IPA PGMI
Laboratorium PGMI
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UIN Walisongo Semarang
2016
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami berhasil menyelesaikan Petunjuk Praktikum IPA Biologi ini.
Petunjuk Praktikum IPA Biologi disusun untuk digunakan sebagai Petunjuk Praktikum
IPA PGMI. Meskipun kelihatannya sederhana, buku panduan praktikum ini mempertimbangkan
materi kuliah dan kemampuan praktikan sehingga pelaksanaan praktikumnya mudah dan jelas.
Dalam petunjuk praktikum ini telah disertakan aturan-aturan praktikum, format laporan
praktikum, dasar teoritis dari praktikum, cara kerja dan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan
dilaporkan bersama-sama dalam laporan praktikum. Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa
harus sudah memahami materi praktikum sehingga dapat merencanakan data-data yang akan
diambil.
Akhirnya penyusun menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan petunjuk praktikum ini. Semoga Petunjuk Praktikum
IPA Biologi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan serta ketrampilan mahasiswa. Kritik
dan saran dari pembaca khususnya mahasiswa sangat diharapkan demi kemajuan bersama.
Terimakasih
Penulis
Halaman Judul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1. Sistem Pencernaan Makanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2. Uji Kandungan Bahan Makanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
3. Uji Boraks dan Formalin. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
4. Uji Vitamin C . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
5. Adaptasi Makhluk Hidup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
6. Perkembangbiakan Tumbuhan Generatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
7. Perkembangbiakan Tumbuhan Vegetatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
8. Fotosintesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
9. Massa jenis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
10. Pesawat Sederhana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
11. Hukum Archimedes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
12. Hubungan antara kalor dengan perubahan wujud zat. . . . . . . . . . . . . . . . . .... 44
13. Perpindahan Kalor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46
14. Optika . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
15. Listrik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
16. Magnet . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
17. Percobaan Asam Basa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57
18. Pemisahan Campuran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59
Strategi Perkuliahan
a. Mengumpulkan rangkuman catatan terhadap materi praktikum yang akan dilaksanakan
sebagai tugas terstruktur
b. Tes pendahuluan (Pre-test)
c. Melaksanakan Praktikum
d. Mahasiswa mengumpulkan laporan sementara setelah selesai praktikum yang disahkan
oleh dosen atau asisten yang bertanggung jawab pada saat itu
e. Mengumpulakn laporan hasil praktikum pada minggu berikutnya
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama :
NIM :
Jurusan/Prodi :
Kelompok :
Tanggal Praktikum :
Judul Praktikum :
A. TUJUAN
Jelaskan tujuan saudara melakukan praktikum
B. DASAR TEORI
Uraikan secara singkat teori yang melandasi praktikum yang saudara lakukan dengan
menyebutkan sumber pustakanya.
C. ALAT DAN BAHAN
Sebutkan alat dan bahan praktikum yang digunakan. Gambarkan skema /alat utama yang
digunakan
D. CARA KERJA
Sajikan cara kerja dalam bentuk diagram blok atau tabel kerja
E. DATA PENGAMATAN
Catat hasil pengamatan dengan mengisi lembar pengamatan atau buku kerja yang telah
saudara siapkan. Data yang dicatat adalah semua data yang dapat diamati selama proses
praktikum termasuk data qualitatif dan data quantitatif.
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bahaslah hasil percobaan yang saudara lakukan dengan mengacu teori yang telah
diuraikan pada dasar teori. Beberapa yang perlu dibahas adalah: penjelasan tentang
jalannya percobaan, fungsi penambahan zat, kesesuaian teori dengan praktek.
Pembahasan lain yang relevan dengan tujuan percobaan yang sedang dilakukan.
G. SIMPULAN DAN SARAN
A. TUJUAN
- Mengetahui urutan organ pencernaan makanan pada manusia
- Mengetahui jenis enzim yang berperan dalam proses pencernaan makanan
- Mengetahui jumlah dan jenis gigi pada manusia
B. DASAR TEORI
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup. Makanan
digunakan sebagai sumber energi, pengganti sel-sel yang rusak serta untuk pertumbuhan.
Makanan ada yang mudah dicerna dan ada yang tidak mudah untuk dicerna. Zat-zat
makanan yang tidak berserat seperti nasi, roti dan gula merupakan makanan yang mudah
dicerna sedangkan zat makanan yang berserat seperti sayur bayam termasuk makanan
yang tidak mudah dicerna. Makanan harus dicerna secara sempurna untuk menyerap gizi
yang terkandung dalam makanan tersebut. Perubahan makanan dari bentuk kompleks
menjadi bentuk yang lebih sederhana disebut proses pencernaan makanan. Proses
pencernaan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan manusia.
Alat-alat pencernaan manusia berfungsi mencerna semua makanan yang telah kita
makanan dengan melibatkan beberapa organ yang membentuk saluran pencernaan yang
saling berhubungan serta beberapa kelenjar pencernaan. Proses pencernaan pada manusia
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi. Pencernaan mekanik merupakan proses pengubahan makanan dari bentuk kasar
menjadi bentuk kecil atau halus, hal ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam
mulut dan pencernaan di lambung. Sedangkan pencernaan kimiawi merupakan proses
perubahan makanan dari zat-zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim yang terjadi
mulai dari mulut, lambung dan usus. Enzim adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh
tubuh yang berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh.
C. ALAT DAN BAHAN
- Poster sistem pencernaan
- Alat tulis
Setelah itu makanan masuk ke . . . . . . . . . . yang panjang dan berliku-liku. Disini makanan
dicerna lagi dengan enzim dari kelenjar pankreas. Apakah nama enzim itu?
Enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas
yaitu ........................, ............................., ....................
Alat pencernaan hati juga menghasilkan zat yang disebut ...............................
Dalam usus halus pencernaan selesai. Lalu sari-sari makanan diserap oleh usus halus
Tidak semua makanan dapat diserap tubuh. Sisanya masuk ke ......................... Disini
terdapat penyerapan ................... dan terjadi pembusukan makanan dengan
bantuan ............................
Lalu sisanya dibuang keluar tubuh melalui .......................
E. DATA PENGAMATAN
1. Karbohidrat (Uji Amilum)
Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
Lugol Lugol
1.
2.
Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
Fehling A-B Fehling A-B
1.
2.
3. Lemak
4. Protein
Uji Biuret
Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
Biuret Biuret
1.
2.
Uji Pembakaran
Mengandung Protein
No. Bahan Makanan Ya Tidak Keterangan
1.
2.
F. PERTANYAAN
1. Bahan makanan yang mengandung amilum, apakah buktinya?
2. Bahan makanan yang mengandung glukosa, apakah buktinya?
3. Bahan makanan yang mengandung lemak, apakah buktinya?
4. Bahan makanan yang mengandung protein, apakah buktinya?
5. Sebutkan kegunaan dari karbohidrat, lemak dan protein bagi tubuh!
A. TUJUAN
- Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks
- Mengidentifikasi adanya boraks dalam makanan
- Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung formalin
- Mengidentifikasi adanya formalin dalam makanan
B. DASAR TEORI
Boraks adalah zat yang sering digunakan sebagai pengawet makanan. Padahal
penggunaannya sebagai pengawet sangat membahayakan. Boraks adalah serbuk kristal
putih, tidak berbau, larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, pH : 9,5. Boraks dipakai
sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Di masyarakat luas boraks
sering disalahgunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk pembuatan bakso dan
kerupuk. Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari
kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung boraks
sangat renyah dan tahan lama sedangkan kerupuk yang mengandung boraks kalau
digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Akibat sering
mengkonsumsi boraks terhadap kesehatan akan menyebabkan gangguan otak, hati,
lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak
terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, tekanan
darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.
Alternatif lain yang kadang dilakukan produsen adalah dengan
menambahkan formalin agar makanan yang diproduksi dapat tahan lama ketika
disimpan. Padahal formalin bukan bahan tambahan yang digunakan untuk makanan
melainkan formalin digunakan dalam pembuatan porselen dan sebagai pengawet mayat.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat: - Sendok
- Parutan kunyit - Pipet tetes
- Kertas saring - Tabung reaksi
- Piring
- Gelas
Uji Formalin
No Sampel Pengamatan
1
2
3
F. PERTANYAAN
1. Kandungan apa saja yang terdapat pada boraks?
2. Sebutkan indikator lain (selain kunyit) yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi
boraks!
3. Tuliskan dampak kesehatan dari penggunaan formalin dalam makanan?
A. TUJUAN
Mengetahui kandungan vitamin C dalam makanan
B. DASAR TEORI
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki
peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan
nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan
vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler.
Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya dan
logam.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di
tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar,
pendarahan kecil, dan luka ringan. Vitamin C juga berperan penting dalam membantu
penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin C mampu
menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamin ini juga
dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
- Tabung reaksi
- Piring
- Parutan / blender
- Pipet tetes
- Pisau
Bahan
- Sari buah (jeruk, apel, jambu biji)
- Jeruk
- Jambu biji
- Apel
E. DATA PENGAMATAN
Sampel Jumlah tetesan
F. PERTANYAAN
1. Apakah dalam setiap bahan makanan yang diuji mengandung vitamin C? jelaskan!
2. Bahan manakah yang memiliki kandungan vitamin C yang paling banyak?
A. TUJUAN
- Untuk mengetahui macam-macam adaptasi pada makhluk hidup
B. DASAR TEORI
Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan
lingkungannya. Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya yang bertujuan untuk mempertahankankan kelestarian hidupnya
agar tidak punah. Adaptasi makhluk hidup melibatkan lingkungan abiotik fisik (terang,
gelap, suhu, air, angin) dan lingkugan biotik kompleks (organisme lain seperti pasangan,
pesaing, parasit dan predator). Ada beberapa cara penyesuaian diri yang dapat dilakukan
oleh makhluk hidup yaitu dengan cara morfologi, fisiologi dan tingkah laku dalam
menanggapi perubahan lingkungan.
C. ALAT DAN BAHAN
- Poster atau gambar
- Alat tulis
D. CARA KERJA
- Menjawab dan mengisi kalimat rumpang pada setiap paragraf
- Mengisi setiap tabel pengamatan
E. DATA PENGAMATAN
BURUNG
a. Paruh Burung
Burung adalah hewan yang sering ada di sekitar kita. Amatilah secara langsung jika
memang ada di rumahmu atau disekolah.
b. Kaki Burung
Sekarang perhatikan kaki burung pipit, elang, bangau dan bebek
Lengkapi tabel.
Burung Cara Melindungi Diri Alasan
Pipit Membuat sarang di . . . . . Menghindari musuhnya
Elang Membuat sarang Menghindari musuhnya
di . . . . .Memiliki . . . . . Membela dirinya
dan . . . . yang tajam
Bangau Membuat sarang di . . . . . Menghindari musuhnya
...... Berenang dengan cepat jika Menghindari musuhnya
diperlukan paruhnya bisa Membela dirinya
mematuk lawannya
Lengkapi tabel.
Hewan Kepala Alasan
..... Mulutnya bisa menelan Bentuknya . . . . ., . . . . .
mangsa yang besar Didalam mulutnya terdapat
. . . . . yang tajam
..... Menangkap mangsa di Mempunyai . . . . . yang
dasar air yang gelap atau peka untuk mencari
keruh mangsa
..... Menangkap mangsa Mempunyai tangan . . . . .
dengan cepat buah dan penglihatan yang
baik
..... Memakan tumbuhan di air Bentuknya . . . . .
HEWAN DARAT
TUMBUHAN
Perhatikan bentuk daun pada tanaman di bawah ini!
Lengkapi Tabel
Tumbuhan Daun Alasan
Xerofit (Kaktus) Tereduksi menjadi duri ........
Higrofit (Lumut) ........ Mempercepat penguapan
Hidrofit (teratai) ........ ........
Daun jati Berguguran ketika musim . . . . . . . .
kemarau
Daun jagung ........ ........
MANUSIA
F. PERTANYAAN
1. Setelah anda berdiskusi bersama, Cobalah anda klasifikasikan mana yang termasuk
adaptasi morfologi, tingkah laku dan fisiologi!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi, tingkah laku dan fisiologi!
3. Berikan contoh lain dari adaptasi yang dilakukan oleh makhluk hidup selain uraian di
atas!
A. TUJUAN
- Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji dikotil dan
monokotil.
- Untuk mengetahui perbedaan ciri-ciri pertumbuhan pada biji dikotil dan monokotil
B. DASAR TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup yang membedakan dengan makhluk tak hidup
adalah melakukan perkembangbiakan dengan tujuan untuk menghasilkan keturunan. Hal
ini juga dilakukan oleh tumbuhan. Secara umum cara perkembangbiakkan tumbuhan
dibedakan menjadi dua jenis yaitu perkembangbiakkan secara generatif dan secara
vegetatif.
Perkembangbiakkan tumbuhan yang dilakukan secara generatif ditandai dengan
terjadinya suatu tumbuhan baru yang disebabkan oleh proses penyerbukan sedangkan
perkembangbiakkan tumbuhan vegetatif merupakan cara berkembang biak tumbuhan
tanpa mengalami proses pembuahan. Dalam percobaan kali ini kita akan melakukan
pengamatan terhadap perkembangbiakan secara generatif pada biji dikotil dan monokotil.
C. ALAT DAN BAHAN
F. PERTANYAAN
1. Pada percobaan perbedaan intensitas cahaya, manakah pertumbuhan yang paling
maksimal? Mengapa demikian?
2. Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan antara tumbuhan kacang hijau dan jagung?
jelaskan!
Percobaan VII
PERKEMBANGBIAKAN
VEGETATIF TUMBUHAN
A. TUJUAN
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara stek, cangkok,
menempel dan menyambung.
B. DASAR TEORI
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
merupakan proses yang diatndai dengan adanya pertambahan ukuran, volume dan berat
suatu organisme. Sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses
menuju keadaan yang lebih sempurna atau menuju kedewasaan. Proses perkembangan
ini terjadi proses-proses diferensiasi sel. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
selain ditentukan oleh factor genetik, juga sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan
seperti cahaya, air dan makanan.
Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Hewan dan
tumbuhan dapat berkembangbiak secara generative dan vegetative. Generatif terjadi
melalui perkawinan sedangkan vegetative terjadi tanpa melalui perkawinan melainkan
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membelah diri pada hewan, sedangkan
pada tumbuhan dengan menggunakan akar rimpang, geragih dan umbi. Selain itu
D. CARA KERJA
1. Stek
- Siapkan media tanam, yaitu tanah yang dicampurkompos dengan rasio 1 : 1.
Letakkan media tanam yang sudah tercampur rata tersebut di dalam polybag.
- Selanjutnya, potong batang dengan posisi miring. Gunakan gunting tanaman yang
betul-betul tajam, sehingga pada saat pemotongan batang tidak menimbulkan
memar.
- Setelah itu batang siap ditanam di polybag.
2. Okulasi atau menempel
- Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel, misalnya tanaman manga manalagi
- Tentukan pula jenis tanaman manga yang masih muda dengan diameter ±1 cm
(sebesar jari kelingking) dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran
yang kuat untuk dijadikan batang bawah
- Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
- Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel
(manga manalagi atau yang lainnya) dengan ukuran yang sama dengan torehsn
pada batang bawah.
- Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia
Hari Pengamatan
0
1
2
2. Okulasi/ Menempel
Hari Pengamatan
0
1
2
3
4
5
dst
3. Menyambung
Hari Pengamatan
0
1
2
3
4
5
dst
4. Mencangkok
Hari Pengamatan
0
1
2
3
4
F. Pertanyaan
1. Pada percobaan menyetek, Mengapa ketika melakukan pemotongan batang tanaman
tidak boleh sampai terjadi memar pada batang tersebut?
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
3. Pada hari ke berapa sambungan tersebut benar-benar sudah menyatu dengan kuat?
4. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikerok, sebiknay sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Percobaan VIII
FOTOSINTESIS
A. TUJUAN
Membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan amilum
B. DASAR TEORI
Fotosintesis ialah sebuah proses penghirupan suatu energi cahaya matahari di
kloroplas. Fotosintesis bermula dari adanya pembentukan karbohidrat yang berasal dari
karbondioksida dan air, dimana kedua komponen tersebut akan terbantu oleh sinar
matahari sehingga diperoleh hasil yang optimal. Tumbuhan bisa melakukan penyerapan
nutrisi dengan proses kimia ini karena memiliki sel-sel hijau atau disebut dengan klorofil.
E. DATA PENGAMATAN
No Pertanyaan Pengamatan
1. Warna daun sebelum ditutup
aluminium foil
2. Warna daun setelah ditutup
aluminium foil
3. Daun setelah direbus dalam air panas
4. Daun setelah direbus dalam alkohol
5. Warna daun setelah ditetesi dengan
larutan lugol/betadine
A. Tujuan
- Menentukan massa jenis zat cair
- Menentukan massa jenis zat padat bentuk tidak beraturan
- Menyelidiki volume suatu zat cair lain pada dua zat cair yang massanya sama (Massa
sama Volume beda)
B. Dasar Teori
Massa jenis benda sering disebut dengan kerapatan beda dan merupakan ciri khas
setiap jenis benda. Massa jenis tidak bergantung pada jumlah benda. Apabila jenisnya
sama maka nilai massa jenisnya juga sama. Massa jenis dilambangkan dengan simbol ρ
(dibaca rho).
m
ρ= Keterangan:
v
ρ = Massa jenis (Kg/m3 atau g/cm3)
m = massa benda (Kg atau g)
v = volume benda (m3 atau cm3)
C. Alat dan Bahan
- Kit neraca
- Pipet tetes
- Gelas
- Air
- Zat cair lain (minyak, alkohol, oli dll)
D. Cara Kerja
1. Menentukan massa jenis zat cair
- Rakitneraca
- Letakkan dua pasu pada lengan kanan dan kiri.
Seimbangkan
- Masukkan air 100 ml pada pasu kiri, tahan
lengan kanan neraca dengan tanganmu agar
neraca tetap seimbang
- Seimbangkan neraca dengan memasukkan anak-
anak neraca pada pasu lengan kanan
- Lepaskan kedua pasu neraca
- Hitung dengan menjumlahkan massa anak
neraca yang digunakan untuk menyeimbangkan neraca.
- Catat hasilnya dalam tabel pengamatan dan hitung massa jenisnya
3. Menentukan volume suatu zat cair lain pada dua zat cair yang massanya sama
(Massa sama Volume beda)
Massa 100 ml air = Massa . . . . .ml . . . . .
A. Tujuan
- Untuk mencari besar gaya yang diperlukan dalam menyeimbangkan tuas
- Untuk mengetahui hubungan antara kemiringan dan gaya ketika mengangkat suatu
benda
B. Dasar Teori
Pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dipergunakan untuk
mempermudah menusia melakukan usaha. Pesawat sederhana berdasarkan prinsip
kerjanya dibendakan menjadi: tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos.
Pesawat sederhana mempunyai keuntungan mekanik yang didapatkan dari perbandingan
antara gaya beban dengan gaya kuasa sehingga memperingan kerja manusia.
C. Alat dan Bahan
- Kit Pesawat Sederhana
- Kit Neraca
D. Cara Kerja
1. Tuas
Beban dan Gaya ada disebelah menyebelah sumbu
- Rakit tuas. Kaitkan dynamometer pada lubang di ujung lengan kanan tuas
- Masukkan anak neraca (beban) 100 g ke dalam pasu di ujung lengan kiri tuas
- Seimbangkan tuas dengan menahan dynamometer di ujung kanan dan jika perlu,
menariknya ke bawah
- Baca gaya yang ditunjukkan oleh dynamometer
- Catat hasilnya dalam tabel pengamatan
- Pindahkan pasu beserta beban ke jarak 5 dan 4 lubang dari sumbu
- Baca gaya yang ditunukkan oleh dynamometer
- Catat hasilnya dalam tabel pengamatan
Gaya ada diantara beban dan sumbu
- Rakit tuas
- Kaitkan dynamometer diantara sumbu dan beban
- Masukkan anak neraca (beban) 100 g ke dalam pasu di ujung lengan kiri tuas
- Seimbangkan tuas dengan menarik dynamometer ke atas
- Baca gaya yang ditunjukkan oleh dynamometer
- Catat hasilnya dalam tabel pengamatan
2. Bidang Miring
- Rakit papan penumpu dan kaki neraca sebagai bidang miring
3. Bidang miring
kemiringan Gaya (N)
Curam
Landai
Lebih landai
Tegak
F. Pertanyaan
1. Bagaimanakah hubungan antara jarak beban dengan gaya ?
2. Bagaimanakah hubungan antara jarak gaya dengan gaya ?
3. Bagaimanakah hubungan antara kemiringan dengan gaya ?
A. Tujuan
Menyelidiki benda-benda yang dapat terapung, melayang dan tenggelam dalam air
B. Dasar teori
Hukum Archimedes merupakan sebuah hukum tentang prinsip pengapungan
diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan yunani. Hukum
Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika
dimasukkan ke dalam air.
Bunyi Hukum Archimedes
“ Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Berdasarkan bunyi Hukum Archimedes di atas, suatu benda akan mengalami
peristiwa terapung, tenggelam dan melayang di dalam zat cair tergantung pada gaya berat
dan gaya ke atasnya.
C. Alat dan bahan
- Kit air
- Air
- Bahan yang tidak terdapat dalam kit, seperti: potongan kayu, plastik, besi, batu,
kerikil, pasir dll)
D. Cara kerja
- Isi bejana dengan air sampai hampir penuh
- Masukkan benda-benda ke dalam bejana
- Amati perubahan yang terjadi
- Catat hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan
E. Data pengamatan
Benda Terapung/Melayang/Tenggelam
Gumpalan (bola) lilin mainan
Bola bekel
Bola pingpong
Botol plastik
Telur
Potongan Kayu
Jeruk
Jeruk tanpa kulit
F. Pertanyaan
1. Adakah benda-benda yang dapat terapung juga dapat tenggelam? Jika ada, benda apa
itu? Dan bagaimana caranya?
2. Adakah benda-benda yang dapat melayang juga dapat tenggelam? Jika ada, benda
apa itu? Dan bagaimana caranya?
3. Berdasakan hukum Archimedes, bagaimana benda dapat terapung, melayang dan
tenggelam?
4. Sebutkan aplikasi hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari?
A. Tujuan
- Mengamati peristiwa penguapan dan pengembunan
- Mengamati peristiwa menyublim dan mengkristal
B. Dasar Teori
Pengertian kalor berbeda dengan suhu. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya
suatu benda, sedangkan kalor adalah energi yang dipindahkan dari suatu benda ke benda
lainnya karena perbedaan suhu.
Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu.
Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut tanpa
menaikkan suhunya contoh es yang dipanskan lama kelamaan akan menjadi air,
sebaliknya air yang didinginkan lama kelmaan akan menjadi es. Zat dapat dibedakan
dalam tiga wujud, yaitu padat, cair dan gas. Suat zat apabila diberi kalor terus menerus
dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud.
C. Alat dan Bahan
- Cawan Porselin
- Pembakar spirtus
- Kaki tiga
- Kasa asbes
- Gelas arloji
- Lumpang alu
- Es
- Air
- Kapur barus
D. Cara Kerja
Penguapan dan pengembunan
- Masukkan air ke dalam gelas kimia, kemudian panaskan dengan pembakar spirtus.
- Amati perubahan wujud pada air ketika mendidih
- Ketika uap air sudah terlihat, Amati perubahan wujud pada uap air di tepi gelas
Menyublim dan Mengkristal
- Ambil 1 buah kapur barus dan tumbuk dengan lumpang alu
- Masukkan kapur barus yang sudah halus ke dalam cawan porselin, kemudian
panaskan dengan pembakar spirtus.
- Letakkan gelas arloji di atas cawan dan letakkan es di atasnya.
E. Data Pengamatan
Penguapan dan pengembunan
F. Pertanyaan
1. Perubahan wujud apa yang terjadi pada air dipanaskan sampai mendidih?
2. Perubahan wujud apa yang terjadi pada uap air setelah mengenai pinggiran gelas
kaca?
3. Perubahan wujud apa yang terjadi pada kapur barus dipanaskan?
4. Perubahan wujud apa yang terjadi pada uap kapur barus setelah mengenai gelas
arloji?
A. Tujuan
- Mengamati perpindahan panas secara konduksi
- Mengamati perpindahan panas secara konveksi
- Mengamati perpindahan panas secara radiasi
B. Dasar Teori
Kalor merupakan energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Kalor bergerak
dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah. Setiap benda memilik
energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari ato-atom atau molekul-molekul
penyusunnya. Ada tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
C. Alat dan Bahan
- Kit Panas: (Pembakar spirtus, batang kaca, batang logam, gelas erlenmeyer, batang
penyangga)
- Korek api
- Penggaris
- Termometer
- Lilin
- Serbuk kertas
- Spirtus
- Air
D. Cara Kerja
Konduksi
- Nyalakan api pada pembakar spirtus
- Masukkan batang logam dan batang kaca pada lubang batang penyangga dan bakar
ujung batang nya di atas api
- Letakkan lilin pada masing-masing batang logam dan batang kaca
- Amati perubahannya
Konveksi
- Gantungkan gelas erlenmeyer pada batang penyangga
- Masukkan air dan serbuk kertas ke dalam nya
- Letakkan pembakar spirtus tepat di bawahnya dan nyalakan apinya
- Ukur suhu air dengan termometer
- Amati perubahan yang terjadi
E. Data Pengamatan
Konduksi
No Jenis batang Pengamatan
1. Batang logam
2. Batang kaca
Konveksi
No Pertanyaan Pengamatan
1. Apa yang terjadi pada serbuk kertas
sebelum air mendidih?
2. Apa yang terjadi pada serbuk kertas
setelah air mendidih?
Radiasi
No. Jarak Suhu (0C)
1 5 cm
2 10 cm
3 15 cm
4 20 cm
F. Pertanyaan
1. Lilin manakah yang paling cepat mencair? Mengapa hal ini dapat terjadi?
2. Mengapa lilin dapat mencair?
3. Ke arah manakah serbuk kertas yang terdapat di dalam air mendidih mengalir?
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
4. Dari percobaan radiasi, tuliskan kesimpulan yang dapat diperoleh?
A. Tujuan
- Mengetahui dan memahami sifat-sifat cahaya
- Membuktikan bunyi hukum pemantulan cahaya (snellius) pada cermin datar
B. Dasar Teori
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak.
Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika. Pemantulan cahaya pada cermin
memili banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya pada kaca spion, reflektor
lampu, dan cermin rias. Cermin yang dipakai untu berias termasuk cermin datar, yaitu
cermin yang permukaan pantulannya merupakan bidang datar. Proses pembentukan
bayangan pada cermin datar menggunakan hukum pemantulan cahaya.
C. Alat dan bahan
Sifat Cahaya
- Kit Cahaya
- Kertas tebal/kardus aqua
- Plester
- Lilin 1 buah/senter
- Korek api
- Gunting/ cater
- Kantong plastik bening
- Kantong plastik hitam
Pemantulan Cahaya
- Kit cahaya
- Penggaris
- Pensil/Bolpoin
- Busur
D. Cara kerja
Sifat Cahaya
- Persiapkan alat dan bahan (kardus, gunting, selotip)
E. Data pengamatan
Sifat Cahaya
Pemantulan Cahaya
Percobaan XV
Listrik
A. Tujuan
- Mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu tunggal dengan menggunakan baterai
yang dirangkai seri
- Mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu tunggal dengan menggunakan baterai
yang dirangkai paralel
- Mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu tunggal atau double dengan lampu
disusun seri dan paralel
- Membuktikan perubahan energi listrik menjadi energi gerak
B. Dasar Teori
Komponen sebuah rangkaian listrik dapat dihubungkan dengan berbagai cara.
Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan paralel. Rangkaian yang disusun
secara sejajar disebut rangkaian seri, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet
disebut rangkaian paralel. Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu
jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen. Pada rangkaian
paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah
jumlah arus yang melewati tiap komponen.
C. Alat dan Bahan
- Kit Listrik
D. Cara Kerja
Baterai dirangkai seri dengan 1 lampu
- Dua baterai disusun secara seri yaitu kutub positif baterai yang satu dihubungkan
dengan kutub negatif baterai yang lain
- Pasang saklar dan 1 lampu. Lengkapi dengan kabel
- Kemudian tutup saklar dan amati nyala lampunya
- Bandingkan dengan ketika menggunakan 1 baterai , pindahkan salah satu kabel ke
lubang diantara kedua baterai
- Kemudian tutup saklar dan amati nyala lampunya
E. Data Pengamatan
Baterai dirangkai seri dengan 1 lampu
No Pertanyaan Pengamatan
1 Saklar terbuka
2 Saklar tertutup
F. Pertanyaan
1. Sebutkan ciri-ciri rangkaian seri!
2. Sebutkan ciri-ciri rangkaian paralel!
3. Gambarkan rangkaian seri dan paralel!
A. Tujuan
- Menentukan kutub-kutub magnet
- Menyelidiki interaksi antar kutub magnet
- Membuat dan menghilangkan sifat kemagnetan
B. Dasar Teori
Magnet adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan. Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik
benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain yaitu bahan logam.
Namun, tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Kebutuhan manusia yang semakin beragam, menuntut para ilmuwan untuk
mengembangkan penelitian di berbagai aspek kehidupan. Salah satu pengembangannya
adalah pembuatan magnet yang sebelumnya hanya mengenal magnet alam. Salah satu
cara membuat magnet adalah dengan menggosokkan magnet ke batang besi secara
searah, maka lama kelamaan besi tersebut akan menjadi magnet. Selain membuat
magnet, sifat kemagnetan suatu benda juga dapat dihilangkan dengan cara dipukul atau
dipanaskan pada suhu tinggi.
C. Alat dan Bahan
- Kit Magnet
- Paku besar
- Pembakar spirtus
- Penjepit
D. Cara Kerja
Menentukan kutub-kutub magnet
- Isi pasu dengan air sampai hampir penuh
- Letakkan magnet pada tempat magnet
- Apungkan magnet beserta tempatnya di atas air dalam pasu
- Upayakan agar tempat magnet tidak bersentuhan dengan dinding pasu
- Amati, mengarah kemanakah kira-kira batang magnet tersebut?
Menyelidiki interaksi antar kutub magnet
- Letakkan satu magnet di atas meja
- Letakkan satu magnet lagi pada jarak ± 20 cm dari magnet pertama, sejajar
dengannya
- Kutu yang sejenis berhadap-hadapan
- Gelindingkan (dorongkan) magnet yang satu perlahan-lahan mendekati magnet yang
lain
F. Pertanyaan
1. Bagaimana cara menyelidiki suatu paku bersifat magnet atau bukan magnet!
2. Sebutkan sifat –sifat magnet!
3. Bagiamana cara membuat magnet!
4. Bagaimana cara menghilangkan sifat kemagnetan!
A. Tujuan
- Mempelajari sifat larutan asam, basa dan netral
- Menentukan pH larutan asam, basa dan netral dengan menggunakan kertas lakmus dan
indikator universal
B. Dasar Teori
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam
misalnya, asam cuka, asam lambung dan asam sitrat. Setiap zat atau senyawa mempunyai
sifat asam, basa, atau netral. Kita dapat menentukan apakah zat atau senyawa tersebut asam,
basa atau netral dengan menggunakan indikator. Indikator ini dapat berupa indikator
universal atau lakmus biru, lakmus merah yang dimuat di laboratorium, atau juga dapat
menggunakan indikator asam basa dengan bahan dari alam, seperti bunga kembang sepatu,
bunga bogenvil, bunga mawar, kunyit dan sebagainya. Zat warna dari bahan – bahan
tersebut memberi warna yang berbedadalam larutan asam, basa, maupun netral.
Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam, basa atau netral. Untuk
mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam,basa atau netral dapat digunakan indikator
asam basa. Indikator asam basa adalah suatu zat kimia yang memiliki warna yang berbeda
jika dimasukkan dalam larutan asam dan basa. Batas-batas ketika indikator mengalami
perubahan warna disebut trayek perubahan warna atau trayek indikator. Contoh indikator
asam basa adalah kertas lakmus.
C. Alat dan Bahan
Alat:
- Pipet tetes
- Plat tetes
- Kertas lakmus merah
- Kertas lakmus biru
- Indikator Universal
Bahan:
- Larutan sabun cuci
- Jus buah jeruk
- Promag
- Larutan cuka makan (cuka makan)
E. Data Pengamatan
No Sampel Lakmus Lakmus Indikator Ekstrak Sifat Sampel
Merah Biru Universal Kunyit
1. Larutan sabun
cuci
2. Jus buah jeruk
3. Promag
4. Larutan cuka
makan (cuka
makan)
5. Larutan garam
dapur
F. Pertanyaan
1. Kelompokkan larutan-larutan yang anda uji menurut sifatnya (asam, basa atau netral)
A. Tujuan
- Memisahkan campuran zat padat dengan teknik penyaringan
- Memisahkan campuran zat padat dengan teknik dekantasi
- Memisahkan garam dari zat pengotor dengan teknik rekristalisasi
- Memisahkan zat warna dalam campuran dengan teknik kromatografi kertas
B. Dasar Teori
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu
zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dilakukan dengan beberapa
cara: 1). Penyaringan/filtrasi, 2). Dekantasi, 3). Rekristalisasi, 4). Kromatografi, 5). Destilasi
dan 6). Sublimasi. Dalam praktikum kali ini tidak semua teknik pemisahan campuran di atas
dilakukan, yang dilakukan adalah filtrasi, dekantasi, rekristalisasi dan kromatografi kertas.
C. Alat dan Bahan
No Teknik Alat Bahan
1. Filtrasi Kertas saring Pasir
Corong gelas Kopi
Gelas kimia Aquades
Batang pengaduk
Sendok
2. Dekantasi Gelas kimia Pasir
Batang pengaduk Minyak
Sendok Susu
Aquades
D. Cara Kerja
1. Filtrasi/ Penyaringan
- Ambillah satu sendok pasir dan masukkan ke dalam segelas air
- Adukklah campuran tersebut hingga menjadi homogen
- Siapkan kertas saring dengan cara dilipat dan diletakkan di dalam corong,
semprotkan sedikit air sampai kertas saring menempel pada corong
- Letakkan corong di atas gelas kimia
- Tuangkan campuran air pasir ke dalam alat penyaring
- Amati keadaan hasil saringan (bening, keruh, dll) lalu catat hasil pengamatan kalian
ke dalam tabel pengamatan
- Bila hasil saringan masih keruh, saring kembali dengan kertas saring yang baru.
2. Dekantasi
- Ambillah satu sendok pasir dan masukkan ke dalam segelas air
- Aduk dan biarkan beberapa saat.
- Lakukan proses dekantasi dengan bantuan batang pengaduk
- Lakukan langkah yang sama untuk campuran air dan minyak, air dan kapur barus dan
air dengan susu. Catat hasil pengamatan!
3. Rekristalisasi
- Masukkan satu sendok makan garam dapur kotor ke dalam gelas kimia 100 mL.
- Tambahkan 50 mL air, sambil diaduk-aduk.
- Saringlah larutan menggunakan kertas saring ke dalam gelas kimia 100 mL
- Pindahkan filtrat ke dalam cawan porselen.
- Panaskan cawan porselen perlahan-lahan sampai semua air menguap dan mengering
sehingga terbentuk kristal.
- Keruklah kristal garam yang terbentuk.
- Bandingkan dengan kristal garam yang tidak diolah.
4. Kromatografi kertas
- Siapkan kertas saring berukuran 3x10 cm, buat garis dengan spidol pada bagian
bawah dengan jarak 2 cm dari tepi kertas
- Berikan tanda titik dengan berbagai warna spidol tepat di garis bawah
- Buatlah lipatan kecil pada bagian atas kertas saring dan selipkan lidi ke dalamnya
- Gantungkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia yang berisi sedikit air, zat
warna jangan sampai tenggelam
E. Data Pengamatan
1. Filtrasi
Campuran Keadaan Air
Sebelum disaring Setelah disaring
Air Pasir
3. Rekristalisasi
Campuran Keadaan Campuran
Sebelum disaring Setelah disaring Setelah dipanaskan
Air Garam krosok
4. Kromatografi Kertas
No Bahan Warna
Sebelum Sesudah
1 Spidol Hitam
2 Spidol Biru
3 Spidol Orange
dll
F. Pertanyaan
1. Apa fungsi dari kertas saring?
2. Mengapa setelah dilewatkan pada kertas saring air menjadi jernih?
3. Apakah proses dekantasi dapat memisahkan zat-zat penyusun masing-masing campuran
dengan baik?
4. Jenis campuran apa yang dapat dipisahkan dengan cara dekantasi?
5. Mengapa garam kotor harus dilarutkan lebih dahulu?
6. Apa fungsi dari penguapan?
7. Mengapa zat warna pada tinta dapat terurai di dalam kertas kromatografi?
Aina, Mia dan Dawam Suprayogi. 2011. Jurnal Sains dan Matematika. Uji Kualitatif Vitamin C
Pada Berbagai Makanan dan Pengaruhnya Terhadap Pemanasan. Jambi: Universitas
Jambi
Efrilia, Mega, dkk. 2016. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), 113-120, 2016. Identifikasi Boraks
dalam Bakso di Kelurahan Bahagia Bekasi Utara Jawa Barat dengan Metode Analisa
Kualitatif. Banjarmasin: Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
Fessenden, J. Fessenden, J. 1999. Kimia Organik. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Karyantina, Merkuria, dkk.. 2012. Joglo. Uji Kualitatif Kandungan Formalin Pada Jajanan Anak
Sekolah di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Surakarta:
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Listiana, Liana, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Surabaya: LAPIS PGMI
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
Rumanta, Maman, dkk. 2009. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Rustaman, Nuryani dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Sumardi, Yosaphat, dkk. 2008. Materi Pokok Konsep Dasar IPA di SD. Universitas Terbuka