Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS KELOLAAN

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 58 Tahun
Alamat : Jl. Silabuak Parambahan, Lima Kaum, Tanah Datar
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan koperasi PT. Semen Padang
Suku/bangsa : Minang/ Indonesia
Tgl Masuk RS : 16 Oktober 2022 Jam 16.00 WIB
Tgl Pengkajian : 17 Oktober 2022 Jam 10.00 WIB
No. RM : 01.15.23.**
Diagnosa Medis : ADHF w/w on CHF ec. CAD+ UAP +Pneumoni
atipikal

FAKTOR KONDISI DASAR


Status Kesehatan Pola Hidup
Klien datang melalui IGD pada  Diet: Klien mengatakan tidak membatasi
16/10/2022 dengan keluhan pusing, makanan atau minuman yang ia
nyeri dada dan sesak nafas ±1 konsumsi.
minggu SMRS  Aktivitas: Pasien seorang pensiunan.
Aktivitas saat ini lebih banyak di rumah.
 Gaya hidup negatif terhadap kesehatan:
Pasien mengatakan gemar mengkonsumsi
makanan berlemak dan berminyak
Riwayat Penyakit Sekarang : Sistem Keluarga
Data sebelum masuk ke RS ketika Tinggal Bersama: Klien tinggal bersama
ke kamar mandi klien mengatakan istri dan anak bungsunya
pusing dan sakit kepala disertai Penunggu selama sakit: Klien selama sakit
sesak nafas dan nyeri dada. ditunggui oleh istrinya.
Kemudian klien dibawa ke RSUP
Dr. M Djamil Padang dan masuk
IGD. Klien diantar dari IGD ke
bangsal jantung pada pukul
15.30WIB.
Pada saat dilakukan pengkajian di
bangsal jantung, Klien mengatakan
sesak nafas mulai berkurang, sesak
muncul kembali ketika melakukan
aktivitas, saat ini klien mengeluh
kelelahan dan nyeri dada
Edema (-), klien mengatakan sulit
tidur dan sering terbangun karena
sesak dan nyeri dada.
Pasien juga mengatakan selama
sakit semua kebutuhan seperti
mandi, makan, BAB, BAK dibantu
oleh keluarga dan petugas yang
jaga.
TTV : TD112/80mmHg, N= 80 x/i,
RR = 21 x/i, Suhu 36.5ºC
Riwayat Penyakit Dahulu : Sosial Budaya
Klien mengatakan 1 bulan yang lalu Pendidikan : tamat SMA
dirawat di RS Batu sangkar selama Suku : Minang
1 minggu dengan keluhan nyeri Agama : Islam
dada sejak 1 bulan SMRS dan sesak Pekerjaan : Pensiunan koperasi PT. Semen
nafas serta mendapatkan obat Padang
jantung dari dr. jantung. Klien
kemudian berobat ke RS Yos
sudarso dan direncanakan PCI.
Riwayat merokok disangkal, HT(-),
DM (-). Klien tidak rutin minum
obat dan kontrol ke SPJP
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada di
keluarganya yang memiliki
penyakit yang sama dengannya
Sistem Pelayanan Kesehatan Ketersediaam Sumber Daya
Pelayanan kesehatan terdekat: klien Saat ada masalah, yang membantu: Klien
mengatakan jika sakit, klien berobat mengatakan keluarga terutama istri dan
ke rumah sakit anak merupakan orang yang selalu siap
Kebiasaan saat sakit : membantu jika pasien mengeluh sakit
Klien tidak memiliki kebiasaan
tertentu saat sakit.
Status Perkembangan Lingkungan
Penyakit menyebabkan gangguan Kondisi Rumah: Klien tinggal di rumah
perkembangan : pasien mengatakan milik pribadi yang dibangun dengan kondisi
pasien ingin segera pulih sehingga yang rapat warganya.
tidak menyusahkan keluarganya. Kondisi lingkungan sekitar rumah :
lingkungan sekitar rumah klien merupakan
lingkungan pedesaan, jarak antara rumah
kerumah cukup padat.
Selfcare (Universal Selfcare)
Oksigenasi / Sirkulasi
Keluhan : Pemeriksaan Laboratorium
Pasien mengeluh nyeri dada dan Tgl pemeriksaan : 16 Oktober 2022
sesak nafas ketika beraktivitas Hasil Pemeriksaan :
Tekanan darah : 112/80 mmHg Nilai
Pemeriksan Hasil Satuan
Nadi : 80x/I, RR: 21x/i Rujukan
Suhu : 36.5 Co
Hb 14,8 g/dL 13-16
CRT <3 detik,
Pemeriksaan paru- paru Analisa Gas Darah
Inspeksi: simetris kiri kanan pH 7,47 7,37-7,44
Palpasi: Fremitus kiri dan kanan HCO3 19,5 Mmol/ 21-28
sama pO2 151,7 mmHg 83-108
Perkusi: terdengar Sonor pCO2 26,4 mmHg 35-45
Auskultasi: bronkovesikuler, Rh-/- SaO2 99.9 % 95-99
Wh -/- BE -2,3 mmol/ -2,2-2,5
Pemeriksaan jantung Analisis gas darah : Alkalosis respiratorik
Inspeksi: iktus cordis tidak terlihat, terkompensasi sebagian
Palpasi: iktus teraba 1 jari lateral di
ics V Pemeriksaan diagnostic:
Perkusi: Batas jantung kiri ics II Pemeriksaan EKG: (17 September 2022)
sternal kiri dan ics IV sternal kiri, Hasil : SR dengan axis LAD
batas kanan ics II sternal kanan dan
ics V axilla anterior kanan Pemeriksaan Echocardiography: (Sept
Auskultasi: Bunyi jantung I dan II 2022)
reguler, murmur (-), Gallop (-), Hasil : EF 40% TAPSE 2.1, RWMA (+).

Pemeriksaan Rontgen thorax


Hasil : Cardiomegaly

Terapi Medik :
1. Furosemide 5mg /jam IV (Obat untuk
mengatasi penumpukan cairan di dalam
tubuh atau edema)
2. Tanapres 1x5mg PO (Digunakan untuk
membantu mengobati tekanan darah
tinggi. Tanapress bekerja dengan
merelaksasi pembuluh darah sehingga
darah dapat mengalir lebih mudah.
3. Spironolacton 1 x 25 mg PO (Jenis obat
diuretik hemat kalium. Obat yang
digunakan untuk menurunkan tekanan
darah pada hipertensi. Obat ini bekerja
dengan cara menghambat penyerapan
garam (natrium) dan air berlebih ke
dalam tubuh serta menjaga agar kadar
kalium darah tidak terlalu rendah.
4. Aptor 1x100mg PO (Obat tablet yang
mengandung Acetylsalicylic Acid 100
mg. Memiliki manfaat sebagai anti-
platelet atau pengencer darah yang dapat
digunakan untuk mencegah proses
agregasi platelet pada pasien yang
mengalami infark miokard atau
penyumbatan pada otot jantung. Obat ini
menghambat agregasi trombosit
sehingga dapat menghambat
pembentukan trombus (penggumpalan
darah yang terbentuk pada dinding
pembuluh darah).
5. Atarovastatin 1 x 20 mg PO (Obat untuk
menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan
trigliserida, serta meningkatkan kadar
kolesterol baik (HDL) di dalam darah.
Atorvastatin menurunkan jumlah
kolesterol dalam tubuh dengan cara
menghambat enzim yang bertugas
memproduksi kolesterol di hati).
6. Azitromisin 1x500mg PO (obat
golongan antibiotik makrolida.
Antibiotik ini bekerja dengan
menghentikan pertumbuhan bakteri,
sehingga sistem kekebalan tubuh dapat
lebih mudah membunuh bakteri. Obat ini
digunakan infeksi yang disebabkan oleh
H. influenzae, M. catarrhalis, S.
pneumoniae, C. pneumoniae, H.
influenzae)
7. Laxidin 1x10 cc SYR (Obat yang
digunakan untuk mengatasi susah BAB
(konstipasi). Laxadine bekerja dengan
cara merangsang gerakan peristaltik usus
besar, menghambat reabsorpsi air dan
melicinkan jalannya feses)
8. Aspilet 1x80mg PO (Obat yang
mengandung Asam Asetilsalisilat.
Menurunkan resiko trombosis koroner
selama fase pemulihan dari Infark
Miokard, mengurangi resiko
berulangnya serangan iskemik sepintas
& stroke pada pasien, untuk
meringankan rasa nyeri)
9. Brilinta 2x50mg PO (Mengandung
ticagrelor yang diproduksi oleh Astra
Zeneca. Pemberian bersamaan dengan
asam salisilat untuk pencegahan kejadian
trombosis pada pasien dengan sindrom
jantung koroner akut).
Cairan
Keluhan : Pemeriksaan laboratorium
Penurunan turgor kulit, peningkatan Tgl Pemeriksaan : 16 Oktober 2022
JVP (-), edema (-) Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Intake-Output
rujukan
Intake Output
Kimia klinik
Minum 750 Urin 2300
Ureum 24 mg/dl 10-50
cc/24 cc/24ja
Kreatinin 0,8 mg/dl 0,6-1,2
jam m
Troponin I 18 ng/L <2 rute out
Parente 500 IWL 1050 MCI
ral cc/24 cc/24 2-100
jam jam borderline
>100 rule in
AM 350
MCI
cc/24
Elektrolit
jam
Na 140 mmol/L 136-145
Obat- 104
Kalium 3,6 mmol/L 3.5-4,5
obatan cc/24
jam Kalsium 8,9 mg/dl 8,1-10,4
Jumlah 1704 Jlh 3350 Terapi Medik :
Selisih -1646 cc IVFD RL 500cc/24 jam

Nutrisi
Keluhan : Pasien tidak mengeluh
mual, muntah Kimia klinik
BB : 70 kg TB : 170 cm IMT 24,2 Kolestrol 250 mg/dL <200
m2 total

Kuantitas Diet : Pasien HDL 31 mg/dL >55


menghabiskan porsi makanan yang Kolesterol
diberikan oleh rumah sakit LDL 184 mg/dL <150
Kualitas Diet : Pasien mendapat kolesterol
makanan lunak Trigliserida 173 mg/dL <150
BU(+), klien tidak terpasang NGT
Terapi medik:
Ranitidin 2 x 50 mg IV
Eliminasi
Keluhan: Klien menggunakan
pampers dengan BAB 1x/hari
Frekuensi: Urin/BAK 4-5 kali
dalam 24 jam
Keluhan : Pasien terpasang katerer,
Jumlah urin : 2300 cc/24jam
Warna : Kuning pekat, bau khas
Aktivitas dan Istirahat
Keluhan : klien mengatakan sulit Kemampuan Ekstrimitas
tidur malam karena sesak nafas Ekst.Atas Ekst.Bawah
Tidur : tidur malam ± 2-3 jam Ka Ki Ka Kiri
sering terbangun, tidur siang sekitar Kesemutan - - - -
1 jam Edema - - - -
Kemampuan Aktivitas Baal - - - -
Aktivitas Sko Aktivitas Pucat - - - -
r Deformitas - - - -
Feeding 10 Bladder Kekuatan 5 5 5 5
0 (tidak 0 otot
mampu) (Inkontinens Keseimbang - - - -
5 (dibantu ia urin) an
dengan 5 (tidak Koordinasi - - - -
dipotong- mampu Keterbatasan - - - -
potong, mengontrol) rentang
dihaluskan) 10 (mampu gerak
10 (Mandiri) mengontrol) Sensori - - - -
Bathing 0 Toilet Use Refleks - - - -
0 (dibantu) 0 (dibantu) Nyeri - - - -
5 (mandiri) 5 (dibantu,
tapi sebagian
dapat
dilakukan
secara
mandiri)
10(mandiri)
Grooming 0 Transfer
0 (dibantu) 0 (tidak
5 (Mandiri mampu,
cuci tidak
muka,gosok memiliki
gigi dan keseimbanga
keramas) n) 5
(membutuhk
an bantuan
1-2 orang)
10
(Membutuhk
an bantuan
berupa
intruksi) 15
(mandiri)
Dressing 5 Mobility
0 (dibantu) 0 (tidak
5 (dibantu, mampu
tapi sebagian mobilisasi)5
dapat (menggunak
dilakukan an kursi
secara roda)
mandiri) 10 (Berjalan
10 (mandiri) dengan
bantuan 1
orang atau
intruksi)
15 (mandiri
tapi dapat
juga dengan
menggunaka
n alat bantu)
Bowels 0 10 Stairs
(inkontinensi 0 (tidak
a atau butuh mampu)
enema) 5 ( butuh
5 (tidak bantuan)
mampu) 10 (mandiri)
10 (mampu
untuk
mengontrol)
1-20 (dependen Nilai Total
total) 60
21-40 (dependen (Dependen
berat) sedang)
41-60 (dependen
sedang)
61-90 (dependen
ringan)
91-100
(dependen/mandiri)
Functional evaluation the barthel index
Total skor indeks bartel adalah 60
(Ketergantungan sedang)
Kebutuhan Perlindungan/kenyamanan
Keluhan : Pasien mangatakan sesak Resiko jatuh
dan nyeri dada Pengkajian Skala Skor nilai
P: klien mengatakan nyeri dada Riwayat jatuh Tidak 0 0
ketika beraktivitas dan bisa tiba-tiba 3 bulan Ya 25
ketika istirahat terakhir
Q: nyeri terasa seperti tertekan Mempunyai Tidak 0 25
R: klien mengatakan nyeri pada diagnosa Ya 25
bagian tengah dada sekunder
S: klien mengatakan skala nyeri 5 Kemampuan
T: klien mengatakan nyeri ±5 menit ambulasi :
Kulit tampak kering, memberan Bedrest atau Ya 0 0
mukosa kering, sianosis (-) dibantu
perawat
Menggunaka Ya 15
n crutch/
cane/ walker
Menggunaka Ya 30
n furniture
Terpasang Tidak 0 20
kateter IV Ya 20
Gaya
berjalan/
berpindah :
Normal/ Ya 0 0
bedrest/ Ya 10
imobilisasi Ya 20
Lemah
Keterbatasan
Status Mental
:
Orientasi Ya 0 0
baik Ya 15
Disorientasi
Skor total 45 (Resiko rendah)
Interpretasi :
0-24 (tidak beresiko)
25-50 ( resiko rendah)
>50 ( resiko tinggi)

Luka pada area : Pemeriksaan laboratorium


Tidak terdapat luka
Tanggal pemeriksaan : 16 Oktober 2022
Ukuran : - Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Warna Luka : - rujukan
Eksudat : - Hematologi
Jumlah : - Leukosit 13,03 /mm³ 5000-
Drain : - 10.000
Jumlah : - Kimia Klinik
SGOT - U/l 0-34
Kemampun pemenuhan kebutuhan SGPT - U/l 0-40
pencegahan terhadap bahaya : - Imunologi
Procalsitonin 0,05 ng/mL <0,5 (low
risk of
severe
sepsis)
0,5-
2(modere
te risk of
severe
sepsis
>2 : high
risk of
severesep
sis
Promosi Kearah Normal Fungsi Sosial
Keluhan : - Keluhan :
Upaya peningkatan kemampuan Interaksi terhadap orang lain : Kooperatif
kearah normal : klien bedrest Sikap terhadap tenaga kesehatan :
Kemampuan pemenuhan promosi Kooperatif
kearah normal : mandiri Kemampuan fungsi sosial : Mandiri
PERKEMBANGAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI/ DEVELOPMENTAL
SELF CARE
Pemeliharaan kebutuhan Pencegahan/Manajemen kondisi yang
perkembangan mengancam perkembangan
Perkembangan melakukan Perasaan saat sakit sekarang : klien
perawatan diri : mengatakan pasrah dengan kondisinya
Tn. I dalam kondisi memiliki Cara mengatasi perasaan tersebut: klien
penyakit berat dan membutuhkan sering bercerita dengan istri pasien
bantuan untuk memenuhi sebagian memiliki dukungan yang baik.
kebutuhannya.
Kemampuan memenuhi kebutuhan
perawatan diri : Partial
Kondisi lingkungan sekitar : Tn.I
dan istrinya memiliki hubungan
yang baik dengan perawat.

KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI AKIBAT MASALAH


KESEHATAN/HEALTH DEVIANTION SELF CARE
Kepatuhan dalam pengobatan Modifikasi gambaran diri dalam
perubahan status kesehatan
Kepatuhan dalam memberikan Gambaran diri : klien mengerti dengan
informasi status kesehatan : pasien penyakit yang diderita, saat ini dia hanya
mampu berkomunikasi dengan ingin sembuh dari penyakitnya
baik dan klien kooperatif saat
dilakukan pengkajian Kemampuan adaptasi dengan gambaran
Kepatuhan dalam menjalani diri: Klien mampu beradaptasi dengan
pengobatan dan perawatan : Klien kondisi saat ini, dimana ia begitu kooperatif
sangat kooperatif terhadap tindakan terhadap berbagai tindakan keperawatan
keperawatan yang diberikan yang diberikan kepadanya.
maupun berbagai pemeriksaan
penunjang yang dilakukan terhadap
dirinya.
Kesadaran tentang Masalah Penyesuaian Gaya Hidup untuk
Kesehatan mengkomodasi Perubahan Status
Kesehatan dan Pengobatan
Pengetahuan tentang kondisinya: Gaya hidup: Pasien mengatakan akan
Klien sangat paham dengan membatasi kegiatan diluar rumah yang
masalah kesehatan yang sedang mudah membuatnya merasa lelah, selain itu
dialaminya. Pasien tahu bahwa Tn.I akan melakukan pembatasan diet yang
penyakitnya merupakan penyakit dapat memperberat kerja jantungnya.
berat

Pengetahuan tentang perawatan Kemampuan adaptasi gaya hidup dengan


penyakitnya: Tn.I paham jika kondisi saat ini : Pasien tampak mulai
penyakitnya ini sulit untuk mampu beradaptasi dengan kondisi
disembuhkan tetapi dapat dilakukan kesehatannya saat ini
terapi untuk mengurangi keluhan
yang dirasakannya.

Self care agency


Pasien ingin kondisinya segera membaik agar tidak menyusahkan istri dan anak-
anaknya
Therapeutik self care demand
Pasien belum dapat beraktivitas sendiri, aktivitas makan, minum BAB/BAK dan
kebutuhan personal hygiene dibantu oleh keluarga maupun perawat
Self care deficit
Pasien mengalami defisit perawatan diri karena kondisinya yang lemah
menyebabkan pasien kesulitan untuk mobilisasi. Kebutuhan dan perawatan
kebersihannya dibantu oleh perawat dan keluarga
Nursing system
Dari data-data yang sudah terkumpul dapat disimpukan bahwa pasien berada
pada tingkat ketergantungan sedang atau memerlukan bantuan sebagian (Partly
compensatory system). Perawat dan keluarga membantu pasien dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, seperti makan/minum, higiene, dan eliminasi serta
perawatan diri
B. ANALISA DATA
Analisa Data Masalah Etiologi
keperawatan
DS: Penurunan curah Perubahan kontraktilitas
Klien mengeluh kelelahan, jantung
klien mengeluh sesak nafas
jika beraktivitas, klien
mengatakan sulit tidur malam
karena sesak nafas
DO:
Pemeriksaan Echo (Sept
2022): EF 40% TAPSE 2.1,
RWMA (+),
TD : 112/80 mmHg, N: 80x/i,
RR: 21x/I, Suhu : 36.5 oC

DS : Gangguan pertukaran Ketidakseimbangan


Klien mengeluh pusing dan gas ventilasi-perfusi.
sesak nafas,
Klien mengatakan sesak
muncul kembali ketika
beraktivitas.

DO :
PCO2 menurun 26,4 mmHg,
pH meningkat 7,47,
auskultasi paru Rh-/-

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d Perubahan kontraktilitas
2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa
SLKI SIKI
Keperawatan
1 Penurunan Curah (l.02008) (I.02075)
Jantung Setelah dilakukan Perawatan jantung
tindakan keperawatan Observasi
3x24 jam, curah jantung 1. Identifikasi tanda/gejala
meningkat, dengan primer penurunan curah
kriteria hasil : jantung (meliputi
Kekuatan nadi perifer dipsnea, kelelahan,
meningkat, bradikardi edema,ortopnea,
menurun, lelah menurun, paroxysmal nocturnal
edema menurun, JVD dyspnea, peningkatan
menurun, pucat/ sianosis CVP)
menurun, tekanan darah 2. Identifikasi tanda /gejala
membaik. sekunder penurunan
curah jantung (meliputi
peningkatan berat badan,
hepatomegali ditensi
vena jugularis, palpitasi,
ronkhi basah, oliguria,
batuk, kulit pucat)
3. Monitor tekanan darah
4. Monitor intake output
cairan
5. Monitor saturasi oksigen
6. Monitor keluhan nyeri
dada
7. Monior EKG 12 sadapan
8. Monitor aritmia (kelainan
irama dan frekuensi)
9. Monitor nilai labor
jantung (elektrolit, enzim
jantung, BNP)
10. Periksa tekanan darah
dan frekuensi nadi
sbeelum pemberian obat
Terapeutik
11. Posisikan pasien semi –
fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah
atau posisi nyaman
12. Berikan diet jantung yang
sesuai (mis. Batasi
asupan kafein, natrium,
kolestrol, dan makanan
tinggi lemak)
13. Fasilitasi keluarga dan
pasien untuk modifikasi
gaya hidup sehat
14. Berikan terapi relaksasi
untuk mengurangi stress,
jika perlu
15. Berikan dukungan
emosional dan spritual
16. Berikan O2 untuk
mempertahankan oksigen
>94%
Edukasi
17. Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
18. Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
Kolaborasi
19. Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
20. Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
2 D.0003 L.01003 I.01014
Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan respirasi
pertukaran gas b.d intervensi keperawatan Observasi
ketidak seimbangan selama 3x 24 jam, maka 1. Monitor frekuensi, irama,
ventilasi-perfusi status kenyamanan kedalaman dan upaya
meningkat dengan napas. - Monitor pola
kriteria hasil : napas (seperti bradipnea,
 Tingkat kesadaran takipnea, hiperventilasi,
meningkat Kussmaul,
 Dyspnea menurun CheyneStokes, Biot,
 Bunyi napas ataksik)
tambahan menurun 2. Monitor kemampuan
 Pusing menurun batuk efektif
 Penglihatan kabur 3. Monitor adanya
menurun sumbatan jalan napas
 Diaphoresis menurun 4. Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
 Gelisah menurun
5. Auskultasi bunyi napas
 Napas cuping hidung
6. Monitor saturasi oksigen
menurun
7. Monitor nilai A G D
 PCO2 membaik 8. Monitor hasil x-ray
 PO2 membaik toraks
 Takikardia membaik Terapeutik
 pH arteri membaik 9. Atur interval pemantauan
 Sianosis membaik respirasi sesuai kondisi
 Pola napas membaik pasien
 Warna kulit membaik 10. Dokumtasikan hasil
pemantauan
Edukasi
11. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantaun
12. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu.
I.01026
Terapi Oksigen
Observasi
1. Monitor kecepatan aliran
O2
2. Monitor posisi alat terapi
oksigen
3. Monitor efektifitas terapi
oksigen (mis. oksimetri,
analisa gas darah), jika
perlu
4. Monitor kemampuan
melepaskan oksigen saat
makan
5. Monitor tanda – tanda
hipoventilasi
6. Monitor tanda dan gejala
toksikasi oksigen dan
atelectasis
7. Monitor integritas
mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen
Terapeutik
8. Berikan oksigen
tambahan, jika perlu
Edukasi
9. Ajarkan pasien dan
keluarga cara
menggunakan oksigen di
rumah
Kolaborasi
10. Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
11. Kolaborasi penggunaan
oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur
CATATAN PERKEMBANGAN
Senin, 17/10/2022
No
Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
.
1. Penurunan curah 10.30WIB (I.02075) 12.30WIB S:
Perawatan jantung Klien mengatakan masih merasa
jantung b.d Perubahan
Observasi lelah, sesak berkurang,
kontraktilitas 1. Mengidentifikasi tanda/gejala Klien mengatakan masih nyeri dada
primer penurunan curah jantung
(meliputi dipsnea, kelelahan, O:
edema,ortopnea, paroxysmal Sesak tampak berkurang, RR 20
nocturnal dyspnea, peningkatan x/menit, klien mampu beraktivitas
CVP). ringan di tempat tidur,
2. Mengidentifikasi tanda /gejala irama EKG SR,
sekunder penurunan curah jantung TD: 99/61 mmHg, N: 89x/I, S: 36,6ºc,
(meliputi peningkatan berat badan, SaO2: 98%,
hepatomegali ditensi vena ortopnea menurun, Distensi vena
jugularis, palpitasi, ronkhi basah, jugularis (-), nadi teraba kuat, kulit
oliguria, batuk, kulit pucat) masih tampak kering,
3. Memonitor tekanan darah Klien rencana Echo 18/10/22
4. Memonitor intake output cairan
5. Memonitor saturasi oksigen A: Masalah Penururan curah jantung
6. Memonitor keluhan nyeri dada
7. Memonior EKG 12 sadapan P: Lanjutkan intervensi
8. Memonitor nilai labor jantung
(elektrolit, enzim jantung, BNP)
Terapeutik
9. Memposisikan pasien semi –
fowler atau fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
10. Memberikan diet jantung yang
sesuai (mis. Batasi asupan kafein,
natrium, kolestrol, dan makanan
tinggi lemak)
11. Memfasilitasi keluarga dan pasien
untuk modifikasi gaya hidup sehat
12. Memberikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
13. Memberikan dukungan emosional
dan spritual
14. Memberikan O2 untuk
mempertahankan oksigen >94%
Edukasi
15. Menganjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
16. Menganjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap
2 Gangguan pertukaran 11.00WIB Pemantauan respirasi I.01014 11.10WIB S:
Observasi
gas b.d Klien mengatakan sesak nafas
1. Memonitor frekuensi, irama, berkurang. Klien mengatakan sesak
ketidakseimbangan kedalaman dan upaya napas. - ketika akan tidur malam
Monitor pola napas (seperti
ventilasi-perfusi O:
bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Kussmaul, CheyneStokes, Biot, Pengembangan ekspansi paru baik,
ataksik) PND(+)
2. Mempalpasi kesimetrisan ekspansi
paru Pola nafas masih terlihat cepat 4.
3. Mengauskultasi bunyi napas Irama teratur, RR: 20x/I,SPO2 98 % .
4. Memonitor saturasi oksigen mukosa bibir kering
5. Memonitor nilai A G D Hasil ro thoraks (16 okt 2022):
6. Memonitor hasil x-ray toraks cardiomegaly
Terapeutik Klien sekarang tidak memakai alat
7. Atur interval pemantauan respirasi bantu nafas (O2 binasal)
sesuai kondisi pasien A: Masalah gangguan pertukaran gas
8. Dokumtasikan hasil pemantauan P: lanjutkan intervensi
Terapi oksigen I.01026
Observasi
9. Memonitor kecepatan aliran O2
10. Memonitor posisi alat terapi
oksigen
11. Memonitor efektifitas terapi
oksigen (mis. oksimetri, analisa
gas darah), jika perlu
12. Memonitor kemampuan
melepaskan oksigen saat makan
13. Memonitor tanda – tanda
hipoventilasi
14. Memonitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan oksigen
Terapeutik
15. Memberikan oksigen tambahan,
jika perlu
Kolaborasi
16. Berkolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas dan/atau tidur
Selasa, 18/10/2022
No
Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
.
1. Penurunan curah 10.30WIB (I.02075) S:
Perawatan jantung Klien mengatakan lelah berkurang,
jantung b.d Perubahan
Observasi sesak berkurang,
kontraktilitas 1. Mengidentifikasi tanda/gejala Klien mengatakan masih nyeri dada
primer penurunan curah jantung namun sudah mulai berkurang
(meliputi dipsnea, kelelahan,
edema,ortopnea, paroxysmal O:
nocturnal dyspnea, peningkatan Sesak tampak berkurang, RR 21
CVP). x/menit, klien mampu beraktivitas
2. Mengidentifikasi tanda /gejala ringan di tempat tidur,
sekunder penurunan curah jantung irama EKG SR,
(meliputi peningkatan berat badan, TD: 96/68 mmHg, N: 94x/i, S: 36,5ºc,
hepatomegali ditensi vena SaO2: 98%,
jugularis, palpitasi, ronkhi basah, Posisi klien semi fowler
oliguria, batuk, kulit pucat) Ortopnea(-), Distensi vena jugularis
3. Memonitor tekanan darah (-), nadi teraba kuat, kulit masih
4. Memonitor intake output cairan tampak kering,
5. Memonitor saturasi oksigen klien post PTCA 1 stent di proximal-
6. Memonitor keluhan nyeri dada mid LAD+ POBA di D1 pada CAD
7. Memonitor nilai labor jantung 1CD (complete revask) TIMI flow 3
(elektrolit, enzim jantung, BNP) (17/10/22 pukul 12.30WIB)
Terapeutik Klien sudah Echo (menunggu hasil)
8. Memposisikan pasien semi –
fowler atau fowler dengan kaki ke A: Masalah Penururan curah jantung
bawah atau posisi nyaman
9. Memberikan diet jantung yang P: Lanjutkan intervensi
sesuai (mis. Batasi asupan kafein,
natrium, kolestrol, dan makanan
tinggi lemak)
10. Memfasilitasi keluarga dan pasien
untuk modifikasi gaya hidup sehat
11. Memberikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
12. Memberikan dukungan emosional
dan spritual
13. Memberikan O2 untuk
mempertahankan oksigen >94%
Edukasi
14. Menganjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
15. Menganjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap
2 Gangguan pertukaran 11.00WIB Pemantauan respirasi I.01014 11.10WIB S:
Observasi
gas b.d Klien mengatakan sesak nafas tidak
1. Memonitor frekuensi, irama, ada. Klien mengatakan sesak ketika
ketidakseimbangan kedalaman dan upaya napas. - akan tidur malam sudah berkurang.
Monitor pola napas (seperti
ventilasi-perfusi O:
bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Kussmaul, CheyneStokes, Biot, Pengembangan ekspansi paru baik,
ataksik)
2. Mempalpasi kesimetrisan ekspansi Irama teratur, RR: 20x/I,SPO2 98 % .
paru mukosa bibir kering
3. Mengauskultasi bunyi napas A: Masalah gangguan pertukaran gas
4. Memonitor saturasi oksigen teratasi
5. Memonitor nilai A G D
6. Memonitor hasil x-ray toraks P: Intervensi dihentikan

Terapeutik
7. Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
8. Dokumtasikan hasil pemantauan
Terapi oksihgenI.01026
Observasi
9. Memonitor kecepatan aliran O2
10. Memonitor posisi alat terapi
oksigen
11. Memonitor efektifitas terapi
oksigen (mis. oksimetri, analisa
gas darah), jika perlu
12. Memonitor kemampuan
melepaskan oksigen saat makan
13. Memonitor tanda – tanda
hipoventilasi
14. Memonitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan oksigen
Terapeutik
15. Memberikan oksigen tambahan,
jika perlu
Kolaborasi
16. Berkolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas dan/atau tidur
Rabu, 19/10/2022
No. Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
1. Penurunan curah jantung 09.00WIB (I.02075) 11.00WIB S:
Perawatan jantung Klien mengatakan lelah berkurang, sesak
b.d Perubahan
Observasi nafas tidak ada,
kontraktilitas 1. Mengidentifikasi tanda/gejala primer Klien mengatakan masih nyeri dada tidak
penurunan curah jantung (meliputi ada
dipsnea, kelelahan, edema,ortopnea,
paroxysmal nocturnal dyspnea, O:
peningkatan CVP). Sesak tampak berkurang, RR 19 x/i,
2. Mengidentifikasi tanda /gejala Klien mampu berdiri dan berjalan ke
sekunder penurunan curah jantung kamar mandi,
(meliputi peningkatan berat badan, irama EKG SR,
hepatomegali ditensi vena jugularis, TD: 111/76 mmHg, N: 91x/i, S: 36,5ºc,
palpitasi, ronkhi basah, oliguria, SaO2: 98%,
batuk, kulit pucat) Posisi klien semi fowler
3. Memonitor tekanan darah Ortopnea(-), Distensi vena jugularis(-)
4. Memonitor intake output cairan Klien post PTCA 1 stent di proximal-mid
5. Memonitor keluhan nyeri dada LAD+ POBA di D1 pada CAD 1CD
Terapeutik (complete revask) TIMI flow 3 (17/10/22
6. Memposisikan pasien semifowler pukul 12.30WIB)
7. Memberikan diet jantung yang sesuai Hasil Echo (18/10/22) fungsi sistolik
(mis. Batasi asupan kafein, natrium, global LV menurun, EF 36%
kolestrol, dan makanan tinggi lemak)
8. Memfasilitasi keluarga dan pasien A: Masalah Penururan curah jantung
untuk modifikasi gaya hidup sehat teratasi
9. Memberikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress P: Intervensi dihentikan
10. Memberikan dukungan emosional dan (klien rencana pulang)
spritual
Edukasi
11. Menganjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
12. Menganjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai