Anda di halaman 1dari 10

Sistem Rangka

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral,
tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan
menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang
bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-
sama menyusun kerangka tubuh. Sistem rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua
organ-organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki
kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. The 206 tulang dalam tubuh membentuk sistem
rangka. Tulang-tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi
paling murni di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk
hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara
terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang
oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (tumbu
tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

A. Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak, dan tulang rusuk.
1) Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung kepala
bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
2) Tulang Belakang
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan yang berfungsi untuk menyangga
berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya berdiri,
duduk, atau berlari.
3) Hioid
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di antara laring dan mandibula.
Hioid berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
4) Tulang dada dan tulang rusuk
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ
penting yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan
dengan tulang belakang.

B. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai, dan
telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang
dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
Tulang rangka apendikuler bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut:
1) Tulang Selangka
Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.
2) Tulang Belikat
Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak,
yaitu tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan.
Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid,
kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala.
Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat gerak
bagian bawah).
Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung
lutut, tulang kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus,
talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.

1
Kerangka tubuh manusia
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek.
Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia ? Fungsinya diantaranya adalah :
* Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
* Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya
* Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
* Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
* Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis-jenis tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
* Tulang pipa
Contohnya tulang paha
* Tulang pendek
Contohnya tulang pergelangan
* Tulang pipih
Contohnya tulang bahu
* Tulang tak beraturan
Contohnya tulang rahang
Susunan tulang pipa
1. Epiphysis (kepala)
2. Metaphysis (batang)
3. Periosteum: lapisan tipis
4. Tulang yang keras dan pekat
5. Bagian yang lembut seperti spon
6. Rongga sumsum
7. Cartilage (tulang rawan)

2
SUSUNAN TULANG MANUSIA

3
PENGERTIAN OTOT

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai alat gerak
aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot
polos dan otot jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari
organ dalam organisme tersebut.

Jenis-jenis otot
Sel otot merupakan sel dengan banyak nuklei yang terjadi karena proses fusi dari sel mioblas.
Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh :
Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga
besar. Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya.
Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan
refleks). Otot ini terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.

Jenis-jenis otot dari kiri ke kanan : (1). Otot lurik (2). Otot polos (3). Otot jantung
Otot polos
Otot yang ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan
pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom.[2] Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot
yang terbentuk dari gelendong dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti
tunggal.
Otot jantung
Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot
yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi
sinyal saraf pusat. Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau
parasimpatetik yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat
mengontrolnya secara sadar.

Cara kerja otot


a. Otot bekerja antagonis, artinya dua otot bekerja secara berlawanan, misalnya otot bisep (di
lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan atas belakang), bekerja berlawanan untuk
membengkokan dan meluruskan lengan bawah. Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep
berkontraksi, otot trisep relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot
bisep relaksasi.
b. Otot bekerja sinergis, artinya dua otot bekerja secara bersamaan, misalnya otot dada dan otot
rusuk bersama-sama berkontraksi mengangkat tulang rusuk pada saat menghirup udara.

Gangguan pada otot


Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan
sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain sebagai
berikut.
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Atrofi dapat terjadi
karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat
terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke
bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat.
Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e. Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak
mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
f. Lepas Sendi dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini dapat terjadi karena
kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.

4
PERSENDIAN

Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang
disebut persendian (artikulasi).

Komponen penunjang
Beberapa komponen penunjang sendi:

 Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya


terdapat rongga.
 Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang
tersusun dari serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi

 Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
 Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.

Macam-macam persendian
Ada berbagai macam tipe persendian:
Sinartrosis
Sinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan
menjadi dua:

 Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat fibrosa.


Contoh: persendian tulang tengkorak.
 Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh:
hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan
menjadi:

 Sendi Peluru : Sendi yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh:


hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat, & ( tulang paha dengan gelang panggul )
 Sendi Pelana : Sendi yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke
segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
 Sendi Putar  : Sendi yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh: hubungan
tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
 Sendi Luncur : Sendi yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh:
hubungan tulang pergerlangan kaki.
 Sendi Engsel : Sendi yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi siku
antara tulang lengan atas dan tulang hasta.

Mengenal Sendi

Sistim muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantu oleh
tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk, berdiri,
berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penunjang
dan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan
2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh.
Tanpa persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang
berfungsi menarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik
yang kuat.

5
Ada 3 jenis persendian yang dibedakan berdasarkan jangkauan gerakan yang dimiliki:

 Persendian Fibrosa, yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, dimana letak tulang-
tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh selapis jaringan ikat fibrosa,
contohnya sutura di antara tulang-tulang tengkorak.
 Persendian Kartilagenosa, yaitu persendian yang gerakannya terbatas, dimana tulang-
tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin, contohnya tulang iga.

 Persendian Sinovial, yaitu persendian yang gerakannya bebas, merupakan bagian


terbesar dari persendian pada tubuh orang dewasa, contohnya sendi bahu dan panggul, sikut
dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.

Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu


a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena
terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian pada tulang tengkorak
dan gelang panggul.
b. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki, persendian antara
tulang rusuk dan tulang dada.
c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga
sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran
sinovial yang melapisi persendian.
Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:
a. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh:
Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b. Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah. Contoh:
Persendian pada siku.
c. Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.
d. Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser.
Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan padaruas-ruas tulang
belakang.
e. Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau
gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang
telapak tangan.

6
Penyakit Pada Sistim Gerak Manusia

Penyakit adalah  keadaan yang harus diobati dan kadang disebabkan oleh kuman.

Penyakit pada tulang


1. Osteoporosis
Orang yang menderita penyakit  ini, keadaan tulangnya akan rapuh dan keropos. Ini
disebabkan karena berkurangnya kadar kalsium dalam tulang. Seiring dengan bertambahnya usia
seseorang, maka kadar kalsium akan berkurang sedikit demi sedikit. Wanita lebih rentan terkena
penyakit tulang ini. Ketika seorang wanita mengalami menopause, ia akan kehilangan kalsium
dengan cepat. Hal ini akan  mengakibatkan tulang keropos. Untuk menghindari hal ini, maka
dianjurkan untuk mengkonsumsi  makanan yang banyak mengandung kalsium. Susu kalsium
dosis tinggi sangat dianjurkan untuk ibu-ibu yang berumur di atas 50 tahun. Selain minum susu,
sebaiknya diimbangi pula dengan olahraga yang teratur.
2. Rakhitis
Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang lunak. Hal ini disebabkan
dalam tubuh seseorang kekurangan vitamin D. Vitamin ini berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor
dan berperan dalam metabolism kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur,
susu, dan minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita disarankan berjemur di bawah
sinar matahari karena sinar matahari pagi dapat membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh.

Penyakit Pada Sendi


Arthritis
Penyakit ini disebabkan terjadinya peradangan yang terjadi pada persendian. Beberapa
hal yang menyebabkan penyakit ini adalah sebagai berikut.
1) Metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi. Keadaan ini
akan menimbulkan sakit, terutama pada jari-jari tangan maupun kaki.
2) Penumpukan bahan kapur di antara dua tulang sehingga mengakibatkan sendi sulit digerakkan
dan kaku. Biasanya sendi akan membengkak dan terasa sakit.

Penyakit Pada Otot


1.      Tetanus
Kondisi otot yang mengalami kejang terus menerus. Penyebab penyakit ini karena infeksi
bakteri Clostridium tetani. Ketika terjadi luka, bakteri ini bisa masuk melewati luka yang
terbuka.
2.      Atrofi otot
Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Penyakit  ini disebabkan karena
infeksi virus polio. Pemulihannya dengan pemberian latihan otot, pemberian stimulant listrik,
atau dipijat dengan teknik tertentu.
3.      Fibriosis
Pembentukan jaringan ikat fibrosa. Sel-sel otot skelet ataupun alat jantung yang mati
karena suatu sebab akan diganti oleh jaringan ikat karena sel-sel otot ini tidak mampu
beregenerasi, sehingga otot-otot ini akan melemah
4.      Hernia abdominal
Kondisi usus melorot ke bawah, disebabkan oleh sobeknya dinding otot perut

Kelainan pada Sistim Gerak Manusia


Kelainan terjadi karena bawaan sejak lahir, kecelakaan.Beberapa kelainan yang terjadi
pada anggota gerak tubuh adalah sebagai berikut:.
1. Kelainan pada Tulang
a. Fraktura
Tulang mengalami retak/patah tulang akibat mengalami benturan keras, misalnya karena
kecelakaan. Pemulihan untuk kelainan ini, yaitu dengan mengembalikan pada susunan semula
secepat mungkin. Pada kasus patah tulang, untuk menyambungkannya ditambahkan pen atau
platina. Setelah tulang mengalami pertumbuhan dan menyatu, pen/platina akan diambil kembali.
Tulang lengan yang patah memerlukan waktu penyembuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan tulang paha. Waktu untuk penyembuhan tulang lengan ± 1 bulan,
sedangkan pada tulang paha berlangsung ± 6 bulan.
1.Greenstick, apabila tulang mengalami retak sebagian dan tidak sampai memisah.

7
2.Komminudet, apabila tulang mengalami retak menjadi beberapa bagian tetapi tidak sampai
keluar dari otot.

b. Kelainan Bawaan Sejak Lahir


Contoh kelainan ini adalah bentuk kaki X atau O. Kelainan ini disebabkan oleh faktor
keturunan dan gangguan–gangguan saat seorang ibu mengandung, misalnya ibu tersebut
kekurangan vitamin D dan kalsium. Oleh sebab itu, ibu yang sedang hamil dianjurkan untuk
banyak makan sayur dan susu kalsium.
c. Mikrosefalus
Penderita kelainan ini akan mengalami keadaan di mana pertumbuhan tulang-tulang
tengkorak terlambat, sehingga bentuk kepala kecil. Kelainan ini merupakan bawaan dari lahir.
Ini disebabkan karena ketika sedang hamil, seorang ibu kurang mendapat vitamin A dan zat
kapur/kalsium. Oleh sebab itu, ibu hamil dianjurkan banyak mengkonsumsi vitamin A yang
banyak terdapat pada sayuran yang berwarna merah dan kuning, kuning telur, mentega, minyak
ikan, hati, dan susu. Sedangkan zat kapur (kalsium) dapat diperoleh dari sayuran kubis, brokoli,
biji-bijian, susu, kerang, ikan dan keju.
d. Hidrocephalus
Suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran
rongga dalam otak sehingga kepala membesar, disebut juga megalochephalus.

Kelainan yang Terjadi pada Tulang Belakang


1. Gangguan dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang
sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan
memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan
fosfor.
d. Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur,
fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis, suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses
pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan
kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.

Kelainan ini disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah, kelainan ini antara lain seperti
berikut:
1) Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan.
2) Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga badan terlihat
bongkok.
3) Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan.

Kelainan pada otot


1. Kedutan
Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan
pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang membangkitkan aliran
listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat.
2. Hipertropi otot
Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini disebabkan karena otot sering
dilatih bekerja dan berolahraga. Hipertrofi otot ini sering dimiliki oleh atlet binaragawan.

8
3. Distrofi otot
Distrofi otot merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak, diperkirakan merupakan
penyakit genetis (bawaan).

CARA MENGHINDARI PENYAKIT, KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTIM


GERAK MANUSIA

Cara Menjaga Kesehatan Tulang dan sendi


Setelah mengetahui beberapa gangguan atau kelainan yang terjadi pada tulang, maka
Anda harus dapat mengantisipasi agar tidak mengalami gangguan-gangguan tersebut. Beberapa
cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan tulang kita adalah sebagai berikut.
a. Makan makanan yang cukup mengandung kalsium.
b. Olahraga yang teratur.
c. Berjemur pada sinar matahari pagi karena sinarnya sangat baik untuk membantu pembentukan
vitamin D yang sangat penting sekali untuk membantu penyerapan kalsium dalam makanan.
Selain cara-cara itu, kita juga harus banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin
D.
d. Untuk menghindari kelainan pada tulang belakang  tersebut, sebaiknya kita berolahraga secara
teratur, menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah, misalnya cara duduk yang benar yaitu
keadaan tulang belakang harus lurus. Jika kita tidur, sebaiknya berkasur padat, begitu pula saat
duduk dikursi sebaiknya memilih alas duduk yang padat. Memang nyaman duduk di sofa yang
empuk, namun keadaan demikian akan memaksa otot-otot punggung bawah untuk bekerja
mempertahankan susunan normal tulang-tulangnya.

Cara Menjaga Kesehatan Otot


Menjaga kesehatan otot dan mengantisipasi jika terjadi kelainan pada otot. Usaha-usaha
tersebut antara lain:
1. latihan otot dapat membuat otot menjadi kuat, sehingga dapat terhindar dari atrofi otot;
2. melakukan olahraga secara teratur;
3. aktivitas yang banyak menyebabkan otot lelah sehingga dapat mengakibatkan kram otot, untuk
itu kita dapat mengatur aktivitas supaya tidak terjadi gangguan otot;
4. hindarilah stres berat dengan pola hidup yang benar

9
10

Anda mungkin juga menyukai