Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS DATA

Percobaan kali ini membahas mengenai casein pada susu dengan judul percobaan Isolasi dan
Identifikasi Casein. Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan mampu mengisolasi protein
dari susu dan mampu menguji protein secara kualitatif. Prosedur percobaan yang dilakukan terdiri
atas dua macam, yang pertama adalah Pengendapan Casein dan yang kedua adalah Filtrasi Casein.
Untuk prosedur pengendapan casein, pertama-tama kita timbang terlebih dahulu susu yang
disediakan sebanyak 50 gram. Saat ditimbang, didapatkan 50 gram susu sama dengan 51 mL susu,
sehingga volume susu yang diambil adalah sebanyak 51 mL. Langkah selanjutnya adalah
mengukur pH awal susu dan didapatkan pH awal sebesar 7. Setelah itu susu dipanaskan ke dalam
water bath sampai mencapai suhu 40ºC dan selama itu susu diaduk menggunakan batang
pengaduk. Tujuan dari pemanasan mencapai suhu 40ºC adalah agar protein pada suhu mengalami
denaturasi karena pengaruh faktor suhu yang semakin tinggi. Setelah mencapai suhu 40ºC, susu
ditetesi 10 tetes asam asetat glasial lalu diaduk dan diukur pHnya. Pada keadaan ini didapatkan pH
susu sebesar 4. Tujuan dari diberikannya 10 tetes asam glasial ini adalah agar terbentuk endapan
casein pada susu.
Setelah endapan terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah prosedur filtrasi casein. Susu
beserta endapan tersebut disaring menggunakan kertas saring agar didapatkan endapan tanpa air
(filtrat 1). Jika endapan (filtrat 1) sudah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah
mencampurkan endapan (filtrat 1) yang didapat dengan 25 mL etanol dan diaduk selama 5 menit.
Pemberian etanol ini dimaksudkan agar lemak dapat terpisah dari casein dan pengadukan tersebut
dimaksudkan agar endapan (filtrat 1) dapat tercampur rata dengan larutan etanol. Setelah diaduk
selama 5 menit, maka endapan tersebut disaring menggunakan kertas saring agar didapatkan
endapan tanpa larutan etanol. Setelah endapan (filtrat 2) didapatkan, maka langkah selanjutnya
adalah penambahan 25 mL N-Heksana kedalam endapan (filtrat 2) yang didapatkan tadi. Setelah
itu, campuran tadi dikocok selama 5 menit. Pemberian N-Heksana ini dimaksudkan agar endapan
casein yang didapatkan adalah endapan casein murni tanpa campuran zat lainnya dan pengocokan
tersebut dimaksudkan agar endapan (filtrat 2) dapat bercampur rata dengan larutan N-Heksana.
Setelah dikocok selama 5 menit, maka endapat tersebut di dekantasi. Dekantasi ini dimaksudkan
agar endapan yang didapat adalah endapan murni casein tanpa ada campuran larutan N-Heksana.
Setelah endapan casein murni didapatkan, maka langkah selajutnya adalah mengambil gelas arloji
dan kertas saring. Gelas arloji dan kertas saring ini digunakan untuk menyimpan hasil endapan
casein murni yang didapatkan namun sebelum digunakan, kertas saring ditimbang terlebih dahulu.
Setelah diketahui berat dari kertas saring, maka langkah selanjutnya adalah meletakkan endapan
casein murni diatas kertas saring yang berada pada gelas arloji. Setelah itu, endapan casein
disimpan selama kurang lebih 3 hari. Pada hari Jum’at, 18 Oktober 2019, endapan casein murni
ditimbang dan diperoleh hasil sebesar x gram. Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat diketahui
prosentase kandungan casein dalam susu sebagai berikut:

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑠𝑒𝑖𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔


% 𝐾𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑠𝑒𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑢𝑠𝑢 = 𝑥 100% =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑠𝑢

Anda mungkin juga menyukai