Desain alternatif
Komponen gtsl
Rest
Support
Gigi
Oklusi
Biologis: perhatikan jaringan yg dipreparasi dan jaringan sekitr, preparasi gigi seminimal mungkin,
minimal 2 mm dentin, hindari overcontur: pas mencetak harus benar benar tercetak tepi preparasi:
krna apabila berlebih akan menekan sulkus:periodontal, ada 3 type margin supra gingiva, equi gingiva,
sub gingiva, yang sesuai aspek biologis adalah supra gingiva karna mudah dibersihkan, control plaknya
lbih mudah , - kurang estetik. Preparasi yg kita lakukan tidak boleh menyeabkab gigi fraktur dengan
membulatkan tepi preparasi
Mekanis: secara mekanik restorasi kuat, klo preparasi crown tidak boleh terlalu tapered maksimal 2-5
derajat,
Estetik: metalnya sedikit mungkin terlihat disembunyiin di bawah gingiva, ketebalan porselen maksimal,
permukaan oklusalnya ditutupi porcelain, margin sub gingiva
I : gigi anterior yg fraktur blm melibatkan pulpa yg bbn kunyahnya berat: parafungsinal habit/ deep bite
I: gigi yng pendek, kamar pulpa ckp besar: preparasi minimalnya 0,5 mm, dan tidak memerlukan
estetik biasa posterior
2. Metal porcelain
I: butuh estetik tinggi, kamar pulpa yng kecil : pasiel lumayan tua krn kamar pulpanya kecil ,
estetik
Post psa ante idelanya pasak kita gak bisa pake onlay / inlay, atap kamr Pulpa kalau udah dibuka
gak ada lagi struktur yang bisa menggabungkan 4 dindng tegak gigi, jadi kemungkin fraktur tinggi
pasca psa, gigi anterior harus pasak meski sedikit doing dibuka, karna struktur di cerviikal tipis
kalua kita gak kasi support pasak kemungkina fraktur di cervical.
Posterior
inlay
1. core
Full core
I: kerusakn <dari ½ service occlusal pasca preparasi
Partial core
I: > dari sama dengan ½ servicooklusal
2. post
Cast/ cast metal / castom : makromekanik gic type 1
I: buat yg SA melebar
<1/2 samadenga serviko insisal
Perubahan inklinasi: merubah malposisi: cast dibuat sma core langsung jadi bisa diubah
inklinasinya.
Fiber/ prefabricated
I: SA tapered/ sempit: karna udah dibuat agar fit : resin mikromekanik butuh jaringan bayank
Sisa jaringan setelah preparasi kita bisa pake fiber >1/2 samadenga serviko insisal
3. Post core
Attach /1 unit/ richmen
Deattach / 2 unit/ mahkota pisah sama core: butuh ruang serviko oklusal lebih besar
*Panjang pasak: panjng sisa mahkota + 2/3 panjang akar (pnjang akar yg trprndam tulang)
*Syarat ferrule ketinggian preparasi 2 mm lebar 1 mm: fungsi mencegah fraktur akr apabila ada tknn
*Ferule effect: Efek yg ditumbulakn s]dari sisa jaringan gigi untuk mencegah fraktur akr
bridge
Hukum ante:luas jaringan periodontal gigi yg digntikan harus lebih kecil dari/ sama dngn gigi
abutmnya
Konus: lebih baik , ujung akrnya membulat, beban ke tulang albveolar lebih kecil
Tapered tajam : rusak jaringan tulng alveolar
Divergen mencegah rotasi karena ada tlang diantar tulang
Rasio mahkota akar 2/3 bagian gigi yg terpendam tulang dan yg gak
Retainer: bagian yg menmpel pada abutment
1. Ekrakoronal
Fulveenr crown
2. korona
3. Intraradikuler
Sanitary hugyne:
I: Posterior yg resorbsi
+ self cleansing
-estetik
Modified ridge lap: esttetik baik oh baik, buat ridge tidak ada kelainan
Ovate: yg pasien ingin esteik pasca pencabutan < 1 mnggu seperti kluar dri gusi
Modified ovate: depan gak tertutup gusi, untuk pasien yg sdh ada resorbsi horizontal
Conector : meghubungkan
Rigid
Non rigid biasanya di pake di intermediet abutment/ pier abutment di distal pier abuetment
Mesial gigi 6 Male, distal gigi 5 female , indikasi gigi miring maksimal 20 derajat, beban kunyah
gak diterima sama abutment semua
Knpa di distal krn di dlm mulut kita ada daya ke anterior , anterior component force, bridge ada
gayake mesial pada pier abutment,beban berat di distal , sebagi shock braker krna bebannya
besar,. Knpa gak di gigi 33 krna dia bukan pier abutmwent
buat pasien yg tidak ada kelainan sama seklai : tdk miring, tdk goyang
semi fixed
u/ alternative abutmen yg miring, non rigid conector, non rigid ada di gig yang miring, jaringan
gigi dikit gpp
complex(salah satu unitnya sdh melewati caninus 4,6) / compound (tdk lwat c)bridge untuk pier
abutment : non rigid conector
spring: bikin bridge pada pasien yg ada diastemnya/ ada sentral diastema,
telescopic: doble coping: buat ggi yg miring 2 coping 1, dibawah porcelain 1 menutupi gigi:
jaringan gigi banyak krna perlu preparasi yg bnyak
MODIFIKASI
KENNEDY
1, 2, 4 APLEGATE = KNEDDY
3 (BOUNDED SADLE TAPI ABTMENTNYA TDK IDEAL, CNTH C TDK IDEAL DI JADIKAN ABUTMEN
KRNA TDK ESTETIK JIKA ADA KLAMER, 8 TDK IDEAL KRNA AKARNYA KONVERGEN) 5 (BOUNDED
SADLE SALAH SATU ABUTMENYA IDEAL) 6 (22 BONDED SADLE IDEAL)= 3 KENNEDY
Tahanan jaringannya tinggi : mucocmpresi/ mukodinamik: ridge datar atau vestibulum danggkal
Tahanan jaringannya rendah : mucostatik: tinggi ridge normal, belum ada resorbsi
Flabby: selective presser
Kalua kehilangan gigi free and +mukofungsional (bormol)= mencatak kondisi saat otot bergerak;
buat model kerja
Mucofungsional: compound
Survey
Bagian
A: surveying table
B. vetical colum
C horizontal arm
D vertical arm
F. surveying tool (analizing rod: analisis kesejajaran, undercut gauge, carbon marker : identifikasi
kontur terbesar gigi, wax trimer : block out
Garis pedoman
garis pedonamn penyusunan gigi garis puncak linggir / garis pont / pont line : fungsi pedoman
penyusunan gihi
Garuis midline sesuai garis median wajah
Garis caninus ujung cusp caninus : sejajar sama ala nasi: gigi anterior lebar
retensi RA: posterior palatal seal :pst dam : prtbatas diantara lunak dan durum , 2 bentuk u/v
shape tergantung klasifikasi palatum 1 durum mole membentuk sudut 30 , 2 30-60-, 3 60.
Klasifikasi house
Support 3
Palatum durum
alveolar ridge
tuberositas maksilaris
RB
Retensi
Retromylohyoid ridge: memeriksa perluasan sayap lingual dengan menggunakan kaca mulut di
ruang retromylohyoid
Support
Alveolar ridge dan bakelself (primer)
Oklusal record:
bisa pake galangan gigit, fre end (melibatkan gigi posterior) oklusinya tidak stabil: salah satu
kunci gigit hilang
meode wilis
dvf : M
dvo: S
relasi sentrik: hubungan ra rb pada kondisi kondile berada di suerooposterorior dari fosa glenoid
1. complete palate: buat yang punya masalah perio seluruh gigi goyang ra, splinting ttp ra
2. u shape: palatum pasien ada torus palatum yang melewati vibrating line
3. AP : indikasi kehilangn posterior melibatkan anterior, atau kehilngn di posterior tpi perlu
indirek retainer anterior, ada torus kecil tdk smpe vibrating line
nnn
1. Lingual bar : dasar mulut yang dalam > sama dngn 8 mm,
2. lingual palate: frenulum lingual dkt ujung lidah ; dangkal , gigi ante
< 5 mm
2. gigi abutment
3. desain gigi tiruan
5.
Kehilang gigi ante sja : akrilik: half Jackson paradental di gigi 16 dan 26
Half Jackson paradental, klamernya beda di antara 2 gigi jadi gak bisa di pake di gigi 8
Akers / circumferensial
Di regio tdk ada kehilangn gigi pake doble 14, 17 atau Jackson
Fre end
Akrilik: 2 jari
RPy dn t: m
Rpi / c clasp : KL
Indirect u:
1. buat garis yng mengubungkan res di gigi oklusal gigi abutmen terminal : garis fulcrum
2. letak indirek retainer dengan cara menarik garis tegak lurus ke gigi anterior
Lihat jarak gigi yng paling jauh dngn hgaris fulcrum yitu gigi 21 brrti kita dpt meletkkn indirect
retaine di gigi tersebut bawah 42.
Plat melibatkan beberpa gigi , tpi klo gak memungkin kn krna banyak space atau diastema jadi
pake cingulum
Bentuk oklusi:
1. BBO
2. UBO working sidenya aja yang kontak , kontaknya 50% balancing gak kontak
3. canine guidenc?/ cuspid protective; saat artikulasi ke 1 sisi di WS berkontak gigi c: bentuk
oklusa ini yg paling menguntungkan untuk bridge posterior krna bbn kontaknya ringan
Pada saat pasien mandible ke anterior, ante kontak poste tdk kontak: fenomena cristension :
diatasi dengan pembuatan blok di posterior, krna mudah lpas
Longgar relaining
Longgar: plat berubah warna rebaising, GT patah reparasi, atri oklusal : bikin baru
Gak sakit gak tajam , self cured akrilik, heat cure klo mau tunggu indiek