Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kiki Kharismaliyansari

NIM : 170351616549
Prodi : Pendidikan IPA/Offering C
Matakuliah : Perkembangan Peserta Didik
ANALISIS FILM I NOT STUPID TOO
Film I Not Stupid Too menceritakan tentang bagaimana didikan orang
dewasa terhadap anak-anak pada jaman sekarang. Dari film tersebut tergambarkan
bahwa pada umumnya para orang dewasa sekarang baik orang tua maupun guru
kini lebih mendidik dengan menggunkan metode ceramah. Selain itu, terlihat pula
beberapa perlakuan dari orang dewasa (orang tua dan guru) terhadap anak yang
akan menyebabkan perkembangan yang ada pada dirinya terganggu seperti
perkembangan moral, sosial dan beberapa perkembangan lainnya. Perlakuan
tersebut antara lain sebagai berikut:
 Lebih banyak berbicara namun tidak memberikan kesempatan anak untuk
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya
 Tidak memuji dan menghargai hasil yang anak berikan
 Menganggap yang dilakukan anak akan selalu salah
 Hanya fokus terhadap kekurangan tanpa fokus terhadap bakat yang
dimiliki oleh anak
 Orang tua yang sibuk sendiri tanpa memperhatikan anaknya
 Lebih menuntut tanpa memberikan contoh yang baik
 Orang tua yang tengkar dihadapan anak
Dari beberapa perlakuan diatas, terdapat pengaruh nyata terhadap beberapa
perkembangan anak seperti berikut:
 Perkembangan Fisik
Pada film I Not Stupid Too dapat dilihat perkembangan secara
fisik, yakni perkembangan tubuh dari masa anak-anak hingga masa
remaja. Hal ini dapat dilihat dari bagian cerita ketika menggambarkan
perbedaan perlakuan orang tua ketika anak mereka masih pada masa anak-
anak hingga pada masa remaja.
 Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik yang terjadi adalah anak menirukan
apa yang telah dilakukan orang tua seperti dalam film tersebut seorang
ayah yang suka berkelahi dan berbuat kasar, anaknya pun tumbuh menjadi
anak yang suka berkelahi dan kasar dalam menangani suatu masalah. Hal
ini berarti bahwa perkembangan anak secara psikomotorik dipengaruhi
oleh apa yang dilakukan oleh orang tua tersebut.
 Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif yang terhambat pada film tersebut adalah
anak menjadi hanya mengerti bahwa apa yang dilakukannya semua akan
salah di mata orang dewasa sehingga timbul pemahaman bahwa apa yang
akan dilakukan anak akan selalu salah di mata orang dewasa.
 Perkembangan Bahasa
Dari film ini anak-anak menjadi acuh dan sulit mengungkapkan
apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Hal ini terjadi karena orang dewasa
tidak memberikan kesempatan anak untuk menyatakan apa yang dirasakan
dan dipikirkannya atau bisa dikatakan orang dewasa hanya memberikan
perkataan tanpa memberikan anak kesempatan untuk mengungkapkan.
Sehingga dari sini anak menjadi lebih acuh terhadap apa yang disampaikan
orang dewasa dan cenderung berani membantah dengan apa yang
dikatakan oleh orang dewasa.
 Perkembangan Sosio-Emosi
Perkembangan sosio-emosi pada film ini terlihat bahwa tanpa
pengawasan dan perhatian orang tua maupun guru, anak-anak dapat
terjerumus ke pergaulan yang salah. Seperti pada film tersebut, tokoh Tom
yang memilih untuk berteman dengan sekolompok preman yang pada
dasarnya memberikan dampak yang negatif seperti mengajarinya mencuri
dan berbohong. Selain itu, Tom menjadi berani menonton film atau
tayangan yang semestinya belum boleh dia tonton. Selain Tom, teman
Tom yang hidup dengan ayahnya seorang menjadi pribadi yang berandal
dan suka berkelahi seperti ayahnya. Hal ini tersebut merupakan hasil dari
didikan ayahnya yang keras dan suka kasar dalam memberikan pengertian
kepada anaknya. Sehingga anaknya pun menjadi individu yang suka
menentang, tidak mau berinteraksi dengan ayahnya dan tumbuh menjadi
anak yang kasar. Dalam film ini pun dapat terlihat bahwa perkembangan
kontrol emosi anak-anak pada dasarnya akan menirukan kontrol emosi
orang tuanya, sehingga ketika pada dasarnya orang tua memiliki kontrol
emosi yang lemah, maka anaknya pun akan juga memiliki kontrol yang
lemah terhadap emosinya sendiri.
 Perkembangan Moral-Spiritual
Perkembangan moral yang terjadi pada anak di dalam film tersebut
adalah anak tumbuh menjadi anak yang beretika buruk atau bisa dikatakan
tingkah lakunya buruk. Hal ini dapat terlihat dari etika dari Tom yang
menjadi suka membantah dan mencuri. Selain Tom, perkembangan moral
yang terlihat adalah teman-teman sekelas Tom yang menjadi berani dan
suka membantah apa yang dikatakan dan diperintah oleh guru mereka.
Selain itu, perkembangan moral yang terjadi pada film tersebut terlihat
bahwa anak-anak menjadi tidak mengerti mana yang baik dan buruk untuk
mereka. Seperti Tom yang tidak paham dan mengerti bahwa bergaul
dengan sekolompok preman akan membuat dia menjadi anak yang
bertingkah layaknya preman yakni seperti suka mencuri dan berbohong.
Selain itu, untuk tokoh Jerry pun terlihat bahwa dia tidak paham bahwa
mencuri adalah hal yang tidak patut dilakukan dan akan merugikan orang
lain.
Dari film I Not Stupid Too ini saya mengambil beberapa pelajaran yang
sangat berharga untuk saya sebagai calon guru dan calon orang tua di masa depan.
Pelajaran tersebut antara lain orang dewasa pada dasarnya adalah sebuah panutan
untuk anak-anak. Apa yang menjadi kebiasaan orang tua dirumah akan menjadi
kebiasaan anaknya pula. Apa yang dilakukan oleh guru akan ditiru oleh anak di
sekolah. Selain itu, sebaiknya kita sebagai orang dewasa lebih fokus terhadap
kelebihan dan bakat yang ada pada anak dan membantu membuang atau
mereduksi keburukan yang ada pada anak, hingga nantinya dia akan tumbuh
dengan nilai yang positif. Sehingga dari sini dapat disimpulkan bahwa orang
dewasa adalah panutan anak, sedangkan anak akan menjadi peniru apa yang
dilakukan orang dewasa tersebut. Selain itu, menghargai suatu hal yang dilakukan
ataupun yang diperoleh orang lain merupakan hal penting yang harus dilakukan.
Dengan menghargai, orang lain akan merasa bahwa keberadaannya sangat berarti.
Sehingga hubungan sosial akan terjalin dengan baik terutama hubungan sosial
antara orang tua dengan anak dan guru terhadap muridnya.

Anda mungkin juga menyukai