Anda di halaman 1dari 21

Pengaruh Pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Alquran Hadis di MAN Binjai

Proposal Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk


Mencapai Gelar Sarjana S1 Ilmu Pendidikan Agama Islam

Nama:Fauriza Firdaus

Universitas Pembangunan Pancabudi

TA 2021/2022
Bab I

Pendahuluan

A.Latar Belakang masalah

Pada Masa saat ini,wabah covid 19 telah menjajah seluruh dunia,termasuk indonesia.
Penyebarannya yang sangat cepat membuat seluruh dunia mengalami krisis kesehatan. Pada
Awalnya, virus ini membuat krisis dunia, seperti krisis kesehatan, ekonomi, sosial, dan
lainnya, termasuk dalam dunia pendidikan.

Dampak dari wabah covid saat ini adalah pembelajaran yang dilakukan dari rumah
(Study From Home). Menurut Moore et al, menyebutkan bahwa pembelajaran daring
merupakan suatu kegiatan belajar yang membutuhkan jaringan internet dengan konektivitas,
aksesibilitas, fleksibilitas, serta kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi
pembelajaran.1 Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan
tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses
belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran
daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif
dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas. 2

Prestasi belajar pada dasarnya berasal dari dua suku kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi
belajar sendiri mempunyai arti standart test untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan
bagi seseorang didalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar. Sedangkan
menurut kamus populer prestasi ialah hasil sesuatu yang telah dicapai. 3Kemudian
pengertian dari belajar menurut Winkel adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengelolaan pemahaman. Menurut Hilgard, 4belajar merupakan proses
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang
keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa proses pembelajaran merupakan sebuah
proses belajar dan mengajar, dimana dalam kegiatan tersebut diperlukan sebuah rencana dan

1
Oktafia Ika Handarini dan Siti Sri Wulandari,"Pembelajaran Daring sebagai upaya Study
From Home(SFH) Selama Pandemi COVID-19,Jurnal Administrasi
Perkantoran(JPAP),Vol .8 , No.3 2020
2
Oktafia Ika Handarini dan Siti Sri Wulandari,"Pembelajaran Daring sebagai upaya Study
From Home(SFH) Selama Pandemi COVID-19,Jurnal Administrasi
Perkantoran(JPAP),Vol .8 , No.3 2020
3
Sumardi Suryabrata, 1984:252, dalam https://ruangguruku.com/pengertian-belajar-
menurut-ahli/,pada 18 November 2021

4
Sumardi Suryabrata, 1984:252, dalam https://ruangguruku.com/pengertian-belajar-
menurut-ahli/,pada 18 November 2021

2
bahan materi yang dapat menunjang proses pembelajaran. Rencana proses tersebut tertulis
dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Menurut Bararah (2017: 132) RPP
adalah “rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam
pembelajaran dikelas”. Dalam RPP memuat prosedur kegiatan belajar dari awal hingga yang
sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, hal tersebut
bertujuan agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah dan lancar serta dapat
meningkatkan hasil proses belajar mengajar. Umumnya kegiatan belajar mengajar tersebut
dilakukan di sekolah melaui bimbingan guru. Guru merupakan seseorang yang bertugas
untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing hingga tingkat
internasional. Kusnandar menyatakan bahwa: Guru menjadi garda terdepan dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. 5Keberhasilan pendidikan ada di tangan guru.
Guru adalah individu yang berhadapan langsung dengan peserta didik di kelas dalam
pembelajaran. Guru memiliki peran penting untuk membuat peserta didik berkualitas baik
akademis, keahlian, kematangan emosional, moral serta spiritual. Untuk menunjang semua
itu, diperlukan sosok guru yang memiliki kualifikasi, kompetensi, serta dedikasi yang tinggi
dalam menyelenggarakan tugasnya.”

Pandemi COVID-19 (corona virus disease 2019) pertama muncul di akhir tahun 2019
tepatnya di Wuhan, China. COVID-19 merupakan sebuah virus yang penularannya sangat
cepat dan sulit untuk mengetahui ciri-ciri orang yang sudah terjangkit virus ini karena masa
inkubasinya kurang lebih selama 14 hari. Hampir seluruh negara mengalami dampak
pandemi ini, hingga banyak negara-negara yang menetapkan status lockdown dan antisipasi
lainnya guna memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19. Akibat dari kebijakan
tersebut banyak sektor yang lumpuh, misalnya sektor ekonomi yang paling utama lumpuh
akibat pandemi ini. Selain sektor ekonomi yang mengalami dampak, pendidikan juga
merupakan salah satu sektor yang juga mengalami langsung dampak pandemi ini. Menurut
UNESCO tercatat setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah yang terkena dampak COVID-19
dari 188 negara termasuk 60 juta diantaranya ada di negara Indonesia. Akibat pandemi ini
sekolah-sekolah ditutup, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah penyebaran
COVID-19. Meskipun sekolah ditutup namun kegiatan belajar mengajar atau proses
pembelajaran tidak berhenti, berdasarkan surat edaran menteri pendidikan dan kebudayaan
bahwa seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem pembelajaran dalam jaringan
(daring) di rumah. Pembelajaran daring merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan
dalam jarak jauh melalui media berupa internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon
seluler dan komputer. Pembelajaran daring sangat berbeda dengan pembelajaran seperti
biasa, pembelajaran daring lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian peserta didik
dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online. 6Konsep
pembelajaran daring memiliki konsep yang sama dengan e-learning. Selama pembelajaran
daring berlangsung banyak orang tua yang mengeluhkan beberapa masalah yang dihadapi
selama peserta didik belajar dirumah, diantaranya terlalu banyak tugas yang diberikan dan
guru yang belum mengoptimalkan teknologi. Disamping banyaknya keluhan orang tua
mengenai pembelajaran daring, namun ternyata pembelajaran juga memiliki beberapa
5
Alawiyah, Faridah."Peran Guru dalam Kurikulum 2013."Ekspresi 4(1):67
6
Hilna Putria,Luthfi Hamdani Mulia,Din Azwar Uswatun, Analisis Proses Pembelajaran
Dalam Jaringan(DARING) Masa Pandemi Covid-19 pada Guru Sekolah Dasar,Jurnal
Basicedu,Vol 4,No.4 2020 hal 863.
3
kelebihan. Adapun beberapa kelebihan dari pembelajaran daring yaitu adanya keluwesan
waktu dan tempat belajar, misalnya belajar dapat dilakukan si kamar, ruang tamu dan
sebagainya serta waktu yang diseseuaikan misalnya pagi, siang, sore atau malam. Dapat
mengatasi permasalahan mengenai jarak, misalnya peserta didik tidak harus pergi ke sekolah
dahulu untuk belajar. Tidak ada batasan dan dapat mencakup area yang luas. Disamping dari
adanya kelebihan pembelajaran daring, namun pembelajaran daring juga memiliki
kekurangan.

kelebihan dari pembelajaran daring adalah membangun suasana belajar baru, pembelajaran
daring akan membawa suasana yang baru bagi peserta didik, yang biasanya belajar di kelas.
Suasana yang baru tersebut dapat menumbuhkan antusias peserta didik dalam belajar.
Adapun beberapa kekurangan yang terjadi pada pembelajaran daring yaitu anak sulit untuk
fokus pada pembelajaran karena suasana rumah yang kurang kondusif. Keterbatasan kuota
internet atau paket internet atau wifi yang menjadi penghubung dalam pembelajaran daring
serta adanya ganguan dari beberapa hal lain.7

pembelajaran daring mengakibatkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan
antar-siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values
dalam proses belajarmengajar.Pembelajaran daring yang dilaksanakan saat ini menjadi hal
baru yang dirasakan oleh guru maupun peserta didik. Berdasarkan permasalahan yang telah
diuraikan sebelumnya, maka peneliti terdorong untuk memberikan gambaran mengenai
proses pembelajaran daring untuk guru pada masa pandemi COVID-19 serta memberikan
gambaran mengenai faktor-faktor pendukung juga faktorsfaktor yang menjadi hambatan
guru dalam proses pembelajaran daring pada masa pandemi COVID19.8

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengidentifikasi permasalahan sebagai


berikut:

1. Penerapan Kurikulum K13 yang berbasis karakter meskipun siswanya melakukan


pembelajaran Online
2. Guru dituntut memberikan materi dengan jelas dan kreatif agar siswa mudah
menerima pelajaran
3. Siswa diharapkan memiliki pengetahuan dan akhlak yang baik meski melalui
pembelajaran daring melalui strategi pembelajaran yang benar
7
Hilna Putria,Luthfi Hamdani Mulia,Din Azwar Uswatun, Analisis Proses Pembelajaran
Dalam Jaringan(DARING) Masa Pandemi Covid-19 pada Guru Sekolah Dasar,Jurnal
Basicedu,Vol 4,No.4 2020 hal 863.
8
Hilna Putria,Luthfi Hamdani Mulia,Din Azwar Uswatun, Analisis Proses Pembelajaran
Dalam Jaringan(DARING) Masa Pandemi Covid-19 pada Guru Sekolah Dasar,Jurnal
Basicedu,Vol 4,No.4 2020 hal 863.
4
C.Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti
dengan ini merumuskan permasalahan sebagai berikut: "Apakah terdapat pengaruh yang
signifikan pada variabel pembelajaran daring (x) terhadap variabel prestasi belajar siswa (y)

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
"Pengaruh Pembelajaran daring terhadap hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
alquran hadis Di MAN BINJAI

E. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada semua pihak diantara
lain:

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pengaruh
pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa kelas XII-IIA MAN Binjai,dan hasil
penelitian ini dapat berguna untuk penelitian lainnya yang berhubungan dengan
pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
A. Sebagai bahan masukan buat para calon guru dalam pengaruh pembelajaran
daring terhadap hasil belajar siswa
B. Sebagai bahan Ilmiah bagi guru dan kepala sekolah MAN BINJAI dalam
mengetahui dampak pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa
C. Sebagai Bahan masukan dan referensi bagi civitas akademik Universitas
Pembangunan Pancabudi, khususnya Fakultas Agama Islam dan Humaniora
dalam penelitian selanjutnya

5
Bab II

Landasan Teoritis

A.Kerangka Teori

1.Pembelajaran daring

Pembelajaran online/daring pada dasarnya adalah pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sistem
pembelajaran jarak jauh merupakan sistem yang sudah ada sejak pertengahan abad 18. Sejak
awal, pembelajaran jarak jauh selalu menggunakan teknologi untuk pelaksanaan
pembelajarannya, mulai dari teknologi paling sederhana hingga yang terkini. Secara
singkat, sejarah perkembangan pembelajaran jarak jauh dapat dikelompokkan berdasarkan
teknologi dominan yang digunakannya. Taylor (2000) misalnya, mengelompokkan generasi
pembelajaran jarak jauh ke dalam lima (5) generasi, yaitu: (1) model korespondensi, (2)
model multi media, (3) model tele-learning, (4) model pembelajaran fleksibel, dan (5) model
pembelajaran fleksibel yang lebih cerdas (The Intelligent Flexible Learning Model). Pada
generasi PTJJ keempat dan kelima lahir jargon-jargon yang sangat populer di masyarakat
seperti e-learning, online learning, dan mobile learning yang lebih memasyarakatkan lagi
fenomena PJJ. Seperti disebutkan, pembelajaran online lahir mulai generasi keem- pat
setelah adanya Internet. Jadi, pembelajaran online adalah pem- belajaran yang dilakukan
melalui jaringan internet. Oleh karena itu, dalam Bahasa Indonesia pembelajaran online
diterjemahkan sebagai ‘pembelajaran dalam jaringan’ atau ‘pembelajaran daring’. Istilah
online learning banyak disinonimkan dengan istilah lainnya seperti e-learning, internet
learning, web-based learning, tele-learning, dis-tributed learning dan lain sebagainya (Ally,
2008). Dalam beberapa tahun terakhir, pembelajaran online juga sering dikaitkan dan di-
gunakan sebagai padanan istilah mobile learning atau m-learning, yang merupakan
pembelajaran online melalui perangkat komunikasi bergerak (mobile communication
devices) seperti computer tablet dan smart phone.

B.Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran online/daring sering dikonotasikan sebagai pembelajaran terbuka.


Sebenarnya, tidak semua pembelajaran online bersifat terbuka. Dalam literatur disebutkan
bahwa karakteristik pembelajaran terbuka setidaknya harus mengandung unsur fleksibilitas
diantaranya dalam aspek usia (tidak ada batasan usia), lokasi (bias dari mana saja), biaya
(murah bahkan gratis), lama studi (tidak ada batasan waktu studi), dan prasyarat (tidak perlu
memiliki ijazah pendidikan lampau), multi-entry dan multi-exit (dapat masuk dan berhenti
pada berbagai alternatif waktu/kapan saja). Pembelajaran online yang ditujukan untuk
pengganti perkuliahan tatap muka dengan peserta target kelompok usia tertentu (misalnya
kelompok usia 18 tahun sampai 23 tahun), harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu
(misalnya empat tahun harus selesai seluruh program), dan seterusnya, sebenarnya tidak
dapat dikategorikan sebagai suatu pembelajaran online terbuka. Jika digambarkan secara
sederhana maka irisan antara pembelajaran online dan pembelajaran online terbuka,

6
, maka akan tampak seperti dalam Gambar dibawah

Gambar Pembelajaran Jarak Jauh, Pembelajaran Online,dan Pembelajaran Online Terbuka

Salah satu contoh pembelajaran online yang bersifat terbuka adalah model massive open
online courses atau lebih dikenal dengan istilah MOOCs. Jadi, tidak semua PJJ adalah
online, dan tidak semua pembelajaran online bersifat Terbuka.

C.Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata yaitu prestasi dan belajar yang masing-
masing kata memiliki arti tersendiri. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prestasi adalah
hasil yang telah dicapai (selesai, tuntas, dan sebagainya). Prestasi dapat dijelaskan sebagai
hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan9. prestasi adalah apa
yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja.10 prestasi adalah “penilaian pendidikan tentang perkembangan
dan kemajuan peserta didik (siswa) berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang
disajikan kepada siswa”11 .Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil
dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya.

Prestasi belajar adalah hasil pengukuran perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati
proses belajar yang berwujud angka ataupun pernyataan yang mencerminkan tingkat
penguasaan materi belajar .12Dan “Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa

9
Nikita Sebrina,Eka Putri,Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Al
Falah Bekasi,Research and Development Journal Of Education, Vol.7, No 2, Oktober 2021,Hal 354
10
Evrianti dan Nina Kurniah,Pengembangan E-Book Bahasa Inggris Untuk Siswa SMA,Jurnal
Ilmiah Teknologi Pendidikan.
11
Nikita Sebrina,Eka Putri,Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Al
Falah Bekasi,Research and Development Journal Of Education, Vol.7, No 2, Oktober 2021,Hal 354

Nikita Sebrina,Eka Putri,Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Al
12

Falah Bekasi,Research and Development Journal Of Education, Vol.7, No 2, Oktober 2021,Hal 354

7
mencapai tujuan yang telah ditetapkan penguasaan materi belajar. “Prestasi belajar adalah
tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”.
13
Prestasi belajar juga istilah yang digunakan untuk menunjukkan prestasi yang didapat dari
hasil belajar seseorang dalam jangka waktu tertentu melalui pemahaman, penerapan,
kekuatan logika, dan penilaian yang dikomunikasikan sebagai angka atau gambar tertentu
melalui evaluasi yang dibuat langsung oleh guru dengan menggunakan tes yang
dinormalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa Peran guru dan media pembelajaran sangat
dominan dalam proses belajar mengajar.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai Prestasi belajar, maka dapat di tarik
kesimpulan prestasi belajar adalah hasil dari kemampuan siswa dalam berbagai bidang,
dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau kalimat yang dapat dicapai setelah mengikuti tes,
sebagai indikator sejauh mana siswa telah menguasai mata pelajaran yang diajarkan oleh
guru.

D.Pengertian Pelajaran Alquran Hadist.

Secara bahasa Al-Qur’an akar dari kata qara’a yang berarti membaca, sesuatu yang
dibaca. Membaca yang dimaksud adalah membaca huruf-huruf dan kata-kata antara satu
dengan yang lain.14 Secara bahasa Al-Qur’an akar dari kata qara’a yang berarti membaca,
sesuatu yang dibaca.. Membaca yang dimaksud adalah membaca huruf-huruf dan kata-kata
antara satu dengan yang lain15. Secara istillah Al-Qur’an didefinisikan dalam ragam
pandangan yang dilatarbelakangi oleh bidang ilmu masing- masing. Ada dua kelompok
besar yang ahli dalam Al-Qur’an tetapi mempunyai perspektif ilmu yang berbeda, yaitu ahli
kalam dan ahli fikih. Menurut sebagian besar ahli kalam, Al-Qur’an adalah kalam Allah
yang bersifat qadim bukan makhluk, dan bersih dari sifat- sifat yang baru dan lafal-lafalnya
bersifat Azali yang berkesinambungan tanpa terputus- putus.Menurut ahli fiqih, Al-Qur’an
adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw. yang ditulis dalam bentuk mushaf berdasarkan penukilan secara mutawatir dan
dianggap ibadah bagi orang yang membacanya. 16Sedangkan al-Hadis menurut bahasa
adalah sesuatu yang baru. Dikatakan baru karena Hadis ada bersamaan dengan diangkatnya
nabi Muhammad menjadi rasul oleh Allah Ta’ala. Kedudukan rasul termasuk baru,
walaupun isi ajarannya tidak semua baru, ajaran sebelumnya ada dalam ajaran Nabi
Muhammad Saw., hanya saja praktik-praktiknya tentu baru dalam arti berbeda dengan
sebelumnya. Sedangkan menurut istilah Hadis adalah perkataan, perbuatan, dan taqrir nabi
Muhammad Saw. Bagi orang Islam mempelajari syari’at Islam terus-menerus yang
bersumber pada Al-Qur'an dan Hadits adalah suatu kewajiban. Maka mempelajari dan
menyampaikan ajaran dari kedua sumber tersebut adalah termasuk kewajiban pula.

Ika Kurniawati dan Heru Purnomo,Pengaruh Kebiasaan Bermain Game Online Terhadap Prestasi
13

Belajar siswa SD
14
Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012),
hlm, 155.
15
Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012),
hlm, 155.
16
Ibid hal 156
8
Di sini Al-Qur’an Hadits merupakan unsur pelajaran agama Islam pada madrasah yang
memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber
ajaran agama Islam.

Maka dari itu, Al-Qur’an dan Hadits selain sebagai sumber hukum dan norma, juga sebagai
sumber ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun agama, serta mendorong
kepada umat manusia untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

Istillah Al-Qur’an didefinisikan dalam ragam pandangan yang dilatarbelakangi oleh bidang
ilmu masing-masing. Ada dua kelompok besar yang ahli dalam Al-Qur’an tetapi mempunyai
perspektif ilmu yang berbeda, yaitu ahli kalam dan ahli fikih.

Menurut sebagian besar ahli kalam, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bersifat qadim
bukan makhluk, dan bersih dari sifat- sifat yang baru dan lafal-lafalnya bersifat Azali yang
berkesinambungan tanpa terputus-putus.

Menurut ahli fiqih, Al-Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang ditulis dalam bentuk mushaf berdasarkan
penukilan secara mutawatir dan dianggap ibadah bagi orang yang membacanya.

Sedangkan al-Hadis menurut bahasa adalah sesuatu yang baru. Dikatakan baru karena Hadis
ada bersamaan dengan diangkatnya nabi Muhammad menjadi rasul oleh Allah Ta’ala.
Kedudukan rasul termasuk.

Bagi orang Islam mempelajari syari’at Islam terus-menerus yang bersumber pada Al-Qur'an
dan Hadits adalah suatu kewajiban. Maka mempelajari dan menyampaikan ajaran dari kedua
sumber tersebut adalah termasuk kewajiban pula.82

Al-Qur’an Hadits merupakan unsur pelajaran agama Islam pada madrasah yang memberikan
pemahaman kepada peserta didik tentang Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran
agama Islam.

Al-Qur’an dan Hadits selain sebagai sumber hukum dan norma, juga sebagai sumber ilmu
pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun agama, serta mendorong kepada umat
manusia untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

9
Bab III

Metode Penelitian

A.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Binjai yang berlokasi di Jl.Pekan
Baru 1A Kota Binjai,pada mata pelajaran alquran hadis di kelas XI.Penelitian dilakukan dari
bulan Januari 2022 sampai dengan Maret 2022.

B.Populasi dan Sampel

Populasi menurut pendapat Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul


prosedur penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan pengertian sampel
menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagian atau wakil dari populasi.17 Penelitian ilmiah
boleh dikatakan hampir selalu hanya dilakukan terhadap sebagian saja hal-hal yang mau
diteliti. Penelitian hanya dilakukan terhadap sampel namun hasilnya akan digeneralisasikan
terhadap populasi, sehingga teknik sampling atau teknik pengambilan sampel itu sangat
penting untuk menentukan apakah sampel tersebut dapat mewakili populasi atau tidak.

Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Teknik sampling ini adalah teknik
untuk menentukan sampel berdasarkan pertimbangan atau tujuan dan nilai guna individu
dalam penelitian. Sedangkan menurut Arikunto. purposive sampling adalah teknik sampling
yang digunakan oleh peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu di
dalam pengambilan sampelnya. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa teknik purposive
sampling adalah teknik dimana unit sampel disesusaikan dengan kriteria-kriteria tertentu
yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian atau permasalahan penelitian.

Pengambilan sampel sebanyak 25% dari jumlah populasi berdasarkan formulasi pakar yaitu
Arikunto yang dikutip dalam buku Metode Penelitian. Menurut Arikunto jika peneliti
memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mereka dapat menentukan kurang
lebih 25%-30% dari jumlah tersebut. Pengambilan sampel sebanyak 25% dari total populasi
siswa kelas XI berjumlah 250 Siswa,yaitu berjumlah 62 orang.

C.Definisi Operasional Variabel

Pembelajaran daring adalah Pembelajaran online/daring sering dikonotasikan sebagai


pembelajaran terbuka. Sebenarnya, tidak semua pembelajaran online bersifat
terbuka.Pembelajaran daring adalah Pembelajaran dimana guru berinteraksi dan menjelaskan
pembelajaran melalui online dengan para siswa.

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian:Suatu pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta,


17

2014, hal 173.


10
Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata yaitu prestasi dan belajar yang masing-
masing kata memiliki arti tersendiri. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prestasi adalah
hasil yang telah dicapai (selesai, tuntas, dan sebagainya). Prestasi dapat dijelaskan sebagai
hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan18. prestasi adalah apa
yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja.19 prestasi adalah “penilaian pendidikan tentang perkembangan
dan kemajuan peserta didik (siswa) berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang
disajikan kepada siswa”20 .Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil
dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Berdasarkan kajian
Teori diatas,terdapat 3 point yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran online, yaitu
gaya pembelajaran saat proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar siswa.

Nikita Sebrina,Eka Putri,Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Al
18

Falah Bekasi,Research and Development Journal Of Education, Vol.7, No 2, Oktober 2021,Hal 354

Nikita Sebrina,Eka Putri,Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Al
19

Falah Bekasi,Research and Development Journal Of Education, Vol.7, No 2, Oktober 2021,Hal 354

Nikita Sebrina,Eka Putri,Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Al
20

Falah Bekasi,Research and Development Journal Of Education, Vol.7, No 2, Oktober 2021,Hal 354

11
D.Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dari kedua variabel
adalah kuisioner yang berisi daftar pertanyaan.

12
Tabel 1

Item pernyataan variabel pembelajaran daring

N Variabel Dimensi Indikator Item Pertanyaan


O
1 Pembelajaran Gaya 1. Pembelajaran a) Saya
daring mengajar berpusat pada mampu
Personalisasi siswa mengerjak
an tugas
individu
maupun
kelompok
2. Bahan b) saya
pembelajaran merasa
didesain membuat semangat
siswa merasa saat guru
semangat menerangk
an.
3. Pembelajaran c) Saya
didasarkan pada merasa
minat, tidak
pengalaman, kebingung
perkembangan an saat
mental, dan guru
kecerdasan siswa. memberika
n tugas
Gaya mengajar a) Guru dan siswa a) Saya aktif
13
interaksional sama-sama bertanya
dominan terhadap
materi
yang
disampaika
n guru
b) Bahan pelajaran b) Saya tetap
berupa masalah berusaha
belajar
meskipun
merasa
malas

c) Pembelajaran c) Saat ada


melalui hubungan tugas
dialoguis. kelompok saya
dan semua
teman ikut
mengerjakan

2. Hasil Belajar Ranah afektif Hasil pembelajaran a) saya dapat


siswa berdasar pada nilai akhir memahami
materi
yang
diberikan
guru

Ranah psikomotorik Hasil belajar berdasar a) saya selalu


pada perubahan akhlak mengaktifk
an kamera
saat belajar
berlangsun
g

Ranah Kognitif Pemahaman siswa pada a) saya dapat


materi memahami
materi
yang
diberikan
guru

14
Tabel 2

Kisi-kisi Variabel pembelajaran Daring

No Dimensi No Item Total


1 Gaya belajar Siswa mampu F UF
Personalisasi mengerjakan
tugas individu
maupun
7 5
kelompok
Pendidik mampu 10
membuat siswa
dapat mengikuti
pelajaran dengan
semangat
Siswa dapat 13
memahami
pelajaran yang
disampaikan guru
Siswa aktif 30
bertanya selama
pembelajaran
berlangsung
Siswa mapu 5
mengerjakan

15
tugas kelompok
dengan diskusi
bareng teman
2. Hasil belajar Siswa mampu 8
siswa menerapkan
5
nilai akhlak
Siswa mampu 14
mendapatkan
nilai yang bagus

Siswa mampu 40
menanggapi
pernyataan guru
selama
pembelajaran
Siswa berdoa 29
sebelum belajar
Siswa sudah 42
dalam posisi
siap menerima
pembelajaran

Skor Skala Likert

Scoring yang diberikan bergerak dari 1-5 untuk pernyataan Favourable dengan

rincian: SS diberi nilai 5, S diberi nilai 4, TS diberi nilai 3,STS diberi nilai 2.

Pernyataan unfavorable dengan rincian: SS diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi

nilai 3, STS diberi nilai 4.

A. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahAnalisis

Regresi Sederhana. Analisis regresi diartikan sebagai suatu analisis tentang hubungan

suatu variabel kepada variabel lain, yaitu variabel bebas dalam rangka membuat

estimasi atau prediksi dari nilai rata-rata variabel terikat dengan diketahuinya variabel

16
bebas.30 Sedangkan menurut pendapat yang lain analisis regresi adalah analisis untuk

mengetahui pengaruh atau hubungan secara linier antara variabel independen

terhadap variabel dependen, dan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai

variabel dependen berdasarkan variabel independen.31Bentuk persamaan regresi

adalah sebagai berikut:

Y’ = + bX

Keterangan:

α = Y pintasan, (nilai Y’bils X = 0)

b= Koefisien regresi yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y

X= Nilai-nilai tertentu dari variabel bebas

Y’ = Dibaca “Y aksen” artinya nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas.32

Nilai Koefisien Korelasi

Istilah koefisien koralasi dikenal sebagai nilai hubungan atau korelasi antara

dua atau lebih variabel yang diteliti.

Tabel 6.
Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien Penjelasan33


+0,70 –ke atas Hubungan positif yang sangat kuat
+0,50 – +0,69 Hubungan postif yang mantap
+0,30 – +0,49 Hubungan positif yang sedang
+0,10 – +0, 29 Hubungan positif yang tak berarti
0,0 Tidak ada hubungan
-0,01 – -0,09 Hubungan negatif tak berarti
-0,10 – -0,29 Hubungan negatif yang rendah
-0,30 – -0,49 Hubungan negatif yang sedang
-0,50 – -0,69 Hubungan negatif yang mantap
-0,70 – ke bawah Hubungan negatif yang sangat kuat

Sedangkan untuk uji validitas butir tes dengan skor butir politomi (skor

berjenjang) menggunakan Korelasi Pearson Product Moment. Teknik uji

validitasitem dengan korelasi Pearson, yaitu dengan cara mengorelasikan skor item

17
dengan skor totalnya. Skor total adalah penjumlahan seluruh item pada satu variabel.

Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid.34

Rumus:

Keterangan:

rit =koefisien korelasi antar skor butir dengan skor total


n =banyaknya data
=jumlah skor subjek pada butir nomor 1
=jumlah skor subjek
= jumlah hasil kali skor subjek pada butir soal nomor i dengan skor total
subjek
=jumlah kuadrat skor pada soal nomor 1
=jumlah kuadrat skor total subjek
Cara mengukur reliabilitas skor butir politomi (skornya berjenjang)
menggunakan koefisien alfa Cronbach:

Keterangan:

= koefisiens alfa
k = jumlah butir
= varians skor butir nomor i
= varians skor total responden

Nilai varians untuk setiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:

Keterangan:
= skor butir nomor i
n = banyak responden

Sedangkan varian total adalah

18
Keterangan:

= kuadrat dari jumlah skor dari setiap butir

= jumlah skor dari semua responden

Dibawah ini disajikan koefisien reliabilitas

Tabel 7.
Koefisien Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Internal Consistency
≥ 0,9 Excellent (High Stake testing)
0,7 ≤ <0,9 Good (Low Stake testing)
0,6 ≤ < 0,7 Acceptable
0,5 ≤ < 0,6 Poor
<0,5 Unacceptable

B. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisilatar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab ini berisi kerangka teori mengenai kedua variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, penelitian yang relevan denga tema skripsi, dan hipotesis penelitian

yang diajukan dalam penelitian ini.

19
BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

yang digunakan dalam penelitian. Definisi Operasional variabel, instrumen

pengumpulan data, dan teknik analisis data dan sistematika pembahasan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menguraikan temuan dalam penelitian. Bab ini menguraikan hasil

penelitian berupa hasil analisa dan interpretasi dari hasil penelitian dan pengujian

hipotesis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan merumuskan

secara singkat hasil yangmenyangkut masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh

berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian berisi uraian

mengenai langkah-langkah apa yangperlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan

hasil penelitian yang bersangkutan.

20
Daftar Pustaka

 Oktafia Ika Handarini dan Siti Sri Wulandari,"Pembelajaran Daring sebagai upaya
Study From Home(SFH) Selama Pandemi COVID-19,Jurnal Administrasi
Perkantoran(JPAP),Vol .8 , No.3 2020
 Sumardi Suryabrata, 1984:252, dalam https://ruangguruku.com/pengertian-belajar-
menurut-ahli/,pada 18 November 2021
 Alawiyah, Faridah."Peran Guru dalam Kurikulum 2013."Ekspresi 4(1):67
 Hilna Putria,Luthfi Hamdani Mulia,Din Azwar Uswatun, Analisis Proses
Pembelajaran Dalam Jaringan(DARING) Masa Pandemi Covid-19 pada Guru
Sekolah Dasar,Jurnal Basicedu,Vol 4,No.4 2020 hal 863

 Nikita Sebrina,Eka Putri,Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa


SMP Al Falah Bekasi,Research and Development Journal Of Education, Vol.7, No 2, Oktober
2021,Hal 354
 Evrianti dan Nina Kurniah,Pengembangan E-Book Bahasa Inggris Untuk Siswa SMA,Jurnal
Ilmiah Teknologi Pendidikan.
 Ika Kurniawati dan Heru Purnomo,Pengaruh Kebiasaan Bermain Game Online Terhadap
Prestasi Belajar siswa SD
 Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2012), hlm, 155.

21

Anda mungkin juga menyukai