Anda di halaman 1dari 19

JENIS DAN LANGKAH PENYUSUNAN INSTRUMEN DALAM

PENELITIAN KUALITATIF (WAWANCARA, OBSERVASI DAN


DOKUMENTASI)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
Kualitatif

Dosen Pengampu:

Drs. Agus Hikmat Syaf, M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 7

Muhibatur Rohmatul A. 1172050063


Nadya Sophia Eka P. 1172050065
Nenden Mela Puspita 1172050067

JURUSAN MIPA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Jenis dan Langkah Penyusunan
Instrumen dalam Penelitian Kualitatif (Wawancara, Observasi dan Dokumentasi)
tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Drs. Agus Hikmat Syaf, M.Si.
pada mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang jenis-jenis wawancara,
observasi dan dokumentasi serta cara menyusun instrument penelitian tersebut.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Drs. Agus


Hikmat Syaf, M.Si. selaku dosen Metode Penelitian Kualitatif. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamualaikum wr. wb.

Bandung, 4 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar belakang.......................................................................................................................1
Rumusan masalah..................................................................................................................2
Tujuan.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
Wawancara.............................................................................................................................4
Observasi................................................................................................................................6
Dokumentasi..........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................12
Simpulan...............................................................................................................................12
Saran.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam


penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang
memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh
salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian
kualitatif (sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau
ketidaksempurnaan dalam metode pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni
berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika
dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.

Misalnya, jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru


matematika terhadap kurikulum yang baru, maka teknik yang dipakai ialah
wawancara, bukan observasi. Sedangkan jika peneliti ingin mengetahui bagaimana
guru matematika menciptakan suasana kelas yang hidup, maka teknik yang dipakai
adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui mengenai kompetensi siswa dalam
mata pelajaran matematika, maka teknik yang dipakai adalah tes, atau bisa juga
dokumen berupa hasil ujian. Dengan demikian, informasi yang ingin diperoleh
menentukan jenis teknik yang dipakai (materials determine a means). Itu pun masih
ditambah dengan kecakapan peneliti menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja
terjadi karena belum berpegalaman atau belum memiliki pengetahuan yang memadai,
peneliti tidak berhasil menggali informasi yang dalam, sebagaimana karakteristik data
dalam penelitian kualitatif, karena kurang cakap menggunakan teknik tersebut,
walaupun teknik yang dipilih sudah tepat. Solusinya terus belajar dan membaca hasil-

1
hasil penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat membantu menambah
kecakapan peneliti.

Penggunaan istilah ‘data’ sebenarnya meminjam istilah yang lazim dipakai


dalam metode penelitian kuantitatif yang biasanya berupa tabel angka. Namun, di
dalam metode penelitian kualitatif yang dimaksudkan dengan data adalah segala
informasi baik lisan maupun tulis, bahkan bisa berupa gambar atau foto, yang
berkontribusi untuk menjawab masalah penelitian sebagaimana dinyatakan di dalam
rumusan masalah atau fokus penelitian.

Di dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan


beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara, 2). observasi, 3).
dokumentasi. Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu
ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting  yang harus dipahami oleh setiap peneliti
adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh
informasi apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik
wawancara, mana yang memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-
duanya dilakukan, dst. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi yang
diperoleh.

B. Rumusan masalah
a. Apa saja jenis dari teknik wawancara dan bagaimana cara pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara?
b. Apa saja jenis dari teknik observasi dan bagaimana cara pengumpulan data
menggunakan teknik observasi?
c. Apa saja jenis dari teknik dokumentasi dan bagaimana cara pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi ?

2
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui jenis dan cara pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara.
b. Untuk mengetahui jenis dan cara pengumpulan data menggunakan teknik
observasi.
c. Untuk mengetahui jenis dan cara pengumpulan data menggunakan teknik
dokumentasi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Wawancara
Menurut Bungin (2011) wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara
pewawancara dan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama (Kusuma, n.d.).

Sementara Steward & Cash (1982) mendefinisikan wawancara sebagai sebuah


proses komunikasi dyad atau interpersonal, yang tujuannya telah ditentukan
sebelumnya, bersifat serius, yang dirancang agar tercipta interaksi yang melibatkan
aktivitas bertanya dan menjawab pertanyaan (Lukman Nul Hakim, 2013).

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk


memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara ini digunakan oleh peneliti
untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mecari data tentang variabel latar
belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

Pada pelaksanaan wawancara ada beberapa factor yang mempengaruhi, yaitu:

1. Pewawancara.
2. Responden.
3. Teknik dalam wawancara, yang mencakup:
a. Cara berpenampilan.
b. Cara bertanya.
c. Cara bercakap.
4. Kuisioner atau daftar pertanyaan (Soegijono, 2010)

4
Jika ditinjau dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi :
1. Interview bebas (inguined interview), di mana pewawancara bebas
menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan.
2. Interview terpimpin (guided interview), yaitu interview yang dilakukan oleh
pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.
3. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan
interview terpimpin.

Menurut Holloway & Wheeler (1996), peneliti harus memutuskan besarnya


struktur dalam wawancara. Struktur wawancara dapat berada pada rentang tidak
berstruktur sampai berstruktur. Penelitian kualitatif umumnya menggunakan
wawancara tidak berstruktur atau semi berstruktur (Rachmawati, 2017).

Wawancara tidak berstruktur dimulai dari pertanyaan umum dalam area yang
luas pada penelitian. Wawancara ini biasanya diikuti oleh suatu kata kunci, agenda
atau daftar topik yang akan dicakup dalam wawancara. Namun tidak ada pertanyaan
yang ditetapkan sebelumnya kecuali dalam wawancara yang awal sekali. Jenis
wawancara ini bersifat fleksibel dan peneliti dapat mengikuti minat dan pemikiran
dari partisipan.

Wawancara Semi Berstruktur. Wawancara ini dimulai dari isu yang dicakup
dalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara dapat agak panjang dan rinci
walaupun hal itu tidak perlu diikuti secara ketat.

Wawancara berstruktur atau berstandard. Penelitian ini memiliki beberapa


keterbatasan yang membuat data yang diperoleh tidak kaya. Pada saat wawancara
berisi sejumlah pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya. Tiap partisipan
ditanyakan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama pula (Rachmawati,
2017).

5
Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian dengan wawancara.

1. Menganalisis variable penelitian, yakni mengkaji variable menjadi


subpernelitian yang kemudian dikembangkan menjadi indikator-indikator
yang bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan oleh peneliti.
2. Menentukan jenis instrumen yang digunakan, dalam hal ini instrumen yang
akan digunakan adalah wawancara.
3. Menyusun kisi-kisi instrumen wawancara.
4. Menyusun pedoman wawancara (interview guide). Didalamnya berisi
sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diminta dijawab atau direspon oleh
responden.
5. Menguji coba instrumen penelitian yang telah dibuat.
6. Penganalisisan hasil uji coba.

B. Observasi
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan (Semiawan, 2010). Sedangkan menurut
Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018) observasi adalah suatu proses yang
didahului dengan pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis,
objektif, dan rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang
sebenarnya, maupun situasi buatan. Adapun salah satu teknik yang dapat digunakan
untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku nonverbal yakni dengan
menggunakan teknik observasi.

Metode observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia


dengan menggunakan panca indera mata dan dibantu dengan panca indera lainya.
Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data sangat banyak
ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat, mendengar, mencium, atau
mendengarkan suatu onjek penelitian dan kemudian ia menyimpulkan dari apa yang

6
ia amati itu. Pengamat adalah kunci keberhasilan dan ketepatan hasil penelitian
(Yusuf, 2014).

Observasi untuk tujuan empiris mempunyai tujuan bermacam-macam.


Observasi juga memiliki fungsi bervariasi. Tujuan dari observasi berupa deskripsi,
melahirkan teori dan hipotesis (pada penelitian kualitatif), atau menguji teori dan
hipotesis (pada penelitian kuantitatif). Fungsi observasi secara lebih rinci terdiri dari
deskripsi, mengisi, dan memberikan data yang dapat digeneralisasikan. Deskripsi,
berarti observasi digunakan untuk menjelaskan, memberikan, dan merinci gejala yang
terjadi, seperti seorang laboran menjelaskan prosedur kerja atom hidrogen, atau ahli
komunikasi menjelaskan secara rinci prosedur kerja di stasiun televisi. Mengisi data,
memiliki maksud bahwa observasi yang dilakukan berfungsi melengkapi informasi
ilmiah atas gejala sosial yang diteliti melalui teknik-teknik penelitian. Memberikan
data yang dapat digeneralisasikan, maksudnya adalah setiap kegiatan penelitian,
sehingga mengakibatkan respon atau reaksi dari subjek amatan. Dari gejala-gejala
yang ada, peneliti dapat mengambil kesimpulan umum dari gejala-gejala tersebut
(Hasanah, 2017).

Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan secara sistematik


dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera terutama mata terhadap
kejadian yang berlangsung dan dapat di analisa pada waktu kejadian itu terjadi.
Dibandingkan dengan metode survey, metode observasi lebih obyektif. Maksud
utama observasi adalah menggambarkan keadaan yang diobservasi. Kualitas
penelitian ditentukan oleh seberapa jauh dan mendalam peneliti mengerti tentang
situasi dan konteks dan menggambarkannya sealamiah mungkin (Semiawan, 2010).
Selain itu, observasi tidak harus dilakukan oleh peneliti sendiri, sehingga peneliti
dapat meminta bantuan kepada orang lain untuk melaksanakan observasi (Kristanto,
2018).

Salah satu keuntungan dari pengamatan langsung/observasi ini adalah bahwa


sistem analisis dapat lebih mengenal lingkungsn fisik seperti tata letak ruangan serta

7
peralatan dan formulir yang digunakan serta sangat membantu untuk melihat proses
bisnis beserta kendalakedalanya. Selain itu, perlu diketahui bahwa teknik observasi
ini merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk
mempelajari suatu sistem (Sutabri, 2012). Adapun beberapa bentuk observasi, yaitu:

1. Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode


pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
2. Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3. Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim
peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

Berikut adalah beberapa instrumen yang dibutuhkan dalam observasi

1. Check List
Cehck list adalah daftar pedoman observasi yang berisi daftar isi semua aspek
yang akan diamati. Dengan pedoman tersebut obsever ( pengamat ) memberi
tanda ceklis untuk menentukan “ ada atau tidak “ sesuatu berdasarkan hasil
pengamatannya
2. Rating Scala (Skala Penilaian)
Skala penilaian adalah instrumen observasi yang berisi tentang segala aspek
yang diobservasi yang dikategorikan dalam bentuk skala yang dijadikan
pedoman oleh observer untuk menentukan beberaoa aspek yang di observasi
itu dalam rentangan tertentu

C. Dokumentasi
Cara lain untuk dapat memperoleh data dan responden dan informan adalah
dengan menggunakan dokumentasi. Dengan dokumentasi, peneliti memperoleh
informasi dan berbagai macam sumber penelitian. Sejarawan terkemuka dari

8
University College London menjelaskan istilah dokumen dalam artian yang luas yaitu
yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan. Jika dalam
artian yang sempit yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja. Dan pengertian
secara spesifik yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat Negara.
Fakta dan data sejumlah besar tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yaitu barang-barang tertulis. Namun


para pakar selalu mengartikan dokumen dalam dua pengertian, pertama yaitu sumber
tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan dari pada kesaksian lisan, artefak,
terlukis dan lain-lain. Kedua yaitu diperuntukkan bagi surat resmi dan surat negara
seperti, perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi dan lainnya (Satori, 2009).

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang tidak langsung


ditujukan kepada subjek penelitian. Dalam penelitian kualitatif dokumen merupakan
perlengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi
yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan
penelitian lalu ditelaah secara mendalam sehingga dapat mendukung dan menambah
kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian (Wahidmumi, 2008).

Kegunaan dokumentasi dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai


penyempurna dari data wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Lebih lanjut
Moleong memberikan alasan-alasan kenapa studi dokumen berguna bagi penelitian
kualitatif, diantaranya:
1. Karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong pencarian data
lain.
2. Berguna sebagai bukti (evidence) untuk suatu penguji.
3. Berguna dan sesuai karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks,
lahir, dan berada dalam konteks.
4. Relatif murah dan tidak sukar ditemukan, hanya membutuhkan waktu.
5. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas
pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki

9
Sumber atau langkah-langkah dokumentasi yang ada pada pengambilan dalam
instrument penelitian, pada umumnya dibedakan menjadi empat sebagai berikut:

1. Dokumen resmi, berupa dokumen atau berkas yang dikeluarkan oleh suatu
lembaga secara resmi, misalnya rapor, nilai akhir semester, dan arsip sejarah.
2. Dokumen tidak resmi, berupa dokumen yang diperoleh dan sumber tidak
resmi tetapi memberikan informasi penting terkait suatu kejadian.
3. Dokumen primer, berupa dokumen yang diperoleh dan sumber ash atau orang
yang menjadi informan dan penehitan. Dokumen ini mempunyai nilai keaslian
dan bobot lebih valid daripada dokumen lain.
4. Dokumen sekunder, berupa dokumen yang diperoleh selain dan sumber asli,
bisa orang lain atau berbagai media seperti surat kabar, laporan penelitian,
makalah, dan publikasi lainnya. Dokumentasi tidak memiliki nilai dan bobot
keaslian sevalid dokumen primer.

Dalam pengumpulan data Dokumentasi pun tidak bisa dengan sembarangan


ada etika yang harus dilakukan. Beberapa etika yang harus diperhatikan ketika
mengumpulkan data antara lain :

1. Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang


prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu
tanggung jawab peneliti.
2. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat
penelitian kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan
tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
3. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan,
dan jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka
penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada
responden, dan memberikan alasan spesifik mengapa informasi tersebut
dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.

10
4. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek
tidak boleh dilanggar.
5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden
yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
6. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan
eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
7. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik
secara fisik maupun mental
8. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data
yang dikumpulkan selama study.

Dalam metode dokumentasi pun masih terdapat beberapa kelebihan dan


kekurangan. Kelebihan yang terdapat dalam instrumen penelitian yang menggunakan
metode dokumentasi, antara lain adalah sebagai benikut;

1. Memberikan gambaran berbagai informasi tentang informan pada waktu


lampau (yang direkam atau di dokumentasikan).
2. Menyajikan informasi mengenai hubungan informasi pada masa lampau
dengan kondisi sekarang.
3. Merekam berbagai jenis data tentang informan atau responden seperti
identitas responden, identitas orang tua responden, keadaan dan latar belakang
keluarga responden, Iingkungan sosial, data psikis, prestasi belajar, data
pendidikan dan data kesehatan jasmani.

Adapun kekurangan yang terdapat dalam instrumen penelitian dengan metode


dokumentasi ini, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Memerlukan validitas dokumentasi untuk mengetahui keabsahan


dokumentasi.
2. Dokumentasi terkadang tidak lengkap sehingga dapat menyesatkan peneliti.

11
12
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara ini digunakan oleh peneliti
untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mecari data tentang variabel latar
belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Terdapat
beberapa factor yang mempengaruhi pada pelaksanaan wawancara yaitu
pewawancara, responden, teknik dalam wawancara dan lain-lain. Struktur wawancara
dapat berada pada rentang tidak berstruktur sampai berstruktur atau standar.

Metode observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia


dengan menggunakan panca indera mata dan dibantu dengan panca indera lainya.
Kunci keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data sangat banyak
ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat, mendengar, mencium, atau
mendengarkan suatu onjek penelitian dan kemudian ia menyimpulkan dari apa yang
ia amati itu. Tujuan dari observasi berupa deskripsi, melahirkan teori dan hipotesis
(pada penelitian kualitatif), atau menguji teori dan hipotesis (pada penelitian
kuantitatif).

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang


diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara mendalam sehingga
dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadianStudi
dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam
permasalahan penelitian lalu ditelaah secara mendalam sehingga dapat mendukung
dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Dokumen dalam
penelitian kualitatif digunakan sebagai penyempurna dari data wawancara dan
observasi yang telah dilakukan.

13
B. Saran
Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang
memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak
boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri
penelitian kualitatif . Penulis sangat menyadari masih ada kekurangan yang
terdapat di makalah ini. Baik dari segi ilmunya, untuk itu apabila ada kritikan
maupun saran dari pembaca bersifat membangun sangat diharapkan oleh
penulis. Guna untuk memperbaiki makalah yang akan datang.

14
DAFTAR PUSTAKA
Alhamid, Thalha & Anufia, Budur. (2019). Instrumen Pengumpulan Data. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong.

Dosensosiologi.com. 2018. 5 Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh


Lengkap. https://dosensosiologi.com/5-instrumen-penelitian-pengertian-jenis-dan-
contoh-lengkap/ (Diakses tanggal 9 September 2020)

http://kliklebah.blogspot.com/2015/12/cara-menyusun-instrumen-dalam-
penelitian.html

Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode


Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial). At-Taqaddum.

Kristanto, V. H. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis


Ilmiah (KTI). Yogyakarta: CV Budi Utama

Kusuma, K. N. (n.d.). STUDI FENOMENOLOGI SEKSUALITAS TRANSGENDER


WANITA di SAMARINDA.

Lukman Nul Hakim. (2013). Ulasan Metodologi Kualitatif: Wawancara Terhadap


Elit. Aspirasi, 4(2), 165–172.
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/501

Rachmawati, I. N. (2017). Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif : Imami


Nur Rachmawati, 35–40.

Saeful, Pupu.(2009). Penelitian Kualitatif. Jurnal EQUILIBRIUM, 5(9), 1-8.

Semiawan, C. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan


Keunggulannya. Jakarta: Grasindo

Shidiq, Umar & Choiri, Moh.Miftachul.2019. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang


Pendidikan. Ponorogo : CV. Nata Karya

15
Soegijono. (2010). Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data (pp.
17–21).

Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Yusuf, A. M. (2014). Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta:


Kencana.

16

Anda mungkin juga menyukai