2
Stainless Steel Crown (SSC)
Stainless Steel Crown (SSC) merupakan mahkota logam yang dibuat oleh
pabrik dalam berbagai ukuran dan mempunyai bentuk anatomis sesuai
gigi asli dan disemen dengan bahan luting yang biokompatibel .
Materialnya mengandung 18% chromium dan 8% nikel.
Disamping sebagai retainer pada beberapa kasus,
SSC menjadi bahan restorasi pilihan dalam
perawatan gigi sulung dengan kerusakan gigi
yang luas karena dapat menutupi seluruh
mahkota gigi dan membentuk kembali bentuk
anatomi gigi serta lebih tahan lama dibandingkan
restorasi lainnya.
Stainless Steel Crown (SSC)
Indikasi
Restorasi molar sulung dengan karies lebih dari dua permukaan.
Karies proksimal yang memerlukan preparasi sampai permukaan bukal dan atau lingual
Gigi yang sudah mengalami perawatan endodontik misalnya pulpotomy atau pulpectomy
Gigi hipoplastik yang tidak dapat direstorasi secara adekuat.
Gigi molar sulung yang fraktur
Restorasi gigi sulung yang akan digunakan sebagai abutment dari piranti.
Stainless Steel Crown (SSC)
Kontraindikasi
Gigi sulung yang sebentar lagi tercabut, pada radiografi setengah dari akar gigi sulung
sudah resorbsi.
Pada pasien dengan alergi atau sensitivitas terhadap nikel
Pasien tidak kooperatif
Tipe-tipe Stainless Steel Crown (SSC)
Precontoured Crowns
(Misalnya, 3M ESPE Stainless Steel Crowns, Minneapolis,
MN; dan Acero 3S crowns [Acero Crowns, Seattle, WA])
Crown yang sejauh ini yang paling populer dan disarankan
untuk digunakan. Anatominya lebih mirip dengan gigi asli.
Crown ini telah dikontur sebelumnya.
Tipe-tipe Stainless Steel Crown (SSC)
Pretrimmed Crowns
(Misalnya Unitek stainless steel crowns [3M ESPE] dan
Denovo Crowns)
Crown ini memiliki sisi yang lurus dan tidak berkontur tetapi
dibentuk untuk mengikuti garis yang sejajar dengan
gingival crest. Crown ini masih membutuhkan contouring,
crown ini tidak banyak digunakan karean membutuhkan
lebih banyak waktu dan usaha untuk penempatannya
Alat dan Bahan
Tappered diamond
Masker Handscoon Diagnostic set
bur
8
Alat dan Bahan
9
- Persiapkan alat dan bahan
PROSEDUR KERJA - Desinfeksi daerah kerja
- Anastesi daerah kerja
Prosedur Kerja
Preparasi gigi
1. Pengukuran gigi
Sebelum gigi dipreparasi jarak mesio distal diukur. Pengukuran ini bertujuan untuk memilih besarnya SSC yang
akan dipakai, sesuai dengan besarnya gigi.
2. Pembuangan seluruh jaringan karies dengan round bur
3. Mengurangi permukaan oklusal dimulai deari daerah groove sebanyak 1 – 1,5 mm dengan fissure bur
Prosedur Kerja
Preparasi gigi
Try-in SSC yang sudah dipilih di try-in di atas gigi yang telah
SSC dipilih sesuai jarak mesio-distal
dipreparasi. Tekan SSC ke arah gingiva :
gigi sebelum preparasi
• Bila terlalu tinggi atau rendah maka oklusi tidak baik.
• Bila terlalu besar atau kecil, SSC tidak dapat memasuki
Ukuran crown yang dipilih harus cukup sulkus gingiva.
besar untuk disisipkan diantara gigi di bawa • Beri tanda pada permukaan bukal dan lingual pada free
h gingival margin dan sedikit bisa berotasi gingival margin. Kurangi bagian di bawah tanda 0,5 – 1 mm dengan
gunting, sehingga SSC masuk ke sulkus gingival
sekitar 1 mm.
Prosedur Kerja
PEMBENTUKAN CROWN
Diperlukan tang – tang khusus :
Tempatkan tang dengan paruh cembung sebelah dalam dan paruh cekung
sebelah luar mahkota yang akan dibentuk.
Bagian bukal dan lingual serta servikal dibentuk dengan konfigurasi yang
sesuai dengan giginya. Bagian servikal harus benar menempel pada
posisi gigi untuk mendapatkan retensi yang maksimal.
PENGHALUSAN CROWN
Penghalusan merupakan langkah terakhir dan penting jika SSC telah sesuai
Permukaan kasar akan mengiritasi gingiva dan memudahkan penumpukan
plak. Untuk tindakan ini daerah margin SSC diasah kearah gigi supaya
pinggirnya tidak mengiritasi gingiva, pinggir dihaluskan dan dilicinkan
dengan stone bur atau rubber whell.