Anda di halaman 1dari 30

A.

DEFINISI KEJAHATAN SEKSUAL


Kejahatan : Suatu perbuatan atau tingkah laku
yg bertentangan dgn undang-undang

Seksual : hal yang berkenaan dgn seks atau


jenis kelamin, hal yg berkenaan dgn perkara
persetubuhan antara laki2 an perempuan
PERKOSAAN
Perkosaan adalah tindakan
menyetubuhi seorang wanita yang
bukan istrinya dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan (Hoediyanto,
2012)
PERBUATAN CABUL
Perbuatan Cabul adalah semua
perbuatan yang dilakukan untuk
kenikmatan seksual sekaligus
menggangu kehormatan kesusilaan,
(Hoediyanto, 2012).
PERSETUBUHAN
Perpaduan antara dua alat kelamin yg
berlainan jenis guna memenuhi
kebutuhan biologis yaitu kebutuhan
seksual (Hoediyanto, 2012)
C. DASAR UNDANG – UNDANG KUHP
PERKOSAAN
DASAR UNDANG – UNDANG KUHP
SELAIN PEMERKOSAAN
DASAR UNDANG-UNDANG KUHP PERBUATAN CABUL
PERSETUBUHAN
Penilaian Yang Berhubungan Dengan Pembuktian
Kejahatan Seksual

1. Penilaian Jenis Kelamin Korban


2. Penilaian Tanda Persetubuhan
3. Penilaian Tanda Kekerasaan
4. Penilaian Batasan Usia
5. Penilaian Kesadaran Dan Ketidakberdayaan Kondisi
Korban Saat Di Perkosa
6. Penilaian Pantas Dikawini
7. Penilaian Psikologis Korban Kejahatan Seksual
8. Penilaian Penyimpangan/Deviasi (Perbuatan Cabul)
1. PENILAIAN JENIS KELAMIN
2. PENILAIAN TANDA PERSETUBUHAN
3. TANDA KEKERASAN DILUAR ALAT KELAMIN
4. PENILAIAN BATASAN USIA

13
5. PENILAIAN KESADARAN DAN KETIDAKBERDAYAAN
KONDISI KORBAN SAAT DI PERKOSA
7. PENILAIAN PSIKOLOGIS KORBAN KEJAHATAN
SEKSUAL
8. Penilaian Penyimpangan/Deviasi
a. Deviasi Seksual Dengan Manifestasi / Perubahan
Tujuan Seksual
b.Deviasi seksual dengan manifestasi /
perubahan objek seksual
c. Deviasi skesual dengan manifestasi /
perubahan peran seksual atau identitas
seksual
YANG PERLU DIPERHATIKAN SEBELUM PEMERIKSAAN
TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Benda-benda dan TKP

• Pemeriksaan tanda-tanda pergumulan


• Tanda-tanda kekerasan: bercak darah yang
berceceran, sisa obat tidur.
• Tanda-tanda persetubuhan: bercak mani, bercak
darah.
• Mencari benda milik korban atau tersangka: rambut
kepala, bulu kemaluan, air liur, baju korban (ada yang
hilang/ robek)
• Material kimia : alkohol / obat-obatan
3. Pemeriksaan Fisik Luar
4. Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan Pada
Korban
Jenis pemeriksaan Bahan pemeriksaan Metode Hasil yg diharapkan
1. Penentuan Cairan vagina a. Tanpa pewarnaan a. Sperma yg masih bergerak
adanya sperma b. Dengan pewarnaan b. Basis kepala sperma
berwarna ungu, bagian
hidung merah muda

2. Penentuan adanya Pakaian Pewarnaan Baechii Kepala sperma warna merah


sperma menempel di serabut benarng.
ekor biru muda.

3. Penentuan adanya Cairan vagina Reaksi fosfatase asam Deteksi asam fosfatase yg berasal
cairan semen (air dari cairan mani membentuk
mani) warna ungu

4.Penentuan adanya Urin atau darah Mendeteksi kadar b- Diketahui adanya kehamilan atau
kehamilan HCG tidak (reaksi aglutinasi)

5. Adanya Racun Darah atau urin disesuaikan disesuaikan

6.Pemeriksaan adanya Bulu, Kulit, Sekret, disesuaikan disesuaikan


penyakit kelamin Lendir, Nanah

Pemeriksaan Pada Pelaku


1.Pemeriksaan sel epitel vagina (Tes Lugol)
2.Pemeriksaan penyakit kelamin
GAMBARAN HYMEN
GAMBARAN HYMEN YANG TELAH PERNAH TERJADI
PENETRASI
KESIMPULANn
Daftar Pustaka
Aflanie, I., Nirmalasaei, N., Hendy, M., 2017. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal.
Jakarta : Rajawali Pers
Algozi, A. M., 2018. Kejahatan Seksual. Diakses dari : Slideplayer.info/slide/13018962/
Amir, A. 2005. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua. Medan
Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Winardi, T., Mun’im, A., Sidhi, dkk. 1997.
Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Hoediyanto, H. A., 2012. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Edisi
Kedelapan. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Idries, A. M., 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta Barat :
Binarupa Aksara
Syaulia, Andirezeki, Wongso., 2011. Roman s 4n6. Ed 2. Diakses dari : dokumen.tips/ilmu-
kedokteran-forensik-5607f45eb4df1.html
Sarwono, S. W., 2006. Psikologi remaja. Diakses dari : ethese.uin-
malang.ac.id/1248/6/11410086_Bab_2_pdf.
Satya, K. 2014. Kejahatan Seksual. Diakses dari :
www.scribd.com/presentation/211166921/kejhatan-seksual-ppt-lengkap-ppt
Susanti, R. 2014. Aspek Medikolegal Kejahatan Seksual. Diakses dari :
www.slideserve.com/oneida/aspek-medikolegal-kejahatan-seksual
Yastawan, A. A., 2011. Bentuk Hymen. Diakses dari : scribd
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai