Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BIOPSIKOLOGI
Tugas ini dibuat bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dan UAS mata kuliah
Biopsikologi

Dosen Pengampu:
Alfiana Indah Muslimah,M.Psi
Asistensi:
Aldila Nursalma

Oleh :
Teti Rosmawati 41183507200017

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Biopsikologi.

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah


biopsikologi yaitu ibu Alfiana Indah Muslimah,M.Psi dan juga asisten dosen saya
yaitu kak Aldila Nursalma yang telah membantu dan membimbing saya.

Saya menyadari bahwa laporan praktikum yang saya buat ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca agar makalah praktikum biopsikologi ini dapat
lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga lapooran ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Bekasi, 23 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
Tata Tertib Praktikum.........................................................................................iii
Panduan Praktikum Biopsikologi.........................................................................v
BAB I REAKSI PUPIL..........................................................................................1
A. TUJUAN PERCOBAAN.................................................................................................1
B. DASAR TEORI....................................................................................................................1
C. ALAT YANG DIGUNAKAN..................................................................................................3
D. JALANNYA PERCOBAAN....................................................................................................3
E. Hasil Percobaan................................................................................................................3
F. Kesimpulan.......................................................................................................................4
G. Aplikasi.............................................................................................................................5
BAB II PERASA PADA KULIT..........................................................................6
A. TUJUAN PERCOBAAN.................................................................................................6
B. DASAR TEORI....................................................................................................................6
C. ALAT YANG DIGUNAKAN..................................................................................................8
D. JALANNYA PERCOBAAN....................................................................................................8
E. Hasil Percobaan................................................................................................................8
F. Kesimpulan.......................................................................................................................8
G. Aplikasi.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
Tata Tertib Praktikum
Tata tertib umum praktikum adalah:

1) Kehadiran

a) Praktikan yang tidak hadir maksimal 3x pertemuan, tidak diperkenankan


mengikuti praktikum.
b) Bagi praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum dikarenakan sakit
harus membawa surat dokter atau surat inap rumah sakit.
2) Keterlambatan

a) Praktikan diharapkan datang tepat waktu untuk mengikuti praktikum.

b) Toleransi keterlambatan akan diberikan bila keterlambatan berkisar: 1-15


menit : praktikan diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum dengan
mendapatkan blanko keterlambatan.
c) > 15 menit : praktikan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan
praktikum dan dianggap tidak masuk.
3) Berpakaian sopan dan rapi

a) Pakaian untuk wanita : kemeja atau blouse tidak pendek dan ketat (bukan
bahan jeans dan kaos)
b) Rok dibawah lutut (bukan bahan jeans dan kaos)

c) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)

d) Pakaian untuk pria : kemeja rapi (bukan jeans dan kaos).

e) Celana bahan (bukan jeans dan kaos)

f) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)

4) Rambut

Rambut harus rapi dan tidak di berwarna.

5) Aksesoris

iii
a) Boleh menggunakan aksesoris namun tidak berlebihan.

b) Bagi pria tidak diperbolehkan menggunakan anting.

c) Tidak boleh menggunakan cat kuku (kuteks).

6) Diwajibkan kepada seluruh praktikan untuk mematuhi peraturan di atas.

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur kemudian.

iv
Panduan Praktikum Biopsikologi

A. Deskripsi Panduan Praktikum


Mata Kuliah Biopsikologi diberikan pada mahasiswa psikologi semester
1. Mata kuliah ini akan membahas mengenai cara genetika berperan dalam
menetukan perilaku, menyebutkan bagian-bagian neuron dan cara-cara neuron
berkomunikasi, peran obat-obatan pada neuron, menyebutkan sistem syaraf
pusat dan sistem syaraf tepi, menyebutkan struktur-struktur penting pada otak
dan perannya pada perilaku, menyebutkan anatomi dan peran alat indera, serta
menyebutkan kelenjar, proses sekresi hormon, dan peran hormone manusia.
Selain pemberian materi di kelas dilakukan juga praktikum untuk menambah
pemahaman mahasiswa dan membantu mahasiswa dalam menerapkan materi
dalam praktek.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa memahami dan dapat
menerapkan materi, dapat menyebutkan beberapa aspek biologis dasar untuk
menjelaskan perilaku yaitu cara syaraf berkomunikasi dan peran substansi
kimiawi pada syaraf, peran struktur otak dan sistem syaraf pusat dan sistem
syaraf tepi, peran alat indera dan hormon dan gangguan perilaku yang dikaji
dalam psikologi.
C. Materi Praktikum
1. Reaksi pupil
2. Perasa pada kulit
D. Penilaian Hasil
Nilai praktikum memberika kontribusi sebesar 25% dari nilai mata
kuliah Biopsikologi penilaian diberikan secara individual dan menjadi prasyarat
bagi ujian akhir semester yang terdiri dari nilai:
1. Kehadira praktikum 40%
2. Laporan 35%
3. Etika 25%

v
A.

vi
BAB I
REAKSI PUPIL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Praktikum : I
Nama Percobaan : Reaksi Pupil
Nama OP (Objek Percobaan) : Anisa Nurmaulidya
Usia OP : 16 Tahun
Pendidikan OP : Pelajar
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Teti Rosmawati
Tanggal Percobaan : 17 Januari 2021
Waktu Percobaan : Pukul 10.00 – 12.00 WIB
Tempat Percobaan : Rumah PP

A. TUJUAN PERCOBAAN
Melihat adanya pengecilan pupil pada akomondasi dan konvergensi serta
pengecilan pupil karena cahaya.

B. DASAR TEORI
Pupil adalah lubang tempat cahaya masuk ke dalam mata, dimana
lebarnya diatur oleh gerakan iris. Bulatan hitam yang ada di tengah – tengah
adalah pupil. Bila cahaya lemah iris akan berkontraksi dan pupil melebar
(midriasis) yang dipengaruhi oleh saraf simpatis sehingga cahaya yang masuk
lebih banyak. Sedangkan bila cahaya kuat iris akan berelaksasi dan pupil
mengecil (miosis) sehingga cahaya yag masuk tidak diberlebihan, dipengaruhi
oleh saraf parasimpatis. Pupil sebagai peengatur kebutuhan cahaya yang
diperlukan (Gul, 2007).
Jika berada ditempat gelap atau tempat dengan itensitas cahaya rendah,
pupil akan menjadi lebih besar untuk mengkap lebih sedikit cahaya secara
maksimal. Sedangkan jika berada ditempat yang terang maka pupil mata akan
mengecil itu dikarenakan cahaya yang masuk terlalu banyak, sehingga
meminimalisir cahaya yang masuk maka pupil akan mengecil. Jika tidak
terlalu terang atau terlalu gelap dalam keadaan normal, maka pupil mata akan
normal tidak aka mengecil ataupun membesar.
Bagian yang sangat berperan penting dalam reaksi pupil yaitu kunica
masculata, yakni bagian yang berperan dalam meningkatkan cahaya.
Kemampuan dalam berakomodasi tersebut tidak lepas dari kerjasama
Muscllus Allain, Ligmen Lentis dan Kristalina. Otot yang mengatur respon
pupil adalah Muscllus Allain Pupilae, yang mengontrol lebar pupil dan
gerakannya disebut indriasi. Muscllus Spinter Pupilae digunakan untuk
mengatur ukuran pupil. Dan dapat menggerakan kontraksi otot yang
mengelilinginya.
Akibat akomodasi, daya pembiasan lensa bertambah kuat. Kekuatan
akomodasi akan meningkat sesuai dengan kebutuhan. Semakin dekat dengan
benda semakin kuat mata harus berakomodasi (mengembung). Ketika
seseorang melihat objek dari jarak dekat refleks konvergensi – akomodasi
adalah yakni mata konvergensi, pupil menjadi konstruksi, dan kemudian fokus
pada objek tersebut. Terdapat lensa dibelakang setiap pupil untuk
memfokuskan cahaya dari retina. Saat kita mengarahkan mata kita ke objek
yang dekat dengan kita, otot siliaris dapat menyesuaikan ketegangan pada
ligament yang mempertahankan masing – masing lensa agar tetap ditempatnya
disesuaikan oleh otot – otot siliria, dan berbentuk silinder sesuai dengan
bentuk aslinya. Ini meningkatkan kemampuan lensa untuk membiaskan
(membelokan) cahaya agar menjadi fokus. Proses menyesuaikan konfigurasi
lensa untuk memfokuskan gambar retina disebut akomodasi.
Privitera (2010) menyatakan bahwa pengaruh paling penting dari diameter
pupil dipengaruhi oleh faktor usia, akomodasi, emosi, dan obat – obatan. Mata
terdiri dari mata, bola mata dan saraf, serta alat penyempurna mata.
Adapun organ terluar mata terdiri dari:
1. Bulu mata, berfungsi untuk menyaring sinar matahari atau cahaya
sebelum masuk kedalam mata.
2. Kelopak mata, berfungsi sebagai pelindung mata dari partikel –
partikel asing seperti debu.
3. Alis mata, berfungsi untuk menahan mata dari keringat.
Organ dalam mata terdiri dari:

2
1. Lensa mata, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk
kebagian belakang mata.
2. Retina, berfungsi untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke
mata.
3. Kornea, berfungsi untuk menerima cahaya dari lingkungan sekitar.
4. Iris, berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
5. Pupil, berfungsi mengatur masuknya cahaya pada bola mata.
6. Aqueous humor, berfungsi bentuk kantong depan bola mata.
7. Otot mata, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya lensa.

C. ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Cermin
2. Senter (Flashlight)

D. JALANNYA PERCOBAAN

1. Mengecilnya Pupil pada akomodasi dan konfergency.


a. PP bertindak sekaligus sebagai OP, menggunakan cermin kemudian
melihat jauh di dalam cermin dan sekonyong-konyongnya melihat
bayangan PP di cermin.
b. OP di suruh melihat jauh, kemudian diminta tiba-tiba melihat jari PP
yang ditempatkan kirakira 20 cm di muka mata OP.

2. Mengecilnya Pupil oleh karena cahaya.

a. OP disuruh melihat ke tempat yang terang kemudian disuruh menutup


matanya, setelah menunggu sebentar kemudian disuruh membuka mata
matanya sehingga akan terlihat pupilnya mengecil.
b. OP disuruh melihat ketempat yang terang dan satu mata ditutup dengan
tangan, setelah ditutup kemudian di buka.
c. PP menyinari mata OP dengan Senter kemudian lihat perubahan Pupil.

3
E. Hasil Percobaan

1. Mengecilnya pupil pada akomondasi dan konvergensi


a. Saat pupil berjarak ±3 cm dari cermin, pupil mata mengecil. Akan
tetapi saat cermin dijauhkan dengan jarak ±15 cm, pupil berubah
membesar.
b. Saat pupil melihat jarak jauh pupil mata berubah membesar. Lalu, pada
saat pupil diperlihatkan sebatang pulpen yang berjarak ±20 cm
dihadapannya, pupil berubah ukuran menjadi normal.
2. Mengecilnya pupil karena cahaya
a. Saat pupil melihat tempat yang terang, ukuran pupil mengecil. Lalu,
ketika kedua mata di tutup sesaat dan di buka kembali, seketika pupil
mata berubah ukurannya mengecil.
b. Saat pupil melihat tempat terang dan sebelah mata ditutup dengan
tangan, pupil mata yang terbuka membesar, lalu ketika mata yang
ditutup dibuka pupil mata kembali mengecil.
c. Saat pupil disinari dengan senter, pupil berubah ukuran menjadi
mengecil.

F. Kesimpulan
Mengecilnya pupil mata disebabkan karena menyesuaikan dengan
inntensitas cahaya yang masuk kedalam mata terlalu terang, dan membesarnya
pupil dikarenakan oleh intensitas cahaya yang masuk sedikit atau terlalu
redup. Refleks pupil mata yang satu akan diikuti oleh refleks pupil mata yang
lain. Adapun organ dalam mata terdiri dari:
1. Lensa mata, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk
kebagiann belakang mata.
2. Retina, berfungsi untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke mata.
3. Kornea, berfungsi untuk menerima cahaya dari lingkungan sekitar.
4. Iris, berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
5. Pupil, berfungsi mengatur masuknya cahaya pada bola mata.
6. Aqueous humor, berfungsi bentuk kantong depan bola mata.
7. Otot mata, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya lensa.

4
G. Aplikasi

1. Ketika sedang bersemangat pupil mata akan membesar.


2. Ketika berada di ruangan yang itensitas cahaya nya sangat terang, maka
pupil mata akan mengecil.
3. Ketika melihat tulisan dalam jarak dekat, maka pupil mata akan
membesar.

Bekasi, 23 Januari 2021

Teti Rosmawati

5
BAB II
PERASA PADA KULIT
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Praktikum : II
Nama Percobaan : Perasa Pada Kulit
Nama OP (Objek Percobaan) : Teti Rosmawati
Usia OP : 19 Tahun
Pendidikan OP : Mahasiswi
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Teti Rosmawati
Tanggal Percobaan : 17 Januari 2021
Waktu Percobaan : Pukul 13.00 – 14.30 WIB
Tempat Percobaan : Rumah PP

A. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui adanya reseptor – reseptor tekanan sakit dan menetukan
letaknya pada permukaan kulit.

B. DASAR TEORI
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutup seluruh tubuh dan
melindugi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Lapisan kulit pada
dasarnya sama di semua bagain tubuh, kecuali di telapak tangan, telapak kaki,
dan bibir. Tebalnya bervariasi dari 0,5 mm dikelopak mata sampai 4 mm di
telapak kaki. (Wibowo, D.S. 2005. Anatomi tubuh manusia. 13)
Telapak tangan dan telapak kaki mempunyai kulit yang lebih tebal
daripada bagian tubuh lain. Ketebalan ini disebebkan oleh lebih tebalnya
lapisan cornium di tempat itu. Lapisa cornium diperlukan untuk melindungi
kulit dari berbagai rangsangan. Yang paling banyak dan paling sering
menyerang kulit adalah rangsangan sinar matahari.

6
Kulit merupakan organ yang tersusun dari 4 jaringan dasar:
1. Kulit mmempunyai berbagai jenis epitel, terutama epitel berlapis
gepeng dengan lapisan tanduk.
2. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat, seperti serat – serat kolagen
dan elastin, serta sel – sel lemak pada dermis.
3. Jaringan otot ditemukan pada dermis. Contoh, jaringan otot polos
yaitu otot penegak rambut.
4. Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris yang dapat ditemukan pada
kulit berupa ujung saraf bebas dan berbagai badan akhir saraf.
Contoh, badan Meissner dan badan Pacini.
Adapun kulit terdiri dari 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis.
Epidermis merupakan jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan
dermis berupa jaringan ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Dibawah
dermis terdapat selapis jaringan ikat longgar yaitu hypodermis, yang pada
beberapa tempat utama terdiri dari jaringan lunak.
Ketika kita menempelkan benda yang terasa dingin atau hagat ternyata
perasaan panas dan dingin relatif, tidak mutlak, kecuali bila eksterm. Ada
tingkat suhu yang pada wilayah tertentu di kulit, akan menghasilkan
netralisasi suhu tidak panas ataupun dingin. Titik netral ini bukanlah hal yang
mutlak, melainkann bergantung pada stimulasi suhu sebelumnya di daerah itu.
Ada dua kategori reseptor suhu yang merespon panas dan merespon dingin.
Sensor dingin kulit terletak tepat dibawah epidermis, sementara sensor panas
terletak lebih dalam di kulit. Infromasi dari sensor dingin diantarkan ke SSP
oleh serat – serat A yang termyelinasi tipis, sedangkan informasi dari sensor
panas diantarkan ke serat – serat C yang tidak termyelinasi.
Indra-indra kutan jauh lebih sering digunakan untuk menganalisis bentuk
dan tekstur objek – objek stimulus yang bergerak relative terhadap permukaan
kulit. Bila anda menekan objek dan merasakann banyak tekanan berlokasi
terbatas, berarti benda itu keras. Bila anda meraskan tekanan yang tidak terlalu
kencang dan lebih luas, benda itu lunak. Dengan demikian, somatosensory
kita bekerja secara dinamis bersama sistem motorik guna menyediakan
informasi mengenai sifat benda – benda yang bersentuhan dengan kulit kita.

7
C. ALAT YANG DIGUNAKAN

a. Serabut – serabut ijuk dari berbagai ukuran


b. Kikiran kuning
c. Tempat air panas dan air dingin
d. Gelas

D. JALANNYA PERCOBAAN

a. Tempat Reseptor Tekanan dan Sakit OP sekaligus bertindak sebagai PP


mengambil serabut yang sudah dibengkokkan, kemudian serabut itu
ditekankan pada kulit punggung OP. Selanjutnya OP juga mengambil
serabut ijuk yang agak tebal dan kaku. Serabut ini juga ditekankan pada
kulit punggung tangan OP, maka akan terasa sakit.
b. Tempat Reseptor Dingin dan Panas Kerucut – kerucut kecil dari kuningan
yang ada tangkainya dimasukan ke dalam tempat yang ada kikiran
kuninganya, kemudian tempat ini dimasukan kedalam sebuah gelas dengan
air es. Dengan kerucut – kerucut tersebut kulit OP disentuh. Kemudian
dilakukan lagi dengan percobaan menggunakan air panas

E. Hasil Percobaan
a. Ketika serabut yang ditekankan pada kulit punggung dan punggug tangan,
maka reaksi yang ditimbulkan terasa sakit pada kulit.
b. Ketika kikiran kuning yang yang sudah dicelupkan kedalam air panas dan
dingin lalu ditempelkan ke punggung tangan dan telapak tangan, reaksi
yang ditimbulkan lebih terasa panas dan dingin dibagian telapak tangan.

F. Kesimpulan
Kulit merupakan organ yang tersusun dari 4 jaringan dasar mempunyai
berbagai jenis epitel, terutama epitel berlapis gepeng dengan lapisan
tanduk.beberapa jenis jaringann ikat, seperti serat – serat kolagen dan elastin,
serta sel – sel lemak pada dermis. otot ditemukan pada dermis. Contoh,
jaringan otot polos yaitu otot penegak rambut. saraf sebagai reseptor sensoris
yang dapat ditemukan pada kulit berupa ujung saraf bebas dan berbagai badan
akhir saraf. Contoh, badan Meissner dan badan Pacini. Adapun kulit terdiri

8
dari 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Epidermis merupakan
jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan dermis berupa jarinngan
ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Dibawah dermis terdapat selapis
jaringan ikat longgar yaitu hypodermis, yang pada beberapa tempat utama
terdiri dari jaringan lunak.

G. Aplikasi

1. Pada saat berada di luar rumah dan kulit terpapar sinar matahari secara
langsung, maka kulit akan berwarna merah.
2. Pada saat mengalami ketakutan, maka kulit akan merinding.
3. Ketika tidak sengaja menggigit bibir dam menimbulkan luka, luka tersebut
akan terasa lebih sakit.
4. Ketika telapak tangan tidak sengaja memegang wajan panas, maka kulit
akan langsung melepuh atau luka.

Bekasi, 23 Januari 2021

Teti Rosmawati

DAFTAR PUSTAKA

Carlson, N. R. (2015). Fisiologi perilaku. Jakarta: Penerbit Erlangga.

9
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (1990). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit
(Edisi 3). Jakarta: EGC.

Kalangi, S. J. R. (2014). Histofisiologi Kulit. Jurnal Biomedik (Jbm), 5(3), 12–20.

Ii, B. A. B. (2013). Anatomi Mata Lecture Notes on Opthamology 12. 12–32.

Muslimah, A.I, (2016). Panduan Praktikum Biopsikologi. Bekasi: Prodi Psikologi


Unisma.

Wibowo, D. S. (2005). Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo.

Wijayanti, A. (2014). Pengembangan Media Model Mata Manusia Untuk


Meningkatkan Penguasaan Konsep Optik a. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
3(2), 102–108.

10
1

Anda mungkin juga menyukai