Koichi OMORI*1
Abstrak
Dalam mendiagnosis kelainan suara, gambaran diperoleh berdasarkan keluhan utama pasien, penyakit
saat ini, derajat dan kualitas serak, riwayat penyakit sebelumnya, pekerjaan pasien, dan kebiasaan sehari-hari
yang berhubungan dengan suara atau latar belakang sosial. Pemerikasaan sederhana lebih bermanfaat
dikarenakan tidak memerlukan peralatan khusus : yaitu evaluasi persepsi pendenganran menggunakan skala
GRBAS (Grade, Roughness, Breathiness, Asthenia, Strain) dan pengukuran waktu fonasi maksimum /
Maximum Phonation Time (MPT).
Kondisi yang menyebabkan suara serak yaitu polip pita suara, nodul pita suara, kelumpuhan saraf
berulang, dan kanker laring. Pada kasus dengan tingkat suara serak yang tinggi atau kasus suara serak tidak
mengalami perbaikan dalam dua minggu atau lebih, maka pasien harus dirujuk kepada dokter spesialis
gangguan telinga, hidung dan tenggorokan (THT). Banyak gangguan laring dapat didiagnosis dengan mudah
melalui pengamatan laring menggunakan laryngoscopy tidak langsung atau Endoskopi laring.
Kasus yang memerlukan penanganan khusus yaitu pada pasien dengan keluhan utama suara nafas serak
dan sudah mendapatkan perawatan dari dokter umum tetapi sebenarnya pasien tersebut memiliki kelumpuhan
saraf berulang yang disebabkan kanker tiroid; dan pasien yang memiliki keserakan suara derajat tinggi dan
dirawat karena asma bronkial padahal sebenarnya mereka menderita kanker laring.
Pada kasus pasien dengan suara redam (muffled voice) dan mengeluh sakit tenggorokan dan
ketidaknyamanan pernapasan, ada kemungkinan bahwa pasien menderita epiglottitis akut, abses peritonsillar
atau stenosis saluran napas lain dan mereka segera dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis
gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan.