Anda di halaman 1dari 15

Pontik unconventional pada Gigi Tiruan Parsial Cekat

Mansi Manish Oswal, Manish Sohan Oswal


Assistant Professor, M.D.S, Prosthodontics, D.Y. Patil Dental School, Lohegoan, Pune, Maharashtra, India

ABSTRAK

Keberhasilan klinis prostodontik cekat bergantung pada jenis desain pontik.

Pemilihan desain pontik memainkan peran penting pada hasil perawatan. Saat ini, ada

banyak desain dan bahan pontik yang berbeda di pasaran. Bagi beberapa pasien, satu

pontik mungkin memiliki kelebihan dibanding yang lain dan pilihannya adalah

masalah preferensi dengan operator. Hal ini diakui bahwa keadaan klinis akan

membutuhkan variasi yang tak terbatas. Oleh karena itu, studi singkat tentang desain

pontik unconventional dapat digunakan untuk hasil klinis yang lebih baik.

Kata kunci: Gigi tiruan parsial tetap, hollow pontic, inzoma pontic, ovate pontic, stein

pontic.

PENDAHULUAN

Lengkungan gigi dalam keadaan keseimbangan dinamis, saling menopang

dengan gigi lainnya. Ketika gigi hilang, integritas struktural lengkung gigi terganggu

dan ada penyesuaian kembali gigi berikutnya sampai keadaan ekuilibrium baru

tercapai. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengganti gigi yang hilang sedini

mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan bantuan gigi tiruan sebagian tetap.
Pontik atau gigi tiruan merupakan komponen utama gigi tiruan sebagian tetap.

Kata pontik berasal dari bahasa Latin "pons" yang berarti jembatan. Pontik

didefinisikan sebagai "gigi tiruan yang tergantung dari gigi abutment." Dalam peran

ini, pontik harus mengembalikan fungsi, memberikan estetika dan kenyamanan, dapat

diterima secara biologis, memungkinkan kebersihan mulut yang efektif, dan

mempertahankan mukosa disekitarnya.

Menurut istilah prostodontik, pontik didefinisikan sebagai "gigi tiruan pada

gigi tiruan sebagian tetap yang menggantikan gigi asli yang hilang, mengembalikan

fungsinya, dan biasanya mengisi ruang yang sebelumnya diduduki oleh mahkota

klinis."

Tylman mendefinisikan pontik sebagai "anggota suspensi gigi tiruan sebagian

tetap yang menggantikan gigi asli yang hilang, mengembalikan fungsi, dan

menempati ruang gigi yang hilang."

Rosenstiel mendefinisikan pontik sebagai "gigi tiruan dari prostesa gigi

parsial tetap yang menggantikan gigi asli yang hilang, mengembalikan fungsi dan

penampilan." Pontik, karena secara mekanis menyatukan gigi abutment dan

mencakup sebagian residual ridge, mengasumsikan peran dinamis sebagai komponen

prostesa dan tidak dapat dianggap sebagai sisipan tak bernyawa.

William Howard Ueno dan Clarence Prui pada tahun 1982 memberikan

standar desain pontik yang menyatakan bahwa :


1. Permukaan jaringan pada pontik harus cembung (convex) untuk

kemudahan pembersihan

2. pontik seharusnya tidak memberikan tekanan berlebih pada jaringan

sekitarnya.

3. Pontik dan konektor harus adekuat untuk menahan gaya oklusal

4. Pontik harus mengembalikan estetika.

Desain pontik yang umum digunakan adalah ridge lap pontic, modifikasi

ridge lap pontic, sanitary, conical, dan ovate pontic.

Artikel ini akan membahas modifikasi atau desain pontik yang tidak umum

digunakan.

Modifikasi pontik oval

Diusulkan oleh Liu pada tahun 2003, modifikasi desain pontik oval

dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan pontik oval.

Modifikasi pontik oval melibatkan pergerakan tinggi kontur pada permukaan jaringan

dari pusat basis ke posisi yang lebih labial. Modifikasi pontik oval tidak memerlukan

ketebalan faciolingual sebanyak mungkin untuk menciptakan profil seperti pada

Gambar 1. Jauh lebih mudah dibersihkan dibandingkan dengan pontik oval karena

desain kecembungan yang kurang. Keunggulan utamanya dari jenis oval adalah

seringnya ada sedikit atau tidak diperlukan pembesaran operasi pada ridge.
Gambar 1 : modifikasi pontik oval

Tinggi kontur pada permukaan jaringan pontik adalah 1-1,5 mm apikal dan

palatal ke margin gingiva labial. Dental floss dapat digunakan untuk mendorong

margin gingiva labial dan membersihkan permukaan jaringan tanpa kesulitan,

berbeda dengan jenis pontik lainnya. Margin gingiva labial menempel kembali

setelah benang gigi dikeluarkan. Permukaan jaringan pada pontik oval yang

dimodifikasi kurang cembung dibanding pontik oval. Sehingga memiliki air seal

yang lebih efektif daripada modifikasi ridge lap. Kelemahannya adalah meninggalkan

bayangan di area apikal gigi pada margin gingiva jika pasien dengan klasifikasi

kelainan kelas I dan smile line yang tinggi.

Di ridge lap, dental floss pontik tidak dapat kontak permukaan jaringan pontik

di cekungan. Di ridge lap modifikasi, dental floss pontik dapat lebih kontak dengan

permukaan jaringan, tetapi terdapat daerah cekung di tengah permukaan jaringan

yang kontak yang tidak dapat dibersihkan. Pada pontik ovate, dental floss dapat
dibawa ke kontak permukaan jaringan yang kontak. Untuk pontik oval modifikasi,

dental floss dapat dibawa ke kontak dengan permukaan jaringan yang kontak.

Berdasarkan Chun-Lin Steeve, keuntungan berikut ini dapat didapat apabila

menggunakan modified ovate pontic .

1. Estetik yang bagus karena menghasilkan profile emergence yang benar

2. Memenuhi persyaratan fungsional

3. Lebih mudah dalam pembersihan dibanding pontic ovate

4. Seal udara efektif, yang menghilangkan kebocoran udara atau air liur

5. Adanya free gingival margin dan interdental papilla

6. Mengeliminasi atau meminimalkan “black triangle” di antara gigi

7. Sedikit atau tidak perlu penambahan ridge sebelum restorasi final

Modified sanitary pontic, arc-fixed partial denture, atau “perel pontic”

Pada tahun 1983 Tjan memperkenalkan konsep sanitary baru “arc-fixed

partial denture” untuk kehilangan gigi posterior rahang bawah. Desain pontik dan

konektor menghasilkan kontur anatomi permukaan bukal dan lingual dlm porsi

tertentu. Desain ini lebih mudah dibersihkan sehingga dapat lebih diterima oleh

dokter gigi dan teknisi. Bagian gingiva berbentuk seperti lengkung diantara retainer.

hal ini juga kurang rentan terhadap proliferasi jaringan yang dapat terjadi apabila

pontik terlalu dekat denga sisa ridge.


Gambar 2. Modifikasi pontik sanitasi

Indikasi untuk gigi tiuran sebagian arc-fix

1. Resorpsi alveolar ridge yang ekstrim

2. Palung vestibula yang dangkal

3. Kurangnya attached gingiva

4. Perawatan periodontal atau operasi sebelumnya

5. Perlekatan otot atau frenulum yang tinggi

Occlusal bar

Tipe pontik ini tidak kontak terhadap linggir edentulous. Secara umum

digunakan ketika ruang edentulous mesiodistal sempit, oklusoservikal luas, atau

keduanya. Tipe ini membuat makanan tersangkut di antaea pontik dan jaringan
sehingga membuat pasien tidak nyaman. Tetapi makanan yang tersangkut bisa

dibersihkan dengan mudah menggunakan cairan melalui ruang yang luas.

Stein Pontic

Variasi dari modified ridge lap pontic. Ini didesain untuk linggir edentulous

yang tajam, membuat kontak jaringan yang minimal dan memberikan estetik yang

dapat diterima. Hal ini kontraindikasi untuk linggir edentulous dengan dimensi

bukolingual yang luas.

Gambar 3. Stein Pontic

Spheroidal Pontic

Pada desain ini, pontik kontak tanpa ada tekanan. Hanya ujungnya yang

berkontak dengan linggir atau permukaan bukal, tergantung pada hubungan sisa

linggir, oklusi
Gambar 4. Spheroidal Pontic

Hollow Pontic

Desain hollow pontik sudah digunakan oleh banyak laboratorium untuk

mengurangi biayadari pontik metal based ceramic. Keuntungan yang didapat

diantaranya adalah :

1. Mengurangi porositas metal karean lebih sedikit metal pada pontik

2. Lebih mudah untuk pematerian ketika dibutuhkan

3. Berpotensi meningkatkan kekuatan karena lapisan porcelain-metal, resistensi

tinggi terhadap tekanan tensil

4. Teknik ini dengan mengukir pontik ada lilin dan kemudian melubangi bagian

tengah lilin pontik dari bawah.

5. Peralatan porcelainmelibatkanpengisian bagian twngah hollow dengan

porcelain dua atau 3 kali


Gambar 5. Hollow Pontic

Inzoma Pontic

Ini adalah sebuah inovasi mendekati desain pontik oleh Malone dan Koth.

Pada desain ini, ditambahkan linggir horiontal. Pada bagian posterior inzoma pontik,

linggir bukal dan lingual ditambahkan pada abutment untuk dukungan porselen. Pada

bagian anterior, linggir horizontal labial ditambahkan untuk mencegah migrasi yang

salah

Gambar 6. Inzoma Pontic


Split Pontic

Jenis ini adalah perlekatan yang ditempatkan seluruhnya di dalam pontik. Hal

ini terutama digunakan pada kasus gigi penyangga yang miring. Pola lilin untuk

bagian 3 unit anterior dibuat terlebih dahulu dengan lengan distal yang menempel

pada pier abutment seperti pada Gambar 7.

Gambar 7 Mesial half cemented first and the distal half having the pontic

Tanam, bakar dan cetak setengah mesial, selesaikan, dan letakkan pada

cetakan. Letakkan pola plastik ke dalamnya, beri lilin retainer distal dan dua pertiga

distal oklusal dari pola pontik seperti pada Gambar 8. Semen segmen mesial terlebih

dahulu, segera diikuti oleh segmen distal. Tidak ada semen yang harus ditempatkan di

antara dua segmen pontik tersebut.


Gambar 8 Distal retainer with the wing the mesial retainer with the pontic stabilized with a cross pin

Cross-pin dan Wing

Mereka adalah elemen kerja dari sistem pontik dua bagian yang

memungkinkan kedua bagian diperbaiki secara rigid setelah retainer disemen.

Retainer distal memiliki sayap yang disemen terlebih dahulu dan retainer pontik

bagian mesial diletakkan kemudian.

Kemudian, tapered pin didorong melalui pontik, sayap dan bagian belakang

melalui pontik seperti pada Gambar 9. Hal ini dapat digunakan pada pier abutments

atau dalam kasus dimana jalur penyisipan tidak serupa. Ini adalah semacam konektor

nonrigid.
Gambar 9 Tapered pin driven through the pontic, cemented cross pin, and wing pontic

DISKUSI

Keberhasilan atau kegagalan gigi tiruan sebagian cekat bergantung

sepenuhnya pada desain masing-masing komponen. Desain pontik ditentukan oleh

fungsi, estetika, kemudahan pembersihan, kenyamanan pasien, dan pemeliharaan

jaringan sehat di edentulous ridge.

Desain yang tepat lebih penting untuk pembersihan dan kesehatan jaringan

yang baik daripada pemilihan bahan. Perlu diingat bahwa pontik tidak hanya

menggantikan gigi yang hilang tetapi juga mempertahankan jaringan yang tersisa.

Karena beberapa jaringan pendukung hilang saat gigi dikeluarkan dan pontik terletak

di atas jaringan daripada tumbuh darinya, beberapa modifikasi seperti prosedur

pembedahan untuk koreksi cacat atau penggunaan porselen pink harus

dipertimbangkan.
Kontur dan sifat kontak pontik dengan ridge sangat penting. Desain

permukaan mukosa pontik juga melihat adanya perubahan dari kontak positif dengan

ridge ke kontak pasif dan kemudian disain yang tidak memiliki kontak.

Setelah evaluasi yang tepat atas kasus ini dilakukan dan mematuhi semua

kriteria seleksi pontik dalam pikiran, desain pontik yang paling sesuai untuk situasi

dipilih. Prognosis dari desain ini akan tergantung pada cara pasien memelihara

kebersihan di sekitar pontik ini. Pontik yang dirancang untuk penempatan di zona

estetik (area dengan visibilitas tinggi) harus menghasilkan ilusi gigi yang tumbuh dari

jaringan gingiva. Gigi harus menjaga keseimbangan antara gigi yang tersisa dan harus

sesuai dengan struktur orofacial. Pada saat bersamaan, perawatan kebersihan di

pontik ini juga harus diperhatikan.

Meskipun tidak ada pontik yang dapat dianggap ideal, kita harus berusaha untuk

memilih yang memenuhi persyaratan paling banyak untuk kesehatan jaringan oral,

kekuatan gigi tiruan sebagian cekat, fungsinya, dan yang terakhir namun tidak sedikit

estetika yang membuat pontik lebih banyak menarik perhatian seorang pengamat.

KESIMPULAN

"Apa yang Anda fokuskan menentukan apa yang Anda hilangkan" - gigi yang

hilang selalu menjadi fokus utama karena integritas sistem stomatognatik bergantung

pada penggantian gigi ini. Pedoman yang ditetapkan harus diikuti untuk mendapatkan

gigi tiruan sebagian cekat yang berhasil.


Pontik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari gigi tiruan sebagian cekat.

Oleh karena itu, pemilihan pontik harus dilakukan hanya setelah evaluasi ruang

pontik, retainer yang akan digunakan, estetika, kondisi ridge dan kontur, kebiasaan

kebersihan mulut pasien, dan oklusi pasien.

DUKUNGAN FINANSIAL DAN SPONSOR

Nol.

KONFLIK KEPENTINGAN

Tidak ada konflik kepentingan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Shillingburg HT, Hobo S, Whitsell LD, Jacobi R, Bracket S. Fundamentals of


Fixed Prosthodontics. 3rd ed. Chicago: Quintessence Books; 1997.
2. The glossary of prosthodontic terms. J Prosthet Dent 2005;94:10-92.
3. Malone WF, Koth DL. Tylmans Theory and Practice of Fixed Prosthodontics.
8th ed. Tokyo: lshiyaku Euro America; 1989.
4. Rosenstiel SF, Land MF, Fujimto J. Contemporary Fixed Prosthodontics. 3rd ed.
Missouri: C.V. Mosby Co.; 1998.
5. Stein RS. Pontic-residual ridge relationship: A research report. J Prosthet Dent
1966;16:251-85.
6. Howard WW, Ueno H, Pruitt CO. Standards of pontic design. J Prosthet Dent
1982;47:493-5.
7. Chun-Lin S. Use of a modified ovate pontic in areas of ridge defects: A report of
2 cases. J Esthet Restor Dent 2004;16:273-83.
8. Banerjee R, Banerjee S, Radke U. Ovate pontic design: An aesthetic solution to
anterior missing tooth- a case report, Journal of Clinical and Diagnostic Research
2010;4:2996-9.
9. Tjan AH. A sanitary “arc-fixed partial denture”: Concept and technique of pontic
design. J Prosthet Dent 1983;50:338-41.
10. Johnston JF, Dykema RW, Philips RW, Goodacre CJ. Johnston’s Modern
Practice in Fixed Prosthesis. 4th edition, Saunders, 1986, p. 140.
11. Aschheim WK, Dale BG. Esthetic Dentistry. 2nd ed. United States: Mosby Co.;
2001.
12. Mclean JW. Dental Ceramics-Proceedings of the First International Symposium
on Ceramics. Chicago: Quintessence Publishing; 1983.
13. Shoher I, Whiteman AE. Reinforced porcelain system: A new concept in
ceramometal restorations. J Prosthet Dent 1983;50:489-96.
14. Studer SP, Lehner C, Bucher A, Schärer P. Soft tissue correction of a single-
tooth pontic space: A comparative quantitative volume assessment. J Prosthet
Dent 2000;83:402-11.
15. Binkley TK, Noble RM, Wilson DC. Natural teeth pontics for a cast metal resin-
bonded prosthesis. J Prosthet Dent 1986;56: 531-5.

Anda mungkin juga menyukai