Oleh :
Dosen Pembimbing :
Sayed Rustia, S.KG
1713101020039 drg. Taufiqi Hidayatullah, Sp.KGA
Stainless steel crown
(SSC)
l amalgam multisurface.
Penemuan dalam kelima studi tersebut sepakat bahwa restorasi crown > restorasi amalgam
dalam perawatan rongga multisurface pada molar sulung.
Seale menyertakan bukti ilmiah tambahan yang mendukung penggunaan restorasi stainless steel
crown, terutama pada anak-anak yang berisiko tinggi mengalami karies.
Anak-anak dengan kerusakan luas, lesi besar atau lesi multi permukaan pada molar sulung
harus dirawat dengan SSC perlindungan dari karies di masa depan biaya terjangkau
dengan kekuatan dan tahan lama.
Sumber : Jeffrey A. Dean. MC Donald and Avery’s dentistry for the child and adolescent. Ed 3. 2016. Elsevier Sounders. P. 197
Klasifikasi
Restorasi gigi sulung atau gigi permanen muda dengan lesi karies yang luas, lesi besar, atau lesi permukaan multipel.
Restorasi gigi dengan kelainan herediter seperti dentinogenesis imperfecta atau amelogenesis imperfecta.
Restorasi pada orang berkebutuhan khusus atau orang dengan oral hygiene yang sangat buruk kegagalan bahan lain.
1. Restorasi gigi sulung atau gigi permanen muda dengan lesi karies yang luas
dan / atau multipel (Gbr. 11-18)
2. Restorasi gigi sulung atau permanen hipoplastik yang tidak dapat direstorasi
secara memadai dengan restorasi bonded.
4. Restorasi untuk gigi sulung atau permanen muda atau permanen yang
mengalami pulpotomisasi atau pulpektomi bila terdapat peningkatan bahaya
fraktur pada mahkota gigi yang tersisa.
Sumber : Jeffrey A. Dean. MC Donald and Avery’s dentistry for the child and adolescent. Ed 3. 2016. Elsevier Sounders. P. 197
ALAT DAN BAHAN
2.
Lakukan anestesi lokal lingual atau palatal, serta bukal atau fasial pada jaringan lunak di sekitar gigi
yang akan dipasang crown kemudian pasang rubber dam.
Sumber : Jeffrey A. Dean. MC Donald and Avery’s dentistry for the child and adolescent. Ed 3. 2016. Elsevier Sounders. P. 198
Cont’d
4. Bersihkan karies dengan bur bulat besar menggunakan low-speed handpiece atau excavator.
5. Pengurangan proksimal dilakukan dengan taper fissure bur atau tapered diamond yang tipis.
Titik kontak dengan gigi yang berdekatan harus dihilangkan secara gingiva dan bukolingual, membuat
dinding vertikal dengan sedikit konvergen ke arah oklusal. Margin proksimal gingiva harus feather-
edge finish line. Prosedur yang dilakukan tidak boleh merusak struktur gigi yang berdekatan.
6. Bulatkan semua sudut gigi dengan menggunakan diamond bur. Sudut garis occlusobuccal dan
oklusolingual dibulatkan dengan menahan bur pada sudut 30-45 derajat ke permukaan oklusal dan
diteruskan ke arah mesiodistal.
Jika ditemukan masalah dalam memilih ukuran mahkota yang sesuai atau dalam pemasangan
mahkota di atas tonjolan mesiobuccal yang besar, lakukan pengurangan lebih banyak pada struktur
gigi bukal dan lingual.
Catatan: Untuk preveenered SSC, diperlukan pengurangan circumferential termasuk permukaan bukal dan
lingual. Sudut garis proksimal bukal dan lingual dibulatkan dengan menahan bur sejajar dengan sumbu
panjang gigi dan lakukan pengurangan. Semua sudut harus dibulatkan untuk menghilangkan sudut tetapi
tidak terlalu banyak.
7. Pemilihan mahkota dilakukan dengan prosedur coba-coba menempatkan crown terkecil yang dapat
diletakkan pada gigi dan terbentuk kontak proksimal. (Ukuran 4 adalah ukuran crown yang paling sering
digunakan untuk gigi molar).
Crown yang dipilih dicoba pada preparasi dengan menempatkan lingual terlebih dahulu dan memberikan
tekanan ke arah bukal sehingga crown tersebut berada di atas permukaan bukal sampai masuk ke dalam
sulkus gingiva. Gesekan harus terasa saat crown berada di atas tonjolan bukal. Setelah crown teradaptasi
buat hubungan oklusal awal dengan membandingkan ketinggian marginal ridge gigi yang berdekatan.
Jika mahkota tidak terpasang dengan ketinggian yang sama dengan gigi yang berdekatan, pengurangan
oklusal mungkin tidak memadai; mahkotanya mungkin terlalu panjang; mungkin ada tepian proksimal
gingiva; atau kontak mungkin belum hilang dengan gigi yang berdekatan, sehingga mencegah crown terletak
ditempatnya.
Daerah pucat gingiva yang luas di sekitar crown menunjukkan bahwa crown terlalu panjang atau terlalu
banyak kontur. Pada umumnya crowns dibuat lebih panjang dari yang diperlukan untuk gigi dan karena itu
memerlukan pemotongan crown. Crown yang ditrimmed dengan benar akan memanjang kira-kira 1 mm ke
dalam sulkus gingiva.
Ni-Chro Ion precontoured hanya memerlukan trimmed yang sedikit. Sebelum trimming, letakkan crown di
atas preparat dan tandai gingival crest pada crown dengan instrument yang tajam, seperti scaler. Crown
dilepas dan dipotong 1 mm di bawah tanda dengan gunting crown-and-bridge.
Sumber : Jeffrey A. Dean. MC Donald and Avery’s dentistry for the child and adolescent. Ed 3. 2016. Elsevier Sounders. P. 199
Cont’d
Tang conouring-crown dengan desain ball-and-socket digunakan pada sepertiga serviks (jika longgar,
mulai dari sepertiga tengah) permukaan bukal dan lingual untuk membantu menyesuaikan tepi crown ke
bagian serviks gigi. Pegangan tang dimiringkan ke arah tengah mahkota, sehingga logam meregang dan
melengkung ke dalam saat mahkota digerakkan ke arah tang dari sisi yang berlawanan. Tang curved-beak
digunakan untuk memperbaiki kontur permukaan bukal dan lingual (Gbr. 11-21).
Tang curved-beak juga dapat digunakan untuk membentuk area proksimal crown dan membuat kontak
yang diinginkan dengan gigi yang berdekatan. Tang crown-crimping juga sering digunakan untuk
menyelesaikan prosedur pembentukan crown (Gbr. 11-22). Pemotongan dan pembentukan kontur
dilanjutkan sampai mahkota pas dengan gigi dan memanjang dibawah free marginal gingiva.
Sumber : Jeffrey A. Dean. MC Donald and Avery’s dentistry for the child and adolescent. Ed 3. 2016. Elsevier Sounders. P. 200
Cont’d
Lepaskan rubber dam dan periksa oklusi. Periksa oklusi secara bilateral pada oklusi sentris. Perhatikan pergerakan crown
9. secara oklusogingiva dengan tekanan menggigit dan periksa adanya pemucatan gingiva yang berlebihan.
Setelah rubber dam dilepas, tindakan khusus harus dilakukan saat crown berada di mulut. Kain kasa berukuran 2x2 inci
harus ditempatkan di posterior gigi yang sedang dipasang crown untuk mencegah crown terjatuh ke dalam orofaring.
10. Lakukan final smoothing dan polishing tepi crown sebelum disementasi. Smoothing dimulai dengan heatless stone.
Perputaran stone harus dengan sudut 45 derajat ke tepi crown. Rubber wheel digunakan untuk menghilangkan goresan
permukaan dengan gerakan ringan. Sikat wire dapat digunakan untuk memoles margin agar terlihat berkilau.
Bilas dan keringkan crown bagian dalam dan luar, persiapkan untuk sementasi. Sementasi bisa menggunakan glass
11.
ionomer, zinc phosphate, polycarboxylate, atau self-curing resin ionomer cement. Isi crown dengan semen kira-kira dua
pertiga, semua permukaan dalam tertutup.
Sumber : Jeffrey A. Dean. MC Donald and Avery’s dentistry for the child and adolescent. Ed 3. 2016. Elsevier Sounders. P. 197
Cont’d
Semen harus dihilangkan dari sulkus gingiva. Semen zinc phosphate dapat dengan mudah dihilangkan dengan explorer
13.
atau scaler. Semen polycarboxylate yang telah mengeras sebagian, akan mencapai konsistensi seperti karet. Semen
yang berlebih harus dibuang pada tahap ini dengan ujung explorer. Area interproksimal dapat dibersihkan dengan dental
floss dan menarik benang melalui area interproksimal.
14. Bilas rongga mulut dengan baik dan periksa kembali oklusi serta jaringan lunak.
Jika tepi crown hampir mendekati diameter terbesar gigi jaraknya cukup kecil logam dapat
menyesuaikan dengan gigi. Crown yang melebihi tinggi kontur gigi sangat sulit untuk beradaptasi dengan
permukaan gigi.
Tang contouring dan crimping diperlukan untuk menerapkan adaptasi gingiva yang sesuai.
Menjaga prinsip panjang crown dan bentuk margin adaptasi optimal dan keberhasilan klinis tajuk.
Gambar 21-16
A. Kontur gingiva berbeda pada margin gingiva di sekitar molar
sulung kedua tinggi oklusogingiva menjadi lebih pendek di
sepanjang margin gingiva crest menuju permukaan mesial dan
distal “Smile". Gingiva bukal pada gigi molar satu memiliki
bentuk yang berbeda tonjolan serviks mesiobuccal, margin
gingiva menurun dari distal ke mesial "S yang direntangkan“.