Anda di halaman 1dari 26

HYPERTENSIVE HEART

DMK
FAILURE (HHF)

OLEH:
REGIANE HALIM
17 71 0 01 5

PEMBIMBING:
DR. SANY RAHMAWANSA SISWARDANA
M . B I O M E D , S P, J P, F I H A .

SM F/LAB . I LM U PEN YAKI T DALAM


RSUD SIDOARJO
2018
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sidoarjo
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku : Jawa
Agama : Islam
No. RM : 1930885
Tanggal MRS : 26 Juni 2018
Tanggal pemeriksaan : 27 Juni 2018
Keluhan Utama
Sesak

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien laki-laki berusia 60 tahun datang ke IGD RSUD Sidoarjo pada tanggal 26 Juni
2018 dengan keluhan sesak sejak 2 hari yang lalu. Sesak hanya berkurang sedikit jika di
bawa istirahat, tapi tidak membaik. Pasien sulit tidur dikarenakan sesaknya dan harus
menggunakan setidaknya 2 bantal untuk tidur. Pasien juga mengeluh dada sering
berdebar-debar dan kadang dirasakan nyeri dada yang hilang timbul seperti ditusuk-
tusuk. Pasien merasa mual tapi tidak muntah. Kedua kaki pasien juga membengkak
sejak kurang lebih 1 bulanan terakhir. Batuk disangkal.
Riwayat Riwayat
Riwayat
Penyakit
Keluarga Sosial
Dahulu

Tidak ada Merokok 1pack/hari sudah


DM (-) keluarga yang ±20 tahun, dan sudah
sakit seperti ini berhenti sejak tahun 2014

Suka makanan
HT (+) manis, pedas,
berlemak.

Pernah minum
Asma (-) alkohol saat
masih muda

Alergi makanan
dan obat (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital
 Keadaan Umum : lemah
 GCS :456
 Tekanan darah : 140/100 mmHg
 Nadi : 130x/menit, reguler, kuat
 Respiratory rate : 26x/menit
 Suhu axilla : 36,3°C
PEMERIKSAAN FISIK

K E PALA / L E HER
Bentuk : Bulat simetris
Mata : Konjungtiva anemia (-/-), sklera ikterik (-/-) , lensa jernih, pupil isokor,
refleks cahaya (+/+), tidak ada edema pada daerah palpebra kedua mata.
Hidung : Dbn
Telinga : Dbn
Mulut : Tidak sianosis
Lidah : Tidak kotor, tidak hiperemi
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
Trakea : Di tengah
Tiroid : Tidak didapat pembesaran kelenjar
Vena Jugularis : Tidak meningkat
Hepatojugular reflux : (-)
Arteri Carotis : Teraba pulsasi
THORAX

• Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak


• Palpasi : Ictus Cordis tidak terabaL, thrill (-), heave (-)

Jantung • Auskultasi : S1 S2 reguler gallop (-), murmur (-)

• Inspeksi : Dinding dada simetris, Gerakan nafas simetris


• Palpasi : Vocal Fremitus apex dan basal simetris
(dekstra sinistra)
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru, batas paru hepar

Paru
di ICS V Linea Midclavicula Dextra
• Auskultasi : Suara dasar vesikuler di kedua lapang paru,
wheezing (-/-), ronki (+/+)
•Inspeksi : cembung, caput medusa (-)
•Perkusi : Shifting dullness (-)
•Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak membesar,
lien tidak membesar
Abdomen •Auskultasi : Bising usus normal

•Oedem tungkai = +/+


•Akral hangat kering merah = +/+
Ekstremitas
HASIL INTERPRETASI EKG
1. Rate : 142 x/menit
2. Rhythm: Sinus normal
3. Axis: normal
4. Hipertrofi:
a. Atrium kanan (-)
b. Atrium kiri (-)
c. Ventrikel kanan (-)
d. Ventrikel kiri (+)
5. Tidak ada aritmia
6. Kesimpulan
AF, PVC
HASIL LABORATRIUM
PEMERIKSAAN HASIL Pemeriksaan Hasil
WBC 11,93 GDS 212
RBC 4,7 Asam Urat 18,1

14,5 Cholesterol Total 157


HB
Trigliserida 110
HCT 43,8
HDL 32
PLT 356 LDL 108
SGOT 153
Pemeriksaan Hasil SGPT 198
Na 135 BUN 21,3
K 3,6 Kreatinin 2,0
CL 99
DIAGNOSA
 Hipertensif Heart Failure
 Atrial Fibrilasi
 Premature Ventrikular Contraction (PVC)
 Susp. Acute Lung Oedema
Laboratorium : Darah
Lengkap, GDA, BUN/SK,
Serum Elektrolit, Profil
Lipid

Thorax
EKG PA

Echocardiografi

PLANNING DIAGNOSIS
TERAPI
• O2 nasal 3lpm
• Inf. PZ 14 tpm
• Inj. Lasix 9 amp/24jam
• Inj. ISDN 3x10mg
• Inj. Digoxin 1x1amp
• Captopril 1x6,25mg (PO)
• Amiodaron 3x200mg (PO)
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah penyebab kematian ketiga di dunia.
90% hipertensi esensial dan 10% hipertensi sekunder
Studi berbasis masyarakat telah menunjukkan bahwa
hipertensi dapat berkontribusi bagi perkembangan gagal
jantung sebanyak 50-60% dari pasien
DEFINISI

Gagal jantung adalah Suatu sindroma klinik yg disebabkan oleh suatu kelainan
jantung, sehingga jantung tidak mampu memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh,
dapat dikenali dari respon hemodinamik, renal, neural dan hormonal yang
karakteristik.

Penyakit jantung hipertensif (HHD) adalah penyakit-penyakit jantung yang


disebabkan oleh efek langsung atau tidak langsung dari hipertensi

HHD  Hypertensive heart failure / gagal jantung hipertensif (HHF)


ETIOLOGI
• Hipertensi pulmonal kronik
• Emboli paru
• Penyakit miokardium (SKA, Kardiomyopati, Miokarditis)
• Penyakit Katup
• Penyakit Jantung Bawaan
• Anemia
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS BERDASARKAN
KRITERIA KLASIK FRAMINGHAM

Kriteria Mayor Kriteria MInor


Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema ekstremitas
Distensi vena-vena leher Batuk malam
Peningkatan vena jugularis Sesak pada aktifitas
Ronki Hepatomegali
Kardiomegali Efusi pleura
Edema Paru akut Kapasitas vital berkurang 1/3 dari
normal
Gallop bunyi jantung III (s3) Takikardia (>120 kali/menit)
Refluks Hepatojugular positif
KLASIFIKASI DERAJAT GAGAL JANTUNG BERDASARKAN NYHA

Kelas Kapasitas Fungsional

Penyakit Jantung, namun tidak ada gejala/keterbatasan


I
aktivitas fisik.

Penyakit jantung disertai sedikit limitasi dari aktivitas fisik.


II Saat istirahat tidak ada keluhan. Aktivitas sehari-hari
menimbulkan sesak nafas atau kelelahan.

Pasien penyakit jantung dengan limitasi aktifitas fisik misal


III berjalan 20-100 m. Pasien hanya merasa nyaman saat
isirahat.
Pasien penyakit jantung yang tidak dapat melakukan
IV aktivitas fisik. Gejala HF atau sindroma angina dapat
timbul saat istirahat.
ABNORMALITAS EKG PADA GAGAL JANTUNG

Sinus Takikardia

Sinus bradikardia

Atrial takikardia/ atrial fibrilasi/ flutter

Aritmia ventrikel

Iskemia/infark

Gelombang Q

Hipertrofi ventrikel kiri

Blok atrioventrikuler
ABNORMALITAS FOTO THORAX

Kardiomegali

Hipertrofi ventrikel

Kongesti vena paru

Edema interstitial

Efusi pleura

Garis kerley B

Area paru hiperlucen

Infeksi paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

•Darah Lengkap, serum elektrolit, BUN, SK, Transaminase serum, GDA, profil
lipid

EKG

Thorax foto

Ecocardiografi

•Pemeriksaan ultrasound yang menggunakan gelombang suara untuk


memeriksa struktur dan pergerakan jantung
•Dapat untuk melihat bilik jantung dan katub jantung

Pemerisaan biomarker

•Brain Natriuretic Peptide (BNP) dan pro-BNP sensitif untuk mendeteksi gagal
jantung. Gagal jantung jika BNP≥ 100pg/ml atau NT-proBNP≥300 pg/ml.
PENATALAKSANAAN
1. Tentukan etiologi
2. Tentukan faktor pencetus
Non Farmakologis
3. Tentukan klasifikasi
4. Lakukan koreksi etiologi 1. Pemahaman edukasi
5. Terapi 2. Pemantauan berat
Farmakologis badan
3. Retriksi cairan dan diet
1. Loop diuretics rendah garam
2. ACE inhibitor atau ARB 4. Pengurangan berat
3. Beta blockers badan
4. Digoxin 5. Hindari merokok dan
5. Hydralazine, Nitrate alkohol
6. Potassium sparing diuretics 6. Latihan fisik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai