Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Makalah yang berisikan TEORI DASAR MENULIS ini, kami hadirkan dalam rangka Pembelajaran Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia dalam lingkup perguruan tinggi. Adapun tujuan yang kami hadirkan dalam kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kreatifitas dan minat para remaja khususnya mahasiswa dalam membuat suatu karya dibidang sastra dan ilmiah, serta menambah wawasan para mahasiswa bagaimana menulis suatu karya sastra maupun ilmiah dengan berpedoman pada teori dasar yang ada. Diharapkan setelah mempelajari materi ini para mahasiswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran semasa kuliah maupun setelah memasuki dunia kerja. Kami pun benar menyadari selesainya penulisan makalah ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan dari pihak lain, baik dalam pengarahan,bimbingan maupun dalam materi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang membantu rampungnya penulisan makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, oleh karenanya kami selalu mengharapkan kritik dan saran dari anda sekalian dalam penyempurnaan karya sastra ini. Terima kasih.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
Dalam kegiatan perkuliahan pembuatan makalah, pembuatan laporan, resensi, karya ilmiah bahkan penyusunan skripsi adalah hal yang wajib untuk kita ketahui. Oleh karena itu, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu mengenai teori dasar bagaimana menulis dan menyusun karya tersebut supaya hasil yang didapat lebih maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
merupakan kegiatan menulis yang berkaitan dengan fiksi dan nonfiksi. Cakupan menulis lebih luas daripada mengarang. Kamu dapat menulis cerpen, artikel, novel, atau karya ilmiah. Orang yang menulis tulisan-tulisan tersebut disebut penulis. Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan kepenulisan. Istilah tersebut antara lain menulis, tulisan, penulis dan tulis-menulis. 1). Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan; maksudnya melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. 2). Tulisan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh seseorang akibat kegiatan penulisannya. 3). Penulis adalah seseorang yang pekerjaannya melakukan kegiatan menulis. Sedang tulis-menulis adalah kegiatan yang berdampingan erat antara menulis, tulisan dan penulis.
Menulis di perguruan tinggi tidak sesederhana menulis di lembaga pendidikan dasar atau menengah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Tulisan yang baik memiliki beberapa cirri, diantaranya bermakna, jelas atau lugas, merupakan kesatuan yang bulat,singakat, dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan. Di samping itu tulisan yang baik harus bersifat komunikatif. Untuk menghasilkan tulisan seperti di atas, dituntut beberapa kemampuan sekaligus. Agar dapat menulis esei. Misalnya kita harus memiliki pengetahuan tentang apa yang akan ditulis. Kita harus juga mengetahui bagaimana menuliskannya. Pengetahuan yang pertama menyangkut isi karangan sedangkan yang kedua menyangkut aspek-aspek kebahasaan dan teknik penulisan. Baik isi karangan, aspek kebahasaan, maupun teknik penulisan bertalian erat dengan proses berfikir.
Pertama, dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita. Untuk mengembang topik itu kita terpaksa berfikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar. Kedua, melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan. Kita terpaksa bernalar : menghubung-hubungkan serta membandingkan faktafakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika kita tidak menulis. Ketiga, kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topic yang kita tulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoretis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan. Keempat, menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Kelima, melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri secara lebih objektif. Keenam, dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisinya secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret. Ketujuh, tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kedelapan, kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa secara tertib.
Setiap penulis mempunyai pikiran dan gagasan yang berbeda-beda jadi tidak ada karya atau hasil tulisan yang sama persis. Itu disebabkan oleh pengalaman dan pengetahuan seseorang. Jadi, membaca mempunyai peran yang penting terhadap gagasan seseorang. Seseorang yang sering membaca akan mempunyai banyak gagasan pula. 2. Tuturan Tuturan adalah pengungkapan gagasan yang dapat dipahami pembaca. Ada bermacam-macam tuturan, antara lain : a. Narasi, b. Deskripsi, c. Eksposisi, d. Argumentasi, dan e. Persuasi 3. Tatanan Tatanan merupakan aturan yang harus diindahkan ketika akan
menuangkan gagasan. Aturan dalam menulis dapat dirumuskan dengan beberapa pertanyaan berikut ini. a. Bagaimana cara agar persoalan yang sudah di bahas tidak terulang lagi? b. Apa saja yang akan menulis? c. Apa fokus yang akan menulis? Aturan berguna agar tulisanmu tidak menyalahi pedoman baku penulisan.
4. Wahana
Wahana juga sering disebut alat. Kosakata, gramatika, retorika (seni memakai bahasa) merupakan bentuk-bentuk wahana.
A.
Tahap Prapenulisan Tahap ini merupakan kegiatan perencanaan atau persiapan menulis
yang mencakup beberapa langkah kegiatan. Yang harus kita lakukan adalah: 1). Menentukan topiknya; menentukan apa yang akan kita bahas dalam tulisan. Topik dapat berasal dari pengalaman kita pribadi ataupun seseorang, pengamatan dari lingkungan, sikap dan opini dari orang lain, ataupun khayalan dan imajinasi kita. Yang terpenting adalah, jika tulisan merupakan karangan ilmiah harus selalu mengenai fakta serta perlu menelaah persyaratan yang lainnya. 2). Membatasi topik tersebut; membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus lingkup pembahasan. Untuk mempermudah proses
pembatasan tersebut dapat digunakan gambar, bagan, diagram, atau cara visualisasi yang lain. Bisanya topik karangan dinyatakan dalam suatu judul, namun topik tidak sama dengan judul. Dengan membatasi topik, sebenarnya kita telah menentukan tujuan penulisan pula. Dengan menentukan tujuan penulisan, kita tahu apa yang akan dilakukan pada tahap penulisan. Secara eksplisit tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu dengan cara tesis atau pernyataan maksud. 3). Menentukan bahan atau materi penulisan, macamnya, berapa luasnya dan darimana diperoleh. Yang dimaksud bahan penulisan adalah semua info atau data yang dipergunakan untuk mencapai penulisan. Bahan tersebut mungkin berupa rincian, secara kasus, contoh, penjelasan, definisi, fakta, hubungan sebab akibat, hasil pengujian potesis, angka-angka, grafik, diagram, gambar dan sebagainya. Bahan-bahan dapat diperoleh dari berbagai sumber: dua sumber utama yaitu pengalaman dan inferensi dari pengalaman. Pengalaman ialah keseluruhan pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera, sedangkan inferensi merupakan kesimpulan nilai-nilai yang ditarik dari pengalaman. Inferensi
kemudian menjadi bagian pengalaman dan mungkin dijadikan sumber inferensi baru. Bahan yang diperoleh dari pengalaman didapatkan dari dua sumber yaitu observasi (pengamatan) langsung atau melalui bacaan. 4) menyusun kerrangka karangan Menyusun kerangka karangan (rancang bangun karangan) berarti
memecahakan topik kedalam sub topik. Kerangka dapat berbentuk kernagka topik atau kerangka kalimat. Kerangka dapat disusun berbagai cara yang penting, kerangka itu harus logis, sistematik dan konsisten. Menyusun kerangka karangan merupakan kegiatan terkahir pada tahap persiapan atau pra penulisan. Akan tetapi sebelum meningkat kepada tahap penulisan yang sebenarnya, perlu diniai kembali persiapan yang sudah dibuat, dengan mengajukan pertayaan-pertanyaan mengenai penulisan tujuan, kelengkapan kernagka, kelogisan kerangka dan sebagainya.
B. Tahap Penulisan Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada dalam kerangka yang disusun. Dalam mengembangkan gagasan menjadi karangan yang utuh diperlukan bahasa. Dalam hal ini harus dikuasai kata-kata yang akan mendukung gagasan. Ini berarti bahwa harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat sehingga gagasan dapat dipahami. Kata-kata itu harus dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat yang efektif. Selajutnya kalimat harus disusun menjadi paragaraf yang efektif dan memenuhi syarat. Tulisan harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan tanda baca yang digunakan secara tepat. Disamping itu masih harus diketahui bagaimana menulis judul, sub judul, kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, teknik pengetikan, atau layout, dan sebagainya. Berikut uraian mengenai hal-hal yang harus diketahui dalam membuat suatu karya tulis maupun ilmiah.
10
Penulisan Judul dan Sub Judul Judul bisa dikatakan sebagai nyawa sebuah buku. Selain karena kaver atau tampilan kemasan buku, pilihan untuk membeli sebuah produk buku biasanya ditentukan oleh bagaimana judul buku tersebut. Sebuah buku bila memiliki isi yang bagus sekalipun, namun bila tidak didukung oleh judul yang bagus akan mengurangi kemenarikan judul tersebut; apalagi ketika berada di rak-rak buku toko buku besar, seringkali calon pembeli hanya bisa melihat fisik luar buku yang dikemas dalam plastik tertutup, tidak memiliki kesempatan untuk melihat daftar isi, beberapa halaman isi, profil penulis, sampai pada daftar pustaka yang digunakan.
Biasanya judul ditulis dengan kalimat yang singkat, bahasa yang mudah dicerna dan atau menyesuaikan dengan siapa target pembaca, serta menggunakan antara 1 hingga 7 kata.Judul selayaknya memberikan informasi singkat keseluruhan isi buku, namun judul yang lebih baik adalah selain memberika informasi judul juga semestinya menggoda pembaca dengan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh buku ini dibandingkan buku sejenis
Ejaan dan Tanda Baca Dalam bahasa lisan faktor gerak-gerik, mimik, intonasi, irama, jeda, serta unsur-unsur nonbahasa lainnya yang tidak terdapat pada bahasa tulis. Ketiadaan faktor tersebut menyulitkan komunikasi dan memungkinkan adanya kesalahpahaman. Di sinilah ejaan dan pungtuasi (tanda-tanda baca) berperan hingga batas tertentu, menggantikan beberapa unsur nonbahasa yang diperlukan untuk memperjelas gagasan maupun pesan dari bacaan.
11
Pemakaian Huruf dan Penulisan Huruf Pemakaian huruf dan penulisan huruf juga sangat penting dalam penulisan. Sesuai dengan EYD, seperti pada penulisan huruf besar atau huruf kapital dan penggunaan huruf miring. Penulisan Kata Dalam berbahasa seringkali kata dasar mengalami perubahan karena mendapat imbuhan, pengulangan, penggabungan. Penulisan Unsur Serapan Seperti yang kita tahu, bahasa Indonesia sekarang banyak menyerap unsur dari bahasa-bahasa lain, baik itu bahasa daerah maupun bahasa asing. Dalam taraf integrasinya, unsur serapan ini sudah ada yang sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapan maupun penulisannya ataupun yang disadur seperti bentuk aslinya, maupun yang belum disesuaikan sepenuhnya. Gaya Penulisan dan Teknik Notasi Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah, seperti pada penggunaan kata baku dan tidak baku. Serta teknik notasi ( penulisan untuk kutipan dan catatan kaki, daftar pustaka). Kutipan Menyisipkan kutipan dalam sebuah tulisan ilmiah bisa saja dilakukan. Dengan kutipan sebuah tulisan akan terkait pada penemuan atau teori yang telah ada. Adapun kutipan ini dapat berfungsi sebagai: - Landasan teori - Sebagai penjelasan - Penguat pendapat yang dikemukakan penulis. Catatan Kaki
Kelompok 8 / Teori Dasar Menulis 12
Adapun fungsi dari catatan kaki pada tulisan, utamanya berupa karya ilmiah adlah menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang dipaparkan ataupun memberi keterangan tambahan. Daftar Pustaka Daftar pustaka berfungsi sebagai pentabulasian atau mendaftarkan semua sumber bacaan baik yang sudah dipublikasikan ataupun yang belum dipublikasikan. Agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber apasaja yang digunakan dalam penulisan ilmiah. C. Tahap Revisi Biasanya pada tahap revusi ini ialah kegiatan kita yang meneliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka dan sebagainya. Jika tidak ada lagi yang kurang memenuhi persyaratan selesailah tulisan kita.
13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menulis merupakan kemampuan berkomunikasi yang tingkatannya paling tinggi. Kegiatan tulis-menulis itu kemudian berkembang sesuai jenjang sekolah. Mula-mula belajar menulis huruf, kata, kalimat, dan paragraf. Hingga akhirnya bisa mengarang. Penulis adalah seseorang yang
pekerjaannya melakukan kegiatan menulis. Sedang tulis-menulis adalah kegiatan yang berdampingan erat antara menulis, tulisan dan penulis. Kegiatan menulis sebenarnya mempunyai banyak kegunaan, yaitu : 1. Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita. 2. Melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan. Kita diharuskan untuk bernalar. 3. Kegiatan menulis membuat kita lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. 4. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. 5. Melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri secara lebih objektif. 6. Apabila kita menulis di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisinya secara tersurat, dalam konteks yang lebih konkret. 7. Menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. 8. Menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa secara tertib.
14
Unsur menulis terdiri atas gagasan, tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi), tatanan, dan wahana.
Saat kita menulis kita harus melalui beberapa tahapan, yaitu : 1. Tahap Prepenulisan Tahap ini merupakan kegiatan perencanaan atau persiapan menulis. 2. Tahap Penulisan Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada dalam kerangka yang disusun. 3. Tahap Revisi Pada tahap revusi ini ialah kegiatan kita yang meneliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka dan sebagainya. Jika tidak ada lagi yang kurang memenuhi persyaratan selesailah tulisan kita.
15
16