Dosen Pembimbing:
Nelwati, S.Kp, MN, Ph.D
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Sandra Cassia Amanda 2121312005
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
hidayah, keberkahan serta kemudahan yang berlimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah dengan berjudul “Cara Pengumpulan data partisipan dan metode sampling”.
Sholawat beriringkan salam marilah kita haturkan Kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita menuju alam yang penuh pengetahuan serta
terang benderang ini. Semoga Rahmat selalu tercurah kepada beliau, keluarga dan seluruh
pengikutnya.
Terima Kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan dosen pengajar dalam mata kuliah
ini. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan.
Untuk itu kami membutuhkan kritikan dan saran yang membangun demi penyempurnaan
makalah ini kedepannya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Atas semua perhatian pembaca, kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULIAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2
A. Kesimpulan .............................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir
yang akan digunakan dalam penelitian dan peneliti tidak menggunakan angka dalam
mengumpulkan data tetapi memberikan penafsiran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkanuraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
1
C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
3.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
1. Metode Pengumpulan data
a. Manusia sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif
Dalam penelitian kualitatif manusia (peneliti) menjadi instrument
utama dalam proses pengumpulan data di lapangan. Dengan kata lain peneliti
sebagai alat penelitian dengan berbagai kelebihannya yaitu :
a) Peneliti sebagai alat harus peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus
dari lingkungannya yang harus diperkirakan bermakna atau tidak bagi
penelitian.
b) Peneliti sabagai alat dapat menyesuaikan diri dengan segala keadaan dan
dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
c) Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami
dengan pengetahuan semata-mata. Untuk memahaminya kita sering perlu
merasakannya, menyelaminya berdasarkan penghayatan kita.
d) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh
e) Dengan manusia sebagai alat penelitian, respon yang aneh yang
menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain
bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan
dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diselidiki.
6
b) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala
yang diselidiki.
Ada bermacam macam observasi yaitu :
1. Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini peneliti turut serta dan terlibat dalam kegiatan
sehari-hari orang yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh
sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan demikian data yang
diperoleh akan lebih lengkap dan tajam serta sampai mengetahui pada tingkat
makna dari setiap perilaku yang tampak. Seperti yang talah digambarkan pada
skema di atas, observasi jenis ini digolongkan menjadi empat dibagi empat
yaitu Observasi pasif, moderat, aktif, lengkap.
Observasi yang pasif
Dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diteliti
namun tidak ikut dalam kegiatan yang dilakukan tersebut.
7
2. Observasi terus terang atau samar samar
peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang
kepada sumber data, bahkan ia sedang melakukan penelitian. Dalam
melakukan penelitian jenis ini, peneliti menyatakan terus terang kepada
narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian. Artinya, dalam hal ini
aktivitas peneliti sudah diketahui oleh narasumber dari awal penelitian hingga
akhir penelitian. Namun suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau
tersamar dalam melakukan observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu
data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan karena
dimungkinkan jika disampaikan terus terang maka peneliti tidak diijinkan
untuk melakukan observasi
Tiga elemen ini dapat diperluas, sehingga apa yang dapat peneliti amati
adalah:
1. Space : ruang dalam aspek fisiknya
2. Actor : semua orang yang terlibat dalam situasi sosial
3. Activity : seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
4. Object : benda-benda yang terdapat di tempat itu
5. Act : perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu
8
6. Event : rangkaian aktivitas yang dilakukan orang-orang
7. Time : urutan kegiatan
8. Goal : tujuan yang ingin dicapai orang-orang
9. Feeling : emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
c) Dokumentasi
Pengertian dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi ini digunakan
untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi
yang bersumber dari dokumen dan rekaman. Dalam penelitian kualitatif
terdapat sumber data yang berasal dari bukan manusia seperti dokumen, foto
foto dan bahan statistic. Metode dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk
pengumpulan data yang paling mudah, karena peneliti hanya mengamati
benda mati dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk merevisinya
karena sumber datanya tetap dan tidak berubah.
9
e) Membuat Catatan Lapangan.
Catatan peneliti setelah pengumpulan data dari lapangan biasanya terdiri dari
dua bagain, yaitu :
Deskripsi, yaitu tentang apa yang peneliti lihat, dengar dan amati
dengan alat indra peneliti
Komentar, tafsiran, refleksi, pemikiran atau pandangan peneliti
tentang apa yang peneliti amati itu.
Random Sampling
10
Systematic Random sampling: unsur populasi yang dipilih menjadi sample
adalah berdasarkan urutan ke –X. urutan ke –X ditentukan secara random.
Cluster sampling: teknik sampling yang dilakukan terhadap unit sampling
yang merupakan suatu kelompok (cluster). Anggota kelompok (cluster) tidak
harus bersifat homogen. Setiap anggota kelompok dari kelompok cluster yang
terpilih akan diambil sebagai sample
Stratified Random Sampling: teknik ini digunakan untuk sample dalam
populasi yang berstrata.
Multi-stage sampling: teknik sampling yang paling tinggi ke tingkat yang
paling rendah.
Non-Random Sampling
11
Sampling yang bersifat oportunis
Sampling bola sajlu
Sampling yang bersifat kuat atau lemah (confirming dan disconfirming)
Contoh sampling:
12
Contoh sampling yang bersifat oportunis: Peneliti ingin meneliti mahasiswi yang
berkuliah sambil bekerja paruh waktu. Pada awal penelitian, peneliti menggunakan
strategi maximal sampling bervariasi untuk menentukan subjek penelitian yang
dipilih. Setelah penelitian berlangsung dan proses pengambilan data sudah selesai
dilakukan, tiba-tiba ditemukan ada beberapa subjek penelitian yang sedang hamil,
sehingga subjek tersebut harus membagi waktunya untuk kuliah, bekerja paruh waktu
dan menjaga kehamilannya. Dengan kondisi tersebut menarik peneliti untuk meneliti
lebih lanjut ini disebut penelitian opportunistic sampling.
Contoh sampling bola salju: ketika seorang penelitian, ternyata fenomena yang diteliti
berkembang menjadi lebih luas, sehingga subjek penelitian pun bertambah. Karena
subjek penelitian sebelumnya sudah tidak dapat memberikan informasi yang sesuai,
peneliti meminta rujukan kepada subjek sebelumnya atau orang lain kepada subjek
baru yang dapat memberikan informasi secara lebih lengkap.
Contoh sampling yang memperkuat atau memperlemah: Prosedur cross-check hasil
temuan yang diperoleh dari sumber atau subjek penelitian. Untuk itu diperlukan
subjek ataupun informan yang berfungsi sebagai individu yang memperkuat atau
justru memperlemah temuan atau data yang diperoleh sebelumnya. Dalam penelitian
kualitatif, biasanya cross-check dilakukan dengan bantuan informan dari subjek
penelitian. Informan yang dipilih adalah orang yang mengenal subjek dengna baik dan
mengetahui karakteristik yang diteliti dari subjek penelitian
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu kekhasan dalam penelitian kuantitatif lainnya adalah kita akan
dikenalkan dengan istilah seperti populasi, sampel, serta teknik pengambilannya.
Istilah ini sangat menentukan hasil dari penelitian yang kita ambil karena berkaitan
dengan metode atau cara yang kita gunakan dalam menjawab tujuan dalam penelitian
kita.
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau
berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil
dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan
keadaaan populasi yang sebenarnya
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa magister keperawatan untuk melakukan
penelitian kualitatif khususnya memahami terlebih dahulu cara pengumpulan data dan
menetukan sampling penelitian.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar S. Bachri. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian
Kualitatif , Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1
Basrowi dan Sukidin. (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya:
Insan Cendekia
Burhan Bungin. (2009). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Burhan Bungin, (2013). Metedologi penelitian social dan ekonomi, Jakarta, Prenemadia
Group:133
Badriah, S., & Sahar, J. (2018). Family support in caring for older people with diabetes
mellitus: a phenomenology study. Enfermeria Clinica, 28, 245–249.
https://doi.org/10.1016/S1130-8621(18)30077-9
Horne, C. E., & Paul, J. (2018). Pain Support for Adults with a Diabetes-Related Lower Limb
Amputation: an Empirical Phenomenology Study. Pain Management Nursing,
2010(2016), 1–8. https://doi.org/10.1016/j.pmn.2018.09.007 Wibowo, Marsina. (2016).
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 113–120.
https://doi.org/ISSN 1858-1196
15
Nelwati,dkk. (2021). Buku Ajar Riset Kualitatif . Depok : PT Rajagrafindo Persada
Sultan, U. I. N., & Hasanuddin, M. (2018). Mengenal Lebih Dekat dengan Pendekatan
Fenomenologi : Sebuah Penelitian Kualitatif, (March).
16