Anda di halaman 1dari 46

Oleh :

Mimi Marina Lubis,drg.,Sp.Ort(K)


Pertimbangan dalam Rencana Perawatan
Ortodonsia

Hasil Yang Diharapkan


Daftar Prioritas Masalah
Potensial Pertumbuhan
Faktor Etiologi
Perencanaan Kebutuhan Ruang
Perencanaan Penjangkaran
Pemilihan Pesawat
Perencanaan Retensi
Evaluasi Kembali
Piranti/pesawat Ortodonsia Lepas
Piranti yang cara pemakaiannya
dapat dilakukan oleh pasien
sendiri
Bagian-Bagian Piranti Ortodonsia
Lepas
Komponen aktif
1. Pegas
2. Labial Bow
3. Sekrup
4. Elastik
Komponen retentif
Pelat basis
KOMPONEN AKTIF

1. PEGAS
PEGAS Z = DOUBEL CANTILEVER SPRING
FUNGSI : MENGGERAKKAN GIGI KE LABIAL
DIAMETER : 0.5 - 0.6 mm (ANTERIOR )
0.7 mm (POSTERIOR )

Single cantilever spring (finger spring)


Fungsi : Menarik gigi ke mesial atau ke distal
Diameter : 0.6 mm
Pegas T
FUNGSI : MENGGERAKKAN GIGI MOLAR,
PREMOLAR DAN CANINUS KE BUKAL

DIAMETER : 0.5 MM
Bumpher Spring
FUNGSI : MENGGERAKKAN GIGI
POSTERIOR KE BUKAL

DIAMETER : 0.6 MM
Bukal Retraktor Spring
 FUNGSI : MENARIK KANINUS KE
DISTAL
 DIAMETER : 0.7 MM
 BENTUK : U LOOP, V LOOP
Bukal Push Spring
FUNGSI : MENOLAK PREMOLAR KE
LINGUAL

DIAMETER : 0.7 MM
Lingual Spring
FUNGSI : MENOLAK GIGI TERAKHIR
( MOLAR ) KE BUKAL

DIAMETER : 0.8 MM
Self Suporting Spring
FUNGSI : MENGGERAKKAN GIGI
KE PALATAL

DIAMETER : 0.7 MM
2. Labial Bow
FUNGSI :
AKTIF : MENARIK GIGI ANTERIOR KE
PALATAL
PASIF : MEMPERTAHANKAN LENGKUNG
RAHANG DAN SEBAGAI RETENSI
DIAMETER :
AKTIF : 0.7 MM
PASIF : 0.8 MM
3. Sekrup Ortodonti
Defenisi : sumber daya ( kekuatan )
bersama pelat akrilik
berpengaruh pada gigi geligi dan
tulang alveolar

Bagian-bagian sekrup :
Ulir

1atau 2 Pin penuntun


Housing
Untuk menggerakkan gigi dan ekspansi
lengkung gigi :
Pemutaran 360 0 Ruang :0.8 – 1mm
¼ Putaran (90 0) Ruang : 0.2 mm
Pembukaan maksimal 5-8 mm

Dalam pengaktifan perlu diperhatikan :


 Arah putaran
 Besar pengaktifan
 Waktu pengaktifan
Indikasi Pemakaian Sekrup
Masa gigi bercampur
Berjejal ringan kekurangan ruang sampai 4
mm
Kasus border line
Metode Howes : Fossa kanina = 37%- 44%
Materi gigi

Lengkung gigi sempit : bentuk V


Sekrup Ekspansi Menurut Arah
Arah lateral ( Transversal )
Arah sagital
Arah sagital dan transversal
Beberapa contoh sekrup untuk tujuan
tertentu
Open Screw Dapat digunakan untuk menutup ruang
Fan Screw atau Pivot screw Digunakan pada kasus
dimana regio anterior memrlukan ekspansi yg lebih banyak
dari pada posterior
Bow Screw Digunakan untuk ekspansi arah
transversal pada rahang bawah
Bertoni Screw Digunakan untuk ekspansi lengkung
gigi transversal dan sagital
Single Screw Sekrup yg kecil digunakan
menggerakkan gigi secara individual Contoh spring loaded
piston screw
4. Elastik
Fungsinya : sebagai komponen kekuatan pada
pesawat yang menggunakan kekuatan ekstra oral
Beberapa Contoh Elastik
Elastik Kelas II : berfungsi untuk menarik
maksila ke posterior
Dalam hal ini RB sebagai penjangkar
RA ditarik ke distal

Elastik Kelas III : berfungsi untuk


menarik mandibula ke
posterior
Dalam hal ini RA sebagai penjangkar
RB ditarik ke distal
Komponen Retentif

Retensi
Defenisi : daya tahan pesawat terhadap
daya yang melepaskan
Diperoleh dari :
* Klamer retensi dan lengkung
labial
* Kontak rapat pelat dengan gigi
* Adhesi anterior bagian dalam
pelat dengan palatum
Macam-Macam Klamer Retensi
C Clasp = Klamer Bukal = Klamer ¾
Klamer Arrow Head
Klamer Adam
Triangel
Ball Clasp = Rush Anchor
C Clasp
Klamer Bukal = Klamer ¾ =
Klamer circumferential
Untuk : * Molar permanen,  : 0.8 mm
* Molar susu, Premolar dan
Caninus permanen ,  : 0.7 mm
* Caninus desidui,  : 0.6 mm
Keuntungannya : * pembuatan mudah
* Desain sederhana
Kerugian : tidak dapat digunakan pada gigi yang
belum erupsi sempurna
Klamer Adam
Klamer ini paling banyak digunakan dengan  : 0.7
mm
Untuk Caninus desidui  : 0.6 mm
Retensi ini efektif dengan memanfaatkan undercut
mesiobukal dan distobukal
Gambar Klamer Adam
Triangle
Klamer ini digunakan pada interdental papil
Diameter : 0.7 mm
Pada gigi Posterior
Rush Anchor
Ball Clasp
Diameter : 0.7 mm
Pada gigi posterior
Pelat Basis
Terbuat dari resin akrilik
Fungsinya adalah :
* Basis ( landasan ) komponen lain dari pesawat
* Retensi
* Penjangkar
* Bite plate
Macam-Macam Bite Plane
Posterior bite plane = Bite wall
Anterior bite plane = Bite plate
Inclined bite plane rahang atas
Inclined bite plane rahang bawah
Posterior Bite Plane
Bite Wall
Def : penebalan akrilik pada pelat yang meluas
sebagian atau seluruhnya menutupi
permukaan oklusal gigi posterior
Fungsi : Membuka oklusi
Contoh : pada kasus gigi anterior atas
cross bite sehingga gigi dapat
digerakkan ke depan
Gambar Posterior Bite Plane
Anterior Bite Plane
Bite Plate
Def : penebalan pelat pada rahang atas yang
berupa dataran (pada bagian palatinal insisivus
rahang atas )
Fungsi : mengurangi over bite
Inclined bite Plane Pada Rahang Atas
Def : penebalan pelat berupa dataran miring
pada regio anterior rahang atas

Fungsi : * Mengurangi insisal overbite


* Menggerakkan mandibula ke depan
* Pesawat fungsional sederhana

* Biasa pada kasus : Deep bite dan anomali


Klass II
Inclined Bite Plane Pada Rahang Bawah
Def : penebalan pelat berupa dataran
miring pada regio anterior rahang bawah
Indikasi :
* Mengoreksi satu crossbite atau sekelompok kecil
crossbite anterior
* Ruang cukup
* Overbite cukup
Macam-macam Pesawat

Anda mungkin juga menyukai