Oleh:
Preseptor:
BAGIAN PARU
RSUP DR. M. DJAMIL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
BAB 1
LAPORAN KASUS
1.1 Identititas pasien
Nama : Ny. S
Usia : 27 tahun
Suku : Minang
Status : Kawin
No. RM : 00.03.33.60
1.2 Anamnesis
diagnosa asma bronkial dalam serangan berat dan G2P1A0H, gravid 7 – 8 minggu
- Sesak nafas (+) meningkat sejak 2 hari yang lalu, sesak nafas menciut,
sesak nafas dipengaruhi oleh cuaca, dan emosi. Pasien sudah dikenal asma
Padang dan dirawat selama 2 hari. Dilakukan cek darah pada pasien
1
obat. Namun, 2 bulan ini pasien tidak pernah kontrol lagi. Riwayat
sehingga pasien tidak bisa tidur. Riwayat sesak nafas dirasakan setiap hari.
Riwayat bersin-bersin lebih dari 5x saat pagi hari. Saat merasa sesak nafas,
- Batuk (+) berdahak semenjak 2 hari yang lalu. Dahak berwarna putih.
- Demam (+) semenjak 2 hari yang lalu, demam tidak tinggi, pasien tidak
menggigil.
- Mual tidak ada, muntah tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada.
- Riwayat asma dalam keluarga (+) yaitu ayah dan kakak laki-laki pasien,
2
- Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga tidak ada,
- Nadi : 120x/menit
- Nafas : 26x/menit
- Suhu : 37,5º C
- Berat badan : 40 kg
Status Generalis
- Hidung : bentuk simetris, nafas cuping hidung (-), sekret (-), darah (-)
3
- Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-). JVP 5-2 cmH2O
Jantung
sinistra RIC V
Paru depan
Paru belakang
4
Abdomen
- Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : Timpani
5
1.4 Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium darah
6
1.6 Tindakan dan Pengobatan:
- Ceftriaxon 1x2 gr
- Nebu combivent 4 x 1
- Nebu Flumucyl 2 x 1
- Parasetamol 3x500 mg
7
BAB 2
DISKUSI
Seorang pasien perempuan usia 27 tahun kiriman dari RST dengan
datang ke IGD RSUP DR. M. Djamil Padang dengan keluhan sesak nafas
meningkat sejak 2 hari yang lal,. sesak nafas menciut, sesak nafas dipengaruhi
oleh cuaca, emosi, dan makanan. Pasien sudah dikenal asma sejak umur 6 bulan.
terbangun malam hari karena sesak dirasakan 3-4x dalam semalam sehingga
pasien tidak bisa tidur. Riwayat sesak nafas dirasakan setiap hari. Riwayat bersin-
bersin lebih dari 5x saat pagi hari. Saat merasa sesak nafas, pasien duduk
Batuk berdahak sejak 2 hari yang lalu. Dahak berwarna putih, Batuk darah
tidak ada. Riwayat batuk darah tidak ada.Demam sejak 2 hari yang lalu, demam
tidak tinggi, pasien tidak menggigil.Keringat malam tidak ada.Mual tidak ada,
muntah tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada.Penurunan BB tidak ada, penurunan
nafsu makan tidak ada.BAB dan BAK tidak ada keluhan.Pasien saat ini sedang
hamil 7 minggu, anak kedua. Riwayat asma dalam keluarga yaitu ayah dan kakak
laki-laki pasien, Dari pemeriksaan fisik didapat napas 26x/menit, Auskultasi paru
populasi di berbagai negara. Asma ditandai dengan berbagai gejala mengi, sesak
napas, dada terasa berat dan batuk, akibat keterbatasan aliran udara saat ekspirasi.
intensitasnya. Variasi ini sering dipicu oleh faktor-faktor seperti olah raga,
8
paparan alergi atau iritasi, perubahan cuaca, atau infeksi saluran pernapasan oleh
virus.
(host factor) dan faktor lingkungan. Faktor pejamu disini termasuk predisposisi
alergik (atopi) , hipereaktiviti bronkus, jenis kelamin dan ras. Faktor lingkungan
yaitu alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi
asma.
9
Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis (Sebelum Pengobatan)
10
Tabel 1. Kriteria diagnostik berdasarkan gejala respirasi pada usia 6-11 tahun,
remaja, dan dewasa.
11
mengi, rasa berat di dada dan batuk, tidak memperbaiki inflamasi jalan napas atau
menurunkan hiperesponsif jalan napas.
12
Tabel 5. Sediaan dan dosis obat pengontrol asma
Pada saat serangan, pasien diberikan aminofilin dari golongan metilsantin yang
berfungsi sebagai bronkodilator, namun pemberiannya haru berhati-hari sebab
intoksikasi aminofilin dapat menyebabkan kejang hingga kematian. Ceftriaxon
diberikan sebagai antibiotik atas Community Acquired Pneumonia yang diderita
oleh pasien. Combivent mengandung ipratropium bromide yang berfungsi untuk
memblok efek pelepasan asetilkolin dari saraf kolinergik jalan nafas sehingga
menimbulkan bronkodilatasi dengan menurunkan tonus kolinergik vagal intrinsik,
selain itu combivent juga mengandung salbutamol dari golongan SABA yang
berfungsi untuk relaksasi otot polos saluran nafas, meningkatkan bersihan
mukosilier, menurunkan permeabilitas pembuluh darah dan memodulasi
pelepasan mediator sel mast. Flumucyl merupakan antimukolitik untuk
mengencerkan mucus yang terdapat di saluran nafas sehingga pasien lebih mudah
bernafas. Injeksi metilprednisolon sebagai glukokortikosteroid sistemik berfungsi
untuk menurunkan hiperesponsif pada saluran nafas. Parasetamol diberikan untuk
menurunkan demam pasien. 7 Berikut algoritma penatalaksanaan pasien asma di
rumah sakit.
13
Bagan 1. Algoritma penatalaksanaan pasien asma pada layanan primer
14
Daftar Pustaka
15
4. National Asthma Education and Prevention Program. Expert Panel Report
2: Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma. Bethesda,
Md: National Institutes of Health; July 1997. Publication No. 97-4051.
Accessible at: www.nhlbi.nih.gov/guidelines/asthma/asthgdln.pdf -
diakses pada 26 Mei 2018
5. Global Initiative for Asthma (GINA). Global Strategy for Asthma
Management and Prevention. 2006. www.ginasthma.org - diakses pada 26
Mei 2018.
16