Mahkota selubung (Jacket Crown) adalah mahkota yang menyelubungi seluruh permukaan
gigi dandapat dibuat pada gigi posterior maupun anterior, baik pada gigi yang vital maupun non vital
(post endodontic treatment). Mahkota selubung terbagi menjadi 2 macam yaitu, Mahkota selubung
penuh (Mahkota tuangan penuh, Mahkota jaket dan Mahkota pigura) dan Mahkota selubung
sebagian(Mahkota3/4 dan 4/5).
a. Mahkota tuangan penuh (Full cast Crown) adalah restorasi yang menyelubungi seluruh
permukaan mahkota klinis gigi dan terbuat dari logam campur secara tuang.
Crown: Porcelain Fused to Metal (PFM), all porcelain, all metal.
b. Mahkota jaket adalah suatu restorasi yang dibuat seluruhnya dari akrilik atau porselen meliputi
seluruh mahkota klinis gigi dan berakhir pada atau dibawah permukaan gusi. Mahkota jaket
umumnya terbatas pada gigi anterior rahang atas dan bawah. Mahkota jaket (crown) suatu jenis
restorasi yang menutupi atau memperbaiki seluruh permukaan gigi yang telah dipreparasi dan
terbuat dari porselen atau resin akrilik serta direkatkan secara permanen pada gigi asli dengan
bantuan semen gigi.
Crown: Akrilik, Porcelain Fused to Metal (PFM), all porcelain.
c. Mahkota pigura adalah suatu restorasi yang menyelubungi seluruh permukaan klinis gigi
posterior dan terbuat dari bahan kombinasi logam dan non logam, di mana bagian labial/bukal
dilapisi dengan bahan sewarna gigi.
Keterangan :
A. Knife edge / feather edge atau shoulderless
Digunakan untuk restorasi yang terbuat dari logam, dapat digunakan pula pada restorasi yang terbuat
dari bahan emas. Lebih sering diindikasikan pada gigi yang kecil serta bagian proksimal gigi yang
miring untuk menghindari terkenanya pulpa di proksimal.
B. Shoulder (bentuk bahu penuh)
Preparasi ini lebih menjamin adanya ruangan yang cukup di daerah servikal terutama untuk
kelompok restorasi metal porselen atau metal akrilik. Preparasi ini juga diindikasikan pada bagian
labial gigi anterior RA RB serta gigi posterior RA.
C. Chamfer
Bentuk chamfer seringkali digunakan sebagai akhiran tepi servikal dari restorasi yang terbuat dari
logam, namun bukan berarti bahwa bentuk chamfer lebih istimewa jika dibandingkan dengan bentuk
akhiran preparasi servikal lainnya. Desain preparasi tepi ini sangat menguntungkan jika dipakai
untuk mahkota logam porselin.
D. Bevel shoulder (bentuk setengah bahu)
Bentuk akhiran tepi servikal ini merupakan kombinasi dari bentuk bahu penuh yang disertai dengan
bevel. Digunakan sebagai akhiran tepi servikal pada restorasi metal porselen, namun porselen tidak
ditempatkan pada bagian bevelnya. Bagian bevel biasanya ditempati oleh metal collar atau restorasi
yang bagian leher/tepi servikalnya terbuat dari logam. Diindikasikan juga pada gigi posterior
mandibular untuk permukaan gigi yang tidak mementingkan estetis.
Perhatikan gambar
Arah letak handpiece dan mata bur dari gigi 11
Diameter dan panjang mata bur
Setelah selesai preparasi, dilakukan pengecekan dengan membandingkan permukaan insisal hasil preparasi
terhadap insisal gigi.
Kemudian lihat jarak interincisal hasil preparasi pada gerakan artikulasi ke anterior sampai dengan edge to
edge, apakah cukup atau tidak.
Pembuatan bidang referensi di labial dan preparasi labial
Tujuan : untuk mendapatkan ketebalan mahkota jaket bagian labial (estetika) Bur yang digunakan:
- Flat end fissure diamond bur
Metode:
Email dipotong dibagian tengah permukaan labial sampai dibawah dentino enamel junction
Bur digerakkan 15araffi mesial dan distal, sampai semua email dan sedikit dentin hilang
Gerakan bur harus konstan, supaya tidak terjadi undercut Menurut Baum : pengurangan 0,7 – 1 mm
Menurut Hampson : pengurangan 1 – 1,5 mm
Setelah selesai preparasi, lakukan pengecekan hasil pengambilan dengan membandingkan permukaan labial
gigi yang dipreparasi dengan gigi tetangganya. Kemudian dilihat dengan kaca mulut dari arah insisal, apakah
lengkung permukaan labial yang telah dipreparasi, sesuai dengan lengkung permukaan anatomis sebelumnya
atau dibandingkan dengan lengkung permukaan labial gigi kontralateralnya.
Alat :
1. 1) flat end fissure diamond bur
2. 2) round end fissure diamond bur
3. 3) benang retraksi (hanya untuk peraga)
4. 4) cairan adrenalin (hanya untuk peraga)
CARA :
1) Retraksi gingiva menggunakan benang retraksi yang telah direndam di dalam cairan adrenalin (tidak
dilakukan di phantom tapi dilakukan di klinis)
2) Preparasi finishing line
- Preparasi menggunakan flat end fissure diamond bur untuk finishing line berupa
shoulder/ pundak
- `Preparasi menggunakan round end fissure diamond bur untuk finishing line
berupa chamfer
3) Dilakukan pengasahan sampai memperoleh cutting edge halus
4) Terletak di area cementoenamel junction
Preparasi servikal sangat berperan terhadap ketepatan, kekuatan 21araffin estetika dari restorasi mahkota
jaket. Untuk praktikum preklinik, bentuk preparasi servikal gigi anterior adalah chamfer dengan letak batas
preparasi setinggi atau sedikit lebih tinggi dari gingival/supra gingival (karena model rahang tidak
mempunyai sulkus gingival). Hal ini untuk memperoleh ketebalan optimal dan batas preparasi yang jelas.
Pengesahan dilakukan dengan round end fissure diamond bur.
Setelah selesai, lakukan pengecekan dengan sonde lengkung, apakah masih ada jaringan gigi yang berkontak
dengan 12, 21 dan perhatikan batas preparasi yang harus terlihat jelas di sekeliling servikal.
Penghalusan dilakukan dengan bur ber permukaan halus (fine bur) bentuk pointed tapered fissure diamond
bur. Seluruh permukaan preparasi sampai batas servikal dihaluskan.
Lakukan pengecekan hasil preparasi dengan perabaan menggunakan ujung jari telunjuk, apakah masih terasa
bersudut pada daerah pertemuan bidang-bidang preparasi atau sudahkah terasa halus permukaannya. Dapat
juga dengan kaca mulut melihat dari arah insisal ke servikal apakah masih bersudut/tidak.
- INSERSI ANTERIOR
Tahapan kerja insersi mahkota selubung anterior:
1. Daerah preparasi diisolasi terlebih dahulu.
2. Restorasi tuang didisinfeksi dengan alkohol 70% dan dikeringkan.
3. Dilakukan penyemenan dengan menggunakan luting semen yaitu Glass ionomer tipe I. Cara
manipulasi GIC:
Ambil bahan secukupnya sesuai dengan besar kavitas dengan perbandingan 1:1 atau sesuai
aturan pabrik
Taruh bahan diatas paper pad dan aduk menggunakan agate spatle. Ambil 1/3 bagian bubuk
dengan agate spatle masukkan ke dalam cairan. Aduk dengan gerakan melipat, selanjutnya
2/3 nya serta aduk sampai homogen
4. Semen dimasukkan kedalam mahkota dan dilakukan insersi perlahan-lahan dengan sedikit digetar
agar tidak ada udara yang terjebak. Mahkota ditekan sampai kelebihan semen keluar kemudian
penderita disuruh menggigit dengan terlebih dahulu penderita menggiit cotton roll diatas mahkota.
Di biarkan sampai mengeras.
5. Setelah mengeras kelebihan semen dibersihkan dengan eskavator
- PREPARASI POSTERIOR
- Dimulai dengan pengurangan oklusal, sekitar 1,5mm pada tonjol fungsional dan 1,0 mm pada
tonjol non-fungsional.
- Groove orientasi sedalam 1,0 mm dibuat pada permukaan oklusal gigi agar diperoleh acuan
untuk menentukan apakah pengurangan sudah cukup
- Bevel yang luas dibuat pada tonjol fungsional menggunakan bur intan taper berujung bulat.
Bevel tonjol fungsional dibuat pada inklinasi bukal dari tonjol bukal rahang bawah dan inklinasi
lingual dari tonjol lingual rahang atas. Kegagalan dalam penempatan bevel ini dapat berakibat
pada hasil tuangan yang tipis atau bentuk morfologi restorasi yang buruk
- Teknik pengambilan aksial hampir sama dengan pengambilan oklusal. Sisa-sisa struktur gigi
pada daerah groove dihilangkan dengan tepi chamfer, dan bur intan taper berujung bulat
digunakan dalam prosedur ini
- Dinding bukal dan lingual dikurangi dengan bur torpedo, sehingga akan didapatkan pengurangan
daerah aksial yang diharapkan karena ujungnya yang taper akan membentuk chamfer. Akhiran
diperlukan untuk memungkinkan agar restorasi tepat dan chamfer merupakan akhiran yang
dibutuhkan untuk mendapatkan kekuatan selama adaptasi
- Pengurangan daerah proksimal dilakukan dengan bur intan needle yang pendek. Ujung buryang
tipis bekerja pada daerah proksimal dengan gerakan memotong oklusogingival atau bukolingual,
berhati-hati dalam menghindari gigi tetangga. Jika daerah yang cukup sudah didapatkan, bur
torpedo digunakan untuk membentuk chamfer sebagai akhiran gingiva pada interproksimal
- Pada langkah akhir preparasi diselesaikan untuk permukaan yang lebih rata dengan
menggunakan bur intan taper berujung bulat untuk membuat tepi preparasi. Gunakan long
fissure bur diamond 1,6 mm atau 2,1 mm. Hilangkan semua garis tepi sudut tajam dari gigi yang
di preparasi.
- INSERSI POSTERIOR
Tahapan Insersi Mahkota Selubung Posterior
1. Lepaskan mahkota sementara
2. Bersihkan gigi
3. Gigi diisolasi terlebih dahulu
4. Mahkota selubung dibersihkan dengan cairan disinfektan
5. Pilih semen yg tepat, yaitu Glass Ionomer Cement (GIC )Tipe 1. Cara manipulasi GIC :
Ambil bahan semen (powder & liquid) secukupnya sesuai dengan besarnya kavitas dengan
perbandingan 1:1 atau sesuai aturan pabrik
Taruh bahan diatas paper pad diatas glass slab dan aduk menggunakan agate spatle. Ambil 1/3
powder dengan agate spatle dan dicampurkan ke liquid dan disusul dengan 2/3 nya lagi. Aduk
dengan gerakan melipat-lipat sampai homogen.
6. Aplikasikan semen pada bagian dalam mahkota selubung
7. Insersi mahkota selubung pada gigi yang telah dipreparasi. Lalu pasien disuruh oklusi
8. Jika semen sudah agak mengeras, kelebihan semen dibersihkan dengan ekskavator
9. Cek oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper.