Anda di halaman 1dari 26

HAKMI ADHIMAH

J2AO17O21
SKENARIO 2 BLOK 15
SKENARIO 2
KEMBALIKAN GIGIKU

Pasien wanita (pekerjaan MC) usia 25 tahun datang


untuk kontrol ke poli gigi. Hasil anamnesa didapatkan
pasien telah melakukan perawatan saluran akar pada
gigi depan atasnya 1 minggu yang lalu, tidak ada keluhan
rasa sakit dan pasien ingin melanjutkan perawatan gigi
dengan membuatkan gigi yang baru. Pemeriksaan IO
pada gigi 21 yang telah dilakukan perawatan saluran akar,
perkusi (-), palpasi (-) nyeri tekan negatif (-), gingiva
sekitar dalam keadaan baik tumpatan sementara
keadaan baik. Hasil pemeriksaan foto rontgen tidak ada
lesi periapikal pasien ingin dibuatkan gigi baru untuk
memperbaiki estetik
LO
01 Indikasi dan Kontraindikasi
Mahkota Jaket.
02 Desain Mahkota Jaket .

03 Ferrule Effect

04 Bahan Restorasi Mahkota Jaket ( tentuin


bahan yang sesuai sama kasus pada
skenario.

05 Ayat/ Hadist Terkait.


Indikasi dan Kontra Indikasi
Mahkota Jaket
Indikasi Mahkota jaket
1. Gigi karies luas, tidak dapat ditumpat secara konvensional
2. Gigi fraktur lebih dari ½ mahkota
3. Gigi anomali pertumbuhan, malformasi: hipoplasi, hipokalsifikasi
4. Gigi anomali bentuk, mis: peg-teeth, mulbery teeth, rudimenter
5. Koreksi malposisi gigi individual

Kontra Indikasi
1. Gigi terlalu pendek / tidak mempunyai cingulum
2. Gigitan tertutup (close bite) atau edge to edge bite
3. Ketebalan struktur jaringan keras gigi kurang / tipis
pada labiolingual
4. Bruxism
5. Desain preparasi tidak didukung jaringan gigi yang
kuat.
Indikasi dan Kontraindikasi Mahkota Jaket.
I. Restorasi Ekstrakoronal
B. All ceramic crown (mahkota porselen)
A. All metal crown
Indikasinya yaitu untuk gigi molar dan Indikasinya membutuhkan estetik tinggi, Tooth
premolar rahang atas dan bawah, discoloration,malposisi, gigi yang telah dirawat
penderita dengan oklusi dan artikulasi endodonsi dengan pasak dan inti.
yang berat, tekanan kunyah besar, tidak
memerlukan estetik, gigi dengan karies Kontraindikasinya yaitu indeks karies tinggi, distribusi
cervikal, dekalsifikasi, dan enamel beban di oklusal tidak baik, dan bruxism
hipoplasi

Kontraindikasinya yaitu sisa mahkota gigi


tidak cukup terutama pada gigi dengan pulpa
vital, memerlukan estetik pasien dengan OH
buruk sehingga restorasi mudah tarnish, gusi
sensitif terhadap logam.

Warna Dwi A. MACAM-MACAM RESTORASI RIGID PASCA PERAWATAN ENDODONTIA Bagian Ilmu
Konservasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
II. Restorasi Intrakoronal III. Restorasi Intradikuler

Mahkota Pasak
Inlay dan Onlay Komposit Indikasinya : gigi pasca perawatan endodontia,
(indirect) memperbaiki inklinasi gigi.

Indikasinya : menggantikan Kontraindikasinya : jaringan yang mendukung gigi tidak


tambalan lama (amalgam) dan atau cukup, OH buruk, dinding saluran akar tipis, resorpsi
yang rusak dengan memperhatikan procesus alveolaris lebih dari 1/3.Pasak juga bisa
dilakukan pada gigi posterior.
nilai estetik terutama pada restorasi
gigi posterior, memperbaiki restorasi
yang tidak sempurna atau kurang Mahkota pasak fiber reinforced composite.
baik, serta fraktur yang terlalu besar
Indikasikan untuk saluran akar yang lebar, dinding saluran
dan apabila pembuatan mahkota
akar yang tipis misalnya pada akar yang belum terbentuk
bukan merupakan indikasi sempurna.selain itu, pasak fiber juga memiliki keuntungan
dari segi estetik, karena pasak ini memiliki warna sesuai
dengan warna gigi, sehingga tidak menimbulkan
bayangan warna keabu-abuan pada gigi yang telah
direstorasi. Hal ini tidak hanya berperan pada gigi anterior
tetapi juga pada gigi posterior
DESAIN MAHKOTA JAKET

Berdasarkan lokasinya dikenal tiga jenis akhiran preparasi, yaitu akhiran


preparasi supragingiva, akhiran preparasi subgingiva, dan akhiran preparasi
setinggi gingiva.

Sedangkan menurut bentuknya dikenal empat macam akhiran preparasi.


yaitu knif-edgeijeather edge, preparasi shoulder, preparasi bevel shoulder,
dan akhiran preparasi chamfer.

Edy Machmud. Desain preparasi gigitiruan cekat mempengaruhi


kesehatan jaringan priodontal. Dentofasial Jurnal Kedokteran Gigi; 2009
Knife-edge/feather edge atau shoulderless Preparasi shoulder (bentuk hahu penuh)
Bentuk preparasi ini dapat digunakan untuk
restorasi yang terbuat dari logam
• Keuntungan dari bentuk akhiran preparasi ini • Preparasi shoulder ini adalah preparasi yang
adalah pengambilan jaringan yang lebih sedikit, mempunyai bahu mengelilingi seluruh servikal
namun preparasi tidak dapat dievaluasi secara sehingga disebut full shoulder atau partial
tepat pengurangan di bagian tepi servikal shoulder jika hanya bagian labial/bukal.
sehingga dapat mengakibatkan akhiran tepi
servikal terlalu dalam di sulkus gingiva dan • Teknik preparasi ini lebih sulit dan tidak
mengiritasi jaringan periodontal mungkin dikerjakan pada gigi yang
mempunyai ruang pulpa yang besar. Bur yang
• Kekurangan dari akhiran tepi servikal knife-edge digunakan dalam pembuatan akhiran tepi
ini adalah batasnya sulit dilihat secara jelas servikal ini adalah bur bentuk fisur runcing
pada gigi yang dipreparasi maupun pada model. yang ujungnya rata. Bur ini digunakan apabila
Bentuk akhiran ini memerlukan pengamatan diperlukan ruangan untuk penempatan
secara lebih teliti oleh laboran terutama pada restorasi yang terbuat dari porselen.
saat membuat pola malamnya
Preparasi bevel shoulder (bentuk setengah bahu)
Bentuk akhiran tepi servikal ini merupakan kombinasi dari bentuk bahu
penuh yang disertai dengan bevel. Preparasi bevel shoulder ternyata
dapat menghasilkan kontur yang baik untuk penempatan tepi restorasi
karena jika bahu ditempatkan pada lokasi yang tepat maka tepi bevel
dapat berada dalam sulkus gingival tanpa mengganggu dasar sulkus
gingiva. Preparasi ini memenuhi dua syarat penting pada daerah servikal
yaitu, memberikan ruangan yang cukup untuk bahan restorasi yang
diperoleh dari bahu dan memungkinkan adaptasi tepi yang adekuat dari
bevel. untuk membuat bahu dan bevel di sub gingiva, bahu perlu
dipreparasi setinggi tepi gusi yang sehat dan kemudian ditambahkan bevel
0,3-0,5 mm.

Akhiran preparasi bentuk chamfer

Bell dkk yang dikutip oleh Reitemeier menyatakan bahwa preparasi


dilakukan dengan pengurangan setebal 1,5 mm, sudut garis internal yang
membulat dari sudut cavosurface sebesar 135°. Desain preparasi tepi ini
sangat menguntungkan jika dipakai untuk lahkota logam porselin, karena
tepi logamnya dapat dibuat relatif tipis. Bentuk chamfer seringkali
digunakan sebagai akhiran tepi servikal dari restorasi yang terbuat dari
logam, namun bukan berarti bahwa bentuk chamfer lebih istimewa jika
dibandingkan dengan bentuk akhiran preparasi servikal lainnya.
FERRULE
EFFECT

Ferrule dapat didefinisikan sebagai suatu cincin


logam atau topi yang diletakkan di sekitar ujung
suatu alat, kaleng, dll., untuk menambah
kekuatan. Efek ini digunakan pada preparasi
pasak dalam bentuk kontrabevel melingkari gigi
(circumferential contrabevel). Kontrabevel ini
menguatkan aspek koronal dari preparasi
pasak, menghasilkan suatu dudukan oklusal,
dan bertindak sebagai bentuk antirotasi . Efek ini
juga digunakan bila tidak ada atau sedikit saja
sisa mahkota klinis dengan jalan membuat
kontrabevel yang luas pada permukaan akar,
dengan batas akhir preparasi mahkota lebih
apikal daripada unit pasak dan inti. Suatu
analogi menunjukkan aksi dari ferrule.

-----------------------------------------------
FERRULE EFECT

Yang dimaksud dengan ferrule effect Ferrule effect pada gigi yang sudah kehilangan
adalah kerah mahkota dari metal yang sebagian besar mahkota dapat diperoleh dengan
360 derajat mengelilingi dinding dentin bantuan tindakan crown lengthening. Crown
dan meluas dari korona ke pundak. lengthening akan menyediakan dentin sejauh 2mm
Ferrule effect juga berfungsi sebagai sub-gingiva yang dapat dimanfaatkan untuk
anti rotasi mendapatkan ferrule effect.

E
Option
D
Option
C
Option
B
Option
A
Option

Erna Dyah K .2016 .Crown lengthening disertai retreatment insisivus sentralis kiri maksila dengan restorasi
mahkota pasak. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Kekurangan Ferrule menyebabkan fraktur karena
Manfaat dari Ferrule yang optimal, memaksa inti, pasak & akar (terpapar dengan
harus memenuhi kebutuhan berikut… fungsi tekanan yang tinggi

1. Sejajar dengan dinding aksial


2. Setidaknya 2-3 mm dari dinding
aksial
3. Tepi dari preparasi gigi masih kuat
4. Restorasi seutuhnya melingkari gigi
5. Mahkota dan preparasi mahkota
tidaklah boleh menginvasi bagian
perlekatan
Bahan Restorasi Mahkota Jaket
 Ada beberapa jenis bahan inti yang dapat digunakan dengan pasak
siap pakai, yaitu amalgam, GIC konvensional, silver reinforced GIC,
resin modified GIC, dan resin komposit.

 Bahan inti yang mempunyai nilai estetik paling baik adalah GIC
konvensional, resin modified GIC, dan resin komposit. Meskipun
demikian resin komposit adalah pilihan terbaik karena fracture
toughness-nya yang paling tinggi. Presentation

Ardi Roeli Andries. 2010.Mahkota tiruan metal porselen anterior dengan modifikasi tepi
porselen.Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia
Akrilik

Resin akrilik dipakai sebagai basis gigitiruan oleh karena bahan


Seperti diduga, kebanyakan elemen gigi ini memiliki sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak larut dalam
tiruan resin memiliki basis dengan susunan cairan mulut, estetik balk, mudah dimanipulasi, reparasinya
linier poli (metil metakrilat). Resin poli mudah dan perubahan dimensinya kecil.
(metil metakrilat) yang digunakan dalam
pembuatan elemen gigi tiruan adalah serupa
dengan yang digunakan untuk pembuatan Satu keuntungan poli(metil metakrilat) sebagai bahan basis gigi
basis protesa. Namun besarnya ikatan silang tiruan adalah relatif mudah pengerjaannya. Kurang kuat, mudah
dalam elemen gigi tiruan adalah lebih besar patah, tidak cukup tegar dan menyerap cairan mulut, merupakan
dibandingkan dengan basis protesa yang beberapa kelemahan resin
terpolimerisasi. Peningkatan ini diperoleh
dengan meningkatnya jumlah ikatan silang
dalam cairan basis protesa, yaitu monomer.
Polimer hasilnya menunjukkan peningkatan
stabilitas dan sifat klinis yang
disempurnakan

Nurhikmah.2008. Bahan restorasi. Accessess on : 23 December


2010
Porselen
Ada beberapa kategori porselen gigi: porselen konvensional yang
mengandung leucite, porselen yang diperkaya leucite, porselen ultra-
low-fusing yang mungkin mengandung leueite, porselen-kaca,
porselen inti khusus ( alumina, alumina yang diperkaya kaca,
magnesia dan spinel ), dan porselen CAD – CAM

 Porselen gigi dapat diklasifikasi menurut tipe ( porselen feld spathic,


porselen yang diperkaya leucite, Here
Your Content porselen alumina, alumina yang
diinfiltrasi kaca, spinel diinfiltrasi kaca, dan porselen-kaca
 menurut kegunaan ( gigitiruan, vinir, porselen logam, inlai, mahkota, dan
jembatan anterior),
 menurut metode pemprosesan sintering, pengecoran, atau mesin ),
menurut metode (sintering, pengecoran, atau mesin), menuntut materi
substruktur (logam cor, logam swaged, porselen-kaca, porselen CAD-
CAM atau inti porselen sintering).

Nurhikmah.2008. Bahan restorasi. Accessess on : 23 December


2010
Sifat-sifat porselen
Semua sisa air yang ada akan menguap selama pembakaran, disertai
dengan hilangnya bahan pengikat (bila ada).
Porositas, adanya gelernbung-gelembung udara merupakan hal yang
tidak dapat dihindari pada pembakaran porselen. Ini dapat menurunkan
kekuatan bahan dan translusensi
Sifat kimia : Salah satu daya tarik utama dari porselen sebagai bahan
restorasi gigi adalah bahwa bahan ini tidak rusak karena pengaruh kimia
pada hampir semua pada kondisi lingkungan mulut
Sifat mekanis : porselen adalah bahan yang rapuh. Penemuan bahan
porselen beberapa tahun ini diarahkan pada tercapainya sifat-sifat
mekanis yang baik. seperti pada porselen alumina

Sifat termis : sifat pengantar panas yang rendah dan koefisien termal
ekspansinya sangat mendekati email dan dentin

Estetis : porselen menunjukkan nilai estetik yang baik, meskipun


demikian apabila semen larut, dan terbentuk celah pada tepi restorasi,
maka ini akan menyebabkan terjadinya perubahan warna oleh sisa-sisa
makanan
Keunggulan dental porselen dibandingkan dengan bahan
aklirik antara lain :
1. Lebih keras dan lebih kuat pada ketebalan tertentu
2. Mempunyai permukaan yang lebih mengkilap (bila
proses glaze dilakukan dengan baik)
3. Lebih tahan terhadap pengikisan / abrasi
4. Warnanya lebih stabil selama pemakaian
5. Tidak memberikan reaksi jaringan
Kekurangan yang utama adalah sifat kerapuhannya bila
ketebalannya kurang penyusutan selama pembakaran
Logam
Aloi atau logam campuran, digunakan sebagai koping pada
mahkota porselen. Adapun logam yang biasa dipakai adalah
aloi emas, aloi chromium cobalt, dan aloi chromium nikel.

Logam padu tuang tembaga (Cu aloi) dan logam padu tuang perak
(Ag aloi) masih digunakan sebagai bahan restorasi karena cukup
keras sehingga mampu menahan daya kunyah, dapat dipoles
dengan baik, tidak rnenyebabkan efek samping dan mudah
pengelolaannya. Ni-Cr aloi secara luas digunakan untuk mengganti
mahalnya precious metal aloi dan dapat mencegah korosi.

Aloi terbagi menjadi dua jenis yaitu, noble alloys dan basemetal alloys.
Mahkota porselen dengan koping aloi atau lebih dikenal dengan mahkota
porcelain fused to metal (PFM) memiliki kelebihan yaitu tahan terhadap
fraktur. Mahkota porcelain fused to metal bersifat kurang estetis karena
adanya logam yang memberikan efek gelap, sehingga harus diberikan opaker
agar bayangan logam tidak terlihat.9 Pada mahkota porcelain fused to metal
anterior, bagian labialnya digunakan desain koping collarless, atau desain
koping metal yang pendek sehingga warna logam tidak tampak
Zirkonia adalah mineral yang dapat dikombinasikan dengan porselen,
dipergunakan sebagai koping untuk menambah kekuatan mekanis pada
mahkota porselen. Zirkonia dipilih karena memiliki kelebihan, yaitu: kuat,
estetis, biokompatibilitas, serta tidak memiliki efek toksik.11 Zirkonia juga
memiliki sifat mekanis dan stabilitas dimensi yang baik sehingga
diaplikasikan juga sebagai bahan pembuat pesawat ulang-alik, kendaraan
bermotor, alat pemotong, dan mesin pembakar pada kendaraan.12 Mahkota
zirkoniaporselen memiliki kelebihan yaitu: warna stabil, tahan keausan serta
dapat menahan beban kunyah pada gigi posterior

Ayu Elka A. Amalia Heriyanti ,dkk. 2015.Perbedaan ketahanan fraktur


mahkota zirkonia-porselen dan porcelain fused to metal dengan finishing
line chamfer dan shoulder. B.Prostodonsia FKG UGM
Restorasi mahkota penuh porselin fusi metal adalah salah satu pilihan
perawatan yang optimal untuk merestorasi kasus fraktur gigi anterior. Alasan
digunakannya restorasi jenis ini adalah untuk memperoleh gabungan antara
kekuatan dari substruktur logam dengan kualitas estetik porselin.
DALIL AL QUR’AN
Allâh Azza wa Jalla berfirman:

َ ِ‫علَ ْي ِه ُم ْال َخبَائ‬


‫ث‬ َ ‫ت َويُ َح ِر ُم‬ َّ ‫َوي ُِح ُّل لَ ُه ُم‬
ِ ‫الطيِبَا‬

Dan di (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam)


menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan
bagi mereka segala yang buruk [al-A’râf/7:157].

You can simply impress your audience


and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation
Shapes IMAGES

D
D
D
Fully Editable Icon Sets: A
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: B
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
Fully Editable Icon Sets: C
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill
Color &
Line Color

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com

Anda mungkin juga menyukai