Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

BIOPSIKOLOGI

Tugas ini dibuat bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dan UAS mata kuliah
Biopsikologi

Dosen Pengampu:
Alfiana Indah Muslimah,M.Psi
Asistensi:
Aldila Nursalma

Oleh :
Prasasti Cinta Mazid 41183507200019

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur akan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena
berkat, rahmat, dan hidayahnya lah saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan
Praktikum Biopsikologi dengan lancar. Praktikum ini dilaksanakan guna
memenuhi tugas UAS mata kuliah Biopsikologi.

Tak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah biopsikologi yaitu ibu Alfiana Indah,M.Psi dan juga asisten kelompok saya
kak Aldila Nursalma yang telah membimbing dan tanpa lelah memberikan
semangatnya dalam Praktikum Biopsikologi ini. Semoga jalan kita menuju
kesuksesan dilancarkan dan tanpa hambatan sedikitpun.

Saya menyadari dalam penyusunan laporan praktikum ini tidak terlepas


dari kekurangan maupun kesalahan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga laporan praktikum ini


dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Bekasi, 18 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
TATA TERTIB PRAKTIKUM...........................................................................iii
PANDUAN PRAKTIKUM BIOPSIKOLOGI...................................................vi
BAB I REAKSI PUPIL..........................................................................................7
A. Tujuan Percobaan......................................................................................................7
B. Dasar Teori................................................................................................................7
C. Alat yang Digunakan...............................................................................................10
D. Jalannya Percobaan.................................................................................................10
E. Hasil Percobaan.......................................................................................................11
F. Kesimpulan..............................................................................................................11
G. Aplikasi...................................................................................................................12
BAB II PERASA PADA KULIT........................................................................13
A. Tujuan Percobaan....................................................................................................13
B. Dasar Teori..............................................................................................................13
C. Alat yang Digunakan...............................................................................................14
D. Jalannya Percobaan.................................................................................................14
E. Hasil Percobaan.......................................................................................................15
F. Kesimpulan..............................................................................................................15
G. Aplikasi...................................................................................................................16
Daftar Pustaka......................................................................................................17

7
Tata Tertib Praktikum

Tata tertib umum praktikum adalah:

1) Kehadiran

a) Praktikan yang tidak hadir maksimal 3x pertemuan, tidak


diperkenankan mengikuti praktikum.
b) Bagi praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum
dikarenakan sakit harus membawa surat dokter atau surat
inap rumah sakit.
2) Keterlambatan

a) Praktikan diharapkan datang tepat waktu untuk mengikuti


praktikum.

b) Toleransi keterlambatan akan diberikan bila keterlambatan


berkisar: 1-15 menit : praktikan diperbolehkan mengikuti
kegiatan praktikum dengan mendapatkan blanko
keterlambatan.
c) > 15 menit : praktikan tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan praktikum dan dianggap tidak masuk.
3) Berpakaian sopan dan rapi

a) Pakaian untuk wanita : kemeja atau blouse tidak pendek dan


ketat (bukan bahan jeans dan kaos)
b) Rok dibawah lutut (bukan bahan jeans dan kaos)

c) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)

d) Pakaian untuk pria : kemeja rapi (bukan jeans dan kaos).

e) Celana bahan (bukan jeans dan kaos)

f) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)

4) Rambut
Rambut harus rapi dan tidak di berwarna.

5) Aksesoris

a) Boleh menggunakan aksesoris namun tidak berlebihan.

b) Bagi pria tidak diperbolehkan menggunakan anting.

c) Tidak boleh menggunakan cat kuku (kuteks).

6) Diwajibkan kepada seluruh praktikan untuk mematuhi peraturan di


atas.

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur kemudian.
Panduan Praktikum Biopsikologi

A. DESKRIPSI PANDUAN PRAKTIKUM

Mata kuliah Biopsikologi diberikan pada mahasiswa


Psikologi semester 1. Mata kuliah ini akan membahas mengenai cara
genetika berperan dalam menentukan perilaku, menyebutkan bagian-
bagian neuron dan cara neuron berkomunikasi, peran obat-obatan
pada neuron, menyebutkan sistem syaraf pusat dan sistem syaraf
tepi, menyebutkan struktur-struktur penting pada otak dan perannya
pada perilaku, menyebutkan anatomi dan peran alat indera, serta
menyebutkan kelenjar, proses sekresi hormon, dan peran hormon
manusia. Selain pemberian materi di kelas dilakukan juga praktikum
untuk menambah pemahaman mahasiswa dan membantu mahasiswa
dalam menerapkan materi dalam praktek.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa memahami dan dapat


menerapkan materi dapat menyebutkan beberapa aspek biologis dasar
untuk menjelaskan perilaku yaitu cara syaraf berkomunikasi, peran
substansi kimiawi pada syaraf, dan peran alat indera yang dikaji dalam
psikologi.

C. MATERI PRAKTIKUM

1. Reaksi Pupil
2. Perasa pada Kulit

D. PENILAIAN HASIL

Nilai praktikum memberikan kontribusi sebesar 25% dari nilai


matakuliah Biopsikologi Penilaian diberikan secara individual dan
menjadi prasyarat bagi ujian akhir semester yang terdiri dari nilai :

1. Kehadiran praktikum 40 %
2. Laporan 35%
3. Etika 25 %
BAB I
REAKSI PUPIL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Praktikum : I
Nama Percobaan : Reaksi Pupil
Nama OP (Objek Percobaan) : Alfina Riana Prisanti
Usia OP : 18 Tahun
Pendidikan OP : Mahasiswa
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Prasasti Cinta Mazid
Tanggal Percobaan : 16 Januari 2021
Waktu Percobaan : 13.00 s/d 14.00
Tempat Percobaan : Rumah OP

A. TUJUAN PERCOBAAN
Melihat adanya pengecilan pupil pada akomondasi dan konvergensi
serta pengecilan pupil karena cahaya.

B. DASAR TEORI
Pupil merupakan lubang tempat cahaya masuk ke dalam mata,
dimana lebarnya diatur oleh gerakan iris. Bulatan hitam di tengah-
tengah adalah pupil (Gul, 2007). Pupil merupakan struktur yang berada
di tengah iris yang berfungsi untuk mengontrol jumlah cahaya yang
masuk ke retina. Perubahan diameter pupil dipengaruhi oleh pergerakan
otot sfingter dan otot dilator iris.

Bila cahaya yang diterima oleh iris lemah, maka iris akan
berkontraksi dan pupil melebar (midriasis) yang dipengaruhi oleh saraf
simpatis sehingga cahaya yang masuk lebih banyak, hal ini juga terjadi
jika pupil melihat objek yang jauh. Sedangkan sebaliknya, bila cahaya
yang diterima iris kuat atau banyak, maka iris akan berelaksasi dan pupil
mengecil (miosis) dipengaruhi oleh saraf parasimpatis, sehingga cahaya
yang masuk ke mata tidak berlebihan, hal ini juga dapat terjadi jika
melihat objek dengan jarak dekat.
Ukuran pupil tergantung pada beberapa faktor seperti umur, tingkat
kesadaran, kuatnya penyinaran, dan tingkat akomodasi. Diameter pupil
normal kira-kira 3-4 milimeter, dan pada anak-anak cenderung lebih
besar dan seiring bertambahnya usia, maka ukuran pupil akan menciut.
Terkadang, terdapat juga ukuran pupil yang berbeda antara mata kanan
dan mata kiri meskipun pada kondisi mata normal. Ukuran pupil
dikontrol oleh iris yang terdiri atas 2 kelompok otot polos, yaitu

1. Otot kostriktor pupil : memiliki fungsi sebagai konstriksi dan


dipersarafi oleh sistem saraf parasimpatis.
2. Otot dilator pupil : memiliki fungsi sebagai dilatasi dan
dipersarafi oleh sistem saraf simpatis.

Sistem saraf parasimpatis dan simpatis seperti yang sudah


dijelaskan di atas memiliki fungsi sebagai refleks ukuran pupil terhadap
banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Mata adalah organ fotosensitif
yang sangat berkembang dan rumit, yang memungkinkan analisis
cermat dari bentuk, intensitas cahaya, dan warna yang dipantulkan
objek. Mata terletak dalam struktur bertulang yang protektif di
tengkorak, yaitu rongga orbita. Struktur mata adalah sebagai berikut

1. Adneksa Mata
a. Kelopak Mata
Bagian pelindung bola mata yang memiliki fungsi
sebagai proteksi mekanis pada bola mata anterior
yang menyebarkan air mata ke konjungtiva dan
kornea, sehingga mencegah mata menjadi kering.
Kelopak mata terdiri dari jaringan fibrosa yang
ditutupi kulit dan dibatasi oleh membran mukosa.
Bagian tepi kelopak mata ditumbuhi bulu mata guna
mencegah masuknya debu maupun serangga (James,
Chew dan Bron, 2006).
2. Bola Mata
a. Konjungtiva
Bagian terluar bola mata yang memiliki pembuluh
darah. Membran mukosa (selaput lendir) yang
melapisi kelopak dan melindungi bola mata bagian
luar. Konjungtiva terbagi menjadi dua yaitu
konjungtiva palpebral (melapisi kelopak mata) dan
konjungtiva bulbi (menutupi bagian depan bola
mata).
b. Kornea
Merupakan selaput bening mata, jika mengalami
kekeruhan akan mengganggu penglihatan. Selaput
ini melindungi struktur halus yang berada di
belakangnya serta memfokuskan bayangan di retina.
c. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang
kuat berwarna putih di bawa konjungtiva, serta
merupakan bagian yang lebih keras untuk
membentuk bola mata (Gul, 2007).
d. Retina
Merupakan lapisan terdalam mata yang tipis dan
transparan. Retina memuat ujung-ujung
nervusoptikus bila sebuah bayangan tertangkap oleh
mata, maka berkas-berkas cahaya yang terlihat
menembus kornea, aqueus humor, lensa, dan badan
vitreus guna merangsang saraf dalam retina.
Rangsangan yang diterima retina bergerak melalui
traktus optikus menuju visuil dalam otak untuk
ditafsirkan.
e. Uvea
Lapisan vascular dalam bola mata yang terdiri atas 3
bagian yaitu iris, korpus siliar, dan koroid. Iris
membentuk pupil di tengahnya yang dapat berubah
ukurannya guna mengontrol banyak cahaya yang
masuk, badan siliar berfungsi menghasilkan cairan
yang mengisi bilik mata, sedangkan koroid ialah
lapisan yang memiliki banyak pembuluh darah guna
memberi nutrisi pada mata (Gul, 2007).
f. Lensa mata
Lensa mata ialah organ fokus uatama yang
membiaskan cahaya-cahaya yang terpantul dari
objek-objek yang terlihat, menjadi bayangan yang
jelas di retina (Syaifuddin, 2012).

C. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Cermin
2. Senter (Flashlight)

D. JALANNYA PERCOBAAN
1. Mengecilnya Pupil pada akomodasi dan konfergency.
a. PP bertindak sekaligus sebagai OP, menggunakan cermin
kemudian melihat jauh di dalam cermin dan sekonyong-
konyongnya melihat bayangan PP di cermin.
b. OP di suruh melihat jauh, kemudian diminta tiba-tiba melihat jari
PP yang ditempatkan kirakira 20 cm di muka mata OP.
2. Mengecilnya Pupil oleh karena cahaya.

a. OP disuruh melihat ke tempat yang terang kemudian disuruh


menutup matanya, setelah menunggu sebentar kemudian disuruh
membuka mata matanya sehingga akan terlihat pupilnya
mengecil.
b. OP disuruh melihat ketempat yang terang dan satu mata ditutup
dengan tangan, setelah ditutup kemudian di buka.
c. PP menyinari mata OP dengan Senter kemudian lihat perubahan
Pupil.
E. Hasil Percobaan
1. Mengecilnya pupil pada akomondasi dan konvergensi
a. Ketika pupil berjarak normal dari cermin, ukuran pupil normal
(tidak membesar maupun mengecil). Namun, saat cermin
perlahan dijauhkan, ukuran pupil membesar.
b. Ketika pupil objek praktikum melihat jauh, ukuran pupil
membesar. Lalu, ketika ditempatkan sebuah pulpen di depan
objek praktikum sejauh ±20 cm, ukuran pupil kembali normal.

2. Mengecilnya pupil karena cahaya


a. Ketika pupil melihat tempat yang terang dan banyak cahaya yang
masuk, maka pupil akan mengecil. Lalu, ketika kedua mata
ditutup dan dibuka kembali, ukuran pupil tetap mengecil.
b. Ketika pupil melihat tempat yang terang, pupil mengecil. Lalu,
ketika satu tangan menutup satu mata dan kemudian dibuka
kembali, maka pupil mengecil.
c. Ketika pupil tidak disinari senter dengan cahaya normal, ukuran
pupil normal. Kemudian, pupil disinari senter, ukuran pupil
mengecil.

F. Kesimpulan
Pupil dapat membesar maupun mengecil sesuai dengan intensitas
cahaya dan jarak objek. Jika berada di tempat yang terang atau jarak
objek dekat, maka pupil akan mengecil. Sebaliknya, jika berada di
tempat dengan intensitas cahaya yang kurang atau gelap ataupun jarak
objek jauh, maka pupil akan membesar.

Pupil akan memiliki refleks pupil ketika di berikan rangsangan


cahaya yang baik (intensitas cahaya yang rendah atau tinggi), dan cepat
refleks ketika melihat suatu objek dengan jarak jauh. Refleks yang
diterima pupil tergantung pada terangsangnya makula yang sangat
sensitif, luasnya daerah retina yang terangsang, beradaptasinya mata,
adaptasi terang maupun adaptasi gelap. Refleks dekat terjadi miosis
pada waktu melihat objek dengan jarak dekat. Miosis saat melihat dekat
berkaitan dengan konvergensi dan akomodasi.

G. Aplikasi
1. Ketika seseorang secara tiba-tiba disoroti sebuah lampu pada
matanya, maka refleks pupil akan mengecil.
2. Ketika seseorang melihat kejauhan seperti melihat laut, maka pupil
akan membesar.
3. Ketika seseorang berada di tempat dengan intensitas cahaya gelap
kemudian keluar melihat matahari, maka pupil akan mengecil.

Bekasi, 18 Januari 2021

Prasasti Cinta Mazid

BAB II
PERASA PADA KULIT
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Praktikum : II
Nama Percobaan : Perasa Pada Kulit
Nama OP (Objek Percobaan) : Prasasti Cinta Mazid
Usia OP : 18 Tahun
Pendidikan OP : Mahasiswa
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Prasasti Cinta Mazid
Tanggal Percobaan : 17 Januari 2021
Waktu Percobaan : 10.00 s/d 11.00
Tempat Percobaan : Rumah OP

A. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui adanya reseptor – reseptor tekanan sakit dan


menentukan letaknya pada permukaan kulit.

B. DASAR TEORI

Manusia memiliki 5 indra, salah satunya ialah indra peraba. Organ


tubuh yang berperan sebagai indra peraba ialah kulit. Fungsi kulit
secara umum adalah melindungi tubuh, mencegah bakteri masuk ke
dalam tubuh, mengeluarkan hal yang tak dibutuhkan oleh tubuh melalui
keringat. Fungsi lain kulit ialah sebagai pelindung, peraba, dan lain
sebagainya.

Kulit manusia terdiri atas 2 lapisan, yaitu epidermis dan dermis.


Epidermis ialah lapisan terluar kulit, sedangkan dermis ialah lapisan
bagian dalam pada kulit. Pada bagian dermis di bawa stratum korneum
terdapat ujung saraf peraba dan pembuluh darah kapiler. Di dalam
dermis juga terdapat saluran keringat dan saraf penerima rangsang yang
disebut dengan reseptor.

Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan


rangsangan. Rangsangan inilah yang diterima oleh reseptor kulit.
Kemudian, reseptor kulit meneruskannya pada otak sehingga kita dapat
mengenali bentuk benda, wujud benda, maupun suhu benda. Otak juga
memerintahkan tubuh untuk memberikan refleks untuk menanggapi
rangsangan tersebut, misalnya seperti menyentuh benda panas. Jika kita
tidak tahan terhadap panas, maka secara refleks tubuh kita akan
menghindari benda panas tersebut.
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Serabut kelapa
b. Kikiran kuku
c. Tempat air panas dan air dingin
d. Gelas

D. JALANNYA PERCOBAAN
1. Tempat Reseptor Tekanan dan Sakit
a. OP sekaligus bertindak sebagai PP mengambil serabut yang
sudah dibengkokkan, kemudian serabut itu ditekankan pada kulit
punggung OP. Selanjutnya OP juga mengambil serabut ijuk yang
agak tebal dan kaku. Serabut ini juga ditekankan pada kulit
punggung tangan OP, maka akan terasa sakit.

2. Tempat Reseptor Dingin dan Panas


a. OP sekaligus bertindak sebagai PP mengambil kikiran lalu
dicelupkan ke air panas, lalu ditekankan ke kulit punggung tangan
dan telapak tangan OP. Lalu sebaliknya, kikiran tersebut
dicelupkan ke air dingin dan ditekankan ke kulit punggung tangan
dan telapak tangan OP.

E. Hasil Percobaan
1. Tempat reseptor tekanan dan sakit
a. Ketika serabut kelapa yang dibengkokkan ditekankan ke kulit
punggung tangan OP, maka akan terasa sakit. Sama halnya
dengan serabut kelapa yang ditekankan di telapak tangan OP,
maka akan terasa lebih sakit.

2. Tempat reseptor dingin dan panas


a. Ketika kikiran dicelupkan ke dalam wadah berisi air panas
lalu ditekankan ke kulit punggung tangan OP, tidak begitu
terasa panas. Sementara ketika kikiran tersebut ditekankan ke
telapak tangan OP, maka lebih terasa sakit. Sama halnya
dengan kikiran yang dicelup ke dalam air dingin, ketika
ditekankan ke kulit punggung tangan OP, tidak begitu terasa
dingin namun ketika ditekankan ke telapak tangan OP, maka
akan terasa lebih dingin.

F. Kesimpulan
Kulit manusia memiliki reseptor yang peka terhadap rangsangan-
rangsangan. Reseptor kulit meliputi tangoresptor, eksteroreseptor, dan
interoreseptor. Tangoresptor ialah rangsangan berupa tekanan fisik dan
mekanik, eksteroreseptor ialah rangsangan dari luar, dan interoreseptor
ialah rangsangan dari dalam. Ada 5 ujung saraf peraba pada kulit, yaitu :
1. Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap
rangsangan berupa tekanan.
2. Ruffini, merupakan ujung saraf yang peka terhadap rangsangan
panas.
3. Meissner, ujung saraf yang peka terhadap sentuhan.
4. Krause, ujung saraf yang peka terhadap rangsangan dingin.
5. Ujung saraf bebas, yang berfungsi mendeteksi sakit/nyeri.

Ketika suatu rangsangan menyentuh kulit, maka reseptor-reseptor


menghantarkan rangsangan tersebut ke otak untuk diproses sebagai
refleks. Contohnya seperti jika menyentuh benda panas, maka refleks
badan akan menjauhi benda panas tersebut.

G. Aplikasi
1. Ketika seseorang sedang memasak kemudian terkena minyak panas,
maka refleks kulit akan terasa panas bahkan menimbulkan luka.
2. Ketika seseorang tubuhnya dipijit-pijit oleh orang lain, maka akan
terasa sakit.
3. Ketika seseorang berada terlalu lama di bawah terik matahari, maka
tubuh akan terasa panas dan gerah.

Bekasi, 18 Januari 2021

Prasasti Cinta Mazid

DAFTAR PUSTAKA

Az, Lohita Cakrawarti. 2016. Pemeriksaan Pupil. Bandung: Universitas


Padjadjaran.

Japardi, Iskandar. 2010. Pupil dan Kelainannya. Medan: Universitas


Sumatera Utara.

Kalangi, SJR. 2013. Histofisiologi Kulit. Manado: Universitas Sam


Ratulangi.

Lesmana, A. 2010. Fisiologi Mata. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Muslimah, A.I, 2016. Panduan Praktikum Biopsikologi. Bekasi: Prodi


Psikologi UNISMA.

Nazili. 2010. Bagian-bagian Kulit. Semarang: UIN Walisongo.


Sitepu, Bobby Ramses. 2018. Hubungan Ukuran Pupil dengan Miopia
Derajat Sedang dan Berat. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.


Salemba Medika: Jakarta.
7
1

Anda mungkin juga menyukai