Teknik Mencetak
a. Mukofungsional : digunakan untuk free end
- Bahan cetak : impression compound, green stick compound
b. Mukokompresi : untuk rahang datar/ rendah, tahanan jaringan tinggi (mukosa lebih banyak
dari tulang)
- Bahan cetak elastomer
c. Mukostatis : tahanan jaringan rendah, untuk model studi
- Bahan cetak alginat
d. Mukostatis dan mukokompresi : flabby
Prinsip Preparasi
a. Preservation of tooth structure : preparasi seminimal mungkin dan mempertahankan gigi
sebelahnya agar tidak terpraparasi
b. Preservation of the periodontium : lokasi preparasi margin supragingiva dan equi gingiva agar
terjadi kontrol plak
c. Marginal integrity : bentuk preparasi margin harus sesuai dengan bahan yag digunakan
d. Resistance form : mencegah terjadinya fraktur, pembulatan sudut, membuang unsupported
enamel
e. Retention form : kemiringan axial preparasi 2-50
Fungsi Sementasi GTC
a. Luting/ agen yg menambahkan friksi antara GTC dengan struktur gigi agar retensi bertambah
b. Isolator dari perubahan termal di dalam mulut
- Apabila ada gelembung udara terjebak diantara GTC dan gigi maka kalor yang ada di RM
dapat dihantarkan melalui gelembung tersebut dan menyebabkan ngilu dan nyeri
- pH sementasi yang rendah akan menyebabkan ngilu
- GTC all pocelain : panas dari light cure pada saat sementasi dapat menyebabkan ngilu
Jenis Abutment
a. Primary : gigi abutment yang berada tepat disisi lateral edentulus area
b. Secondary : abutment yang ditambahkan disamping primary abutment
c. Intermediate : abutment yang berada di tengah diantara edentulus area
d. Distant : abutment yang berada jauh dari edentulus area
Jenis GTJ
a. Spring bridge : abutment berada di posterior yang menggunakan L bar untuk
menyambungkan pontik dengan abutment. Indikasi :
- Ada space, multiple diastema
- Gigi abutment sebelahnya goyang dan tidak bisa digunakan
b. Rigid fixed brigde : untuk abutment normal dan tidak ada kelainan
c. Semi fixed bridge : abutment salah satu miring, pada abutment miring tersebut diberikan
konektor semirigid dan abutment normal diberi konektor rigid
d. Cantilever bridge : abutment yang digunakan hanya di satu sisi, untuk gigi anterior dan gigi
kecil dengan beban kunyah ringan
e. Adhesive brige : untuk pasien yang menolak pengasahan gigi terlalu banyak, pengasahan gigi
hanya bagian palatal atau oklusal sebagian untuk ditempelkan dengan bahan adhesive
(pengasahan minimal, retensi utama adalah bahan adhesive)
Sindrom Kombinasi Kelly
Kesalahan perencanaan oklusi pada kasus full denture RA dan GTSL RB
a. Resorbsi progresif pada ridge anterior atas dan posterior atas
b. Resorbsi anterior atas akan menyebabkan jaringan flabby pada alveolar ridge Anterior rahang
atas
c. Ekstrusi dari gigi anterior RB
d. Pembesaran tuberositas maksilaris
Tindakan Perbaikan Gigi Tiruan Lepasan
a. Reparasi : menggabungkan sesuatu yang patah
b. Relief : mengurangi basis karna ada penonjolan mukosa
c. Rebasing : oklusi normal tetapi ada perubahan warna basis dan longgar
d. Relining : khusus GT longgar, oklusi normal, plat masih bagus
e. Recontouring : ada sesuatu yang masih tajam
f. Pembuatan alat baru : oklusi sudah tidak normal
Overdenture
a. Coping abutment : menambah retensi
b. Non coping abutment : tidak menambah retensi
c. With endodontic therapy : perbandingan mahkota > akar
d. Without endodontic therapy : perbandingan minimal mahkota = akar
Konfigurasi Konstruksi GTSL
a. Quadrilateral : titik penyeimbangnya terletak di 4 titik
- Klas I, III, IV kennedy
b. Tripodal : titik penyeimbangnya terletak di 3 titik
- Klas II kennedy
c. Bipodal : titik penyeimbang terletak di 2 titik
Pemeriksaan GTSL
a. Tes stabilisasi : instruksi pasien untuk menggerakkan otot bibir dan pipi
b. Mengecek support pada salah satu sisi : menekan dengan kaca mulut pada satu sisi GTL
rahang atas, menekan dengan telunjuk bagian anterior GTL rahang atas
c. Retensi : memberi gaya pada gigi tiruan dengan arah berlawanan dengan arah pasang, tarik
gigi tiruan ke arah oklusal
Jenis Pontik
Removable Prosthodontic
Klasifikasi Kennedy
a. Kelas 1 : bilateral free end
b. Kelas 2 : unilateral free end
c. Kelas 3 : bonded saddle
d. Kelas 4 : anterior cross midline
Aturan Penentuan Klasifikasi
a. Dimulai dari gigi kehilangan gigi
posterior kemudian ke anterior
b. Modifikasi : di hitung jumlah edentulus
c. Antagonis tidak disebut, maka gigi 8 dianggap tidak ada
d. Kehilangan posterior ada cross midline kelas 1 modifikasi, kelas 2 modifikasi, atau kelas 3
modifikasi
e. Kelas 4 tidak ada modifikasi
Klasifikasi Applegate
a. Kelas 1 : bilateral free end
b. Kelas 2 : unilateral free end
c. Kelas 3 : bounded saddle, gigi abutment tidak ideal
d. Kelas 4 : anterior cross midline
e. Kelas 5 : bounded saddle, salah satu gigi yang jadi
abutment ideal
f. Kelas 6 : bounded saddle, kedua gigi abutment ideal
Modifikasi Applegate
a. Dihitung jumlah span anterior dan posterior yang terlibat
b. Contoh : 16, 17, 18, 26, 27, 28, 13, 14, 11 hilang
Applegate kelas 1 modifikasi 2A, 1P
Contoh ; 16, 17, 18, 26, 27, 28, 21, 22, 11, 12 hilang
Applegate kelas 1 modifikasi 1A
Contoh : 16, 26, 11, 21, 14, 25 hilang
Applegate kelas 6 modifikasi 1A, 2P
Surveying
a. Analysing rod : mengetahui kesejajaran
gigi abutment
b. Carbon marker : mengetahui high of
countour (kontur terbesar gigi)
c. Undercut gauge : mengetahui seberapa dalam undercut (undercut : dibawah kontur terbesar
gigi), kedalaman undercut yg diperbolehkan untuk wire : 0.02 inc
Metal frame : 0,01 inch
d. Wax trimmer : undercut yang tidak ingin di pasangi cengkram,block out dengan wax
kemudian wax dipotong dengan wax trimmer
Fungsi Surveying
a. Untuk menentukan perawatan preprostetik yang diperlukan pasien
b. Lengan servikal : sebagai midline tengah wajah pasien
c. Contoh : abutment miring ke distal, agar bisa diinsersikan gigi harus dimiringkan ke anterior
Gigi abutment miring ke mesial, tilting ke posterior
Gigi abutment sebelah kanan miring kelingual, maka tilting ke bukal sebelah kanan
Gigi anterior bawah mirng ke lingual, tilting ke anterior
d. Tilting : berlawanan arah dengan miringnnya gigi abutment
b. Mayor Konektor RB
- Lingual bar : dasar mulut dalam ( dasar mulut >= 8 mm),
diukur saat lidah diangkat (menyentuh palatum) menggunakan
probe dari margin gingiva ke dasar mulut
- Lingual plate : dasar mulut dangkal, gigi anterior goyang,
- Double lingual bar : dasar mulut dalam, gigi anterior goyang
- Labial bar : torus mandibularis atau anterior RB retrusif
- Linguar bar with contonous bar retainer, diastema lebar,
servikal terbuka, self cleansing
Direct Retainer
a. Half
jackson
paradental :
cengkeram
menghadap
edentulous
area,
shoulder
harus
diantara
gigi dan
gigi
b. Half jackson gingival : cengkeram menghadap gigi
abutment
c. Akers : hanya untuk gigi posterior
d. 2 jari modifikasi : 2 jari rest mesial
e. RPI : abutment gigi C, gigi P
f. RPY : abutment gigi M
g. RPT : abutment gigi M
- GTS KL free end abutment di C : C clasp atau RPI
- GTS KL bounded abutment di C : C clasp
- Akrilik free end atau bounded abutment di C : gillet
*2 jari : jarang digunakan karena tidak ada rest sehingga bisa menyebabkan resesi gingiva
- Fungsi direct retainer : untuk mencegah gigi agar tidak lepas
Fulkrum
a. Garis fulkrum utama ditarik dari dua abutment paling posterior dari masing” sisi rahang
b. Ditarik dari bagian rest ke rest
c. Tarik garis tegak lurus dari garis fulkrum terhadap gigi anterior untuk menentukan letak
indirect retainer
d. Titik paling jauh dari fulkrum diberikan indirect retainer
Indirect Retainer
a. Plat : peninggian akrilik semua sisi gigi anterior sampai singulum
Kontraindikasi :
- Diastema
- Mahkota pendek
- Deepbite
Indikasi : gigi goyang, overjet dan overbite normal
b. Rest : di satu gigi
- Occlusal rest : titik terjauh di gigi P
- Insisisal rest : jarang dipakai
- Singulum rest : singulum harus prominent
c. Fungsi : mencegah rotasi saat GT digunakan (arah vertikal)
Bentuk Oklusi
a. Bilateral balance occlusion
- Working side kontak, balancing
side kontak
- Kedua sisi kontak
b. Unilateral balance occlusion/ groove
function
- Saat mengunyah di sisi kanan :
kanan working, kiri balancing
- Saat mengunyah di sisi kiri : kiri
working, kanan balancing
- Hanya salah satu yang kontak
c. Cuspid protective occlusion/ Canine guiden occlusion
- Gerak kekanan, hanya C yang yang kontak/ gerak
d. Mutually protective occlusion
- Ketika gigi bawah diprotrusikan, semua gigi anterior berkontak sedangkan gigi posterior
tidak kontak
Jenis Reliner
1. Pasien dilakukan preparasi gingiva equigingiva (margin sejajar puncak margin), tidak
menggunakan sub gingiva. Apa alasan drg melakukan hal tersebut?
Jawaban : preservation of the periodontium
- Control plak sub gingiva : pembersihan sulit
- Preservation of tooth structure : preparasi minimal
2. Pasien dilakukan sementasi tetap dengan GIC, tiga bulan kemudian pasien merasa sakit saat
mengatupkan mulutnya. Ditemukan margin dibagian palatal terbuka (ada peninggian gigitan).
Apa yang menyebabkan rasa sakit tersebut?
Jawaban : terjadinya traumatik oklusi
- Terjadinya gelembung udara pada saat sementasi : sakit setelah sementasi
- pH sementasi rendah : saat setelah sementasi
3. Pasien kehilangan gigi 45, menggunakan abutment gigi 44 dan 46. Apa jenis abutment yang
digunakan pada kasus tersebut?
Jawaban : primary – abutment yang berada tepat disamping edentulous area
- secondary : selain gigi yag ada disebelah abutment
- intermediate : abutment yang berada ditengah edentulous area
4. Pasien masih muda, brigde apa yang tepat ?
jawaban : adhesive bridge
5. Pasien tegang, TMJ pegel. Apa yang terjadi pada pasien?
Jawaban : dimensi vertikal terlalu tinggi
- Dimensi vertikal terlalu rendah : sulkus nasolabial terlihat jelas, sering tergigit, angular
cheilitis
- Anterior terlalu protrusif : sudut nasolabial terlalu kecil
6. Pasien setelah PSA gigi 46 akan dibuat onlay. Teknik cetak model kerja?
Jawaban : double impression – cetak dua kali dengan material sama
- Two stage : gigi dicetak dengan alginat, bagian ridge menggunakan ZOE
7. Material sementasi mahkota tiruan sementara akrilik?
Jawaban : eugenol free luting cement
8. Pasien GTSL rahang bawah, GTL rahang atas. Apa yang terjadi ?
Jawaban : resorpsi prograsif pada alveolar ridge anterior rahang atas
- Resorpsi progresif anterior
- Flabby anterior
- Tuberositas maksilaris membesar
- Gigi anterior rahang bawah protrusi
9. Pasien rahang atas dan bawah bentuk rigdenya knife edge. Bentuk anasir yang digunakan ?
Jawaban : RA, RB non anatomis
- Anatomis : bentuk ridge normal, tonus otot normal, beban kunyah normal, ketinggian
ridge normal
- Semi anatomis : pasien masih muda, tonus otot normal, beban kunyah besar
- Non anatomis : ridge knife edge atau datar
10. Gigi yang hilang 45, 47 pasien mau dibuat brigde. Tipe bridge yang tepat?
Jawaban : compound bridge
- Compleks bridge : bridgepanjang dan sudah melewati kaninus
11. Pasien mengeluh GT longgar dan ridgenya sakit. Saat dipalpasi tidak ada rigde tajam.
Relining dengan bahan?
Jawaban : tissue conditioner
- Sofliner : longgar, sakit, tajam
- Hardliner : longgar, tidak sakit, tidak tajam
12. Gigi yang hilang semuanya kecuali 11 dan 13. Klasifikasi kennedy?
Jawaban : kelas 1 modifikasi 1
13. GT dicuci patah. Dilakukan ?
Jawaaban : reparasi – menyatukan dengan sticky wax
- Rebasing : berubah warna, oklusi masih baik
- Relinig : kendor
- Bikin alat baru : cengkram patah
14. Anterior bawah retroklinasi. Mayor konektor RB ?
Jawaban : labial bar
15. Pasien merasa sakit di rugae palatina?
Jawaban : basis gigi tiruan terlalu menekan foramen insisivus
- Pasien memakai GTL, bibir kebas: foramen mentalis
16. Lingual bar patah ditengah-tengah. Mechanical properties ?
Jawaban :
17.
18. Ei
19. Fv
20. ev