Anda di halaman 1dari 31

BERBAGAI TEKNIK

IDENTIFIKASI LAIN

DRG HENDRY RUSDI


IDENTIFIKASI
GOLONGAN DARAH KORBAN DAN PELAKU MELALUI AIR
LIUR / SALIVA

 NAMA LAIN :
a. Pembuktian dari tracing air liur
( Salivary Trace Evidence )
b. Saliva washing atau analisa air liur

 SYARAT : pada korban belum terjadi


pembusukan
 CARA :
1. Pada korban : buat sediaan ulas pada TKP yang masih
terdapat air liur baik masih basah maupun sudah kering.

2. Kirim ke laboratorium serologis :

Sekretor  dapat diketahui golongan darah


dari liur tersebut

Non sekretor  sulit ditentukan golongan


darah

Hasil penelitian kepolisian : 75% sekretor


Buku-buku acuan : 85% sekretor
1. Cross Check dengan keluarga yang sedarah
semenda : saudara kandung, ayah dan ibu.

2. Penentuan golongan darah dari analisa air liur


menurut teori paternalis yaitu suatu teori
yang menentukan garis keturunan.
Saliva washing pada Pelaku

 Pada pelaku : di sekitar gigitan pada korban


atau bekas gigitan pada makanan yang dimakan
pelaku terutama buah apel atau sejenisnya yang
dapat menampakkan pola gigitan permukaan
bukalis.

 Golongan darah pelaku hasil lab serologis harus


periksa silang dengan sedarah semenda dari
pelaku.

 Pada pelaku yang tertangkap : harus ada izin


tertulis dari pelaku / tersangka dan semendanya
Tabel golongan darah dari keturunan (Paternalis)

Golongan Darah
Ibu Anak Ayah
O O O
O O,B B
Ibu Anak Ayah
O O,A A
O A,B AB
A O,A, A
A A,B,AB B
A A,B,AB AB
B O,B B
B A,B,AB AB
AB A,B,AB AB
Teori dalam penentuan golongan darah

1. Teori Hetero-Aglutinin N dan MN (Lendsteiner)

2. Pengaruh rhesus faktor (Levine dan Philip)


Aglutinasi positif rhesus positif
Aglutinasi negatif rhesus negatif

3. Hukum genetika (Mendel)

4. Teori Mutatis-Mutandis
Ibu B-BB ≈ ayah B-BB anak : B-BB
Ibu B-B ≈ ayah B-BB anak : B-BB, B-B, O.
Hasil analisa negatif

1. Saliva dari pelaku bukan golongan sekretor

2. Saliva telah mengering mungkin sediaan ulas kurang


mengandung liur

3. Saliva tercemar

4. Sediaan ulas (cotton swab) terkontaminasi

5. Reagen rusak, kadaluarsa, konsentrasi berubah

6. Kegagalan semua prosedur laboratoris


IDENTIFIKASI GOLONGAN DARAH KORBAN MELALUI
PULPA GIGI

Akar rambut, tulang, kuku, jaringan ikat, air mata,


saliva, darah
(James dan Standison,1982)

Identifikasi golongan darah

Absorpsi – Ellusi jaringan pulpa gigi


(Alfonsius, 1993)
Metode absorpsi - ellusi jaringan pulpa gigi

Bahan : Gigi yang masih terdapat jaringan pulpa

1. Gigi ditumbuk dalam lubang besi  bubuk.


2. Masukkan ke dalam 3 tabung reaksi
3. Masukkan Antisera :
a. α ke tabung I
b. β ke tabung II
c. γ ke tabung III
4. Simpan dalam lemari pendingin 5°C, 24 jam
1. Cuci dengan larutan Salin 7 kali.
2. Buang larutan Salin, tetapi endapan tidak terbuang.
3. Teteskan 2 tetes aquades dengan pipet.
4. Panaskan 56°C, 12 menit.
5. Angkat dari tungku pemanas.
6. Masukkan sel indikator : A,B dan O, dengan
konsentrasi 3% - 5 %.
7. Sentrifuge penggumpalan (aglutinasi)
8. Lihat tabung aglutinasi ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
ANALISA JARINGAN PULPA DALAM IDENTIFIKASI
GOLONGAN DARAH

AGLUTINASI
(visual)  identifikasi gol. darah :

1. Aglutinasi jelas

positif

2. Aglutinasi tidak jelas

meragukan

3. Aglutinasi tidak terjadi

negatif
HASIL ANALISA :

 Hasil I : - +  aglutinasi
tergantung tabung mana yang dimasukkan sel
indikator dengan demikian golongan darah
diketahui.

 Hasil II : +  aglutinasi

 Hasil III : -  aglutinasi tidak


ada
Hasil analisa negatif
1. Antisera tidak cukup

2. Derajat dan waktu pemanasan yang tidak tepat

3. Kelembapan udara selama penyimpanan

4. Pengenceran salah

5. Pemeriksaan kurang teliti / tepat

6. Bubuk gigi tidak terdapat anti H atau anti H-nya negatif 


gigi tidak terdapat antigen  tidak terjadi reaksi antara
antigen dengan antisera.

7. Eritrosit pada sediaan pulpa gigi hanya dapat diperiksa


131 hari sejak kematian.
 Sekretor seseorang yang memiliki antigen dan
antibodi di dalam sediaan jaringan tubuhnya 
identifikasi golongan darah

 Non sekretor tidak memiliki antigen 


tidak terjadi reaksi antara antigen dan antisera 
identifikasi sulit  hasil sangat subyektif

 Sediaan darah : darah manusia atau darah hewan ?


Dalam analisa penentuan golongan darah dapat diketahui :

1. Kadar alkohol di dalam darah, kadar narkoba (berbagai


jenis) di dalam darah

2. Bahan-bahan kimia atau bahan farmakologis yang


dikonsumsi pelaku maupun korban

3. Jenis obat tertentu yang dikonsumsi korban / pelaku sebelum


kematian
IDENTIFIKASI DNA KORBAN DARI ANALISA AIR
LIUR

 DNA (Deoxyribonucleic Acid) : suatu


materi dari tubuh manapun yg terdapat dalam
inti sel.

 DNA berbeda pada setiap individu meskipun


berasal dari bagian tubuh manapun (Prof. Alec
Jeffrey)
Sifat DNA
dapat dimanfaatkan sebagai materi identifikasi

DNA profiling  sbg materi genetik intraseluler


Tubuh manusia

Sel-sel

Inti sel

materi genetik = Kromosom


(Merupakan pemadaran dr benang-benang DNA)

Helix

Basa terminal (Coding area & non coding area)


urutan basa terminal pd setiap orang berbeda

Non Coding Area

Identifikasi Profiling /Sidik DNA


Fungsi Analisa sediaan dalam identifikasi DNA

Melakukan identifikasi korban

Melakukan identifikasi pelaku

Menentukan sebab + korban

Menjelaskan DNA sbg bukti tindak pidana


Proses DNA profiling
1. Isolasi : mengeluarkan dan memurnikan
DNA dari inti sel
2. Restriksi : memotong DNA
3. Elektroforesa :mengelompokkan hasil potongan DNA
mrt panjang potongan
4. Pelacakan = probing : menandai area khas yang
dicari :
A. Pelacak Tunggal ( single locus probe)
B. Pelacak Ganda ( Multi locus probe)
5. Labelling : memberikan zat yg memungkinkan untuk
melihat lokasi & jumlah area yang di cari
Proses DNA profiling
1. Labelling :
 Memberikan zat yg memungkinkan untuk melihat
lokasi & jumlah area yang dicari
 DNA tidak dapat dilihat begitu saja maka harus di
tempatkan " penanda (chemilluminscence) " yang
dilekatkan pada pelacak. Penanda tsb akan memberi
warna.
 Penanda radioaktif radiasi film Ro; monitoring film
 pita-pita hitam pada film Ro akan berpendar uv
langsung di lihat dengan mata foto potret
Proses DNA profiling

Penanda radioaktif  radiasi  film Rö;


monitoring film

pita-pita hitam pada film Rö akan


berpendar uv langsung dilihat dengan mata 
foto potret
Aplikasi DNA profiling
1. MULTI LOCUS PROBE
Sampel : jaringan korban dan keluarga
korban
2. SINGLE LOCUS PROBE pada pemerkosaan
ganda
Sampel : sperma, saliva
3. POLYMERASE CHAIN REACTION :
Memperbanyak DNA utk DNA Profiling
Sampel : TETES DARAH
Aplikasi DNA profiling
SINGLE LOCUS PROBE SALIVA :

 Cross chek dgn saudara semendah.


 Izin dari sedarah semendahnya dalam formulir
persetujuan yang baku mutu nasional dan
internasional.
 Surat persetujuan ini biasanya dijajaran kepolisian
interpol sudah ada formulir tersendiri.
IDENTIFIKASI KORBAN MELALUI GIGI PALSU
YANG DIGUNAKANNYA

Ahli-ahli forensik umum sangat tertarik

mengidentifikasi gigi palsu ini karena terbukti

dengan pembakaran gigi palsu masih utuh


Banyak kasus yang dapat teridentifikasi

melalui bukti gigi palsu yang dipakai korban


Teknik diseksi/reseksi
1. Fasial Diseksi
2. Rahang diseksi
Diseksi Rahang
• Stryker autopsi saw method
• Mallet and chisel method
• Pruning shears method
Pembukaan rahang pada mayat :
Intra oral :
Pembukaan mulut dilakukan sebelum pelepasan larynk/pharynx untuk
mencegah kehilangan barang bukti bagian dalam dari mulut.
Bila tidak ada Rigor  lakukan pembukaan dengan menggunakan
tangan
Rigor (+) menggunakan T-chissel antara gigi posterior maksila dan
mandibula lalu diungkit
Bila Rigor terlalu kuat maka  dilakukan pemotongan otot mastikasi
Carbonization/incenerataion telah terjadi  dilakukan pemotongan
ramus mandibula secara hati-hati
Ekstra Oral
Pemeriksaan rongga mulut dengan pelepasan mandibula
yang dilakukan melalui ekstra oral dilakukan pada
mayat yang sudah rusak. Protokol pemeriksaan tetap
diperhatikan. Dilakukan setelah larynx dan pharyx
selesai diperiksa.
Mandibula ditekan ke arah inferior dengan pembukaan
semaksimal mungkin lalu otot mastikasi dibebaskan
dalam arah lateral ke medial sampai tidak ditemukan
tekanan pada tulang rahang. Hal ini dilakukan kanan
dan kiri. Bila susah dibuka maka gunakan chissel untuk
mengungkitnya.

Anda mungkin juga menyukai