Anda di halaman 1dari 25

NODUL PLICA VOCALIS

Pembimbing:
dr. HASNAH MAKMUR, Sp.THT KL

Disusun Oleh:
MIFTAHUL HAQ H.ALI
(10542 0182 10)
ARHAMI AWAL, S.Ked
(10542 0184 10)

BAGIAN ILMU TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
PENDAHULUAN

 Nodul pita suara merupakan penyebab perubahan kualitas


suara individu yang sering menggunakan suaranya secara
profesional, seperti penyanyi, oleh karena itu nama
lainnya adalah “singer’s nodes” atau “screamer’s nodes”
atau sering juga disebut “teacher’s nodes”.1
 Berdasarkan penelitian yang di lakukan di Amerika
Serikat pada tahun 2004-2008, dari 55 juta sampel yang
di gunakan, terdapat 537.000 pasien mengalami disfoni.
Angka kejadian disfoni sekitar 1,2 % terjadi pada
perempuan dan 0,74 % terjadi pada laki-laki dan sekitar
11 % merupakan lesi jinak dari laring.
ANATOMI
ANATOMI

Lamina kiri cartilago thyroidea dihilangkan


Laring dan ligamentum di lihat dari depan
memperlihatkan bagian dalam laring
Anatomi plika vokalis Otot-otot yang menggerakkan Ligamentum Vocal
FISIOLOGI

batuk

respirasi
Fungsi Laring

Sirkulasi

Menelan

fonasi
Terdapat dua sfingter pada laring yaitu di aditus laringis dan di rima
glottides

Sfingter pada aditus laringis hanya berfungsi saat menelan.

Ketika bolus makanan dipindahkan ke belakang diantara lidah dan palatum durum, laring
ditarik ke atas di bawah bagian belakang lidah.

Aditus laringis menyempit akibat dari kontraksi muskulus arytenoideus obliquus dan
muskulus aryepiglottica.

Epiglotis didorong ke belakang oleh lidah dan berfungsi sebagai sungkup di atas aditus
larynges.

Bolus makanan, cairan, kemudian masuk ke dalam esophagus dengan berjalan di atas
epiglottis atau turun ke bawah lewat alur pada sisi aditus larynges, yaitu fossa piriformis.
• akibat pelepasan udara secara terputus-putus melalui plica
Produksi suara di vocalis yang sedang aduksi

• akan menggetarkan plica tersebut dan menimbulkan suara


dalam laring

• perubahan panjang
Frekuensi atau tinggi
• dan tegangan ligamentum vocal
suara

• suara tergantung pada resonator di atas laring,


yaitu faring, mulut, dan sinus paranasalis
Kualitas suara

• otot-otot palatum molle, lidah, dasar mulut, pipi,


bibir, dan rahang.
Kualitas dikendalikan
DEFINISI

 Nodul pita suara adalah pembengkakan pita suara


bilateral dengan ukuran bervariasi yang ditemukan
pada bagian tengah membran pita suara.

 Nodul ini memiliki karakteristik berupa penebalan


epitel dengan tingkatan reaksi inflamasi berbeda pada
lapisan superfisial lamina propia.

Kelainan ini sering juga disebut dengan “singer’s nodes”,


“screamer’s nodes” atau “teacher’s nodes”.
Penggunaan suara
yang berlebihan

Etiologi
Bernyanyi di luar
kapasitas suara
nodul Menghabiskan
banyak waktu
sang penyanyi.
plika bekerja di studio

vokalis

Bernyanyi terlalu
keras
Patofisiologi
 Bagian pita suara yang berperan dalam vibrasi hanya 2/3 anterior (bagian

membranosa), karena kartilago aritenoidea terdapat pada 1/3 posterior bukaan glotis

(glottic aperture).

Trauma pada pita suara


edema dan perdarahan
dalam bentuk
dalam ruang submukosa
penyalahgunaan vocal

Epitel-epitel di sekitarnya
ini menyebabkan
juga mengalami
terjadinya hialinisasi dan
hyperplasia dan
fibrosis
membentuk nodul

Pada tahap awal, nodul


ke abu-abuan atau
berwarna kemerahan serta
berwarna putih
edema
 Nodul pita suara yang terletak pada pertemuan
anterior dan sepertiga anterior pita suara.
 Nodul Plica Vocalis
GEJALA KLINIS
Suara terdengar kasar, serak dan pecah

Menghilangnya kemampuan bernyanyi nada tinggi dengan halus

Menurunnya kemampuan modulasi suara

Meningkatnya pengeluaran udara saat berbicara (breathiness) dan suara parau

Pada saat bernyanyi terasa seperti memaksa

Pemanasan suara yang lebih lama

Peningkatan tegangan otot leher dan masalah tenggorokan.


Diagnosis

Anamnesis

meliputi jenis keluhan


lama keluhan Progesifitas keluhan yang menyertai
gangguan suara

Minum kopi atau


Pekerjaan Keluarga Kebiasaan merokok
alkohol

alergi, lingkungan
Hobi atau aktivitas penyakit yang pernah
tempat tinggal dan
diluar pekerjaan atau sedang diderita,
pekerjaan
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan THT termasuk  Pada pemeriksaan


pemeriksaan laringoskopi laringoskop langsung
tak langsung untuk melihat digunakan endoskopi
laring melalui cermin seperti laringoskopi atau
laring. stroboskopi.
DIFERENSIAL DIAGNOSIS

Reinke’s Edema
• Tipikal terjadi pada wanita perokok setelah masa menopause.
Umumnya kelainan ini muncul ditandai dengan suara serak yang
makin berat dalam kurun waktu bertahun tahun

Polip pita suara


• Perubahan suara berkisar dari tak serak sampai afoni. Bila
polip menonjol di antara pita suara, pasien merasakan ada
sesuatu yang mengganggu di tenggorokannya
Kista pita suara

• terlihat seperti massa berbentuk oval (spheroid


masses) dan opak di lapisan epitel. Sering
ditemukan unilateral, dengan atau tanpa edema
kontralateral

Laryngeal papilloma
• Dewasa ditemuka lesi tunggal
• Anak-anak lesi multipel yang menyebar ke trakea dan sistem bronkial
• Gejala awal penyakit ini adalah suara serak, biasanya disertai dengan tangis yang
lemah
• sesak dan stridor sehingga memerlukan trakeostomi
PENATALAKSANAAN

Terapi
Terapi Wicara
Medikomentosa
• kortikosteroid • Istirahat Total
Suara selama 2
minggu
• Latihan
Menyanyikan
suara selama 5-10
menit
TERAPI OPERATIF

Eksisi Mikrolaringeal
PROGNOSIS

Dengan terapi yang adekuat seperti terapi wicara dan


terapi bedah, prognosis umumnya baik. Penggunaan
suara yang berlebihan secara berlanjut dapat
menyebabkan lesi ini timbul kembali.
Kesimpulan
 Nodul pita suara adalah pembengkakan pita suara
bilateral dengan ukuran bervariasi yang ditemukan di
bagian tengah membran pita suara, umumnya terjadi
karena penyalahgunaan suara (vocal abuse).

 Jenis tumor pita suara non-neoplastik yang sering


dijumpai dan perlu dibedakan dari nodul pita suara
adalah Reinke’s edema, polip pita suara, kista pita suara,
laringeal papiloma, dan contact granuloma.
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil
pemeriksan fisik.
 Pada anak-anak, nodul biasanya akan menghilang
hanya dengan menjalani terapi vokal. Sedangkan
pada dewasa, nodul harus diangkat melalui
pembedahan.
Daftar Pustaka

 Yuwono N, Novita S. Nodul Pita Suara (Singer’s Nodes). CDK-217/vol.41 no 6. 2014. p. 428-431.

 Smith S, Underbrink M, Quinn FB, Quinn MS. Benign Vocal Fold Lesions. The University of Texas Medical

Branch in Galveston, Department of Otolaryngology. 2013. Nov. p. 1-8.

 Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok

Kepala & Leher. 6thed. Jakarta. Balai Penerbit FKUI. 2009. p. 231-241.

 Snell RS. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta. EGC. 2012. p. 59-67.

 Dhingra PL, Dhingra S. Diseases of Ear, Nose and Throat. & Head and Neck Surgery. 6 thed. New Delhi.

Elsevier. p. 303-305

 Samit Majumdar. Disorders of Voice In : Hussain M, Editors. Logan Turners Diseases of The Nose, Throat

and Ear Head & Neck Surgery. 11thed. New York. CRC Press. 2016. p. 293-295

 Pedersen M, McGlashan J. Surgical Versus Non-Surgical Intervention for Vocal Cord Nodules (Review). The

Cochrane Collaboration. 2005. p. 207-208

 National Institute of Health. Harvard Health Publications [Internet]. 2016 [cited 2016 May 3]. Available

from : http://www.nidcd.nih.gov/
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai