GTC (Jembatan)
Supiyana / 4251131417
IDENTITAS PASIEN
Nama :P
Usia : 23 tahun
Tgl pemeriksaan : 30 / 12 / 2015
Alamat : Cimahi
No. telp : 081xxxxxxxxx
Agama : islam
Status pernikahan : belum menikah
Pekerjaan : dokter gigi muda
Pendidikan : S1
ANAMNESIS
Wajah : lonjong
Profil : cembung
Bibir : normal
TMJ : clicking (+) sisi kanan
deviasi (+) ke arah kanan saat
membuka tutup mulut
PEMERIKSAAN IO
Keuntungan
- Desain sederhana
- Tidak mengalami kesulitan insersi
- Mudah memperbaiki pontik tanpa membongkar komponen GT
- Angka rata-rata kegagalan rendah
- Pekerjaan klinik dan laboratorium tidak terlalu lama
- Tidak membuang jaringan sehat terlalu banyak
- Estetika baik
Kerugian
- Mempunyai daya ungkit yg dapat merusak jaringan periodonsium
(baik tulang maupun mukosa)
- Dapat terjadi rotasi (jarang terjadi adanya keseimbangan jar.
mukosa bibir, pipi, dan lidah)
JEMBATAN KANTILEVER
Indikasi
- Regio anterior
- Gigi tetangga malposisi
- Tekanan kunyah tidak terlalu berat
- Gigi untuk menjadi abutment sehat
- Dukungan tulang baik
Kontra-Indikasi
- Daerah dengan beban oklusal besar
- Kehilangan gigi tetangga lebih dari 1 gigi
- Deep bite
- Gigi penyangga non-vital sebagai terminal abutment
JEMBATAN KANTILEVER
1. Mouth preparation
- Scalling RA dan RB
- Penambalan gigi 18, 17, 27, 38, 47, 48
1. Pemeriksaan Klinis
. keadaan mahkota gigi : free karies
. Jumlah akar : 2
. Posisi gigi 15 lebih ideal dibandingkan gigi 13
. Luas ligamen periodontal gigi 15 memenuhi Hk.Ante
. Kemiringan mahkota dg sumbu panjang gigi tidak melebihi syarat
2 . Hasil Radiograf
. Membran perodontal gigi 15 DBN
. Lamina dura gigi 15 DBN
. Puncak tulang Alveolar gigi 15 DBN
. Periapikal gigi 15 DBN
16
TATA LAKSANA KLINIS
Tahap I
a. Bagian bukal
Dikurangi sedalam 1,2 mm dgn bentuk akhiran shoulder
(bur fisur diamond )
b. Bagian palatal
Dikurangi sedalam 1 mm dengan bentuk akhiran chamfer
21
Membuat alur pada oklusal bagian palatal
Mengurangi bagian oklusal bagian palatal
Kedalaman 0,8 mm
Hasil pengurangan bagian okusal. Pada kasus
cusp palatal dihilangkan untuk mengurangi
beban oklusal
22
Pengurangan permukaan bukal sedalam 0,8 mm diatas servikal,
akhiran dibentuk shoulder
Pengurangan permukaan palatal dengan bur round-ended tapered
diamond sedalam 0,8 mm diatas servikal, akhiran dibentuk
chamfer. Permukaan memiliki kemiringan 5 ke arah oklusal
Pengurangan permukaan palatal dengan bur round-ended tapered
diamond sedalam 0,8 mm diatas servikal, akhiran dibentuk
chamfer. Permukaan memiliki kemiringan 5ke arah oklusal
23
Pengurangan permukaan mesial dan distal sebanyak 0,8 mm.
Permukaan dinding lurus sampai ke permukaan gusi retensi
gesekan. Permukaan memiliki kemiringan 5 ke arah oklusal. Betuk
akhiran dibuat shoulder
Bur yg digunakan diamond tapperd end flat d=0,8 mm
Menghaluskan permukaan bukal, lingual, mesial, dan distal Bur
final tapered diamond diameter 1,2 mm atau bur fine-grit diamond /
carbide
24
Menghaluskan permukaan oklusal
Menggunakan bur diamond bentuk pir
Final preparation
25
26
TATA LAKSANA KLINIS
1. Pembuatan die
2. Pembuatan pola malam jembatan & pembuatan pontik
menggunakan inlay wax soft berwarna ungu
3. Pengecoran logam
TATA LAKSANA KLINIS
1. Try in coping
2. Try in jembatan sebelum glazing
3. Try in jembatan setelah glazing
. Perhatikan :
Keadaan estetis (warna dan bentuk)
Kontak proksimal (tepi mahkota jaket dgn gigi sebelah)
Tidak boleh menekan gingiva
Pemeriksaan kontak oklusal
TATA LAKSANA KLINIS
4. Penyemenan Bridge
Mahkota bridge dan gigi dibersihkan lalu dikeringkan
Menggunakan semen lutting GIC dengan konsistensi
sedikit lebih cair
Setelah homogen, semen siap masuk ke dalam crown,
semenkan pada gigi penyangga tekan secara
perlahan dan pasien diintruksikan menggigit cotton
roll
Setelah semen mengeras bersihkan sisa semen
5. Periksa oklusi sebelum pasien pulang
Instruksi Pasien
Pembuatan die
a. Pencetakan gigi yg telah dipreparasi dengan bahan rubber
base (silicon)
b. Penentuan letak pin
- Tandai lebar masing-masing gigi
- Tusukkan jarum pentul pada posisi bukkal atau labial dan
palatal atau lingual gigi yang telah dipreparasi dengan
posisi tegak lurus, tandai lebar gigi (bagian proximal)
c. Pengisian gips keras (sampai linggir alveolar)
d. Penanaman pin (bentuk retensi lingkaran)
-Setelah gips keras tanamkan pin. Posisi sejajar jarum
-Sisa gips dibuat bulatan-bulatan kecil
-Setelah gips mengeras, lepaskan jarum dengan
menggunakan bur bulat, buat lekukan setengah lingkaran
TATA LAKSANA KLINIS
Cara kerja:
a. Oleskan permukaan preparasi pada die dengan air sabun,
tunggu sampai kering.
b. Panaskan wax.
c. Gunakan lekron untuk mengukir mahkota atau bridge.
d. Pada bridge bentuk pola pontik sesuai dengan bentuk
anatomis gigi yang digantikan.
e. Lepaskan pola wax dari die, letakkan pada model kerja. Pada
bridge, dengan bantuan sonde sambungkan pontik dengan gigi
penyangga.
f. Periksa hubungan dengan gigi tetangga, pola wax harus
mencapai kontak yang baik.
TATA LAKSANA KLINIS JEMBATAN
(LANJUTAN)
TATA LAKSANA KLINIS JEMBATAN
(LANJUTAN)