SULUNG
Oleh :
Albert 160112150504
Pembimbing :
Dr. Meirina Gartika, drg., Sp. KGA (K)
Rahastuti, drg
Theodora Erlyn Puspitasari, drg
Isthmus
RETENTION FORM
Membentuk kavitas sedemikian rupa
sehingga tumpatan tersebut
memperoleh pegangan yang kuat dan
tidak mudah bergeser terhadap daya
kunyah.
Tumpatan tidak lepas ketika gigi
berfungsi
CONVENIENCE FORM
Upaya membentuk kavitas sedemikian
rupa sehingga memudahkan untuk
bekerja dengan alat – alat, baik dalam
hal preparasi maupun memasukkan
bahan tumpatan ke dalam kavitas.
FINISHING THE ENAMEL MARGIN
(Menghaluskan dinding / tepi kavitas)
Tindakan untuk membuat dinding yang
halus dan rata dengan tujuan
mendapatkan kontak marginal yang
baik.
TOILET OF THE CAVITY (Membersihkan
kavitas debris / sisa – sisa preparasi)
Bertujuan membersihkan kavitas dari
debris / sisa –sisa preparasi.
Semua groove yang dalam dan telah rusak diikutkan dalam preparasi.
Outline form ke bagian distal dan mesial sejajar dengan marginal ridge.
•Occlusal dovetail
Boks Proksimal Gigi Sulung
DEJ
m
0.5m
1.25 mm
D
P 1 mm
0.2m
m
0.75mm
Retention Grooves
4 retention coves dipreparasi satu pada
setiap 4 axial point angles dari preparasi
Final preparation:
Pembuangan sisa dentin terinfeksi
Perlindungan pulpa
Finishing external walls
Cleaning & inspecting
Langkah-Langkah Restorasi Amalgam
Perbandingan merkuri-alloy
Triturasi
Aplikasi matrix band
Pengisian amalgam
Kondensasi
Burnisher
Proses carving
Finishing and pemolesan
Rasio Merkuri-Alloy
Untuk keberhasilan restorasi, rasio
merkuri harus spesifik dan akurat
berdasarkan tipe alloy yang digunakan.
Merkuri pada dasarnya dibutuhakan
untuk membasahi partikel alloy sebelum
bereaksi.
Rasio untuk mendapatkan hasil yang
terbaik ialah 1:1. Pada umumnya, 5:8
atau 5:7,
Triturasi
Tujuan dari triturasi ialah membuang lapisan oksida dari
partikel alloy sehingga partikel alloy dapat tercampur
dengan merkuri, menghasilkan masa yang homogen
untuk kondensasi.(amalgamator/mortar dan pestel)
Tujuan dari Triturasi
Untuk mencapai masa amalgam yang diharapkan
dengan waktu yang minimum.
Meningkatkan kontak langsung antara partikel dan
merkuri dengan membuang okside dari bubuk
Pemakaian matrix band
Letakkan matrix pada restorasi amalgam untuk
kasus kelas II untuk mendapatkan batas normal
struktur gigi.
Tempatkan matrix band pada matrix retainer.
Letakkan matrix diantara titik kontak gigi.
Gunakan wedges untuk menstabilisasikannya
Pengisian amalgam
Ambil sedikit amalgam alloy dengan
bantuan amalgam carrier dan letakkan
pada gigi yang telah dipreparasi.
Box di proksimal harus diisi sebelum
mengisi permukaan oklusal dari
preparasi
Kondensasi
Berbagai bentuk (segitiga, bulat, elips, trapesium, dan persegi
panjang) dan ukuran kondenser digunakan untuk kondensasi
amalgam.
Ujung kondenser biasanya bergerigi
Tujuan Kondensasi
Membuang kelebihan merkuri dari permukaan restorasi.
Mengurangi jumlah dan ukuran ruang yang berlebih dari
restorasi.
Menyiapkan permukaan restorasi untuk dibentuk
Untuk mengadaptasikan dinding dan lantai preparasi
Proses Burnishing
Precarve burnishing dilakukan setelah kondensasi.
Prosesnya adalah menggosok agar permukaan
menjadi mengkilap
Keuntungan dari precarve burnishing
Meningkatkan keutuhan tepi restorasi.
Membentuk restorasi sesuai kontur dan kurvatura
gigi.
Membantu mengurangi jumlah merkuri pada
amalgam.
Proses Carving,
Finishing dan Pemolesan
gabungan dari dua atau lebih bahan yang berbeda sifat dan strukturnya yang
bertujuan untuk menghasilkan sifat lebih baik (Mc Cabe & Walls, 2008)
salah satu bahan tambalan sewarna gigi yang banyak digunakan saat ini
karena memiliki nilai estetis yang tinggi dibandingkan dengan bahan
tumpatan warna gigi yang lain
Perawatan Penambalan Komposit
McDonalds, 2016)
Indikasi
●
Resin komposit packable
●
viskositas yang tinggi
●
kental dan sulit mengisi celah kavitas yang kecil.
●
dapat mengurangi pengerutan selama polimerisasi
●
Resin komposit Flowable
●
viskositas/ kekentalan yang rendah
●
mudah mengisi atau menutup kavitas kecil
McDonalds, 2016
Faktor Klinis yang Harus Diketahui pada
Perawatan Komposit untuk Anak
Compom
er Estetik Polishing
Donly and Goday. 2002.
Isolasi Preparasi
Bersihkan dan
Keringkan
Kelas I
Apliaksi Bonding Etching 15-
- keringkan -
Light Cure 20 detik
Aplikasikan
Komposit pada
Pengukiran dan Lepas
kavitas - Light Cure Pemolesan rubber dam
Casamassimo, 2013
Isolasi Preparasi
Bersihkan dan
Keringkan
Kelas II
Etching 15- Pasangka Pasangka
20 detik n wedge n matrix
Apliaksi Bonding
- keringkan -
Aplikasikan Komposit
pada proksimal - Light
Lepaskan
Light Cure Cure
Matrix
Casamassimo, 2013
Isolasi Preparasi
Bersihkan dan
Keringkan
Kelas III
Etching 15- Pasangka Pasangka
20 detik n wedge n matrix
Apliaksi Bonding
- keringkan -
Aplikasikan Komposit
pada proksimal - Light
Lepaskan
Light Cure Cure
Matrix
Casamassimo, 2013
Isolasi Preparasi
Bersihkan dan
Keringkan
Kelas IV
Etching 15- Pasangka Pasangka
20 detik n wedge n matrix
Apliaksi Bonding
- keringkan -
Aplikasikan Komposit
pada proksimal - Light
Lepaskas
Light Cure Cure
n Matrix
Casamassimo, 2013
Isolasi Preparasi
Bersihkan dan
Keringkan
Kelas V
Apliaksi Bonding Etching 15-
- keringkan -
Light Cure 20 detik
Aplikasikan
Pengukiran dan Lepas
Komposit -
Pemolesan rubber dam
Light Cure
Casamassimo, 2013
3. Perawatan penambalan GIC
Kontraindikasi :
a. Rekuensi karies tinggi
b. OH pasien jelek
Onlay
Indikasi :
a. Untuk menggantikan tambalan lama, terutama bila jaringan gigi
yang tersisa sedikit (pada gigi belakang)
b. Kerusakan gigi posterior yang menerima tekanan yang besar
c. Kemungkinan bisa terjadi fraktur cusp
d. Pengganti restorasi amalgam yang rusak
e. Lebar karies atau kavitas > 1/3 - 1/2 jarak antar cusp
f. Bila diperlukan perlindungan cusp. Dimana cusp yang ada sudah
tidak kuat / memeiliki resiko fraktur karena kurangnya jaringan
pendukung
g. Abrasi gigi posterior yang luas
h. Pasca endodontik
i. Mahkota klinis masih tinggi sebagai retensi dari onlay
Kontraindikasi :
a. Dinding bukal dan lingual rusak
b. Mahkota klinis yang pendek
c. Oral Hygiene buruk
d. Frekuensi karies tinggi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
preparasi inlay/onlay adalah sebagai berikut :
Apabila terdapat penyakit periodontal harus dihilangkan terlebih
dahulu
Melakukan foto rontgen untuk mengetahui apakah terdapat kelainan
atau tidak
OH harus baik
Tahapan Preparasi pada Inlay/ Onlay Logam
1. Teknik preparasi
Membuka akses dengan membongkar restorasi yang lama dengan
round bur
Menghilangkan jaringan karies dgn round bur atau eskavator
Syarat khusus :
○ Outline form kavitas sempit dan berujung tajam
○ Line angle tajam pada alas kavitas
○ Dinding kavitas tegak atau divergen 3 – 5 derajat ke oklusal
○ Tidak ada undercut
○ Short bevel 45 derajat pada cavosurface line angle
○ Reverse bevel pada gingivoaxial line angle
2. memeriksa kerentanan cusp
Tahap ini merupakan aspek yang penting dan harus diperha
tikan karena bagian oklusal gigi akan mendapatkan tekanan
pengunyahan makaharus dilihat dan diperhatikan
bagaimana kerentanan dari cusp tersebut. Dengan tahap ini
kita juga bisa memilih bahan yang tepat untuk restorasi
inlay/onlay yang akan digunakan
3. Memeriksa undercut
‒ Pada restorasi rigid (inlay atau onlay) undercut bukan merupakan
bentuk retensi. Retensi dari restorasi rigid didapat dari adanya bevel
pada cavosurface. Sehingga undercut ditutup dgn menggunakan liner.
4. Memberi liner kavitas
‒ Dasar kavitas diberi liner dan seringkali liner tersebut
adalah kalsium hidroksida. Semen ini digunakan juga untuk
menutup undercut sehingga diharapkan dasar kavitas akan
rata. GIC juga seringkali digunakan, bahan ini bekerja
optimal karena memeiliki sifat adesif dengan dentin dan
mudah diadaptasikan dalam kavitas
5. Pencetakan
Pencetakan bisa secara menyeluruh ataupun hanya
sebagian, namuntetap kedua regio dilakukan
pencetakan untuk mengetahui kontak dengan gigi
antagonisnya. Bahan yang sering digunakan adalah
elastomer karena lebih praktis dibanding bahan lain
6. Restorasi sementara