Anda di halaman 1dari 47

PROSES BERSUARA, SUARA PARAU &

OBSTRUKSI JALAN NAFAS, BENDA


ASING PADA SALURAN NAFAS DAN
ESOFAGUS

OLEH :
REGIANE HALIM
17710015

LAB/SMF ILMU PENYAKIT


TELINGA HIDUNG TENGGOROK – KEPALA LEHER
RSUD SIDOARJO
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN 2018
PROSES BERSUARA
Secara umum, mekanisme untuk menghasilkan suara manusia
dapat dibagi menjadi tiga bagian:
1. Paru-paru
2. Pita suara dalam laring
3. Artikulator.

Stadium fonasi  korda voklais ke medial oleh muskulus


golongan adduktor secara simetris bertemu di garis median.
Suara terbentuk karena tiupan udara dari paru yang menggetarkan korda vokalis.

Syarat:

1. Anatomi korda vokalis : normal, rata

2. Fisiologis korda vokalis : dapat bergerak ke medial dan merapat dengan


baik di median

3. Arus udara cukup kuat dari paru

- Syarat tidak lengkap  PARAU


Membuat suara dan menentukan tinggi rendahnya nada :
Plika fokalis aduksi  m. Krikotiroid merotasi kartilago tiroid ke bawah
dan depan menjauhi kartilago aritenoid, saat yg bersamaan, m.
krikoaritenoid posterior menahan / menarik kartilago aritenoid ke
belakang  plika vokalis berkontraksi
Kontraksi m. Krikoaritenoid akan mendorong kartilago aritenoid ke
depan  plika fokalis relaksasi
SUARA PARAU
BARU SAJA SUDAH LAMA

PANAS UMUR

YA TIDAK / ANAK
DEWASA
TERUS SESAK? MUNGKIN TERUS SESAK?
SESAK ?
PROGRESIF? SESAK PROGRESIF?

YA TIDAK YA TIDAK TIDAK YA


KORPUS
KEMUNGKI ALIENUM pada LARINGITIS
LARINGITIS KORDA HIPER- CA LARING
NAN PAPILOMA VOKAL
AKUT VOKALIS PLASIA
LARINGITIS LARING NODULE
DEWASA PARALISE
AKUT ANAK
LARINGITIS ABDUK-
TUBER- TOR
KULOSA
Pertanyaan penting:
1. Bilamana, lamanya ?
2. Umur ?
3. Sesak Napas kalau inspirasi ?
4. Panas ?
Tanda Obstruksi Jalan Napas Bagian Atas:
1. Sesak ketika inspirasi, inspiratoir stridor
2. Tanda-tanda retraksi di (supraklavikula, epigastrium,
interkostal)
Diagnosis
Umumnya dengan pemeriksaan laringoskopia, kecuali pada
laringitis akuta, pada anak-anak cukup dengan pemeriksaan luar.
SUARA PARAU
• Laringitis Akut pada Anak
• Laringitis Akut pada Dewasa
• Laringitis TB
• Vokal Nodule
• Papiloma Laring
LARINGITIS AKUT PADA ANAK
Perlu perhatian  dapat fatal karena:
1. Rima glotis kecil
2. Banyak jaringan ikat kendor, terutama subglotis – pada infiltrasi
radang mudah oedem

Gejala menyolok pada bayi:


-Sesak nafas hebat saat inspirasi
-Parau seperti pada dewasa
-Panas
TERAPI
KORTIKOSTEROID
Dexametasone dosis tinggi 0,3 mg/kgBB IM, dapat di ulang 2x – selang 30
menit – (tidak membaik) – trakeotomi – (tidak membaik) – biasanya difteri

ANTIBIOTIKA
Setelah tidak sesak, perhatikan alergi

STOOM AIR
Dengan kelembapan tinggi – sekret encer
LARINGITIS AKUT PADA DEWASA
(NON SPESIFIK)
Sering terjadi saat batuk pilek – parau

Etiologi : virus, bakteri

Patologi : korda vokalis & supraglotis merah, oedem

Gejala : (pagi baik – sore parau)

1. Suara membesar, nada rendah – parau – afoni

2. Tenggorokan gatal, kering, sakit untuk bicara – batuk

3. Sub-febris
Pemeriksaan:
Korda vokalis merah dan oedem

Normal Laringitis Akut


TERAPI
VOICE REST
Tidak boleh berbicara atau berbisik

ANTIBIOTIK
Kalau panas tinggi, sekret banyak

TERAPI INFLUENZA
Makan, minum hangat, mandi air hangat

SELF LIMITING DISEASE (kalau ringan)


LARINGITIS TB
Hampir selalu sebagai akibat TB paru

Setelah pengobatan  TB paru sembuh tapi laringitis TB menetap


karena struktur mukosa laring sangat lekat pada kartilago &
vaskularisasinya tidak sebaik paru

Patogenesis:

Infeksi kuman ke laring melalui udara pernafasan, sputum yang


mengandung kuman, atau melalui aliran darah / limfa
GAMBARAN KLINIS LARINGITIS TB
 STADIUM INFILTRASI
Tuberkel
mukosa
Mukosa membesar,
tidak rata,
laring submukosa beberapa
tampak
posterior terbentuk tuberkel
bintik-bintik
udem dan tuberkel yang
berwarna
hiperemi berdekatan
kebiruan.
bersatu

pecah dan mukosa di


timbul atasnya
ulkus. meregang.
GAMBARAN KLINIS LARINGITIS TB
 STADIUM ULSERASI

Ulkusnya dangkal,
dasarnya ditutupi
Ulkus membesar
oleh pengejuan,
sangat nyeri
GAMBARAN KLINIS LARINGITIS TB
 STADIUM PERIKONDRITIS
Mengenai kartilago
laring. Paling sering Keadaan umum
Ulkus makin terkena adalah
dalam kartilago aritenoid pasien sangat
dan epiglottis buruk.

Terbentuk
Kerusakan
tulang rawan
nanah yang
berbau Meninggal Proses penyakit
dunia berlanjut dan masuk ke
dalam stadium akhir.
GAMBARAN KLINIS LARINGITIS TB
STADIUM FIBROTUBERKULOSIS

stadium dinding posterior


terbentuk
pembentukan laring, pita suara
fibrotuberkulosis
tumor dan epiglotis
GEJALA
• Rasa kering, panas, tertekan di daerah laring

• Suara parau berminggu-minggu  afoni

• Hemoptisis

• Nyeri telan hebat

• Keadaan umum buruk

• Pada pemeriksaan paru – proses aktif


TERAPI & PROGNOSIS
TERAPI
-OAT primer dan sekunder
-Istirahat suara

PROGNOSIS
-Tergantung keadaan sosial ekonomi, kebiasaan hidup sehat,
ketekunan berobat
-Diagnosa stadium dini – prognosa baik
VOKAL NODULE
 Benjolan kecil, bilateral, simetris, timbul pada perbatasan 1/3 anterior &
1/3 tengah dari bagian medial korda vokalis
Sering pada guru, penyanyi  SINGER’S NODE

 Gambaran klinis
1. Suara parau kronis atau suara parau akut berulang
2. Keluhan penyanyi: Kelelahan vokal (penurunan daya tahan vokal),
kesulitan dalam menyanyikan nada tinggi dengan lembut, bisa timbul
sesak napas, dan peningkatan usaha untuk bernyanyi.
3. Nyeri di leher pada fonasi berkepanjangan.
PEMERIKSAAN &
PENATALAKSANAAN
PEMERIKSAAN:
• Tampak benjolan kecil pada titik pertemuan 1/3 anterior &
1/3 tengah bagian medial korda vokalis, bilateral, simetris

PENATALAKSANAAN:
• Istirahat suara 1-2 minggu
• Re-edukasi suara
• Kontrol pemeriksaan laring – melihat kemajuan
• Bila tidak ada kemajuan / nodul bertambah besar –
ekstirpasi nodul
PAPILOMA LARING
Tumor jinak laring, biasanya pada anak < 8 tahun

Tumbuhnya PROFRESIF – menutup rima glotis – sesak

Penyebab : diduga virus / hormonal

Gejala :

-Suara parau

-Lanjut: sumbatan jalan nafas atas (saat inspirasi + retraksi)

Pemeriksaan : Laringoskopi direk, indirek

-Tampak tumor kecil berdungkul warna pucat kemerahan


OBSTRUKSI JALAN NAFAS
Obstruksi laring adalah keadaan tersumbatnya laring oleh
bermacam sebab seperti:

1. Laringomalacia
2. Epiglotitis akut
3. Paralisa abduktor bilateral
4. Trauma
5. benda asing yang menyumbat laring
LARINGOMALACIA
Malacia adalah pelunakan suatu organ yang tidak wajar. “ pelunakan”
yang dimaksut adalah bukan organ yang menjadi lunak, melainkan
masih lunak belum cukup keras.

Epiglotis lemah, sehingga pada inspirasi epiglotis tertarik ke bawah dan


menutup rima glotis  Stridor

Gejala : tampak sesak ketika inspirasi, ada retraksi hebat, tetapi tidak
sianosis.
EPIGLOTITIS
Epiglotitis adalah suatu infeksi pada epiglotitis , yang dapat menyebabkan penyumbatan
saluran pernafasan dan kematian.

Gejala :
1. Mendadak
2. Sakit saat menelan yang mendadak dan hebat
3. Panas tinggi
4. Lama-lama sesak  obstruksi jalan nafas
Pemeriksaan fisik
Tampak epiglotis oedeme – merah seperti bola
PARALISA ABDUKTOR BILATERAL
Keadaan yang ditimbulkan oleh cedera nervus laringis rekuren, sehingga otot - otot
abduktor yang dipersarafinya tidak dapat berkontraksi dan rima glotis menyempit.

Gejala :
Keluhan sesak napas disertai dengan stridor, suara serak dan melemah.

Pemeriksaan Fisik
Dalam stadium respirasi, korda vokalis berada di median, tak dapat bergerak ke
lateral.
TRAUMA LARING
Trauma mekanik eksternal : trauma tumpul, trauma tajam
Trauma akibat luka bakar oleh panas
Trauma otogen akibat pemakaian suara yang berlebihan (vocal abuse)
misalnya akibat berteriak, menjerit keras, atau bernyanyi dengan keras
BENDA ASING PADA SALURAN NAFAS
Jenis Viabilitas
1. Organik 1. Benda hidup
2. Anorganik 2. Benda mati

Asal Radiologi
1. Endogen 1. Radioopaq
Benda
2. Eksogen 2. Radiolusent
Asing
Jalan
Nafas
Predisposisi

1. Anak (gigi & proses menelan, rasa ingin tahu, kurang


pengawasan)
2. Usia lanjut (gigi, proses menelan, reflex muntah ↓, demensia)
3. Kelalaian (makan sambil bermain/ bicara/ tertawa, memegang
benda dengan gigi)
4. Retardasi mental, psikosis, kelainan neurologis & kesadaran 
(sedasi, alkohol, kejang, stroke, parkinson)
PATOFISIOLOGI
Proses Tertawa, nangis,
menelan terkejut, teriak

Inspirasi kuat &


dalam
Laring ditutup
epiglotis

Laring terbuka

Bolus masuk
ke jalan makan Bolus masuk ke
jalan nafas
Bila benda asing jalan nafas menyebabkan :
● obstruksi jalan napas total :
- obstruksi total lumen jalan napas
- biasanya di atas karina
- distres respirasi akut :
- bicara (-) , batuk (-), hipoksi

● obstruksi jalan napas parsial :


- tidak obstruksi total jalan napas
- biasanya di distal karina
- batuk (+), sesak (+)
Kriteria Jackson 
membagi obstruksi laring menjadi 4 stadium:
I . Penderita tenang

Stidor dan retraksi suprasternal

II . Penderita mulai gelisah


Retraksi suprasternal makin dalam
Wkt inspirasi terjadi retraksi epigastrium

III. Penderita sangat gelisah


Retraksi suprasternal, epigastrium, inter costal dan
supraclaviculer

IV . Penderita sangat gelisah, ketakutan dan sianosis


Retraksi stadium III tambah berat
STADIUM ASPIRASI BENDA ASING
Stadium I = fase akut :
- batuk hebat, mendadak, rasa tercekik, rasa tersumbat, obstruksi
jalan napas

Stadium II = asymptomatic interval :


- tak ada batuk, atau kadang2 batuk  refleks sudah lelah

Stadium III = stadium pulmonal :


- komplikasi akibat obstr, erosi, infeksi
 pneumonia, atelektasis, emfisema, abses
PENATALAKSANAAN
BENDA ASING DI LARING
Dengan gejala obstruksi jalan napas :
- segera ekstraksi melalui laringoskopi
- bila gagal : bronkoskopi
- bila tak tersedia : trakeotomi
- bila obstruksi total : Heimlich maneuver

BENDA ASING DI TRAKEA-BRONKUS


Segera RUJUK ke RS yang dapat melakukan
bronkoskopi untuk ekstraksi Benda Asing
TRAKEOTOMI
Suatu tindakan dengan
membuka dinding depan/anterior trakea
untuk jalan nafas agar udara
dapat masuk ke paru-paru dan
memintas jalan nafas bagian
atas.
PRINSIP HEIMLICH MANEUVER
Akibat dorongan keatas,
akan terjadi elevasi
diafragma, sehingga
udara dalam paru
diharapkan akan dapat
mendorong BA keluar
CARA HEIMLICH MANEUVER
Melakukan pendorongan pada abdomen di bawah xyfoid, sedikit di atas
umbilikus ke arah atas dengan cepat
BENDA ASING PADA ESOFAGUS
Terhentinya benda / makanan dalam esofagus sehingga tak bisa
masuk ke gaster.
Keluhan utama biasanya tertelan sesuatu yang tidak seharusnya atau
mengalami kesulitan menelan setelah tertelan makanan tertentu.

Esofagus menghubungkan rongga mulut dan faring ke gaster


* 1/3 atas : otot bergaris / serat lintang
* 2/3 bawah : otot polos
PATOFISIOLOGI
Benda / makanan terhenti di esofagus oleh karena:
- terlalu besar bagi lumen esofagus
- ada bagian yang tajam & menancap

Lokasi berhentinya benda asing :


 penyempitan fisiologis (just below) 90 %
 penyempitan anatomis pada :
- krikofaring (70 %)
- persilangan aorta / bronkus (15 %)
- esofagus distal (15 %)
BENDA ASING ESOFAGUS
DIAGNOSA
Heteroanamnesa (anak-anak), Anamnesa (dewasa)
Gejala : tidak jelas rasa mengganjal
Pemeriksaan : Tes minum
Obstruksi total : Muntah
Obs. Partial : Bisa minum
PENATALAKSANAAN
o Endoskopi
o Foto cervical, thorax, abdomen (3 tempat)
o Jika benda asing sudah mencapai lambung >>> tunggu saja.
o Kontraindikasi : mendorong dengan sonde lambung
PENCEGAHAN
1. Anak dididik untuk hanya memasukkan makanan ke dalam mulut

2. Jangan meletakkan sesuatu sembarangan

3. Jangan makan makanan keras bila gigi tak lengkap

4. Jangan menggigit benda-benda yang bukan makanan seperti


peniti, dll.

5. Pemakaian gigi palsu yang baik dan benar


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai