Anda di halaman 1dari 97

drg. Sherli Diana, Sp.

KG
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tuesday, May 23, 2017 1


Tuesday, May 23, 2017 2
Tuesday, May 23, 2017 3
1. Mahkota yang cembung
dan servikal jelas
2. Bidang oklusal sempit
3. Servikal ke apeks
menonjol
4. Enamel tipis
5. Tanduk pulpa tinggi
6. Saluran akar kecil
7. Dasar pulpa tipis
8. Ada gigi permanen yg
akan tumbuh
9. Inklinasi prisma enamel
berbeda
Outline kavitas harus melibatkan lesi karies,
pit dan fissur yang mudah terkena karies
Tempatkan margin kavitas sedemikian rupa
sehingga mudah dibersihkan dengan sikat gigi
dan paling sedikit menerima tekanan oklusal
Bentuk kavitas harus memberikan tahanan
yang baik terhadap mastikasi dan retensi yang
memadai
Behaviour anak
Morfologi gigi
Waktu erupsi
Penanganan/management anak
Umur anak
Tingkat keparahan karies
Kondisi gigi dan tulang pendukung
Faktor tanggal fisiologis
Pengaruh terhadap kesehatan anak
Pertimbangan ruang dalam lengkung
Dokter gigi harus memahami kebutuhan
pasien anak dan orang tuanya
Mendengar keluhan anak & orang tua
dengan baik hangat & pengertian
Anak-anak dapat menjalani pemeriksaan gigi
sejak usia 18 bulan, namun umumnya baru
usia 2 atau 3 tahun dapat dilakukan
restorasi dengan baik
Anak-anak yang telah menjalani
pemeriksaan gigi sejak usia dini restorasi
dapat dilakukan lebih baik
Short questioner diisi orang tua
Riwayat medis
Pemeriksaan gigi dgn kaca mulut &
explorer
Palpasi & perkusi
Pemeriksaan jaringan lunak sekitar
Kematangan psikologis & kesehatan fisik
anak
Foto rontgen yang bagus dan jelas
Penerangan yang cukup
Test vitalitas
Excavasi deteksi karies &
keterlibatan pulpa
Diagnosa ditegakkan dirawat atau dicabut
Manajemen pasien diruang praktek yang
tepat dan nyaman kunci perawatan yang
baik
Bila diperlukan agar perawatan menjadi
lebih nyaman & tidak sakit anesthesi
lokal, mild premedication
Pelaksanaan praktek dengan tehnik 4-
handed dentistry memberi kenyamanan
pada pasien dan dokter gigi meningkatkan
kualitas perawatan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
pekerjaan dokter gigi memperjelas
lapangan pandang, mengurangi resiko
trauma bur pada jaringan lunak,
tertelannya alat & bahan asing,
mencegah kontaminasi saliva
Bila penggunaan rubber-dam tidak
memungkinkan maka sebagai
penggantinya digunakan cotton rolls
Cotton rolls dapat difixasi dengan holder
jangan terlalu menekan & terlalu besar
Penggunaan saliva ejector sebaiknya dgn
ukuran kecil, non iritasi jaringan lunak
rongga mulut dasar mulut rendah
Pada pasien anak dgn rampant karies
perlu penanganan segera mencegah
sakit atau abses
Excavasi karies dalam sub-base calcium
hydroxide zinc phosphate cement
(setetes eugenol dpt ditambahkan pada
liquid cement)
Orang tua diberitahu bahwa tumpatan tsb
masih bersifat sementara
High speed
Kecepatan tinggi + water spray
menghilangkan karies & preparasi kavitas
dpt lebih cepat dgn sedikit trauma pada
anak-anak
Low speed
Untuk profilaksis dan polishing
Getaran lebih terasa
Kadang lebih dapat diterima sebagian
kecil pasien anak
Usia anak
Derajat keparahan karies
Kondisi gigi & tulang penyangga dilihat dari
foto rontgen
Waktu normal gigi tanggal
Efek bila gigi tsb dicabut atau
dipertahankan bagi kesehatan anak
Pertimbangan ruang pada rahang
Kaca mulut & explorer deteksi lesi karies
pada pit, fissur dan servikal
Foto rontgen lokal deteksi lesi karies
interproximal
Semua lesi karies dapat dideteksi dengan
lebih baik bila terlebih dahulu gigi
dibersihkan dan dikeringkan
Klasifikasi preparasi kavitas pada geligi
permanen yang berasal dari teori Black
dapat sedikit dimodifikasi dan
diaplikasikan pada geligi sulung
Tuesday, May 23, 2017 21
Kavitas pada pit dan fisur
Permukaan oklusa gigi posterior
2/3 oklusal permukaan bukal dan lingual gigi
posterior
Permukaan lingual gigi anterior
Kavitas pada semua permukaan proksimal gigi
posterior
Kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior
yang melibatkan permukaan insisal
Kavitas pada 1/3 servikal permukaan bukal/labial
dan lingual/palatal semua gigi
KAVITAS KLAS VI-

kavitas pada tonjol gigi

Tuesday, May 23, 2017 26


MINIMAL INTERVENTION
MINIMALLY INVASIVE TECHNIQUE
PRESERVATIVE DENTISTRY

Tuesday, May 23, 2017 27


Outline form
Resistence and retention form
Convenience form
Removal of remaining caries
Finishing wall and toilet of the cavity

28
Tuesday, May 23, 2017
Nama-nama bidang/dinding preparasi
kavitas
Nama garis sudut bidang preparasi kavitas
Pembentukan outline ekstensi pada
groove atau fissure
Axial wall paralel dgn sumbu gigi
Pulpal wall flat & smooth
Cavosurface angle tidak perlu dibevel
kekuatan tepi amalgam lemah
Sub-base calcium hydroxide + base zinc
phosphate cement
Tumpat amalgam kavitas harus bersih
dan kering, hingga carving amalgam
Outline
Outline mengikuti pola fissure untuk mencegah karies
sekunder pada tepi restorasi.
Outline yang smooth dan mengikuti alur fissure
menurunkan tekanan dan packing amalgam dapat lebih
baik.
Outline kavitas klas I pada molar sulung pertama RB.
Bila perlu melintasi central ridge
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gig
Anatomi servikal gigi sulung yang
menyempit meningkatkan resiko rusaknya
gingiva di bagian interproksimal. Juga bila
gingival wall terlalu dalam dapat
membahayakan pulpa
Lebar gingival wall sekitar 1 mm.
Pastikan dinding enamel didukung oleh
dentin yang sehat
Gingival wall
Lebar gingival wall (a) kurang lebih 1 mm
Gingival wall
Harus terletak tepat dibawah area kontak dengan gigi
sebelahnya
Pada restorasi kecil, axial wall harus flat.
Tetapi untuk restorasi yang luas axial wall
dibentuk pararel dengan kontur gigi aslinya.
Kegagalan preparasi axial wall
menyebabkan pulpa terbuka
Axial Wall
paralel dengan permukaan proximal eksternal
Axial wall
.. mencegah terbukanya pulpa
akibat trauma selama preparasi
Resiko terbukanya pulpa meningkat bila gingival wall terlal
Dinding dan proximal box line angles
dibentuk konvergen ke arah oklusal,
mengikuti permukaan bukal dan lingual gigi.
Sudut cavosurface angle tetap
dipertahankan 90
Dinding buccal dan lingual
(Buccal & lingual walls)
Harus mengerucut (converging)
supaya kavitasnya retentif.
Cavosurface angle harus tegak
lurus supaya kekuatannya
maksimum pada pertemuan
enamel-amalgam
Molar pertama sulung rahang bawah. Preparasi kavitas disto-
oklusal.

Lingual Buccal

A. Occulsal: conservative
isthmus, slightly curved axial B
wall
|B. Proximal: occusal convergence, bucco-gingival &
linguo-gingival line angles proximal box sedikit membulat
Cavosurface angle
Sudut ini pada bagian bukal dan lingual dari proximal
box 90
Bucco-gingival dan linguo-gingival line
angle dibuat sedikit membulat
Bucco-gingival
Internal angles
Semua internal angles harus membulat untuk mengurangi
tekanan dan supaya amalgam dapat di-pack dengan mudah
pada regio ini
Bukal dan lingual cavosurface angle jangan
terlalu melebar. Preparasi cukup untuk
akses hand instrumen, tidak terlalu
divergen untuk menghindari daerah yang
rapuh
Tidak perlu membentuk bevel pada tiap
dinding kavitas untuk menghindari
terbentuknya enamel rod yang unsupported.
Inklinasi cervical enamel rod sedikit
mengarah ke oklusal
Grove tambahan dapat diletakkan pada
bucco-axial dan lingual-axial line angle,
tanpa mengurangi enamel wall
Molar pertama sulung rahang bawah. Preparasi kavitas
mesio-oklusal

A. Occlusal : conservation
of tooth structure

A B

B. Proximal : paralel proximal w


Molar kedua sulung rahang bawah. Preparasi kavitas
mesio-occlusal.

A. Occlusal : conservatism in
groove extension B

B. Proximal : convergence of the proximal box toward th


Buccal dan Lingual walls
Harus konvergen, paralel dgn permukaan eksternal, dan
membuat cavosurface angle 90
A B

Molar pertama sulung rahang atas. Preparasi


kavitas disto-oklusal.
A. Occlusal : slightly curved axial wall
B. Proximal : slightly beveled axiopulpal line angle
A B

Molar kedua sulung rahang


atas
Preparasi kavitas mesio-oklusal
& occlusal lingual.
A. Occlusal : distal wall
preparasi MO paralel dgn
transverse ridge
B. Proximal : conservative
isthmus
C C. Lingual : lingual step
mengikuti anatomi pulpa
dan menghindari terbukanya
Lebar isthmus sekitar sepertiga lebar cusp
bukal dan lingual. Fraktur isthmus sering
terjadi karena kontak prematur amalgam di
daerah marginal ridge dengan gigi
antagonis. Cek kontak marginal ridge dengan
articulating paper sebelum restorasi untuk
menghindari fraktur.
Isthmus
Isthmus 1/3 dari jarak intercuspal (kurang lebih 1,5
mm)
Dibulatkan dengan bur atau ekskavator
yang tajam
Sebaiknya flat atau sedikit membulat,
0.5mm dibawah dentin. Hindari perluasan
berlebihan di daerah mesial
Dasar pulpa (Pulpal floor)
Harus sedikit konkaf (cekung)
Preparasi dibuat sedikit konvergen ke arah
oklusal
Diperluas hingga daerah yang terkena
karies atau fissure yang dalam.
Bentuknya membulat, halus dengan
retensi yang baik pada oklusal
Shallow groove
Cervical seat
Labial & lingual locks
Proximal slice

Tuesday, May 23, 2017 79


KAVITAS KLAS IV

Tuesday, May 23, 2017 81


MATRIX BAND DAN
RETAINER

Tuesday, May 23, 2017 83


Tuesday, May 23, 2017 84
1. Matrices for Class I cavity (compound cavity)

Double banded tofflemire


2. Matrices for Class II
Single banded tofflemire
Ivory matrix No. 1
Ivory matrix NO. 8
Black's matrices
Soldered band matrix
Anatomical matrix
Auto-matrix
S-shaped matrix band
T-shaped matrix band

3. Matrices for a cavity preparation for amalgam on


distal of cuspid.
S shaped matrix
Tofflemire

Tuesday, May 23, 2017 85


4. Matrices for Class III for tooth coloured
restorations
Transparent celluloid strips

5. Matrices for Class IV for tooth coloured


restorations
Celluloid strips
Aluminum foil (non-light cure)
Anatomic matrix .
Modified S shaped band of copper, tin,
aluminum
foil (non-light cure)
Tuesday, May 23, 2017 86
Bahan yang berlebih dibersihkan
dengan hati-hati
Band dipasang dengan pas pada gigi,
tinggi band sebaiknya jangan di atas
marginal ridge gigi

Wedge dimasukkan pada


embrasurgingival untuk adaptasi band
Wedge dimasukkan dari lingual

Tuesday, May 23, 2017 87


T BANDS

Tuesday, May 23, 2017 88


Tuesday, May 23, 2017 89
Sectional matrix with G-rings (retainers) for
postcrior composites

Tuesday, May 23, 2017 91


Amalgam
Composite resin
Stainless Steel Crown
Glassionomer Cement
Resin-modified Glass ionomers (RGMICs)
Compomers (polyacid-modified composite
resin)
Composite Resin
Glass Ionomer
Resin-modified Glass Ionomer
Compomer
Amalgam
Glass Ionomer
Resin-modified Glass Ionomer
Compomer
Composite Resin
Stainless Steel Crown
Outline kavitas mengikuti bentuk karies
Tidak perlu extension for prevention
Hilangkan karies lunak
Posisi gigi (anterior/posterior) fungsi
dan estetik
Besar kecilnya kavitas kekuatan
tumpatan
Gigi sulung/permanen
Usia tanggalnya gigi

Anda mungkin juga menyukai