Anda di halaman 1dari 12

Nama Kelompok :

1. Agung Niswanda
2. Dian Puspita Sari
3. Rizka Ananda Putri
BAB 1
HAKIKAT IBADAH
• Makna Ibadah
Secara bahasa (etimologi), asal kata ibadah berasal dari kata
(‘abdiyah, Ubudiyah, ‘Ubudah), Artinya dalam bahasa arab adalah
kepatuhan, merendah, menyerah, pasrah dan tunduk kepada sesuatu
yang lain hingga dapat dipergunakan dengan mudah dan menurut
kehendak pihak tersebut.
Definisi Ibadah Menurut Para Ulama

• Menurut Ibnul Qoyyim al-Jauziyah, ibadah merupakan kesempurnaan cinta


bersama kesempurnaan kepatuhan.
• Menurut as-Syaikh Ibnu Sa’di, ibadah merupakan ruh dalam ajaran agama dan
hakikatnya adalah merealisasikan cinta dan kepatuhan kepada Allah SWT.
• Pengertian ibadah menurut Ulama Fiqih (Fuqaha)
Fuqaha adalah Ulama yang ahli dibidang Fiqih (al-Fiqh). Menurut
Fuqaha, ta’abbud yang diartikan “beribadah” bermakan melaksanakan
semua hak Allah. Menurut sebagian Fuqaha, Ubbudiyah akan
menciptakan kehambaan diri kepada Allah, sedangkan ibadah adalah
bentuk penghambaan diri secara totalitas kepada Allah, hanya Allah
yang berhak menerima atau menolaknya. Sebagian Ulama Fuqaha
mengartikan “ubuddiyah dan “ibadah” adalah dua kepentingan yang
sama, memiliki arti serupa dan satu hakikat.
Macam-macam ibadah menurut Fuqaha, yaitu:
• Ibadah mahdhah (misalnya shalat, puasa, serta haji).
• Ibadah ghairu madhah (misalnya zakat, amal jariyah, kaffarah).
• Ibadah badaniyah atau ibadah dzatiyah, contohnya shalat.
• Ibadah Maliyah contohnya zakat, infaq, dan shodaqoh.
• Ibadah Ijtima’iyah contohnya adalah haji.
• Ibadah Ijabiyah contohnya thawaf.
• Ibadah Salbiyah, seperti meninggalkan sesuatu yang dilarang atau
diharamkan selama berihram
Dasar dan tujuan ibadah
Ibadah bertujuan dalam rangka menemukan jatidiri seorang
hamba untuk menemukan keutamaan kesejatian dirinya sebagai
seorang makhluk yang bergantung kepada Allah.
Oleh karena itu, maka syarat-syarat ibadah yang dapat
menemukan Allah didalam diri seseorang adalah ibadah yang dilandasi
atas dasar ihsan, ikhlas, tawakal, sabar, dan mahabbah.
Hakikat Ibadah
• Menurut Imam Ibnu tafsir melalui tafsirnya, hakikat ibadah adalah
suatu definisi yang merupakan kesempurnaan cinta, tunduk, serta
takut.
• Menurut sejumlah ulama, hakikat dan pokok ibadah menurut islam
adalah apabila seseorang tidak menola syariat islam (hukum Allah),
tidak berdoa dan meminta sesuatu selain kepada Allah, dan
seseorang melakukan segala sesuatu berada dijalannya.
Hikmah Ibadah
Ibadah memiliki hikmah dalam kehidupan manusia. Sebagai
seorang hamba Allah, ibadah pada dasarnya berhubungan dengan
manifestasi iman seseorang terhadap Allah SWT. Yang ditunjukkan
dengan amal saleh.
BAB 2
THAHARAH (BERSUCI)
Thaharah menurut bahasa berasal dari kata (thohur), artinya
bersuci atau bersih. Menurut istilah bersuci dari hadas, baik hadas
besar maupus hadas kecil, dan bersuci dari najis yang meliputi badan,
pakaian, tempat, dan benda-benda yang terbawa dibadan.
Hukum thaharah ialah wajib diatas tiap-tiap mukalaf lelaki dan
perempuan.
Dalam islam ada beberapa benda yang dapat digunakan untuk bersuci,
antara lain:
• Air
Dalam Kajian Fiqih air dibagi menjadi lima, yaitu air mutlak, air
musta’mal, air perahan, air campur, dan air najis.
• Tanah
Bahan kedua untuk membersihkan najisadalah tanah. Tanah
hukumnya suci dan mensucikan. Dalam hadits digambarkan bahwa
sandal yang terkena kotoran maka cara membersihkannya adalah
menggosoknya dengan tanah.
• Batu dan Benda padat yang dapat menyerap kotoran
Dikisahkan pada saat tidak ada air, Nabi saw. Bersuci dengan
menggunakan tiga batu, disebutkan dalam sebuah hadits.
Jenis thaharah
• Hadas, sebuah keadaan atau kondisi syar’i dimana seseorang diharuskan
bersuci, tanpanya ibadah menjadi tidak sah. Hadas dibagi menjadi dua,
hadas besar dan kecil.
• Junub (janabat), ialah keadaan sesudah bersetubuh atau keluar mani, baik
melalui mimpi atau disengaja. Junub dikategorikan sebagai hadas besar.
Cara mensucikannya adalah dengan cara mandi.
• Terhentinya haid dan nifas, cara mensucikannya dengan cara mandi
sebagaimana dijelaskan didalam hadits Bukhari.
• Sesorang yang masuk islam, karena mereka belum memeluk islam masih
tidak mengetahui cara bersuci, maka ketika memeluk islam mereka harus
mandi untuk membersihkan hadas besar
• Setelah buang air besar dan kecil, kondisi ini termasuk hadas kecil. Cara
mensucikannya setelah dibersihkan najis yang bersangkutan tidak perlu
mandi melainkan cukup berwudhu.
• Menyentuh kemaluan, seseorang yang menyentuh kemaluan tanpa alas
juga termasuk berhadas, maka ia wajib berwudhu ketika ia hendak shalat
Macam-macam najis
• Najis Mughalazah, ialah najis berat. Contohnya adalah liur anjing.
• Najis Mutawasithah, adalah najis yang cara membersihkannya cukup
di cuci dengan air tiga kali atau lebih sampai hilang bau, warna, dan
bentuk najisnya. Contohnya : darah haid dan nifas, wadi dan madzi,
Tinja, Air seni, Bangkai, Babi, Muntah.

Anda mungkin juga menyukai