Anda di halaman 1dari 6

Laporan Kasus

Perbaikan Tuli Konduksi Pasca Pemberian Terapi LPR


dr. Eggi Erlangga*; dr. Dyah Indrasworo Sp.T.H.T.K.L (K); dr. H. M Dwijo Murdiyo,
Sp.T.H.T.K.L (K)
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok –Bedah Kepala & Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya / Rumah Sakit Umum Daerah dr.Saiful Anwar

Abstrak
Latar Belakang: Refluks ekstraesofageal (EER) berhubungan dalam proses inflamasi pada
seluruh mukosa kepala dan leher, sinus paranasal, tuba Eustachius dan telinga tengah,
nasofaring, hingga ke saluran napas bagian bawah. Gangguan pendengaran yang
disebabkan oleh LPR, sejauh ini diketahui berhubungan dengan disfungsi pada tuba
Eustachius dan otitis media.Tujuan : Melaporkan dan menganalisis 1 kasus gangguan
pendengaran dan LPR. Kasus: Laki-laki 74 tahun datang dengan keluhan penurunan
pendengaran disertai dengan suara parau dan rasa berlendir di tenggorok. Pasien
didapatkan tuli campur sedang dekstra dan tuli sensorineural sedang berat sinistra dan
suspek LPR. Paska terapi didapatkan perbaikan ambang dengar dan gejala LPR. Diskusi:
Setelah pemberian terapi, terjadi perbaikan tuli konduksi pada kedua telinga. Tuli
sensorineural yang masih didapatkan pada pasien dapat disebabkan dari proses degeneratif.
Pada pasien disarankan untuk menggunakan alat bantu mendengar agar pendengaran
pasien menjadi lebih baik.. Kesimpulan : Penyakit refluks laringofaring berhubungan dengan
gangguan pendengaran dan ketulian.

Kata kunci: Tuli campur, tuli sensorineural, refluks laringofaringeal


Pendahuluan paranasal, tuba Eustachius dan telinga
Gangguan pendengaran dan ketulian tengah, nasofaring, hingga ke saluran
merupakan salah satu permasalahan napas bagian bawah. Gangguan
kesehatan indera di dunia. WHO pendengaran yang disebabkan oleh LPR,
menyebutkan bahwa sekitar 466 juta orang sejauh ini diketahui berhubungan dengan
di dunia mengalami ketulian dan disfungsi pada tuba Eustachius dan otitis
diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari media.2–4
900 juta orang akan mengalami ketulian. Oleh karena itu, maka laporan
Ketulian dapat terjadi akibat penyebab kasus ini dibuat untuk mengetahui
genetik, komplikasi saat kelahiran, hubungan antara LPR dan gangguan
penyakit infeksi, infeksi telinga kronis, pendengaran.
penggunaan obat-obatan, paparan
terhadap bising, dan proses penuaan. KASUS
Ketulian berdampak pada kehidupan sosial Seorang laki-laki berusia 74 tahun
manusia akibat dari terganggunya pekerjaan sebagai pensiunan, sebelumnya
komunikasi, dan pada akhirnya akan bekerja sebagai petugas administrasi
berdampak pada penurunan kualitas hidup datang berobat ke poli THT RS Saiful
seorang manusia. Sekitar satu pertiga Anwar Malang. Pasien datang dengan
populasi manusia dunia yang berusia lebih keluhan utama penurunan pendengaran
dari 65 tahun mengalami ketulian. Angka yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.
kejadian terbanyak didapatkan di Asia Penurunan pendengaran dirasakan
Selatan, Asia Pasifik, dan Sub-Sahara perlahan-lahan semakin memberat. Pasien
Afrika.1 merasa bahwa telinganya terasa penuh,
Refluks laringofaring (LPR) dan sehingga bila orang lain berbicara
gastroesofageal refluks (GERD) kepadanya harus dengan suara yang keras
merupakan penyakit dengan prevalensi dan dekat. Keluhan penurunan
yang tinggi pada populasi umum. Di pendengaran sebelumnya atau terpapar
Amerika Serikat, GERD merupakan salah suara ledakan atau bising disangkal.
satu penyakit kronis yang mengenai sekitar Pasien juga mengeluh suara parau dan
50% populasi. Sekitar 10% pasien yang rasa mengganjal di tenggorok, serta terasa
berobat ke dokter THT, mengalami berlendir di tenggorok. Pasien pernah
keluhan-keluhan yang berhubungan LPR, mengalami nyeri ulu hari dan dada terasa
dengan gejala yang paling sering suara terbakar. Pasien memiliki riwayat diabetes
parau. Refluks ekstraesofageal (EER) mellitus dan hipertensi yang terkontrol.
berhubungan dalam proses inflamasi pada
seluruh mukosa kepala dan leher, sinus
Hasil Reflux symptoms index (RSI) berperan dalam terjadinya ketulian pada
menunjukkan total skor 22. Hasil lansia.19 Refluks gastroesofageal dan
audiotimpanometri didapatkan ambang laringofaring berpengaruh terhadap proses
dengar dekstra 55 dB dan sinistra 58,75 inflamasi di mukosa nasofaring, tuba
dB. Pasien diberikan proton pump inhibitor Eustachius, dan telinga tengah.2 Proses
dan sukralfat serta methylprednisolone kronik ini akan menyebabkan disfungsi
kemudian dilakukan evaluasi ulang 1 bulan tuba Eustachius dan telinga tengah.
kemudian dengan laringoskopi fiberoptik Penurunan pergerakan silia dan sumbatan
dan ausiotimpanometri ulang. Paska tuba akibat inflamasi dan viskositas mukus
terapi, didapatkan penurunan RSI menjadi yang kental akan menyebabkan perubahan
skor 10 dan perbaikan ambang dengar tekanan di telinga tengah sehingga akan
dekstra dan sinistra menjadi 52,5 dB dan terjadi otitis media efusi. Pada keaadaan
51,25 dB sumbatan tuba, hantaran udara akan
terganggu, sehingga pasien merasakan
PEMBAHASAN penurunan pendengaran dapat di satu sisi
Pasien yang dilaporkan pada kasus ini atau kedua sisi telinga.17,20,21
adalah seorang laki-laki berusia 74 tahun Pasien dilakukan skoring RSI,
dengan keluhan utama penurunan didapatkan skor akhir 22. Skor RSI lebih
pendengaran telinga kiri dan kanan yang dari atau sama dengan 13 menandakan
dirasakan sejak 1 bulan sebelum datang ke sugestif suatu LPR. Pemeriksaan ini harus
poliklinik THT-KL RSSA. Penurunan ditunjang dengan pemeriksaan laring
pendengaran dirasakan pasien perlahan- menggunakan laringoskopi serat optik
lahan semakin berat. Patel dkk (FOL) dan dinilai skor RFS. Pada pasien ini
menyatakan bahwa gangguan direncanakan untuk pemeriksaan FOL,
pendengaran merupakan gangguan indera namun tertunda karena situasi wabah virus
yang paling banyak ditemukan pada COVID 19. Penelitian Pang dkk
pasien-pasien geriatri. Presbikusis atau menyatakan bahwa LPR berkaitan tinggi
age related hearing loss (ARHL) dengan otitis media, RSI dan RFS dapat
merupakan penyebab terbanyak gangguan berhubungan dengan perkembangan otitis
pendengaran pada pasien geriatri.18 media pada dewasa. Pang menyarankan
Pada anamnesis didapatkan bahwa RSI dan RFS dapat berperan pada
bahwa pasien memiliki faktor risiko penatalaksanaan otitis media. Pasien lalu
hipertensi yang terkontrol dengan diberikan terapi lansoprazole dan sukralfat
candesartan dan riwayat GERD berulang. sebgai terapi untuk LPR, pasien kembali
Lin dkk dalam penelitian mengenai dilakukan pemeriksaan 1 bulan kemudian
hubungan hipertensi, diuretik, dan risiko didapatkan penurunan skor RSI menjadi
ketulian menyatakan bahwa hipertensi 10. Saat ini obat yang umum digunakan
adalah gologan PPI yang bertujuan untuk hasilnya menjadi Tuli campur sedang D/
mengurangi produksi asam lambung.2,10,13 perbaikan dan tuli sensorineural sedang S/.
Pada pemeriksaan timpanometri Dari perbandingan hasil ini didapatkan
didapatkan gambaran tipe jerger C untuk bahwa terjadi perbaikan tuli konduksi pada
masing-masing telinga kiri dan kanan. kedua telinga. Tuli sensorineural yang
Gambaran timpanometri tipe C merupakan masih didapatkan pada pasien dapat
suatu gambaran yang menandakan bahwa disebabkan dari proses degeneratif. Pada
adanya sumbatan tuba Eustachius atau pasien disarankan untuk menggunakan
derajat awal dari OME. Timpanometri tipe alat bantu mendengar agar pendengaran
c ditandai dengan puncak tekanan muncul pasien menjadi lebih baik. 18
kurang dari -100 mmH2O.22 Setelah
pemberian terapi, telinga kanan didapatkan Referensi
perbaikan, puncak pada -102 mmH2O 1. WHO. Deafness and Hearing Loss.
WHO Media Centre. 2020 [cited
tetapi masih termasuk dalam tipe c
2020 Apr 18]. Available from:
sedangkan telinga kiri sudah menjadi tipe https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/deafness-
A, dengan puncak di -82 mmH2O. Dari
and-hearing-loss
hasil ini menunjukkan bahwa ada
2. Blumin JH, Johnston N.
perbaikan pada fungsi telinga tengah dan
Laryngopharyngeal Reflux. In:
tuba Eustachius.22,23 McCoul dkk Johnson JT, Rosen CA, editors.
Bailey’s Head & Neck Surgery
menyatakan bahwa ada hubungan positif
Otolaryngology. 5th ed.
antara otitis media dengan pemberian PPI Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2014. p. 958–82.
pada subyek anak-anak.17 Untuk subyek
dewasa, Sone dkk meneliti adanya 3. Altman KW, Koufman JA.
Laryngopharyngeal Reflux,
pepsinogen pada OME, menunjukkan Infections and Manifestations of
bahwa terapi refluks perlu dipertimbangkan Systemic Diseases. In: Wackym PA,
Snow JB, editors. Ballenger’s
pada pasien-pasien dengan keluhan Otolaryngology-Head and Neck
telinga yang memiliki riwayat refluks asam surgery. 18th ed. Connecticut:
People’s Medical Publishing House-
lambung.20 USA; 2016. p. 3582–634.
Pemeriksaan audiometri
4. Kim H. Reciprocal Causal
menunjukkan hasil ambang dengar telinga Relationship between
kanan 55 desibel dan telinga kiri 58,75 Laryngopharyngeal Reflux and
Eustachian Tube Obstruction.
desibel. Pada pemeriksaan didapatkan air 2015;2(6).
bone gap >10 dB pada 2 frekuensi berturut
5. Gacek RR. Anatomy of the Auditory
turut sehingga disimpulkan bahwa telinga and Vestibular Systems. In:
kanan mengalami tuli campur sedang, dan Wackym P, Snow JB, editors.
Ballenger’s Otolaryngology Head
telinga kiri mengalami tuli campur sedang and Neck Surgery. 18th Editi.
berat.1,8 Setelah pemberian terapi LPR, Connecticut: People’s Medical
Publishing House-USA; 2016. p. 14. Poe DS, Gopen Q. Eustachian Tube
62–108. Dysfunction. In: Snow JB, Wackym
PA, editors. Ballenger’s
6. Weber PC, Khariwala S. Anatomy Otorhinolaryngology Head and Neck
and Physiology of Hearing. In: Surgery. 17th ed. Shelton: BC
Johnson JT, Rosen CA, editors. Decker; 2009. p. 209–16.
Bailey’s Head and Neck Surgery
Otolaryngology. 5th ed. 15. Tysome JR. The Role of the
Philadelphia: Lippincott Williams & Eustachian Tube in Middle Ear
Wilkins; 2014. p. 2263–72. Disease. 2018;81:146–52.

7. Soetirto I, Hendarmin H, 16. Lin BM, Curhan SG, Wang M,


Bashiruddin J. Gangguan Jacobson BC, Eavey R, Stankovic
Pendengaran. In: Soepardi E, KM, et al. Prospective Study of
Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti Gastroesophageal Reflux , Use of
R, editors. Buku Ajar Penyakit THT Proton Pump Inhibitors and H2-
FKUI. 7th ed. Jakarta: Balai Penerbit Receptor Antagonists , and Risk of
FKUI; 2012. p. 12–4. Hearing Loss. 2017;21–7.

8. Dhingra PL, Dhingra S, Dhingra D. 17. McCoul ED, Goldstein NA, Weedon
Hearing Loss. In: Dhingra PL, J, Jackson A, Goldsmith AJ. A
Dhingra S, editors. Diseases of Ear, Prospective Study of the Effect of
Nose and Throat & Head and Neck Gastroesophageal Reflux Disease
Surgery. 6th ed. New Delhi: Treatment on Children With Otitis
Elsevier; 2014. p. 29–40. Media. 2015;137(1):35–41.

9. Reed NS, Huddle MG, Betz J, Power 18. Patel R. Hearing Loss in the Elderly.
MC, Pankow JS, Gottesman R, et al. Clin Geriatr Med. 2018;1–12.
Association of Midlife Hypertension Available from:
with Late-Life Hearing Loss. 2019; https://doi.org/10.1016/j.cger.2018.
01.001
10. Waxman J, Yalamanchali S, Valle
ES, Pott T, Friedman M, Waxman J, 19. Lin BM, Curhan SG, Wang M, Eavey
et al. Effects of Proton Pump R. Hypertension , Diuretic Use , and
Inhibitor Therapy for Risk of Hearing Loss. Am J Med.
Laryngopharyngeal Reflux on 2016;129(4):416–22. Available
Posttreatment Symptoms. 2014; from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.amjmed.2
11. Tuteja AG, Jastrzębska I, Składzień 015.11.014
J, Fyderek K. Laryngopharyngeal
Reflux in Children with Chronic Otitis 20. Sone M, Yamamuro Y, Hayashi H.
Media with Effusion. 2016;22(3). Otitis media in adults as a symptom
of gastroesophageal reflux.
12. Vakil N, Zanten SV Van, Kahrilas P, 2007;19–22.
Dent J. The Montreal Definition and
Classification of Gastroesophageal 21. Karyanta M, Satrowiyoto S,
Reflux Disease : A Global Evidence- Wulandari DP. Prevalence Ratio of
Based Consensus. 2006;1900–20. Otitis Media with Effusion in
Laryngopharyngeal Reflux.
13. Pang K, Di Y, Li G, Li J, Li X, Sun L. 2019;2019:3–6.
Can Reflux Symptom Index and
Reflux Finding Score Be Used to 22. Dhingra PL, Dhingra S, Dhingra D.
Guide the Treatment of Secretory Assesment of Hearing. In: Dhingra
Otitis Media in Adults ? PL, Dhingra S, editors. Diseases of
2020;030012. Ear, Nose and Throat & Head and
Neck Surgery. 6th ed. New Delhi: tympanometry in detecting fluid in
Elsevier; 2014. p. 21–8. the middle ears of children at
myringotomies. 2016;32(2):466–70.
23. Khursid A, Khan S, Rehman H ur,
Javaid M, Shahabi I. Otitis media
with effusion : Accuracy of

Anda mungkin juga menyukai