BIOPSIKOLOGI
Tugas ini dibuat bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dan UAS mata kuliah
Biopsikologi
Dosen Pengampu:
Asistensi:
Aldila Nursalma
Oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya laporan hasil Praktikum Biopsikologi ini dapat diselesaikan.
Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur
dalam mengetahui dan memahami reaksi-reaksi yang terjadi pada alat indra kita
dan menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan datang
Bekasi,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
A. Tujuan Percobaan.............................................................................. 1
B. Dasar Teori........................................................................................ 1
C. Alat Yang Digunakan........................................................................ 3
D. Jalannya Percobaan............................................................................ 3
E. Hasil Percobaan................................................................................. 3
F. Kesimpulan........................................................................................ 4
G. Aplikasi.............................................................................................. 4
A. Tujuan Percobaan.............................................................................. 5
B. Dasar Teori........................................................................................ 5
C. Alat Yang Digunakan........................................................................6
D. Jalannya Percobaan............................................................................ 7
E. Hasil Percobaan................................................................................. 7
F. Kesimpulan.........................................................................................8
G. Aplikasi.............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9
ii
Tata Tertib Praktikum
1) Kehadiran
a) Praktikan yang tidak hadir maksimal 3x pertemuan, tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
b) Bagi praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum dikarenakan
sakit harus membawa surat dokter atau surat inap rumah sakit.
2) Keterlambatan
a) Praktikan diharapkan datang tepat waktu untuk mengikuti praktikum.
b) Toleransi keterlambatan akan diberikan bila keterlambatan berkisar: 1-15
menit : praktikan diperbolehkan mengikuti kegiatan praktikum dengan
mendapatkan blanko keterlambatan.
c) > 15 menit: praktikan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan praktikum
dan dianggap tidak masuk.
3) Berpakaian sopan dan rapi
a) Pakaian untuk wanita : kemeja atau blouse tidak pendek dan ketat (bukan
bahan jeans dan kaos)
b) Rok dibawah lutut (bukan bahan jeans dan kaos)
c) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)
d) Pakaian untuk pria : kemeja rapi (bukan jeans dan kaos).
e) Celana bahan (bukan jeans dan kaos)
f) Sepatu tertutup atau pantofel (formal)
4) Rambut
Rambut harus rapi dan tidak di berwarna.
5) Aksesoris
a) Boleh menggunakan aksesoris namun tidak berlebihan.
b) Bagi pria tidak diperbolehkan menggunakan anting.
c) Tidak boleh menggunakan cat kuku (kuteks).
6) Diwajibkan kepada seluruh praktikan untuk mematuhi peraturan di atas.
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur kemudian.
iii
Panduan Praktikum Biopsikologi
C. MATERIPRAKTIKUM
1. Reaksi Pupil
D. PENILAIAN HASIL
1.Kehadiran praktikum 40 %
iv
2. Laporan 35%
3. Etika 25 %
v
BAB I
REAKSI PUPIL
Praktikum : I
Nama Percobaan : Reaksi Pupil
Nama OP (Objek Percobaan) : Dimas Satrio
Usia OP : 18
Pendidikan OP : SMK
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Hedy Ady Nugraha
Tanggal Percobaan : 17 Januari 2021
Waktu Percobaan : 10.00 s/d 10.30 WIB
Tempat Percobaan : Rumah
A. TUJUAN PERCOBAAN
B. DASAR TEORI
Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia yang secara
konstan menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan
perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran
yang kontinu yang dengan segera di hantarkan pada otak. Penglihatan
pada manusia melibatkan deteksi gelombang cahaya yang sangat sempit
dengan panjang gelombang sekitar 400 sampai 750 nm. Panjang
gelombang terpendek dipersepsi sebagai warna biru, dan panjang
gelombang terpanjang dipersepsi sebagai warna merah. Mata memiliki
fotoreseptor yang mampu mendeteksi cahaya, tetapi, sebelum cahaya
mengenai reseptor yang bertanggung jawab untuk deteksi ini, cahaya harus
difokuskan ke retina (ketebalan 200 μm) oleh kornea dan lensa.
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas
cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan
melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi
ruangan terang.
1
Kornea merupakan jaringan yang transparan dan avaskuler yang
membentuk permukaan anterior bola mata dengan ukuran diameter
horizontal 11-12 mm dan diameter vertikal 10-11 mm. Bagian sentral
kornea memiliki ketebalan 0,5 mm, sedangkan bagian perifer memiliki
ketebalan 1 mm. Sifat kornea yang avaskuler membuat kornea
mendapatkan nutrisinya dari jaringan di sekitarnya yaitu humor akuos
melalui proses difusi, lapisan air mata, dan pembuluh darah limbus.
Sumber nutrisi utama kornea adalah glukosa dan oksigen. Kornea juga
merupakan jaringan yang memiliki serabut saraf sensorik terbanyak (300-
400 serabut saraf), yang berasal dari nervus trigeminus (American
Academy of Ophthalmology, 2011-2012a,b; Edelhauser, 2003).
Secara histologi, struktur kornea terdiri dari lima lapisan yaitu
epitel, membrana bowman, stroma, membrana descemet dan endotel.
Epitel kornea memiliki ketebalan 50-60 µm atau 5% dari total ketebalan
kornea, dan terdiri dari tiga lapisan yang berbeda yaitu lapisan sel
superfisial, lapisan sel sayap, dan lapisan sel basal. Membran Bowman
merupakan lapisan aseluler yang dibentuk oleh serat kolagen dan
merupakan modifikasi dari bagian anterior stroma dengan ketebalan 8-14
µm. Lapisan ini tidak dapat mengalami regenerasi dan akan digantikan
oleh jaringan parut bila terjadi trauma. Stroma kornea menyusun 90% dari
seluruh ketebalan kornea. Stroma kornea tersusun atas fibril kolagen
dengan 8 ukuran yang seragam, meluas di seluruh permukaan kornea dan
membentuk kelompok yang disebut lamella; serta tersusun atas sel-sel
kornea (keratosit) dan matriks ekstraseluler yang terdiri dari glikoprotein
dan glikosaminoglikan. Membran Descemet merupakan lamina basalis sel-
sel endotel kornea. Membran ini terutama tersusun dari kolagen tipe IV
dan memiliki ketebalan 10-12 µm. Endotel kornea merupakan lapisan
paling dalam dari kornea. Lapisan ini terdiri atas satu lapis sel berbentuk
heksagonal yang sel-selnya tidak dapat membelah. Endotel kornea
mempunyai pengaruh yang besar dalam mempertahankan transparansi
kornea (American Academy of Ophthalmology, 2011-2012a; Kanski,
2007; Berta, 2013).
2
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Cermin
2. Senter (Flashlight)
3. Pulpen
D. JALANNYA PERCOBAAN
1. Mengecilnya Pupil pada akomodasi dan konfergency.
a. PP bertindak sekaligus sebagai OP, menggunakan cermin kemudian
melihat jauh di dalam cermin dan sekonyong-konyongnya melihat
bayangan PP di cermin.
b. OP di suruh melihat jauh, kemudian diminta tiba-tiba melihat jari
PP yang ditempatkan kirakira 20 cm di muka mata OP.
2. Mengecilnya Pupil oleh karena cahaya.
a. OP disuruh melihat ke tempat yang terang kemudian disuruh
menutup matanya, setelah menunggu sebentar kemudian disuruh
membuka mata matanya sehingga akan terlihat pupilnya mengecil.
b. OP disuruh melihat ketempat yang terang dan satu mata ditutup
dengan tangan, setelah ditutup kemudian di buka.
c. PP menyinari mata OP dengan Senter kemudian lihat perubahan
Pupil.
E. HASIL PERCOBAAN
1. Mengecilnya pupil pada akomodasi dan konvergensi
a. Jika cermin di dekat kan pada pupil mata maka pupil mata akan
mengecil sedangkan jika cermin di jauhkan pada pupil mata maka
pupil mata akan membesar
b. Ketika pupil mata melihat pulpen dengan jarak kira-kira 3cm di
depan mata, pupil mata akan mengecil dan pandangan sekitar akan
menjadi kabur, namun ketika pulpen di jauhkan kira-kira 20cm di
depan muka maka pupil mata akan kembali normal.
2. Mengecilnya pupil karena cahaya
a. Pupil mata akan mengecil apabila disorot cahaya dari lampu senter,
karena adanya cahaya yang masuk ke dalam mata.
3
b. Setelah mata yang tertutup dibuka kembali, maka pupil mata OP
mengecil, walaupun cahaya tak berubah.
c. Pada saat pupil mata belum tersorot cahaya senter pupil mata
masih normal, kemudia saat disorot lampu senter pupil mata
mengecil karena adanya cahaya yang masuk ke dalam pupil mata.
F. KESIMPULAN
G. APLIKASI
1. Pekerjaan seorang Masinis yang harus melihat jauh ke depan
sehingga pupil mata akan membesar.
2. Saat seseorang berjalan pada malam hari dengan minim cahaya
maka pupil mata akan mengecil
3. Ketika membaca buku di tempat yang gelap maka pupil mata akan
mengecil.
Bekasi, 19 Januari 2021
BAB II
PERASA PADA KULIT
Praktikum : II
4
Nama Percobaan : Perasa Pada Kulit
Nama OP (Objek Percobaan) : Hedy Ady Nugraha
Usia OP : 19
Pendidikan OP : Mahasiswa Psikologi Semester 1
Nama PP (Pelaku Percobaan) : Hedy Ady Nugraha
Tanggal Percobaan : 16 Januari 2021
Waktu Percobaan : 21.30 s/d 22.00 WIB
Tempat Percobaan : Rumah
A. TUJUAN PERCOBAAN
5
infeksi mikro organisme dan mengurangi kehilangan kelembaban
sel.
c. Lapisan stratum granulosum. Lapisan ini merupakan lapisan sel
kulit mati dan tidak dapat membelah diri yang tersusun dari selsel
keratin atau sel yang sudah berisi bahan protein dan mengeras.
Karena letak lapisan ini makin jauh dari pembuluh darah maka
sedikit saja aliran darah yang mengalir sehingga jika karena suatu
hal aliran darah terhambat, maka sel kulit di lapisan ini akan
menjadi semakin pipih dan mati sebelum waktunya.
d. Lapisan stratum corneum. Lapisan ini juga disebut lapisan horny
atau lapisan tanduk atau lapisan bersisik. Lapisan ini terbanyak
berada pada telapak tangan dan kaki dan jarang dijumpai dilapisan
kulit wajah. Merupakan lapisan paling atas tersusun dari 5 - 20
lapisan sel, diantara sel-selnya terdapat lemak yang berfungsi
sebagai perekat antara sel-sel
6
disentuh. Kemudian dilakukan lagi dengan percobaan menggunakan
air panas
K. HASIL PERCOBAAN
1. Tempat reseptor dan rasa sakit
a. OP merasakan adanya tekanan saat punggung dan telapak tangan
ditekan dengan serabut yang dibengkokkan.
b. OP merasakan adanya sakit saat telapak dan punggung tangan
ditekan dengan serabut yang kaku dan tajam.
2. Tempat reseptor dingin dan panas
a. Logam yang sebelumnya direndam air dingin lalu disentuhkan ke
kulit, maka kulit OP pada bagian punggung tangan akan terasa
dingin sedangkan pada telapak tangan terasa biasa saja.
b. Logam yang sebelumnya direndam air hangat lalu ditempelkan
pada bagian punggung tangan OP rasa hangatnya seperti
terlambat namun rasa hangatnya sedikit lama sedangkan pada
bagian telapak tangan OP rasa hangat lebih terasa namun rasa
hangatnya hanya sebentar saja.
L. KESIMPULAN
1. Apabila kulit ditekan maupun terkena jarum sehingga sel-sel yang
terdapat di dalam kulit hendak merespon rangsangan tersebut serta
disalurkan kedalam otak sehingga seseorang akan merasakannya.
2. Apabila kulit yang terkena suhu panas dan dingin maka sel yang ada di
dalam kulit akan merespon suhu tersebut dan disalurkan kepada otak
sehingga seseorang bisa merasakan suhu tersebut.
M. APLIKASI
7
1. Dengan adanya reseptor panas dan dingin kita dapat mengecek suhu
tubuh.
2. Jika kulit terkena benda tajam maka kita akan segera merasakan rasa
sakitnya.
3. Apabila kaki terinjak dengan keras oleh seseorang. (tekanan)
Bekasi, 19 Januari 2021
DAFTAR PUSTAKA
8
Pearce E.C, Anatomy & Physiology for Nurse (Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis), (terj: Sri Yuliani Handoyo,) Jakarta: PT Gramedia,
Cetakan ke-28, 2006) h. 120
Wijono, dkk. Jurnal EECCIS Vol. 7, No. 1, Juni 2013