Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PENGUMPULAN DATA ( TEKNIK WAWANCARA )

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Penelitian
Tindakan Kelas Jurusan Pendidikan Anak
Usia Dini Semester 6
Oleh :
Kelompok 3
RISMAWATI.S
ELIANA
JUMARNI
IKA MUSTIKA
FITA SARI

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BONE
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tak lupa pula Shalawat dan salam juga di sampaikan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan keluarganya seayun langkah dan
seiring bahu dalam meneggakkan agama Allah. Dalam rangka melengkapi Tugas
mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas pada jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
dengan judul Teknik Pengumpulan Data ( Teknik Wawancara ).

Makalah berisi tentang “ Teknik Pengumpulan Data dengan Teknik Wawancara


“, Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam peyusunan makalah
ini banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam  tahap pembelajaran.
Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih.

Bone, 05 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Wawancara........................................................................3
2. Tujuan dan bentuk Wawancara...........................................................3
3. Jenis-jenis teknik wawancara..............................................................4
4. Langkah-langkah persiapan dan tahap wawancara.............................5
5. Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil wawancara.........................7
6. Keuntungan dan kelemahan wawancara ...........................................9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering
digunakan dalam penelitian kualitatif. Banyak peneliti mengalami kesulitan
mewawancarai orang, karena orang cenderung menjawab dengan singkat.
Apalagi budaya pada masyarakat Indonesia yang cenderung tidak terbiasa
mengungkapkan perasaan. Wawancara dilakukan ketika peneliti ingin
menggali lebih dalam mengenai sikap, keyakinan, perilaku, atau pengalaman
dari responden terhadap fenomena sosial. Ciri khas dari metode ini adalah
adanya pertukaran informasi secara verbal dengan satu orang atau lebih.
Wawancara pada penelitian kualitatif memiliki sedikit perbedaan
dibandingkan dengan wawancara lainnya seperti wawancara pada penerimaan
pegawai baru, penerimaan mahasiswa baru, atau bahkan pada penelitian
kuantitatif. Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang
mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan informal. Tidak seperti
pada percakapan biasa, wawancara penelitian ditujukan untuk mendapatkan
informasi dari satu sisi saja, oleh karena itu hubungan asimetris harus tampak.
Peneliti cenderung mengarahkan wawancara pada penemuan perasaan,
persepsi, dan pemikiran partisipan.
Mutu suatu penelitian tergantung dari mutu tiap tahap tersebut, dimana
kegiatan yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan dan saling
berkaitan. Penulisan ini tidak akan membahas semua tahapan, tetapi hanya
ingin mendalami satu tahap kegiatan di dalam penelitian yaitu tahap
pengumpulan data. Hampir pada semua penelitian metode wawancara paling
banyak digunakan di dalam pengumpulan data

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian wawancara ?
2. Apa saja tujuan dan bentuk wawancara ?
3. Apa saja jenis-jenis teknik wawancara ?
4. Apa saja langkah langkah persiapan dan tahap wawancara ?
5. Bagaimana factor-faktor yg mempengaruhi hasil wawancara?
6. Apakah Keuntungan dan Kelemahan Teknik Wawancara?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian wawancara
2. Mengetahui tujuan dan bentuk wawancara
3. Mengetahui jenis-jenis teknik wawancara
4. Mengetahui Langkah langkah persiapan dan tahap wawancara
5. Mengetahui factor-faktor yang memepengaruhi hasil wawancara
6. Mengetahui keuntungan dan kelemahan teknik wawancara

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Wawancara
Wawancara (interview) adalah salah satu kaidah mengumpulkan data yang
paling biasa di gunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini di gunakan ketika
subjek penelitian (responden) dan peneliti berada langsung bertatap muka
dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer.Wawancara
di gunakan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan fakta,
kepercayaan, perasaan, keinginan dan sebagainya yang di perlukan untuk
memenuhi tujuan penelitian wawancara mengharuskan kedua belah pihak baik
itu peneliti maupun subjek kajian bertemu dan berinteraksi langsung dan aktif
agar dapat mencapai tujuan dan data yang di dapat baik dan akurat1.
Menurut Lexy J Moleong (1991:135) menjelaskan bahwa wawancara
dengan tujuan tertentu . dalam metode ini peneliti dan responden berhadapan
langsung ( tatap muka ) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan
mendapatkan data tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian.
Secara sederhana dapat di katakan bahwa wawancara (interview) adalah
suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer)
dan sumber informasi atau orang yang di wawancarai (interviewei) melalui
komunikasi langsung. Dapat pula di katakan bahwa wawancara merupakan
percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber
informasi, di mana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu objek yang
di teliti dan telah di rancang sebelumnya.2
B. Tujuan Wawancara
Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertayaan untuk di jawab oleh orang yang
di wawancarai. Menurut Zainal (2010) tujuan wawancara adalah sebagai berikut :

1
Newman, Metodologi penelitian sosial : Pendekatan kualitatif dan kuantitatif ( Jakarta : 2013) h. 493
2
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Cet. 4;Jakarta :Kencana) h.
372

3
1. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal
atau situasi dan kondisi tertentu.
2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
3. Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang
tertentu.
Adapun Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
a) Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita.
b) Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
c) Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
d) Wawancara pribadi.
e) Wawancara dengan banyak orang.
f) Wawancara dadakan / mendesak.
g) Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai
seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
C. Jenis Wawancara
Wawancara dapat di lakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur , dan dapat
di lakukan dengan tatap muka ( face to face ) maupun menggunakan telepon
( sugiyono, 2006) berdasarkan pelaksanaan wawancara, yaitu:
a) Wawancara Terstruktur
Adalah suatu bentuk wawancara di mana pewawancara dalam hal ini
peneliti menyusun secara terperinci dan sistematis rencana atau pedoman
pertanyaan menurut pola tertentu dengan menggunakan format yang baku.
Dalam hal ini pewawancara hanya membacakan pertanyaan yang telah di
susun dan kemudian mencatat jawaban sumber informasi secara tepat.
Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa
sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban. Jawaban yang
paling mudah terhadap pertanyaan terstruktur adalah “ya” atau “tidak”.
Contoh dari pertanyaan terstruktur adalah:
a. Apakah bagi anda mata pelajaran matematika menyenangkan ?
- ya - tidak

4
b. Apakah anda memiliki buku pelajaran matematika ?
-ya -tidak
b) Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur atau di sebut juga pertanyaan terbuka adalah
wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang di gunakan hanya berupa
garis-garis besar permasalahan yang akan di tanyakan Tanpa dikendalikan
oleh pedoman tertentu, Responden secara bebas menjawab pertanyaan
tersebut.
Contoh pertanyaan tidak terstruktur :
a. Bagaimana hasil panen padi bapak tahun ini ?
b. Apakah hasil panen tersebut dapat di tingkatkan lagi ?
c. Apakah Anda merasa bosan bila harus melakukan pekerjaan yg sama
berulang-ulang ?
D. Langkah-Langkah Persiapan Wawancara
Dari pernyataan Cresswell dapat di ambil kesimpulan, sebelum wawancara
terdapat langkah-langkah yang harus di lakukan, yaitu :3
a. Membaca materi latar belakang
Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan
organisasinya sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang
yang bisa Anda hubungi segera untuk menanyakan tentang Website
perusahaan. Laporan tahunan terbaru, laporan berkala perusahaan, atau
publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai penjelasan tentang
organisasi kepada publik.
b. Menetapkan tujuan wawancara
Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman
Anda untuk menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat
sampai enam area utama yang berkaitan dengan sikap pengolahan informasi
dan pembuatan keputusan yang ingin Anda tanyakan. Area tersebut meliputi

3
Albi anggito & johan setiawan, Metodologi Penelitian Kualitaif, ( Cet. I; Cv Jejak: 2018 ), h. 92-93

5
sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi pebuatan keputusan,

kualitas informasi, dan gaya pembuat keputusan.


c. Memutuskan siapa yang diwawancarai
Saat memutusakan siapa saja yang diwawancarai, sertakan pula orang orang
terpenting dari semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi
sistem.
d. Menyiapkan orang yang diwawancarai
Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau
menulis pesan e-mail sehingga memungkinkan orang-orang yang akan
diwawancara mempunyai waktu untuk berpikir. Aturlah waktu untuk
menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya, wawancara dijalankan
selama 45 menit atau paling lama 1 jam.
e. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam
pembuatan keputusan saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara.
Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari wawancara.
Dalam melaksanakan wawancara, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Hubungan baik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai
perlu dipupuk dan dibina sehingga akan tampak hubungan yang akrab
dan harmonis.
2. Dalam wawancara jangan terlalu kaku, tunjukkan sikap yang bersahabat,
bebas, ramah, terbuka, dan adaptasikan diri dengannya.
3. Perlakukan responden itu sebagai sebagai sesama manusia secara jujur.
4. Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik sehingga pertanyaan
pertanyaan yang diajukan secara netral.
5. Pertanyaan hendaknya jelas, tepat dengan bahasa yang sederhana.
Adapun pembagian Tahap-tahap dalam Wawancara, sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara)
b. Menetukan informasi yang akan dikumpulkan atau didata

6
c. Menentukan dan menghubungi nara sumber
d. Menyusun daftar pertanyaan
2. Tahap pelaksanaan
a. Mengucap salam
b. Memperkenalkan diri
c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara
d. Menyampaikan pertanyaan dengan terartur
e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara
f. Mengahiri dengan salam dan dan meminta kesediaan narasumber untuk
dapat dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikonfirmasi atau
dilengkapi
3. Tahap penyusunan hasil wawancara laporan wawancara
a. Tema atau topik wawancara
b. Tujuan atau maksud dari wawancara
c. Identitas narasumber
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil wawancara
Ada empat factor (warwick-Lininger,1975) yang menentukan keberhasilan
dalam percakapan tatap muka maupun percakapan melalui media, lebih lebih
lagi kalau percakapan itu menyangkut moral dan nilai-nilai, keempat factor
sebagai berikut :4
a. Pewawancara
Beberapa karakteristik yang perlu di miliki pewawancara :
1) Kemampuan dan keterampilan mewawancarai sumber informal
2) Kemampuan memahami dan menerima serta merekam hasil wawancara
yang telah di lakukan.
3) Karakteristik sosial pewawancara
4) Rasa percaya diri dan motivasi yang tinggi
5) Rasa yang di miliki

4
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Cet:4;Jakarta :Kencana,
2017 ), h. 372-373

7
Kondisi di atas akan dapat memacu pewawancara untuk mengendalikan
diri serta mampu untuk menyampaikan pertanyaan dengan baik dan
memahami jawaban yang di berikan oleh sumber informasi.
b. Sumber Informasi
Beberapa hal yang di perlukan dari sumber informasi yaitu :
1) Kemampuan memahami/menangkap pertanyaan dan mengolah jawaban
dari pertanyaan yang di ajukan pewawancara.
2) Karakteristik sosial (sikap,penampilan,relasi/hubungan) sumber
informasi.
3) Kemampuan untuk menyatakan pendapat
4) Rasa aman dan percaya diri.
Dengan keadaan dan patokan di atas, setiap sumber informasi akan
dapat memberikan jawaban yang tepat dan bermanfaat.
c. Materi pertanyaan
Topik penelitian atau daftar pertanyaan dapat mempengaruhi kelancaran
dan hasil wawancara. Karena itu, pewawancara perlu menghayati berbagai
factor yang terdapat di dalam materi pertanyaan sehingga memungkingkan
wawancara berjalan dengan baik. Di antara faktor-faktor yang penting di
pahami dalam isi/materi pertanyaan, yaitu:
1) Tingkat kesukaran materi yang di tanyakan
Materi pertanyaan hendaklah dalam ruang lingkup kemampuan
informasi. Jangan terlalu sukar dan jangan pula terlalu mudah.
2) Kesensitifan materi pertanyaan.
Penelitian hendaklah menyadari sejak dini, hal-hal yang menyangkut
moral, agama, ras, atau kedirian tiap sumber informasi yang selalu
mengundang subjek . Kesediaan responden untuk menjawab tergantung
pada apakah ia tertarik pada masalah itu dan apakah topik tersebut
sensitive atau tidak.
d. Situasi wawancara
Situasi wawancara adalah situasi yang timbul karena faktor-faktor waktu,
tempat, ada tidaknya orang ketiga, dan sikap masyarakat pada umumnya.

8
F. Keuntungan dan Kelemahan wawancara
Seperti juga teknik pengumpulan data yamg lain, wawancara merupakan
salah satu cara yang baik dan tepat apabila peneliti menginginkan informasi
yang dalam dan mendetail tentang suatu objek penelitian. Di samping itu,
informasi yang di dapat lebih banyak. Beberapa keuntungan penggunaan
teknik wawancara dalam pengumpulan data sebagai berikut
1. Sampel penelitian lebih sesuai dengan rencana karena semua sumber
informasi akan dapat di temui, kalau peneliti dapat menunggu kapan
sumber informasi mau dan siap memberikan informasi.
2. Dapat melengkapi dan memperbaiki kembali informasi yang kurang atau
salah
3. Dapat mengontrol jawaban masing-masing pertanyaan
4. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan
pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang/ pertanyaan
pemancing.
5. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-
gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.
6. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak
selalu terjadi.
Walaupun wawancara merupakan teknik yang tepat sebagai alat
pengumpul data untuk jenis penelitian tertentu, namun banyak pula kelemahan
yang perluh di perhatikan sebelum menggunakan teknik ini. Di antara
kelemahan itu sebagai berikut :
1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif
mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian
pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu,
misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.
4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila

waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

9
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang mungkin terdapat dalam
wawancara, adapun upaya-upaya untuk mengatasinya adalah :
a) Kondisikan keadaan agar lebih baik sehingga tidak terpengaruh keadaan
lingkungan yang kurang baik.
b) Bahasa yang digunakan bisa disesuaikan dengan klien agar klien
mengerti dan faham.
c) Minimalkan waktu, tenaga, dan biaya yang ada

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Wawancara (interview) adalah salah satu kaidah mengumpulkan data yang
paling biasa di gunakan dalam penelitian sosial. Kaedah ini di gunakan
ketika subjek penelitian (responden) dan peneliti berada langsung bertatap
muka dalam proses mendapatkan informasi bagi keperluan data primer.
2. Tujuan Wawancara : Untuk memperoleh informasi secara langsung guna
menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu, Untuk melengkapi
suatu penyelidikan ilmiah, Untuk memperoleh data agar dapat
memengaruhi situasi atau orang tertentu.
3. Jenis Wawancara : a) Wawancara Terstruktur Adalah suatu bentuk
wawancara di mana pewawancara dalam hal ini peneliti menyusun secara
terperinci dan sistematis rencana atau pedoman pertanyaan menurut pola
tertentu. b) Wawancara tidak terstruktur atau di sebut juga pertanyaan
terbuka adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi wawancara: pewawancara, sumber
informasi, materi pertanyaan, situasi wawancara.
5. Langkah-Langkah Persiapan Wawancara : Membaca materi latar belakang,
Menetapkan tujuan wawancara, Memutuskan siapa yang diwawancarai,
Menentukan jenis dan struktur pertanyaan.

B. Saran
Kami sebagai penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada kami agar lebih baik dikesempatan-kesempatan
berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Newman, W. Lawrence, Metodologi Penelitian sosial: Pendekatan kualitatif


dan kuantitatif (edisi 7), PT Indeks, Jakarta, 2013.

Yusuf Muri, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan,


PT Fajar Interpratama Mandiri, Jakarta, 2017.

Setiawan Johan & Anggito Albi, Metodologi Penelitian Kualitaif, CV Jejak,


Sukabumi, 2018.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wawancara/

12

Anda mungkin juga menyukai