Anda di halaman 1dari 18

Jsm : GTC : cara preparasi dan bur, cetakan kedua gmn cara, desain alasan

Pros 1.1 22620 Bes

GTC : eksostosis, hiperplasia papilary, hilang gigi 26, gigi 25 karies dentin, 27 ada tambalan amalgam
sekunder karies, facet?
Facet disini menunjukan Kelainan parafungsi
Hyperplasia papil? Atau papillary hyperplasia?

1. Perawatan praprostho?
a. Skeling, kontrol plak
b. Gigi 25 ditumpat
c. Gigi 27 bongkar tumpatan, ganti tumpatan
d. Eksostosis dibedah? (gtc apa perlu?)
e. Hiperplasia papil-> gingivek
2. Desain?
- Rigid Fixed-fixed bridgework gigi 25, 26, 27
- Dengan Abutment gigi 25 dan 27
- Retainer gigi 25 partly veneer crown, PFM, dengan modif oklusal metal,
- Dan retainer 27 partly veneer crown, PFM, dengan modif oklusal metal,
- Pontik gigi 26 dengan desain modified ridge lap
- Konektor rigid
- Warna sesuai dengan gigi masih ada kecuali gigi C

Contoh penulisan desain kl gigi ante, mau palatal metal (deepbite):


- Rigid Fixed bridgework gigi 11,21,22 dengan abutmen gigi 11 dan 22, partial veneer
crown, PFM , modifikasi palatal metal
- Pontik gigi 21 dengan desain modified ridge lap
- Konektor rigid

3. Alasan?
- Fixed-fixed bridge : menurut hukum ante : dimana luas permukaan perisemental gigi
penyanggah harus lebih besar daripada gigi yang disanggah
- Partly veneer : estetik, ada facet, ada kebiasaan parafungsi
- Modified ridge lap : estetik, mudah dibersihkan
- Oklusal metal : facet
- Konektor rigid : kuat dan kokoh gigi penyangganya
- PFM : baik karena dapat menahan beban kunyah besar (harus ngomong ini)

Veneer : complete veneer(fully veneer sama partly veneer) & partial (pin, parit – drg

imma) Complete : anterior, posterior,mahkota pasak inti

Pros 1.1 22620 Vr

GTC : gigi 25 karies mesial, 26 missing, 27 tumpatan amalgam serta karies sekunder, ada eksostosis,
hiperplasia, facet

1. Perawatan praprostetik?
2. Design? Alasan memilih design tsb?
Pros 2.1 22620 Cqt
GTC : TD 140/95, ada facet, 25 rotasi 40 derajat, 27 karies dentin, gigi 26 hilang

1. Anamnesis yang perlu ditambahkan


- Apakah sedang dalam perawatan dokter?
- Ada konsumsi obat-obatan secara rutin?
- Kapan terakhir kali ke dokter penyakit dalam?
- Gigi 26 kapan hilang? Dicabut atau lepas sendiri?
- Perawatan terakhir di dokter gigi?
- Apa punya penyakit penyerta?
- Riwayat keluarga dengan kondisi yang sama?

2. Sebutkan jenis konektor dan pontiknya saja


- Konektor rigid (disolder)
- Pontik modified ridge lap (estetik, mudah dibersihkan)

Pros Juni Chnt Camscan


GTC : ada eksostosis, kalkulus pada gingiva anterior RB, dll (lupa) ada facet, gigi 26 missing, 25 karies
dentin, 27 amalgam sekunder karies
1. Perawatan praprostho?
2. Penatalaksanaan gigi 26
3. Bahan yang digunakan apa dan pontik yang dipake apa? Alasannya?

Pros Juni Jsnt


GTC :
1. Rencana restorasi (kyk : full veneer pfm)
2. Alasan nentuin pake restorasi itu

Pros Marsh
Gigi 36 hilang, 35 karies 37 amalgam karies sekunder
1. Perawatan pra prostho
2. Jelaskan alasan desain, bahan, jumlah abutmen, pontik
3. Sebutkan bur untuk preparasi bukal
- Silidris untuk guiding groove
- Tapered fissure untuk preparasi (hilangkan guiding groove)
- Akhiran chamfer dengan round tapered fissure bur
- Bevel/pembulatan sudut dengan round tapered fissure bur

PCC :

- Buka tumpatan pasca endo sampe barrier juga diambil


- Lakukan pengukuran panjang kerja = 2/3 panjang akar + panjang mahkota
(5-7 mm guttap sisain di apikal, diktat prof suz minimal 3-5mm)
- Panjang pasak minimal sama dengan panjang core, tidak boleh kurang
dari core
- Penganmbilan gutta percha, bisa menggunakan reamer yang dipanaskan atau dengan
gates glidden bur, Pilih reamer dengan ukuran 1 nomor lenih kecil dari lebar saluran
aka, panaskan reamer masukan ke saluran akar, putar 1x 360 derajat tarik keluar
sedalam 2mm, diulang terus sampai reamer bisa masuk sepanjang panjang kerja dan
sampai ukuran reamer yang sesuai diameter saluran akar, preparasi SA dengan
reamer, melebarkan preparasi sampai 1//3 lebar akar secara bukal lingual dengan
penampang berbentuk oval pada saat sudah selesai di preparasi
- Lanjut ke pencetakan SA : siapkan pin plastik, inlay wax, spiritus, lekron, lunakkan inlay
wax dan ulasi ke pin plastik lalu masukan ke dalam SA
- Cetak SA sampai padat, tepi halus, dan tidak ada undercut
- Ukir core sampai berbentuk seperti preparasi mahkota jaket
- Tinggi core : 2/3 cervikoinsisial
- Jarak 2 mm dari gigi antagonis
- Permukaan labial lebih rendah 1,5-2mm dari gigi tetangga
- Palatal 1 mm dari gigi antagonis
- Setelah sempurna, kirim ke lab untuk cor logam
- Pasang provisoris dengan coil
- Pas pasak
- Cetak k2
- Pasang prov tanpa coil
- Pas coping metal kmd pasang prov kembali
- Pas mahkota
- Sementasi kontrol

Pros 1.1 22620 Bes

Kunci oklusi CPM hilang

1. Perlu dibuat SCP? Pakai karena oklusi tidak stabil? (kt indra minimal ad 3 titik spy stabil, 1
anterior 2 posterior) scp untuk cetakan kedua, dan dukungan jaringan kombinasi ada
dukungan jaringan dan dukungan gigi sehingga harus dibuatkan scp yang spesifik sesuai
dengan kebutuhan tiap regio
2. Sendok cetak stock tray perforated bersudut (untuk cetakan pertama)
3. Bentuk dan warna:
Bentuk gigi= bentuk wajah terbalik ( EO: tricion setinggi glabela, byzigoma, angulus
mandibula)
Garis C = tempat distal gigi C (sudut mata ke ala nasi)
Ukuran gigi = 1/16 ukuran wajah
Panjang gigi I = 1/16 Nasion Menton
Lebar gigi I = 1/16 bizygoma
Lebar gigi anterior = 1/3 bizygoma gigi anterior dari gigi I sampe C (6 gigi)

Warna :
a. Persiapan pasien
- Hapus lipstik, tutup baju dengan polibib (biru/ abu/ hitam)
b. Persiapan alat dan bahan
- dengan intensitas cahaya 5500K - 5700K (sunlight/LED)
- Siapin vita shade guide ( vita 3d ) dan cermin
- Basahi gigi dan shade guide, pilih warna <5 detik ( sambal melihat warna keabuan
biru atau hijau di selingan istirahat seblm memilih warna lagi) sambil konfirmasi
pasien ( pasien diberitahu warna gigi yang telah dipilih, sambil pasien bercermin )
- Cocokan dengan warna kulit (lateral hidung) dan warna gigi sisa ( jangan warna gigi c,
chroma terlalu pekat)
o EO : ditepi lateral hidung
o IO dibalik bibir saat bengong
o IO dibalik bibir saat senyum
o (hue nilai dasar warna, chroma kuat lemah warna- saturasi, value terang/gelap-
translusensi)
o A coklat B kuning C abu D merah
- Masukan shade guide saat istirahat (liat 1/3 insisal) dan posisi tersenyum (2/3
insisal)
4. SURVEY : mencari arah pemasangan, cari undercut, pilih undercut yang digunakan untuk
retensi dan blockout retensi yang tidak dibutuhkan (path of insertion), untuk menentukan
dimana tempat cengkram harus ditempatkan

Survey :
- banyak ilang ante dimiringin ke posterior (posterior tilt)
- banyak ilang poste dimiringin ke anterior (anterior tilt)

pemiringan : diktat halaman 102


- Horizontal tilt
- Anterior tilt : bagian depan model dimiringkan kebawah
- Posterior tilt : bagian belakang model dimiringkan kebawah
- Left-or right tilt : bagian kiri/bagian model dimiringkan kebawah
Pros 2.1 22620 Cqt

Galangan gigit diberi garis

- Midline : (midline wajah yang dipake bukan midline mulut), berdasarkan puncak batang
hidung, frenulum
- Caninus line :
o Distal C : proyeksi sudut mata dalam ke ala nasi (cuping hidung)
o cusp C : proyeksi ala nasi
- Senyum : 2/3 x panjang I1?

Galangan gigit dicacah di M dulu

Artikulator sendi sederhana

Mouting : pasang pertama kali

Remounting : pasang kembali ke artikulator/penyesuaian model dengan pasien


Pros 1.1 22620 Vr

RB : anterior, right-tilt

Arah masuk dari kiri (yg edentulus) ke kanan.

1. Basis : cekat dilihat dari stabilitas GT


2. Cengkram : bagian retentif harus rapat dengan gigi, Tanya pasien ganggu atau engga, tajem
apa engga raba pake lidah pipi bibir
3. Oklusi : pasien buka mulut tutup perlahan (gabole artikulasi), cek oklusi semu dan prematur
kontak
Oklusi semu diungkit pake lekron (GG pasang, suru gigit, kita selip lekron, ungkit)
Prematur kontak pake kertas artikulasi
4. Estetik : pasien puas dengan warna gigi, masih bisa ubah warna gigi jika pasien belum puas
5. Permukaan poles : tidak boleh mengganggu fungsi pengunyahan, halus licin, perluasan tepi
basis tidak boleh terlalu panjang

Yang dicek waktu insersi akrilik:

Kakigitapoha
Kasar, tidak kasar ujung plat membulat

Kilap, permukaan poles mengkilap

Gips, bersih dari gips

Tajam, tidak tajam

Porus, tidak porus

Halus, permukaan halus

Chnt

1. Sama ky atas
2. Dukungan kombinasi : gigi dan jaringan
3. Sama
4. Sama
5. Galangan gigit yang banyak ompong giginya duluan
Mekanis (masih ada kontak di regio 4) dengan bantuan galangan gigit
Galangan gigit lunakin di daerah yang antagonisnya ada gigi, (M duluan)
Pasien suru gigit.
Diitung pake willis, siku di hidung, bawahnya di dagu (dapet DVO)

DIKTAT HALAMAN 53 :
MEKANIS : UKUR GT LAMA, PRA PENCABUTAN, PEDOMAN PADA GIGI YANG MASIH ADA
FISIOLOGIS : UKUR MUKA NELEN FONETIK ESTETIK KENYAMANAN
SELISIH DVI DVO = 2-4 MM (FWS)

6. sama

Penentuan DVI hal 58 diktat gts

- kepala pasien tegak, RB posisi istirahat


- gunakan alat bantu willis bite gauge, tentukan satu titik di dagu, dan hidung
- pasien diminta menelan fonetik M M M M M M
- ukur dengan willis bite gauge 2 titik siku willis diletakan pada dasar hidung, main shaft
menyentuh collumella (celah diatas bibir atas) tersebut DAPET DEH DVI
- masukkan galgit terus dicacah sebanyak 4 mm (harus 4 mm FWS)
- masukan ke mulut, gg RA, suru gigit suru menelan langsung membuka mulutnya
- removable sliding arm digeser sampai menyentuh mandibula bagian paling ante post
BENTUK KALO GTS F KALO GTL Z

A. Menentukan satu titik di hidung satu di dagu,


B. Tentukan DVI dengan alat wilis
C. Masukkan galangan dan tentukan hubungan galangan RA = DVI,
D. Beri tanda pada galangan RA yang berantagonis gigi bawah
E. Kemudian keluarkan dan lunakkan sedalam maksimum FWS
F. Masukkan kedalam mulut dan instruksikan pasien untuk melakukan gerakan menelan, segera
pula membuka mulutnya
G. galangan RA ditempatkan kembali, galangan gigit RB dilunakkan kemudian masukkan dalam
mulut berpedoman dengan galangan atas
H. Hasil dv yang ditentukan dengan cara fisiologis kemudian diperiksa DVO sudah kurang dari
DVI (pake willis lagi ya ceknya)
Cek ulang DVO : diktat 59

- dukungan wajah
- lihat ruangan antar galengan
- perbedaan ukuran DVI DVO
- periksa jarak kedua galengan “closest speaking space” huruf sibilan s
- pendapat pasien : kenyamanan
- penetapan akhir : GT malam dicoba didalam mulut, dan dikoreksi didalam mulut.

Jsnt

Jangan pake gigi C

Marsh
GTL
GTL belajar susun gigi jangan lupa, (masalah yg timbul setelah
gtl jadi) pasien mual saliva, post dam, cek malam, ga nyaman,
pas insersi cek apa, kontrol cek apa
Remounting rebasing relining, step fiksasi segitiga streples
Pros 1.1 22620 Bes

Posisi removable sliding arm terbalik terhadap siku mainshaft WILLIS BITE GAUGE GTL

Estetik : halaman 72 diktat gtl


Galangan gigit diperhatikan dari sisi

a. labial : dukungan gg terhadap bibir diusahakan


 filtrum jangan terlalu datar,90
 sudut mulut simetris
 sulkus nasolabialis terlihat
 merah bibir simetris
b. bukal : support pipi
c. insisal : +- 2 mm di bawah tepi bibir atas (tidak mutlak)
tergantung :
 jarak interalveolar ridge
 tinggi tulang alveolar
 panjang bibir
 dv pasien
d. oklusal : garis chamfer (penempatan galgit thdp puncak ridge)

penentuan estetik bagian ante : gg setinggi/sedikit dibawah sudut mulut (keadaan mulut sedikit
terbuka)

penentuan estetik bagian poste : setinggi ½ - 2/3 mesial retromolar pad (dilihat pada model)

Pros 2.1 22620 Cqt

Cek fonetik s s s s s closest speaking space

Cara penyesuaian rb :

- ante setinggi sedikit dibawah sudut mulut saat mulut sedikit terbuka
- penentuan estetik bagian poste : setinggi ½ - 2/3 mesial retromolar pad (dilihat pada
model)
- kape panaskan (hanya boleh kurangi rahang bawah)
- estetik boleh dikorbankan kalau ganggu mukosa? (ga mutlak setinggi apa)
- kl terlalu tinggi : muka tegang, resorbsi tulang lebih cepat, fonetik aneh (horse sound),
prematur kontak,
- terlalu rendah : sudut mulut jatuh, lidah mudah tergigit, ludah menggenang di surut
bibir, ga bsa ngomong s sh, telinga berdenging costen syndrome

Pros 1.1 22620 Vr

Dengung itu karena DVO kerendahan (costen syndrome) makanya yuk kita cari DVO baru

chnt

Cara pasang di artikulator (mounting):

1. pasang meja artikulator, sesuaikan dengan midline occlusal table, kalo sudah, di kasi wax
merah di meja artikulator (biar galgit ga geser).
2. Insisal guide pin pastikan berkotak dengan meja insisal (karetin depannya karena gips ada
ekspansi)
3. Vaselin di artikulator???
4. Fiksasi dengan gips (kelar rahang atas)
5. Tunggu setting
6. Copot meja
7. Sesuaikan GG RB ke GG RA dengan kunci yang telah dibuat (yang segitiga ituuu)
8. Masih karetnya ya shay
9. Dibalik dan tuang gips dibagian bawah
10. Balik lagi ikat dan pastikan insisal pin menempel pada meja insisal
11. Rapikan adonan gips
12. Tunggu setting lepas karet yey

Dari buku skileb halaman 31

1. Mempersiapkan artikulator
- Perhatikan kunci yang memegang bagian atas artikulator
- Insisal pin diatur kedudukannnya sehingga skrup yang terdapat di bagian atas artikulator
bersentuhan dengan step yang ada pada insisal pin
- Mounting table harus terkunci pada bagian bawah dari artikulator. Garis tengah
mounting table harus berhimpi dengan garis tengah aetikulator
- Posisi pin horizontal yang terdapat pada insisal pin harus sesuai dengan garis tengah
mounting table
- Permukaan artikulator diberi vaselin
jsnt

marsh
Rebasing cuyyy dah berubah warna longgar lagi

Eritema kandidiasis ?

- Persiapan pasien, lepasin GT 24 jam sebelumnya 1-2 hari


- Asah tepi gt dengan frasher 1-2 mm
- Border moulding dengan sticky wax (pake gt lama as scp)
- Cetak kedua dengan Znoe (pake scp gt lama)
- Hasil cetakan kirim ke lab (dicor)
- Bagian akrilik ddibongkar sampai 1/3 servikal elemen gigi
- Buat lagi basis malam dengan ditempel elemen yang sebelumnya
- Boiling out, packing, poles dll
- Cek kakigitapoha (kasar, kilap, gips, tajam, porus, halus)
- Cek PIP
- Insersi

vny

Kesalahan ini terjadi di tahap apa, anatominya apa, kenapa


penyebabnya
Debri
Rebasing indirek
sama

Anda mungkin juga menyukai