BIOPSIKOLOGI
Tugas ini dibuat bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dan UAS mata kuliah
Biopsikologi
Dosen Pengampu:
Alfiana Indah Muslimah,M.Psi
Asistensi:
Aldila Nursalma
Oleh :
Teti Rosmawati 41183507200017
Saya menyadari bahwa laporan praktikum yang saya buat ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca agar makalah praktikum biopsikologi ini dapat
lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga lapooran ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
Tata Tertib Praktikum.........................................................................................iii
Panduan Praktikum Biopsikologi.........................................................................v
BAB I REAKSI PUPIL..........................................................................................1
A. TUJUAN PERCOBAAN.................................................................................................1
B. DASAR TEORI....................................................................................................................1
C. ALAT YANG DIGUNAKAN..................................................................................................3
D. JALANNYA PERCOBAAN....................................................................................................3
E. Hasil Percobaan................................................................................................................3
F. Kesimpulan.......................................................................................................................4
G. Aplikasi.............................................................................................................................5
BAB II PERASA PADA KULIT..........................................................................6
A. TUJUAN PERCOBAAN.................................................................................................6
B. DASAR TEORI....................................................................................................................6
C. ALAT YANG DIGUNAKAN..................................................................................................8
D. JALANNYA PERCOBAAN....................................................................................................8
E. Hasil Percobaan................................................................................................................8
F. Kesimpulan.......................................................................................................................8
G. Aplikasi.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
Tata Tertib Praktikum
Tata tertib umum praktikum adalah:
1) Kehadiran
a) Pakaian untuk wanita : kemeja atau blouse tidak pendek dan ketat (bukan
bahan jeans dan kaos)
b) Rok dibawah lutut (bukan bahan jeans dan kaos)
4) Rambut
5) Aksesoris
iii
a) Boleh menggunakan aksesoris namun tidak berlebihan.
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur kemudian.
iv
Panduan Praktikum Biopsikologi
v
A.
vi
BAB I
REAKSI PUPIL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
Praktikum : I
Nama Percobaan : Reaksi Pupil
Nama OP (Objek Percobaan) : Anisa Nurmaulidya
Usia OP : 16 Tahun
Pendidikan OP : Pelajar
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Teti Rosmawati
Tanggal Percobaan : 17 Januari 2021
Waktu Percobaan : Pukul 10.00 – 12.00 WIB
Tempat Percobaan : Rumah PP
A. TUJUAN PERCOBAAN
Melihat adanya pengecilan pupil pada akomondasi dan konvergensi serta
pengecilan pupil karena cahaya.
B. DASAR TEORI
Pupil adalah lubang tempat cahaya masuk ke dalam mata, dimana
lebarnya diatur oleh gerakan iris. Bulatan hitam yang ada di tengah – tengah
adalah pupil. Bila cahaya lemah iris akan berkontraksi dan pupil melebar
(midriasis) yang dipengaruhi oleh saraf simpatis sehingga cahaya yang masuk
lebih banyak. Sedangkan bila cahaya kuat iris akan berelaksasi dan pupil
mengecil (miosis) sehingga cahaya yag masuk tidak diberlebihan, dipengaruhi
oleh saraf parasimpatis. Pupil sebagai peengatur kebutuhan cahaya yang
diperlukan (Gul, 2007).
Jika berada ditempat gelap atau tempat dengan itensitas cahaya rendah,
pupil akan menjadi lebih besar untuk mengkap lebih sedikit cahaya secara
maksimal. Sedangkan jika berada ditempat yang terang maka pupil mata akan
mengecil itu dikarenakan cahaya yang masuk terlalu banyak, sehingga
meminimalisir cahaya yang masuk maka pupil akan mengecil. Jika tidak
terlalu terang atau terlalu gelap dalam keadaan normal, maka pupil mata akan
normal tidak aka mengecil ataupun membesar.
Bagian yang sangat berperan penting dalam reaksi pupil yaitu kunica
masculata, yakni bagian yang berperan dalam meningkatkan cahaya.
Kemampuan dalam berakomodasi tersebut tidak lepas dari kerjasama
Muscllus Allain, Ligmen Lentis dan Kristalina. Otot yang mengatur respon
pupil adalah Muscllus Allain Pupilae, yang mengontrol lebar pupil dan
gerakannya disebut indriasi. Muscllus Spinter Pupilae digunakan untuk
mengatur ukuran pupil. Dan dapat menggerakan kontraksi otot yang
mengelilinginya.
Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa bertambah kuat. Kekuatan
akomodasi akan meningkat sesuai dengan kebutuhan. Semakin dekat dengan
benda semakin kuat mata harus berakomodasi (mengembung). Ketika
seseorang melihat objek dari jarak dekat refleks konvergensi – akomodasi
adalah yakni mata konvergensi, pupil menjadi konstruksi, dan kemudian fokus
pada objek tersebut. Terdapat lensa dibelakang setiap pupil untuk
memfokuskan cahaya dari retina. Saat kita mengarahkan mata kita ke objek
yang dekat dengan kita, otot siliaris dapat menyesuaikan ketegangan pada
ligament yang mempertahankan masing – masing lensa agar tetap ditempatnya
disesuaikan oleh otot – otot siliria, dan berbentuk silinder sesuai dengan
bentuk aslinya. Ini meningkatkan kemampuan lensa untuk membiaskan
(membelokan) cahaya agar menjadi fokus. Proses menyesuaikan konfigurasi
lensa untuk memfokuskan gambar retina disebut akomodasi.
Privitera (2010) menyatakan bahwa pengaruh paling penting dari diameter
pupil dipengaruhi oleh faktor usia, akomodasi, emosi, dan obat – obatan. Mata
terdiri dari mata, bola mata dan saraf, serta alat penyempurna mata.
Adapun organ terluar mata terdiri dari:
1. Bulu mata, berfungsi untuk menyaring sinar matahari atau cahaya
sebelum masuk kedalam mata.
2. Kelopak mata, berfungsi sebagai pelindung mata dari partikel –
partikel asing seperti debu.
3. Alis mata, berfungsi untuk menahan mata dari keringat.
Organ dalam mata terdiri dari:
2
1. Lensa mata, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk
kebagian belakang mata.
2. Retina, berfungsi untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke
mata.
3. Kornea, berfungsi untuk menerima cahaya dari lingkungan sekitar.
4. Iris, berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
5. Pupil, berfungsi mengatur masuknya cahaya pada bola mata.
6. Aqueous humor, berfungsi bentuk kantong depan bola mata.
7. Otot mata, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya lensa.
1. Cermin
2. Senter (Flashlight)
D. JALANNYA PERCOBAAN
3
E. Hasil Percobaan
F. Kesimpulan
Mengecilnya pupil mata disebabkan karena menyesuaikan dengan
inntensitas cahaya yang masuk kedalam mata terlalu terang, dan membesarnya
pupil dikarenakan oleh intensitas cahaya yang masuk sedikit atau terlalu
redup. Refleks pupil mata yang satu akan diikuti oleh refleks pupil mata yang
lain. Adapun organ dalam mata terdiri dari:
1. Lensa mata, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk
kebagiann belakang mata.
2. Retina, berfungsi untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke mata.
3. Kornea, berfungsi untuk menerima cahaya dari lingkungan sekitar.
4. Iris, berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
5. Pupil, berfungsi mengatur masuknya cahaya pada bola mata.
6. Aqueous humor, berfungsi bentuk kantong depan bola mata.
7. Otot mata, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya lensa.
4
G. Aplikasi
Teti Rosmawati
5
BAB II
PERASA PADA KULIT
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL
Praktikum : II
Nama Percobaan : Perasa Pada Kulit
Nama OP (Objek Percobaan) : Teti Rosmawati
Usia OP : 19 Tahun
Pendidikan OP : Mahasiswi
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Teti Rosmawati
Tanggal Percobaan : 17 Januari 2021
Waktu Percobaan : Pukul 13.00 – 14.30 WIB
Tempat Percobaan : Rumah PP
A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya reseptor – reseptor tekanan sakit dan menetukan
letaknya pada permukaan kulit.
B. DASAR TEORI
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutup seluruh tubuh dan
melindugi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Lapisan kulit pada
dasarnya sama di semua bagain tubuh, kecuali di telapak tangan, telapak kaki,
dan bibir. Tebalnya bervariasi dari 0,5 mm dikelopak mata sampai 4 mm di
telapak kaki. (Wibowo, D.S. 2005. Anatomi tubuh manusia. 13)
Telapak tangan dan telapak kaki mempunyai kulit yang lebih tebal
daripada bagian tubuh lain. Ketebalan ini disebebkan oleh lebih tebalnya
lapisan cornium di tempat itu. Lapisa cornium diperlukan untuk melindungi
kulit dari berbagai rangsangan. Yang paling banyak dan paling sering
menyerang kulit adalah rangsangan sinar matahari.
6
Kulit merupakan organ yang tersusun dari 4 jaringan dasar:
1. Kulit mmempunyai berbagai jenis epitel, terutama epitel berlapis
gepeng dengan lapisan tanduk.
2. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat, seperti serat – serat kolagen
dan elastin, serta sel – sel lemak pada dermis.
3. Jaringan otot ditemukan pada dermis. Contoh, jaringan otot polos
yaitu otot penegak rambut.
4. Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris yang dapat ditemukan pada
kulit berupa ujung saraf bebas dan berbagai badan akhir saraf.
Contoh, badan Meissner dan badan Pacini.
Adapun kulit terdiri dari 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis.
Epidermis merupakan jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan
dermis berupa jaringan ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Dibawah
dermis terdapat selapis jaringan ikat longgar yaitu hypodermis, yang pada
beberapa tempat utama terdiri dari jaringan lunak.
Ketika kita menempelkan benda yang terasa dingin atau hagat ternyata
perasaan panas dan dingin relatif, tidak mutlak, kecuali bila eksterm. Ada
tingkat suhu yang pada wilayah tertentu di kulit, akan menghasilkan
netralisasi suhu tidak panas ataupun dingin. Titik netral ini bukanlah hal yang
mutlak, melainkann bergantung pada stimulasi suhu sebelumnya di daerah itu.
Ada dua kategori reseptor suhu yang merespon panas dan merespon dingin.
Sensor dingin kulit terletak tepat dibawah epidermis, sementara sensor panas
terletak lebih dalam di kulit. Infromasi dari sensor dingin diantarkan ke SSP
oleh serat – serat A yang termyelinasi tipis, sedangkan informasi dari sensor
panas diantarkan ke serat – serat C yang tidak termyelinasi.
Indra-indra kutan jauh lebih sering digunakan untuk menganalisis bentuk
dan tekstur objek – objek stimulus yang bergerak relative terhadap permukaan
kulit. Bila anda menekan objek dan merasakann banyak tekanan berlokasi
terbatas, berarti benda itu keras. Bila anda meraskan tekanan yang tidak terlalu
kencang dan lebih luas, benda itu lunak. Dengan demikian, somatosensory
kita bekerja secara dinamis bersama sistem motorik guna menyediakan
informasi mengenai sifat benda – benda yang bersentuhan dengan kulit kita.
7
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
D. JALANNYA PERCOBAAN
E. Hasil Percobaan
a. Ketika serabut yang ditekankan pada kulit punggung dan punggug tangan,
maka reaksi yang ditimbulkan terasa sakit pada kulit.
b. Ketika kikiran kuning yang yang sudah dicelupkan kedalam air panas dan
dingin lalu ditempelkan ke punggung tangan dan telapak tangan, reaksi
yang ditimbulkan lebih terasa panas dan dingin dibagian telapak tangan.
F. Kesimpulan
Kulit merupakan organ yang tersusun dari 4 jaringan dasar mempunyai
berbagai jenis epitel, terutama epitel berlapis gepeng dengan lapisan
tanduk.beberapa jenis jaringann ikat, seperti serat – serat kolagen dan elastin,
serta sel – sel lemak pada dermis. otot ditemukan pada dermis. Contoh,
jaringan otot polos yaitu otot penegak rambut. saraf sebagai reseptor sensoris
yang dapat ditemukan pada kulit berupa ujung saraf bebas dan berbagai badan
akhir saraf. Contoh, badan Meissner dan badan Pacini. Adapun kulit terdiri
8
dari 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Epidermis merupakan
jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan dermis berupa jarinngan
ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Dibawah dermis terdapat selapis
jaringan ikat longgar yaitu hypodermis, yang pada beberapa tempat utama
terdiri dari jaringan lunak.
G. Aplikasi
1. Pada saat berada di luar rumah dan kulit terpapar sinar matahari secara
langsung, maka kulit akan berwarna merah.
2. Pada saat mengalami ketakutan, maka kulit akan merinding.
3. Ketika tidak sengaja menggigit bibir dam menimbulkan luka, luka tersebut
akan terasa lebih sakit.
4. Ketika telapak tangan tidak sengaja memegang wajan panas, maka kulit
akan langsung melepuh atau luka.
Teti Rosmawati
DAFTAR PUSTAKA
9
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (1990). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit
(Edisi 3). Jakarta: EGC.
10
1