Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dosen Pengajar :

Drg. H. Widodo M.M.,M.Kes

Disusun oleh :

1. Dewi Natalia Todingan 1611111120004


2. Dinda Rizkia 1611111120005
3. Lailatul Qomariyah 1611111220015
4. Nur As Alifudin 1611111310038
5. Patrycia Solavide Sijabat 1611111220026
6. Udur Sinaga 1611111220033

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

BANJARMASIN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teknik Pengumpulan Data” pada waktunya.Terima kasih juga
diucapkan kepada teman-teman yang telah berkerja sama dalam menyelesaikan
makalah ini, sehingga makalah ini bisa selesai dengan baik dan rapi.

Kami berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca.Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah kami, demi
penyempurnaan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran.Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 27 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………….. 1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………. 2

1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………………2

1.4. Manfaat Penulisan……………………………………………………..2

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1. Syarat-syarat Data Yang Baik……………………………………………… 3

2.1.1. Validitas………………………………………………………… 3

2.1.2. Realibilitas………………………………………………………. 3

2.2. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………. 3

2.2.1. Wawancara……………………………………………………… 3

2.2.2. Komunikasi Tak Langsung (Angket)…………………………… 8

2.2.3. Observasi Langsung……………………………………………. 10

2.2.4. Penelusuran Data Sekunder…………………………………….. 11

2.3. Sumber Data………………………………………………………….. 11

2.3.1. Data Primer………………………...……………………………12

2.3.1. Data Sekunder…….……………………………………………..12

ii
Bab 3. PENUTUP

3.1. Kesimpulan………………………………………………………….. 13

3.2. Saran……..………………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu penelitian, keakuratan data yang diperoleh sangat

mempengaruhi hasil penelitian. Agar data yang diperoleh tersebut akurat, maka

diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat atau sesuai. Teknik pengumpulan

data merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian.Dalam penelitian,

pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi yang

diperlukan dalam hal mencapai tujuan penelitian. Kesalahan dalam melakukan

pengumpulan data dalam suatu penelitian, akan berakibat langsung terhadap hasil

penelitian.

Pengumpulan data adalah suatu rangkaian kegiatan penelitian yang

mencakup pencatatan peristiwa-peristiwa atau keterangan-keterangan atau

karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh populasi yang akan menunjang

atau mendukung penelitian. Data yang dikumpulkan mencakup variabel

independen/variabel bebas, variable dependen/variabel terikat, data dasar atau

data sekunder yang terkait dengan responden atau lokasi penelitian (Surahman et

al, 2016).

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan

masih memerlukanadanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan,

gambar, suara, huruf, angka, matematika,bahasa ataupun simbol-simbol lainnya

yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihatlingkungan, obyek, kejadian

ataupun suatu konsep (Siyoto S dan Sodik, MA. 2017)

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apasaja syarat-syarat yang baik?
2. Apa saja jenis teknik pengumpulan data?
3. Apa saja sumber-sumber data?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui syarat-syarat yang baik.


2. Untuk mengetahui jenis teknik pengumpulan data.
3. Untuk mengetahui sumber-sumber data.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, menambah


pengetahuan dan informasi bagi peneliti mengenai teknik-teknik pengumpulan
data.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Syarat-Syarat Data yang Baik

2.1.1 Validitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan bahwa data yang

diukur atau dikumpulkan benar-benar diukur dan valid adanya

(Syahdrajat T, 2018).

2.1.2 Realibilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu pengukuran dapat

dikatakan andal, apabila dilakukan pemeriksaan berulang-ulang nilai

yang dihasilkan akan sama atau hamper sama (Syahdrajat T, 2018).

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data antara lain dengan wawancara, angket, observasi,

pengukuran, dan penelusuran data sekunder (Surahman et al, 2016).

2.2.1 Komunikasi Langsung (Wawancara)

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data penelitian melalui

pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden untuk menjawabnya dan

jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. Wawancara bisa dilakukan

secara tatap muka antara peneliti dengan responden atau cara lain, misalnya

3
4

melalui telepon. Sehingga data tersebut diperoleh langsung dari responden melalui

pertemuan atau percakapan (Surahman et al, 2016).

Wawancara bukan hanya sekedar mendapatkan data saja, dengan

wawancara peneliti akan dapat :

1. Memperoleh kesan langsung dari responden

2. Menilai kejujuran atau kebenaran jawaban responden.

3. Memberikan penjelasan jika responden tidak mengerti akan pertanyaan

yang diajukan.

4. Memberikan ilustrasi untuk memancing jawaban jika responden macet

atau tidak dapat menjawab pertanyaan(Surahman et al, 2016).

Lima langkah persiapan wawancara :

1. Membaca materi latar belakang

Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan

organisasinya sebanyak mungkin.Materi ini dapat diperoleh dari

orangyang bisa Anda hubungi segera untuk menanyakan tentang

Websiteperusahaan.Laporan tahunan terbaru, laporan berkala

perusahaan,atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai

penjelasantentang organisasi kepada publik (Surahman et al, 2016).

2. Menetapkan tujuan wawancara

Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman

Anda untuk menetapkan tujuan-tujuan wawancara.Setidaknya ada empat

sampai enam area utama yang berkaitan dengansikap pengolahan

informasi dan pembuatan keputusan yang ingin Andatanayakan. Area


5

tersebut meliputi sumber-sumber informasi, formatinformasi, frekuensi

pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan gayapembuat keputusan

(Surahman et al, 2016).

3. Memutuskan siapa yang diwawancarai

Saat memutusakan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orang-

orang terpenting dari semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bias

dipengaruhi sistem (Surahman et al, 2016).

4. Menyiapkan orang yang diwawancarai

Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau

menulis pesan e-mail sehingga memungkinkan orang-orang yang

akandiwawancarai mempunyai waktu untuk berpikir. Aturlah waktu

untukmenelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya,

wawancaradijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam (Surahman

et al, 2016).

5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan

Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam

pembuatan keputusan saat Anda menegaskan tujuan-tujuan

wawancara.Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari wawancara

(Surahman et al, 2016).

Jenis pertanyaan dalam wawancara:

1. Pertanyaan terbuka (Open-Ended)

Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang

diwawancarai untuk merespons.Mereka terbuka dan bebas


6

merespons.Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraph

(Surahman et al, 2016).

Beberapa contoh pertanyaan terbuka :

- Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis

ecommercedi perusahaan Anda ?

- Apa tujuan terpenting departemen Anda ?

- Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data

tersebutakhirnya diproses ?

- Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?

- Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa

peralihanmenuju e-commerce ?

2. Pertanyaan tertutup (Close-Ended)

Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang

diwawancarai.Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan

ganda dalam ujianAnda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban,

namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri.Jenis

pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan.Jenis

pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena

hanyamemungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan,

seperti yaatau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju

(Surahman et al, 2016).

Beberapa contoh pertanyaan tertutup :


7

- Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek

diperbaharui?

- Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan

setiapbulannya ?

- Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling

bermanfaat menurut Anda ?

o Formulir keluhan konsumen

o Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi

website

o Interaksi tatap muka dengan konsumen

o Barang yang dikembalikan konsumen

- Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan

infrastrukturteknologi.

- Siapa yang menerima masukan ini ?

Kelebihan wawancara:

- Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa

membaca dan menulis.

- Pewawancara dapat merekam jawaban-jawaban yang spontan.

- Responsif.

- Kontrol lingkungan.

- Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan, sehingga responden

dapat memahami maksud penelitian secara lebih baik.


8

- Jawaban responden lebih jujur dan informatif, kurang normatif.

- Jawaban benar-benar berasal dari responden, tidak dibuatkan oleh

orang lain seperti pada angket yang diposkan.

- Pewawancara dapat memperoleh jawaban lengkap dan urut atas

seluruh pertanyaan yang diajukan.

- Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif

pasti.

- Melalui wawancara, dapat ditanyakan hal-hal yang rumit dan

mendetail (Surahman et al, 2016).

Kekurangan wawancara:

- Memerlukan biaya yang lebih besar dari pada angket.

- Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil.

- Memberikan kemungkinan pewawancara dengan sengaja

memutarbalikan jawaban.

- Waktu wawancara terbatas.

- Bias wawancara.

- Ketidaknyamanan wawancara (Surahman et al, 2016).

2.2.2 Komunikasi Tak Langsung (Angket)

Angket adalah cara pengumpulan data penelitian dengan mengirimkan

atau memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner untuk diisi oleh responden.

Mengingat angket diisi sendiri oleh respondennya maka pengumpulan data


9

dengan angket hanya dilakukan kepada responden yang memiliki tingkat

pendidikan yang memadai. Selain itu angket memerlukan pedoman pengisian agar

memudahkan responden mengisi dan mencegah terjadi kesalahan interpretasi

pertanyaan (Surahman et al, 2016). Berdasarkan bentuk pertanyaannya atau jenis

penyusunan item yang diajukan, angket dapat dibedakan atas:

1. Angket terbuka (opened questionare), dimana pada angket ini responden

diberikan pertanyaan terbuka sehingga bebas memberikan jawaban dan

pendapat sesuai dengan keinginan nya.

2. Angket tertutup (closed questionare), responden tidak bebas memberikan

jawaban dan pendapatnya karena didalam angket responden tinggal

memilih jawabannya telah disediakanz.

3. Angket semi terbuka (semi opened questionare), responden diberikan

pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya telah disediakan dan pertanyaan

terbuka (Surahman et al, 2016).

Kelebihan angket:

- Dalam waktu singkat dapat diperoleh sampel dalam jumlah yang besar.

- Menghemat biaya dan mungkin tenaga.

- Responden dapat menentukan waktu mengisinya, sehingga tidak terlalu

mengganggu responden.

- Secara psikhologis tidak merasa terpaksa dan dapat menjawab lebih

terbuka.
10

- Karena tidak berhadapan langsung, kerahasiaan responden lebih terjamin

(Surahman et al, 2016).

Kekurangan angket:

- Banyak yang tidak mengembalikan bila dikirim melalui pos.

- Tidak digunakan untuk orang yang berpendidikan rendah atau buta huruf.

- Pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden tidak dapat diklarifikasi.

- Kelengkapan jawaban responden untuk setiap pertanyaan tidak dapat

dikontrol.

- Apabila responden jauh, pengisi angket yang sebenarnya tidak

diketahui(Surahman et al, 2016).

2.2.3 Observasi Langsung

Observasi adalah cara pengumpulan data penelitian melalui pengamatan

terhadapsuatu objek atau proses, baik secara visual menggunakan pancaindera

(penglihatan,penciuman, pendengaran, perabaan), atau alat, untuk memperoleh

informasi yang diperlukan dalam upaya menjawab masalah penelitian. Alat

observasi untuk pengumpulandata, misalnya daftar tilik (check list), skala

penilaian, riwayat kelakuan, taperecorder,kamera, CCTV dan sebagainya. Syarat

observasi manusia adalah ia tidak boleh mengetahuibahwa dirinya sedang menjadi

obyek observasi (Surahman et al, 2016).

Kelebihan observasi adalah mudah, murah dan langsung, sehingga dapat

mencatat hal-hal, perilaku atau peristiwa sewaktu kejadian berlangsung, tidak

tergantung dari ingatan seseorang dan dapat memperoleh data subjek yang tidak
11

dapat berkomunikasi atau tidak mau berkomunikasi secara verbal.Kekurangan

observasi adalah diperlukan waktu tunggu yang lama untuk suatu peristiwa

tertentu, memerlukan pedoman observasi dan apabila data yang diperlukan tidak

bisa diperoleh dengan cara observasi (Surahman et al, 2016).

2.2.4 Penelusuran Data Sekunder

Penelusuran data sekunder atau dokumentasi adalah salah satu teknik

pengumpulan data untuk memperoleh informasi dengan menyalin data yang telah

tersedia (data sekunder) ke dalam form isian yang disusun. Data sekunder seperti

ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti

perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut

sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna (Surahman et al, 2016).

Kelebihan penelusuran data sekunderadalah efisiensi dalam hal waktu,

tenaga dan biaya.Kekurangan penelusuran data sekunder adalah variabel yang

tersedia terbatas.Contoh data sekunder misalnya : rekam medik pasien, hasil

pemeriksaan lab rumah sakit, kartu status pasien, laporan bulanan puskesmas,

Kartu Menuju Sehat (KMS) pada posyandu, resep dokter, data Survei Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS) dari BPS, data Survei Dasar Kesehatan Indonesia

(SDKI) dari BKKBN, laporan tahunan, surat keterangan, arsip foto, hasil rapat,

jurnal kegiatan dan sebagainya (Surahman et al, 2016).


2.3 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua 12

jenis yaitu data primer dan data sekunder (Siyoto S dan Sodik, MA. 2017).

2.3.1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya.Data primer disebut juga

sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.Untuk

mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara

langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan

data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus

grupdiscussion-FGD) dan penyebaran kuesioner (Siyoto S dan Sodik, MA.

2017).

2.3.2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan

kedua).Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro

Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain (Siyoto S dan

Sodik, MA. 2017).


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan

masih memerlukanadanya suatu pengolahan yang dapat berupa suatu keadaan,

gambar, suara, huruf, angka, matematika,bahasa ataupun simbol-simbol lainnya

yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihatlingkungan, obyek, kejadian

ataupun suatu konsep. Data dapat diambil melalui berbagai cara meliputi

wawancara, pemberian angket, maupun observasi langsung ke lapangan. Syarat

data adalah dapat diuji reabilitas dan validitasnya.

3.2. Saran

Dalam pengambilan sebuah data, kita harus memerhatikan syarat data

yaitu akurat, berupa fakta dan merupakan data terbaru.

13
DAFTAR PUSTAKA

Siyoto S dan Sodik, MA. 2017. Dasar Metodologi Penelitian. Sleman: Literasi

Media Publishing; 58-67.

Surahman, Rachmat M, dan Supardi S. 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 148-156.

Syahdrajat T. 2018. Panduan Penelitian Untuk Skripsi Kedokteran dan

Kesehatan. Jakarta: Pedhe Offiset.

Anda mungkin juga menyukai