Anda di halaman 1dari 26

GM 2.

2
Memahami Faktor Etiologi dan
Faktor Risiko Karies

Prof. Sondang Pintauli, drg, PhD


KARIES
Host

Mikroor-
Substrat
ganisme

Waktu
• Host = gigi, saliva
• Agent/Mikroorganisme = s.mutans /
lactobacillus
• Environment = substrat, diet
• Time = diperkirakan 6 - 48 bulan
Risk = Risiko
• Peluang terjadinya sesuatu yang
membahayakan
• Faktor risiko ?
– Faktor yang memungkinkan terjadinya
suatu penyakit

• Manfaat
– Dapat melakukan tindakan pencegahan
yang ditujukan langsung kepada orang yang
mempunyai risiko tinggi
Faktor Risiko Karies
• Pengalaman karies
• Penggunaan fluor
• Oral hygiene
• Jumlah bakteri
• Saliva
• Pola makan
• Umur
• Jenis kelamin
• Sosial ekonomi
Pengalaman karies
• Disebut juga “caries experience” (deft, DMFT)
• Pengalaman karies pada anak  pengalaman
karies pada waktu dewasa
• deft gigi susu banyak  cenderung pada gigi
permanen (DMFT) juga banyak
Penggunaan Fluor
• Pemberian (aplikasi) fluor secara sistemik /
lokal sangat baik  remineralisasi
• Adanya pengalaman mendapat aplikasi fluor
dapat mengurangi risiko terjadinya karies
Oral Hygiene
• Penyebab karies adalah plak
Insidens karies dapat dikurangi dengan
menyingkirkan plak dari permukaan gigi  OH
baik
• OH yang buruk dapat meningkatkan risiko
terjadi karies
• Pembersihan gigi (skeling) secara rutin dapat
meningkatkan OH
Jumlah Bakteri
• Bakteri / mikroorganisme sebagai salah satu
faktor penyebab karies
• Jumlah bakteri mempengaruhi risiko
terjadinya karies. Bayi yang memiliki s.mutans
yang banyak, maka akan punya risiko yang
lebih tinggi terhadap terjadinya karies pada
gigi susunya di usia 2 - 3 tahun
Saliva
• Saliva selain mempunyai efek bufer juga
berguna untuk membersihkan sisa-sisa
makanan di dalam mulut
• Penurunan aliran saliva akan menyebabkan
seseorang berisiko terhadap karies
• Sekresi saliva normal > 1,1 ml/menit
Pola makan
• Jenis asupan (karbohidrat) dan frekuensi
makan
• Terlalu sering makan diantara jam makan akan
menyebabkan enamel dengan bantuan saliva
tidak mempunyai kesempatan melakukan
remineralisasi secara sempurna  terjadi
karies
Karbohidrat (CH2O)
Monosakarida
• KH tersusun dari 5 (pentosa) / 6 (heksosa) atom C
• Cth : glukosa, fruktosa, galaktosa (H) dan xilosa, arabinosa (P)
Disakarida
• Polimer : 2 – 10 monosakarida, biasanya larut dalam air
• Cth : sukrosa, laktosa, maltosa
Polisakarida
• Golongan KH kompleks yang merupakan polimer molekul
monosakarida
• Cth : xylitol
Stephan Curve
Umur, jenis kelamin, dan sosial
ekonomi

• Umur  bertambahnya umur karies semakin ↑↑


• Jenis kelamin  masih diragukan hubungannya
• Sosial ekonomi  pekerjaan dan pendidikan
Pengukuran Faktor Risiko Karies
• Perhitungan jumlah bakteri
• Kariostat
• Traffic Light Matrix Model (TL-M)
• Kariogram
• Oral tester
• Caries Risk Assessment ADA
• Irene’s Donut
Perhitungan jumlah bakteri dalam
saliva
• Uji aktivitas karies yang pertama sekali digunakan
• Uji ini dilakukan dengan menggunakan saliva cair
yang diperoleh dari mengunyah 1g parafin atau
karet gelang steril
• Setelah itu, saliva tersebut dimasukkan ke dalam
piring petri yang sudah diberi 10 ml media
Laktobasilus Rogosa pada suhu 45 0C
• Biasanya perhitungan dibuat dari skor 1-4 dan
dikategorikan menjadi merah, sedang, dan tinggi
• Uji ini tidak digunakan lagi dengan adanya metode
yang baru, namunmetode ini masih digunakan pada
penelitian-penelitian laboratorium
Kariostat
• Dirancang oleh Professor Tsutomo Shimono dari FKG
Universitas Okayama
• Metode ini menggunakan cairan semi-sintesis yang
mengandung 20% sukrosa dan indikator pH
• Sebagai suatu uji kolorimetri, metode ini membuat
bakteri penghasil asam merubah warna media dari
biru kehitaman menjadi biru, hijaum dan kuning
• Di jepang, semua anak-anak harus melakukan
pemeriksaan rongga mulut pada usia 1½ dan 3 tahun.
Kelompok umur ini dianggap cukup signifikan dan
kritis karena bila terjadi karies di usia 1½ tahun, maka
besar kemungkinan prevalensi karies anak meningkat
waktu anak mencapai usia 3 tahun
Warna pH Skor Risiko
Kariostat
Biru 6,1 ± 0,3 0 Rendah
Hijau 5,4 ± 0,3 1 Sedang
Hijau Muda 4,7 ± 0,3 2 Sedang
Kuning 4,0 ± 0,3 3 Tinggi
Traffic Light Matrix Model (TL-M)
• Suatu model tabel pemeriksaan seperti lampu lalu
lintas dengan warna merah, kuning, dan hijau pada
kolomnya
• Terdiri dari 2 elemen, yaitu elemen pertama disebut
lampu lalu lintas (traffic light) dan elemen kedua
adalah tabel (matrix)
• Dilakukan pengukuran pH saliva normal (keadaan
tidak dirangsang) < 5,8 , maka skor faktor risikonya
berwarna merah. Warna merah menunjukkan bahwa
risiko karies tinggi (buruk), warna kuning berarti
mudah terkena karies, dan warna hijau menunjukkan
risiko karies rendah (baik)
Oral Tester
• Suatu perangkat pengukuran risiko karies yang
terdiri dari pengukuran kuantitas saliva, uji bufer,
dan uji s.mutans dilengkapi dengan perangkat
lunak
• Cara ini dikembangkan oleh Dr. Takashi Kumagai,
kariologis Jepang dari klinik gigi Tokuyama
• Dapat dilakukan di prakter drg karena caranya
sangat sederhana dan waktu yang dibutuhkan
sedikit (≤ 30 menit)
• Pengukuran s.mutans dilakukan dengan
menggunakan sistem immunochromatography
Kariogram
• Diperkenalkan oleh Dr. Bratthal
• 10 parameter (skor 0-3) :
1. Pengalaman karies 6. Jumlah s.mutans
2. Penyakit umum 7. Fluor
3. Diet karbohidrat 8. Sekresi saliva
4. Frekuensi diet 9. Kapasitas bufer
5. Skor plak 10. Penilaian klinis dari
operator
• Tujuan :
– Menjelaskan hubungan karies dengan faktor
lainnya
– Menggambarkan risiko karies dengan grafik
– Digunakan sebagai rekomendasi untuk melakukan
tindakan pencegahan
– Menjelaskan hal-hal yang mungkin dilakukan
untuk mencegah karies
– Dapat digunakan di klinik  untuk program
evaluasi
5 sektor kariogram
• Sektor hijau : peluang untuk menghindari karies baru
• Sektor biru tua : diet  gabungan dari jenis makanan dan
frekuensi makan
• Sektor biru muda : ketahanan  gabungan penggunaan
fluor, sekresi saliva, dan kapasitas bufer
• Sektor merah : bakteri  gabungan jumlah plak dan
s.mutans
• Sektor kuning : kondisi/keadaan secara umum  gabungan
pengalaman karies dan riwayat penyakit umum

• Jika sektor hijau ≥ 80%  pasien memiliki peluang yang


besar untuk terhindar dari karies baru
• Jika sektor hijau ≤ 20%  risiko karies sangat tinggi
Pengukuran Risiko Karies
CRA dari ADA
CRA1 dari ADA
• Dikeluarkan oleh ADA
• Pengukuran risiko karies khusus untuk anak

Irene’s donut
1. Model stimulator karies gigi
2. Dikembangkan oleh drg. Irene Adyatmaka
3. Memberdayakan peran ortu dalam mencegah
karies
Comprehensive Preventive Dentistry
• Minimal Intervention Dentistry (MID)
• Pengukuran faktor risiko
• Fluoride therapy
• Ozone therapy
• Herbal therapy
• Laser in dentistry
• Vaksinasi
 Evidence Based Dentistry

Anda mungkin juga menyukai