wawancara
Wawancara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan wawancara antara lain
1.       Dapat berkomuniakasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang
diperoleh dapat diketahui objektivitasnya.
2.      Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar.
3.      Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal.

Sementara kelemahan dari wawancara yaitu:


1.      Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak menggunakan
waktu, tenaga dan biaya
2.      Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut-larut tanpa arah, sehingga data kurang dapat
memenuhi apa yang diharapkan
3.      Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang diwawancarai dan
sikap overaction dari guru sebagai pewawancara, karena itu perlu adanya adaptasi diri
antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.

Pertanyaan wawancara dapat menggunakan bentuk seperti berikut:


a)      Bentuk pertanyaan berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai
dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini biasanya
digunakan jika masalahnya tidak terlalu kompleks dan jawabannya sudah konkret.
b)      Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka, peserta didik
secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini tidak member
strukturjawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam pertanyaan itu bebas.
c)      Bentuk pertanyaan campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada
yang berstruktur ada pula yang bebas.
C.    Pedoman Menyusun  Wawancara
Untuk dapat menyusun pedoman wawancara, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Merumuskan tujuan wawancara.
2)      Membuat kisi-kisi atau Layout dan  pedoman wawancara.
3)      Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pertanyaan yang
diinginkan. Untuk itu perlu diperhatikan kata-kata yang digunakan, cara bertanya, dan
jangan membuat peserta didik bersikap defensive.
4)      Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang disiusun
sehingga dapat diperbaiki lagi.
5)       Melaksanakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya

Contoh:

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Masalah Tujuan Pertanyaan Bentuk


Pertanyaan

Format Pedoman Wawancara

No Aspek-aspek yang Ringkasan Jawaban Ket


diwawancarai

4
D.     Hal-hal yang perlu diperhatikan  sebelum wawancara
Dalam melaksanakan wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni:
1.      Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.
2.      Berdasarkan tujuan di atas tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawancara
tersebut. Aspek-aspek tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi pertanyaan
wawancara.
3.      Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan, yakni bentuk berstruktur atau bentuk
terbuka
4.      Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan jenis wawancara, yakni membuat pertanyaan
yang berstruktur atau yang bebas
5.       Ada baiknya apabila dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil
wawancara. (Sudjana, Nana,1991:69)
BAB III
PENUTUP

Simpulan
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang dipergunakan
untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan jalan tanya jawab
sepihak. Maksud diadakan wawancara sebagaimana dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba
(1985:266), antara lain mengonstruksi orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian, dan sebagainya.
Ada banyak pembagian wawancara yang dilakukan para ahli. salah satu diantaranya
adalah membagi wawancara kedalam dua bentuk, yaitu wawancara bebas dan wawancara
terpimpin. Wawancara juga dapat dilengkapi dengan alat bantu berupa tape recorder (alat
perekam suara), sehingga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dicatat secara
lebih lengkap.
Daftar Pustaka

Hamdani, 2011, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV. Pustaka Setia

Nana Sudjana, 1991, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja


RosdaKarya

Zainal Arifin,2012, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja RosdaKarya Offset


(http://wwwqolbu.blogspot.com/2013/10/teknik-evaluasi-hasil-belajar-non-tes.html)

Anda mungkin juga menyukai