Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian
Kualitatif
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 7
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Jenis dan Langkah Penyusunan
Instrumen dalam Penelitian Kualitatif (Wawancara, Observasi dan Dokumentasi)
tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Drs. Agus Hikmat Syaf, M.Si.
pada mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang jenis-jenis wawancara,
observasi dan dokumentasi serta cara menyusun instrument penelitian tersebut.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar belakang.......................................................................................................................1
Rumusan masalah..................................................................................................................2
Tujuan.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................4
Wawancara.............................................................................................................................4
Observasi................................................................................................................................6
Dokumentasi..........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................12
Simpulan...............................................................................................................................12
Saran.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
hasil penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat membantu menambah
kecakapan peneliti.
B. Rumusan masalah
a. Apa saja jenis dari teknik wawancara dan bagaimana cara pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara?
b. Apa saja jenis dari teknik observasi dan bagaimana cara pengumpulan data
menggunakan teknik observasi?
c. Apa saja jenis dari teknik dokumentasi dan bagaimana cara pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi ?
2
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui jenis dan cara pengumpulan data menggunakan teknik
wawancara.
b. Untuk mengetahui jenis dan cara pengumpulan data menggunakan teknik
observasi.
c. Untuk mengetahui jenis dan cara pengumpulan data menggunakan teknik
dokumentasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wawancara
Menurut Bungin (2011) wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara
pewawancara dan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama (Kusuma, n.d.).
1. Pewawancara.
2. Responden.
3. Teknik dalam wawancara, yang mencakup:
a. Cara berpenampilan.
b. Cara bertanya.
c. Cara bercakap.
4. Kuisioner atau daftar pertanyaan (Soegijono, 2010)
4
Jika ditinjau dari pelaksanaannya, wawancara dibedakan menjadi :
1. Interview bebas (inguined interview), di mana pewawancara bebas
menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan.
2. Interview terpimpin (guided interview), yaitu interview yang dilakukan oleh
pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.
3. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan
interview terpimpin.
Wawancara tidak berstruktur dimulai dari pertanyaan umum dalam area yang
luas pada penelitian. Wawancara ini biasanya diikuti oleh suatu kata kunci, agenda
atau daftar topik yang akan dicakup dalam wawancara. Namun tidak ada pertanyaan
yang ditetapkan sebelumnya kecuali dalam wawancara yang awal sekali. Jenis
wawancara ini bersifat fleksibel dan peneliti dapat mengikuti minat dan pemikiran
dari partisipan.
Wawancara Semi Berstruktur. Wawancara ini dimulai dari isu yang dicakup
dalam pedoman wawancara. Pedoman wawancara dapat agak panjang dan rinci
walaupun hal itu tidak perlu diikuti secara ketat.
5
Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian dengan wawancara.
B. Observasi
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan (Semiawan, 2010). Sedangkan menurut
Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018) observasi adalah suatu proses yang
didahului dengan pengamatan kemudian pencatatan yang bersifat sistematis, logis,
objektif, dan rasional terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang
sebenarnya, maupun situasi buatan. Adapun salah satu teknik yang dapat digunakan
untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku nonverbal yakni dengan
menggunakan teknik observasi.
6
ia amati itu. Pengamat adalah kunci keberhasilan dan ketepatan hasil penelitian
(Yusuf, 2014).
7
peralatan dan formulir yang digunakan serta sangat membantu untuk melihat proses
bisnis beserta kendalakedalanya. Selain itu, perlu diketahui bahwa teknik observasi
ini merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk
mempelajari suatu sistem (Sutabri, 2012). Adapun beberapa bentuk observasi, yaitu:
1. Check List
Cehck list adalah daftar pedoman observasi yang berisi daftar isi semua aspek
yang akan diamati. Dengan pedoman tersebut obsever ( pengamat ) memberi
tanda ceklis untuk menentukan “ ada atau tidak “ sesuatu berdasarkan hasil
pengamatannya
2. Rating Scala (Skala Penilaian)
Skala penilaian adalah instrumen observasi yang berisi tentang segala aspek
yang diobservasi yang dikategorikan dalam bentuk skala yang dijadikan
pedoman oleh observer untuk menentukan beberaoa aspek yang di observasi
itu dalam rentangan tertentu
C. Dokumentasi
Cara lain untuk dapat memperoleh data dan responden dan informan adalah
dengan menggunakan dokumentasi. Dengan dokumentasi, peneliti memperoleh
informasi dan berbagai macam sumber penelitian. Sejarawan terkemuka dari
8
University College London menjelaskan istilah dokumen dalam artian yang luas yaitu
yang meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan. Jika dalam
artian yang sempit yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja. Dan pengertian
secara spesifik yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat Negara.
Fakta dan data sejumlah besar tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
9
Sumber atau langkah-langkah dokumentasi yang ada pada pengambilan dalam
instrument penelitian, pada umumnya dibedakan menjadi empat sebagai berikut:
1. Dokumen resmi, berupa dokumen atau berkas yang dikeluarkan oleh suatu
lembaga secara resmi, misalnya rapor, nilai akhir semester, dan arsip sejarah.
2. Dokumen tidak resmi, berupa dokumen yang diperoleh dan sumber tidak
resmi tetapi memberikan informasi penting terkait suatu kejadian.
3. Dokumen primer, berupa dokumen yang diperoleh dan sumber ash atau orang
yang menjadi informan dan penehitan. Dokumen ini mempunyai nilai keaslian
dan bobot lebih valid daripada dokumen lain.
4. Dokumen sekunder, berupa dokumen yang diperoleh selain dan sumber asli,
bisa orang lain atau berbagai media seperti surat kabar, laporan penelitian,
makalah, dan publikasi lainnya. Dokumentasi tidak memiliki nilai dan bobot
keaslian sevalid dokumen primer.
10
4. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek
tidak boleh dilanggar.
5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden
yang tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
6. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan
eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
7. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik
secara fisik maupun mental
8. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data
yang dikumpulkan selama study.
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara ini digunakan oleh peneliti
untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mecari data tentang variabel latar
belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Terdapat
beberapa factor yang mempengaruhi pada pelaksanaan wawancara yaitu
pewawancara, responden, teknik dalam wawancara dan lain-lain. Struktur wawancara
dapat berada pada rentang tidak berstruktur sampai berstruktur atau standar.
13
B. Saran
Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang
memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak
boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri
penelitian kualitatif . Penulis sangat menyadari masih ada kekurangan yang
terdapat di makalah ini. Baik dari segi ilmunya, untuk itu apabila ada kritikan
maupun saran dari pembaca bersifat membangun sangat diharapkan oleh
penulis. Guna untuk memperbaiki makalah yang akan datang.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alhamid, Thalha & Anufia, Budur. (2019). Instrumen Pengumpulan Data. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong.
http://kliklebah.blogspot.com/2015/12/cara-menyusun-instrumen-dalam-
penelitian.html
15
Soegijono. (2010). Wawancara Sebagai Salah Satu Metode Pengumpulan Data (pp.
17–21).
16