Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRESENTASI

“SODOMI”

Dr. Ardiyanto Panggeso, SH, MH


PENDAHULUAN

Kejahatan seksual Sodomi Terjadinya. . .


(sexual offences), • tindakan seks "tidak • Niat awalnya biasanya
menyangkut: alami" hanya untuk
• terdiri atas seks oral memuaskan nafsu
• tubuh
atau seks anal atau sesaat
• kesehatan • Pelaku biasanya
organ non-kelamin
• nyawa dengan alat kelamin homoseksual
• heteroseksual, • berbagai cara
homoseksual, atau dilakukan agar
antara manusia dan keinginannya
hewan terpenuhi
PEMBAHASAN
Kelainan
Perilaku Seksual
 Homoseksual

Faktor Genetik
 faktor
terkecil dari Pengaruh Media
terjadinya dalam
perilaku Pornografi
penyimpangan
seksual
Faktor
penyebab
Sodomi

Faktor Trauma Faktor Sosial


 korban atau Pergaulan
sodomi sewaktu  dari orang
kecil atau tua maupun
diperkosa teman
Homoseksual sebagai Salah
Satu Bentuk Kejahatan
Seksual

Pasal 292 KUHP  Orang dewasa yang


melakukan perbuatan cabul dengan orang
lain sesama kelamin, yang diketahuinya
atau sepatutnya harus diduganya belum
dewasa, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun.

kasus homoseks antara dua


kasus lesbian  terdapat
pria  mudah dicari,
kelainan yang diakibatkan
ditemukan: sperma dan
oleh manipulasi genital
mani pada dubur dan mulut,
dengan tangan atau alat-
bentuk dubur terbuka dan
alat bantu
spt corong, sfingter lemah
Seorang dokter yang memeriksa
kasus kekerasan seksual harus
bersikap:
Objektif Imparsial Confidential Profesional
Seorang dokter tidak Menjaga Melakukan
boleh memihak atau konfidensialitas hasil pemeriksaan sesuai
bersimpati kepada pemeriksaan korban. dengan kaidah-kaidah
korban sehingga Tuangkan hasil ilmu kedokteran yang
cenderung pemeriksaan dalam umum dan mutakhir,
mempercayai seluruh visum et repertum dengan
pengakuan korban sesuai keperluan saja, memperhatikan hak
begitu saja. Hal yang dengan tetap menjaga dan kewajiban korban
boleh dilakukan adalah kerahasiaan data dan dokter.
berempati, dengan medis yang tidak
tetap membuat terkait dengan kasus.
penilaian sesuai
dengan bukti-bukti
objektif
identifikasi

Menentukan
Membantu adanya
identifikasi tanda-tanda
pelaku Tujuan umum persetubuha
n
pemeriksaan
korban
kekerasan
seksual

Menentukan Menentukan
pantas/tidak adanya
nya korban tanda-tanda
utk dikawin kekerasan
Pemeriksaan

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
fisik Laboratorium

Umum: KU, Khusus: mencari


Umum: umur, GCS,tanda vital, bukti-bukti fisik
status, riwayat, Khusus: Meliputi status generalis, yang terkait
penggunaan obat, what, how, who, afek, dengan tindakan
riwayat penyakit, when, where penampilan, kekerasan
keluhan tanda jejas, seksual yang
status lokalis diakui korban
Pemeriksaan
Laboratorium

Pemeriksaan Air
Kasus Homoseksual
mani dari rambut
 Anal swab
dan kulit

Melihat unsur yang dapat dibuat


Mencari airmani
ada dalam dubur sediaan langsung
yang tercecer di
yang terbawa atau dengan atau tanpa
tubuh korban
melekat pada penis pewarnaan.
Penanggulangan Sodomi

Usaha Reformatif
ialah upaya
pembinaan
Usaha Preventif Usaha Repressif
Me terhadap para
dengan jalur non dengan jalur
mb Pe pelaku kejahatan
pidana pidana
erik mb Duk sodomi agar
an era ung mereka jera dan
Pen nta an tidak mengulangi
gen san dar Mengaj
ala VC i Menambah arkan
n D Lin Vonis Perilak Mening
Pen Por gku Hukuman u Seks katkan
didi no nga kepada pelaku yang nilai
kan dan n Kejahatan Sehat agama
Sek Pen Sosi Kejahatan dan dan
s ga al Seksual tidak moral
sej was dan berupa sodomi Menyi
ak an Mas mpang
dini Me yar
kep dia aka
ada Cet t
Ana ak
k
KESIMPULAN

Persetubuhan yang
Upaya pembuktian
merupakan kejahatan
secara kedokteran
seperti yang
forensik pada setiap
dimaksudkan oleh
kasus kejahatan
undang-undang,
seksual terbatas di
Kejahatan seksual tertera pada pasal-
dalam pembuktian
(sexual offences), pasal yang terdapat
ada tidaknya tanda-
sebagai salah satu pada Bab XIV KUHP.
tanda persetubuhan,
bentuk dari kejahatan Homoseksual juga
ada tidaknya tanda-
yang menyangkut termasuk bentuk
tanda kekerasan,
tubuh, kesehatan, dan kejahatan seksual bila
perkiraan umur serta
nyawa manusia. dilakukan pada orang
pembuktian apakah
dengan jenis kelamin
seseorang memang
sama namun belum
sudah pantas atau
dewasa seperti yang
sudah mampu untuk
tertera dalam pasal
dikawin atau tidak.
292 KUHP.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai