Anda di halaman 1dari 5

Case Report Session

CONGESTIVE HEART FAILURE

ATRIAL FIBRILASI

Oleh :

Annisa Fauziah 1410312010

Arief Meiji Surya 1410312001

Chintia Amalia 1410312008

Fanny Dwi Putri 1410312005

Preseptor :

dr. Yose Ramda Ilhami, Sp.JP

BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR

RSUP DR M DJAMIL, PADANG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

2018
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien congestive heart

failure, yaitu elektrokardiogram (EKG), rontgen toraks, pemeriksaan darah, dan

echocardiogram. Pada pemeriksaan EKG, perlu diidentifikasi tanda akut atau tanda

utama infark miokard dan ritme jantung yang tidak normal. Pada pasien, ditemukan

gangguan irama berupa atrial fibrilasi, dengan gambaran p wave absence, gelombang

P yang berubah-ubah (f-waves), dan denyut jantung yang irregular. Selain itu,

ditemukan pergeseran aksis ke kanan.

Gambar 1. Mekanisme hubungan antara atrial fibrilasi dan CHF

Pada pemeriksaan rontgen thoraks pasien CHF, dapat ditemukan CTR >50%,

gambaran edema paru, garis kerley-B, dan efusi pleura. Pada pemeriksaan darah,

dapat dilakukan pemeriksaan troponin jantung (T/I), darah lengkap, elektrolit serum,

2
blood urea nitrogen, kreatinin, fungsi hati, dan brain natriuretic peptide (BNP).

Kadar BNP (atau NT-proBNP) memiliki nilai diagnostik yang lebih bermakna

dibandingkan pemeriksaan lainnya. Selain itu, dapat dilakukan pemeriksaan

transthoracic echocardiogram untuk menentukan fungsi ventrikel dan

hemodinamik.1, 2

Diagnosis kerja didapatkan CHF NYHA fc III. New York Heart Association

(NYHA) membuat klasifikasi fungsional seorang penderita atas 4 kelas:3

Kelas 1 : Bisa melakukan aktiftas berat tanpa keluhan

Kelas 2 : Tidak bisa melakukan aktifitas lebih berat dari aktivitas

sehari-hari

Kelas 3 : Tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan

Kelas 4 : Sama sekali tidak apat melakukan aktivitas apapun, penderita

harus tirah baring.

Fokus utama untuk terapi pada pasien dengan CHF, antara lain: 4

1. Diuretik: Metode paling cepat untuk memperbaiki gejala CHF adalah

dengan menggunakan diuretik. Pasien harus memiliki status volume yang

optimal sebelum diterapi dengan ACEI atau beta-blockers. Lasix

(furosemide) merupakan golongan diuretik.

2. Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors: enalapril, captopril

ramipril merupakan terapi yang telah terbukti untuk pasien dengan

gangguan fungsi pada ventrikel, baik dengan gejala maupun tidak. Efek

samping paling sering dari ACE-inhibitors adalah hipotensi, gangguan

ginjal, dan batuk kering.

3
3. Beta-blockers: terdapat tiga beta-blockers yang dapat menurunkan risiko

kematian pada pasien dengan disfungsi ventrikel kiri dengan infark

miokard dan pasien dengan gejala gagal jantung, yaitu carvedilol, long-

acting metoprolol succinate, dan bisoprolol.

4. Angiotensin receptor blockers (ARB): berfungsi untuk memblok reseptor

angiotensin II tipe 1 agar angiotensin II tidak beraksi pada sel serta

memblok efek dari aktivitasi RAAS pada gagal jantung. ARB seperti

losartan atau valsartan dapat digunakan untuk terapi CHF pada pasien

yang intoleran terhadap ACE inhibitors.

5. Aldosterone agonists: termasuk spironolactone dan eplerenone, telah

terbukti dapat menurunkan risiko kematian pada pasien gagal jantung.

Perlu dipantau kadar potasium pada serum pasien untuk menghindari

keadaan hiperkalemia.

6. Digoxin: sangat bermanfaat untuk menatalaksana pasien gagal jantung

dengan AF oleh karena inotropik positif, kronotropik negatif, dan

kemampuan digoxin dalam mengatur faktor neurohormal pada gagal

jantung.

Seluruh pasien HF dengan Atrial Fibrilasi wajib diterapi dengan antikoagulan.

Antikoagulan berfunsi untuk mencegah kejadian thromboemboli.3,5

4
DAFTAR PUSTAKA

1. Lubitz SA, Benjamin, EJ, Ellinor PT. Atrial Fibrillation in Congestive Heart
Failure. Heart Fail Clin. 2010; 6 (2): 187-200.
2. Kelder JC, Cramer MJ, Van Wijngaarden J, et al. The diagnostic value of
physical examination and additional testing in primary care patients with
suspected heart failure. 2011; 124(25): 2865-73
3. Arnold JMO, Liu P, Demers C, eta l. and the Canadian Cardiovascular
Society. 2006; Canadian Cardiovascular Society consensus conference
recommendations on heart failure 2006: Diagnosis and management.
Canadian Journal of Cardiology, 22(1), 23-45.
4. Chau EMC. Treatment of Congestive Cardiac Failure. Medical Bulletin. 2006;
11(7): 22-4
5. Eikelboom JW, Connolly SJ. Unmet Needs in Anticoagulant Therapy:
Potential Role of Rivaroxaban. 2015; 6(3): 267-77.

Anda mungkin juga menyukai